Pria Yang Hatinya Membeku Mencoba Untuk Bahagia.

Akhirnya chloe menjelaskan soal keluarganya secara perlahan kepada adrian.

Semuanya di mulai saat kakak tertuanya yang tidak lain adalah ayah axel yang tengah berkuliah, ia bertemu dengan seorang gadis di sana. Secara perlahan mereka semakin dekat lalu keduanya mulai jatuh cinta. Ayah mereka yang mengetahui itu tidak mengizinkan anaknya untuk berhubungan dengan seorang gadis dengan latar belakang tidak jelas.

sang ayah bahkan memaksanya untuk bertunangan dengan wanita yang dia pilih.

Setelah ayah axel lulus kuliah terjadi pertengkaran hebat karena ia ingin menikahi wanita itu.

Lalu kakaknya memilih untuk melarikan diri dari rumah. Keberadaan benar-benar tidak di ketahui karena ia mengganti namanya. Dan ayahnya chloe selalu memaksa mereka tidak membicarakan anak urang ajar yang tidak tau terima kasih. Akhirnya topik tentang  kakak tertuanya menjadi tabu di dalam keluarga.

Berbeda dengan ayah, ibu selalu menangis setiap malam karena ingin bertemu dengan sang kakak.

“lalu beberapa tahun kemudian aku mendapatkan telepon. Awalnya aku bertanya-tanya siapa itu karena nomernya tidakku ketahui. Tetapi setelah mendengar suaranya aku. Langsung tau!”

Adrian mendengarkan perkataan chloe sambil mengelus dagunya.

“kakakku bilang kalau dia sekarang sudah punya seorang anak, hidupnya juga cukup meski kehidupannya sederhana tidak seperti dulu tetapi ia bilang sangat bahagia!”

”Kakak mengirimkan foto mereka, dapat di lihat mereka tersenyum sangat bahagia!”

chloe bercerita sambil tersenyum bahagia.

“Aku hanya memberitahukan ini kepada kakak laki-laki kedua ku serta ibuku saja!”

Senyum lembut terlihat saat gadis itu berbicara sambil mengenang memon bahagia itu.

“respon keduanya sama denganku, mereka sangat ingin bertemu dengan keponakan serta cucunya lalu memaksaku menanyakan dimana ia tinggal!”

“Tapi aku menjelaskan kepada ibu, kalau kita melakukan itu ayah pasti akan tau dan melakukan sesuatu!”

“akhirnya ibu menyerah karena takut ayah akan mengganggu kebahagian mereka.”

“ini adalah penyesalan pertamaku, aku tidak tahu kalau ternyata ayah diam-diam menyesal dan selalu mabuk di malam hari, ia bahkan menyuruh beberapa orang untuk menyelidiki dimana kakak tinggal tapi hasilnya nihil.”

Chloe menghela nafas panjang lalu melanjutkan ceritanya.

“kontakku dan kakak terputus, karena aku juga sibuk dengan kuliah lalu di paksa untuk melanjutkan pekerjaan ayah!”

“beberapa tahun dari sana….”

Berbeda dengan ekspresi sebelumnya, kali ini wajah itu sangat gelap dan air mata dapat terlihat.

“tepatnya sebulan setelah kematian kakak serta istrinya.”

Gadis itu mulai menangis dan mulai susah untuk berbicara,

“kami mendengar kabar kematiannya dari salah satu teman Sma kakak yang sangat dekat dengannya!”

“Ibuku jatuh pingsan lalu harus di rawat di rumah sakit, ayah menjadi pemabuk dan selalu menyalahkan dirinya sendiri!”

”akhirnya kakak serta aku harus mengambil alih perusahaan!”

“Ibuku selalu berteriak kalau ia ingin bertemu dengan cucunya axel, akhirnya aku serta kakak menyelidiki di mana axel tinggal!”

“kami menemui nenek serta kakek dari pihak ibu dan meminta untuk bertemu dengan axel. Tetapi kakek sialan itu menentang dan malah memarahi kami!”

Ekspresi kesal dapat terlihat dari wajah sedih itu.

“dia bilang kematian anaknya adalah salah kami!”

“jadi kami menyuruh beberapa agen untuk mengawasi tempat dimana axel tinggal!”

“kondisi axel semakin lama semakin memburuk, ia menjadi penyendiri dan tidak bersosial, berbeda dengan foto yang selalu di kirim oleh kakak!”

”di sana aku tahu kalau ternyata kakek itu selalu memarahi axel, melampiaskan amarah tidak jelas itu kepada seorang anak kecil!”

Kedua tangan Chloe meremas roknya.

“Kakakku yang mendengar perkataan agen langsung marah, ia mendatangi rumah mereka saat axel sedang bersekolah. Mereka sempat berkelahi. Kakakku bahkan tidak peduli dengan lawannya yang sudah tua ia sangat marah!”

Adrian memperhatikan semua perkataan dari gadis di depannya. Ekspresi emosinya benar-benar dapat tersampaikan, jadi dia hanya diam dan menunggu perkataan berikutnya.

“kami bahkan saling menuntut dan ingin membawanya kepengadilan.”

“tetapi nenek menenangkan kami dan berkata kepada kami bahwa dia ingin merawat axel, ia bilang kalau dia benar-benar menyayanginya!”

“kami mendengarkan nenek yang memohon sambil menangis.”

Mata chloe saat ini sangat menyeramkan.

“Padahal kalau waktu itu kami tidak mendengarkannya, kami bisa membawa axel dengan paksa.”

Mendengar perkataan itu adrian mengangguk setuju. Dengan seluruh kekuatan yang di miliki kekuatan grape, koneksi serta uang yang mereka miliki. Mereka dapat dengan mudah memenangkan itu.

Terlebih lagi kasusnya adalah seorang anak yang di kasari oleh kakeknya sendiri. Mereka akan dengan mudah untuk menang.

“seminggu dari sana axel kembali cerita, senyum tulus itu dapat terlihat lagi!”

Senyuman kembali dapat terlihat dari ekspresi chloe.

“oleh karena itu aku serta kakak menyerah, dan menyerahkan axel kepada neneknya, lalu kami memberikan syarat untuk selalu menghubungi kami jika sesuatu terjadi ke padanya!”

“setelah sekian lama akhirnya keluarga kami berkumpul. Aku serta kakak menjelaskan kepada ibu serta ayah. Ibu yang sangat ingin bertemu menyerah. Lalu ayah menyarankan untuk menyewa pengawal untuk axel.”

“Ayah menyuruh salah satu kenalannya untuk mengirimkan penjaga dan memberi tahu kepada kami setiap gerakan axel, ayah juga mengirimkan sejumlah uang untuk biaya hidup cucunya.”

“awalnya semuanya berjalan baik-baik saja-”

“penjagaan itu di lakukan sampai saat ini, semua yang dilakukan, siapa yang dekat dengannya kami tau semua itu. Termasuk kekasihnya, dari Sampai di SMP sampai SMA kami mendengar axel beberapa kali mengalami pembullyan.”

Chloe bercerita sambil menangis.

“kami berusaha keras mencegah itu, bahkan kami menekan beberapa keluarga yang mebully axel dan pihak sekolah.”

“tapi.. tapi aku tidak menyangka-”

Ia menutup wajahnya lalu isak tangis terdengar di seluruh ruangan mereka berada.

“Orang yang aku pikir teman axel, serta pacarnya bisa melakukan hal seperti itu!”

“Aku tahu betapa berharganya wanita itu bagi axel, ia yang mengembalikan senyuman anak yang sudah terluka. Karena itu aku memberikannya toleransi atas tingkah lakunya kepada axel!”

“AKU TAKUT KALAU AKU MELAKUKAN SESUATU KEPADA KELUARGA WANITA ITU, AXEL MALAH MAKIN MENDERITA!”

Gadis itu menangis sambil berteriak meluapkan emosinya.

“BAHKAN BUKTI VIDEO AXEL TENGAH DI BULLY TERSEBAR DI INTERNET!”

“AKU YANG SEDANG DI LUAR NEGERI MENDAPAT TELEPON KALAU SESUATU TERJADI KEPADA AXEL AKU LANGSUNG PULANG.”

“AKU MELIHAT VIDEO YANG DI KIRIMKAN OLEH ORANG YANG MENGIKUTI AXEL!”

Saat ini chloe hanya menutupi wajah dengan kedua tangannya.

“AXEL YANG BERLARI TIBA-TIBA BERHENTI DAN BERGUMAM TIDAK JELAS, LALU TERTAWA SEPETI ORANG GILA DI TENGAH KOTA, DI TENGAH HUJAN BESAR!”

”MELIHAT ITU AKU BISA MEMBAYANGKAN BETAPA SAKITNYA AXEL!”

Akhirnya setelah sekian lama menunduk chloe langsung menatap langsung kearah adrian.

“AKU LANGSUNG PERGI KE KOTA ORANG DENGAN NIAT BERTEMU AXEL!”

kali ini dia meluapkan semua emosi yang telah ia tahan, di hadapan orang yang pertama kali ia termui.

”TAPI APA ?”

“TIBA-TIBA DATANG LALU BERUSAHA MENGHIBURNYA ?”

“SEMUA ITU SUDAH TERLAMBAT!”

“PADAHAL AKU BISA MENCEGAH SEMUANYA SEJAK AWAL!”

“SEMUA INI TERJADI KARENA AKU, INI SALAHKU SEJAK AWAL!”

Akhirnya ia menangis lepas lalu menutup wajahnya kembali.

*****

30 menit berlalu sejak chloe mengeluarkan semua emosi yang ia miliki, adrian keluar sebentar dari ruangan untuk membawakannya minum.

Lalu saat ini gadis itu sedang membungkukkan kepalanya kearah adrian yang duduk di hadapannya.

“Maafkan aku karena berteriak dan berbicara kasar kepada orang yang baru pertama kali di temui!”

“tidak-tidak apa apa tidak perlu sungkan!”

Adrian akhirnya tersenyum ramah kepada chloe.

Adrian terkejut karena ia di beri tahu sejarah keluarga mereka, tentu ia menanyakan alasan. Tentu ia tidak menyangka akan di jelaskan dari awal hingga akhir.

Chloe ingin ada seseorang yang dapat membimbing axel yang sedang bimbang saat ini. Gadis itu  bersikeras kalau keluarga mereka sudah tidak dapa memainkan peran itu karena semuanya sudah terlambat.

Tetapi adrian menolak pemikiran itu karena yang berhak memutuskan itu adalah axel.

‘tetapi aku bersyukur mendengarnya. Dengan ini semua rasa penasaranku akan axel semunya telah hilang.’

“baiklah untuk saat ini aku akan setuju denganmu. Aku akan bilang kalau ada seseorang yang ingin mensponsorinya untuk menjadi fighter!”

“terima kasih…”

Gadis itu sangat malu hanya bisa menundukan kepalanya.

“akan sangat aneh kalau tiba-tiba ia menerima black card dari kami. Tapi akan sangat susah untuk meyakinkannya!”

“kenapa ?”

“ya….”

“.…”

“kamu melihat axel saat latihan tadi kan!”

“ya.

“dia berbakat.. tentu saja itu benar!”

“.…”

“tetapi axel tidak ingin menjadi fighter.. mungkin belum!”

“tapi aku juga tidak ingin memaksa axel seperti itu.”

Adrian dapat dengan jelas memahami apa yang ingin di katakan oleh chloe, ia tidak ingin memaksakan kehendak anak bernama axel. Ia ingin anak itu bebas dan memilih sendiri jalur hidupnya.

“tapi itu satu-satunya cara agar axel tidak curiga, kecuali kalau kamu mau mengungkapkan identitasmu kepadanya!”

“kalau itu-”

“tidak ?”

“.….”

”tenang lah aku hanya bilang seperti itu, dan dari awal aku tidak akan memaksa anak itu sama sekali!”

“.….”

“karena alasanku melatihnya karena untuk diriku sendiri!”

Akhirnya mereka mengobrol sebentar, chloe juga ingin menaikan uang axel untuk kebutuhannya. Semua itu di serahkan kepada adrian lalu ke axel. Dengan nama sponsor anonim karena dia belum ingin mengungkapkan identitasnya saat ini.

Tapi adrian mengajukan satu syarat kepadanya. Ia harus mengungkapkan dirinya kepada axel suatu hari nanti. Karena dia ingin axel tau kalau ternyata ada keluarganya yang sangat menyayanginya. Pria itu dapat dengan jelas merasakan kasih sayang dari chloe kepada axel, tidak ada satu katapun kebohongan yang ia sebutkan.

Karena sudah hampir jam 9 malam akhirnya chloe berpamitan untuk pulang.

Mereka berjalan bersama menuju lobi. Dia dapat melihat salsabila sedang duduk di sofa.

Salsabila berdiri menghampiri mereka.

“sudah selesai ?”

“ya.”

Chloe memandangi keduanya lalu menundukan kepalanya.

“aku sungguh berterima kasih. Jika kalian dalam masalah jangan sukan untuk menghubungiku, hutang ini pasti akan aku balas suatu hari nanti!”

“ya!”

“jangan sungkan untuk datang ya!”

Adrian serta salsabila menjawab sambil tersenyum ringan.

Gadis itu tersenyum lalu akhirnya berjalan keluar dari gym.