NovelToon NovelToon
Pura-pura Miskin

Pura-pura Miskin

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Identitas Tersembunyi / Konglomerat berpura-pura miskin / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:344.8k
Nilai: 4.1
Nama Author: nanlindia lukita

Dia harus menutupi identitas demi mendapatkan teman dan cinta yang benar-benar tulus. Dia lelah dengan kebohongan mereka, kepedulian mereka semata ingin memanfaatkan dirinya hanya karena dia anak dari orang kaya.
Semuanya palsu hingga dia lebih meninggalkan itu semua dan mencoba hidup mandiri dan menutupi identitas sebenarnya tentang dirinya.
Berawal hidup di kost dan mulai merubah cara hidup dia sederhana mungkin tanpa mengetahui identitas dirinya sebenarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia lukita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

{Pertemuan Gio dengan Aldo}

  "Aku juga sudah, nanti siang aku mampir ke tempat kerjamu ya." balas pesan Aldo pada Valen.

  "Ya sudah, nanti siang aku tunggu." balas valen lagi. Nampak begitu bahagia Valen dengan pesan yang dikirim Aldo untuknya.

  Setelah dia membalas pesan dari Aldo, Valen segera berangkat. Dia memilih berangkat lebih dulu karena pekerjaan di tempat kerjanya masih menumpuk.

  Saat Valen ingin keluar dari kost, ada Almira yang saat itu baru saja keluar dari kamar mandi.

  "Valen."

  "Eh kamu al." sapa Valen yang sibuk memakai sepatu.

  "Ini baju jam berapa, Pagi-pagi sekali kamu berangkat kerja." ucap Almira yang mengeringkan rambutnya dengan handuk.

  "Biasa pekerjaan menumpuk di tempat kerja, apalagi pak boss sudah pulang dari luar kota." ucap Valen yang beralasan pada Almira.

  "Oh begitu, la kamu sudah sarapan?" tanya balik Almira pada Valen.

  " sudah tadi, sama roti." jawab Valen yang makan dengan roti yang diberikan oleh kakaknya.

  "Aku mau berangkat sekarang." pamit Valen yang berlari meninggalkan Almira.

  Almira hanya bisa membalas dengan menggelengkan kepala kearah Valen yang begitu lari cepat meninggalkan kost.

    Valen pun segera berangkat dengan sepeda motor yang selalu menemaninya.

  Akhirnya Valen datang juga, didepan ada Lily yang baru saja membuka pintu depan.

  "Pagi mbak Valen." sapa Lily pada Valen.

  "Pagi juga." balas sapaan dari Lily.

  "Ada apa mbak Valen masuk Pagi-pagi sekali, biasanya jam 7 mbak?" tanya Lily pada atasannya.

   "Ada pekerjaan yang harus saya selesaikan, apalagi saya tidak mau sampai telat pulang." jawab Valen yang langsung pergi masuk keruang kerjanya.

  Valen pun sudah dihadapkan beberapa pekerjaan yang harus dia selesai. Hingga batas waktu nanti siang dia harus bertemu dengan Aldo.

  Sedangkan ditempat lain Aldo dan ketiga sahabatnya baru saja tiba di kantor. Mereka sudah duduk di tempat mereka masing-masing.

  Dengan posisi komputer yang belum menyala, mereka pun langsung menyalakan komputer mereka masing-masing dengan obrolan santai mereka.

   Datanglah atasan mereka yang datang menghampiri mereka berempat.

  "Aldo."

  "Iya pak." jawab Aldo yang langsung berdiri dari tempat duduknya.

  "Hari ini kamu ikut rapat denganku, akan ada seseorang yang akan menjadi bagian rekan kerja di perusahaan kita. Jadi siapkan dokumen yang diperlukan." perintah atasannya pada Aldo.

  "Baik pak." jawab Aldo yang segera mengerjakan tugasnya.

  Setengah jam kemudian

  Aldo sudah berkumpul diruang rapat, aldo pun mempersiapkan semuanya. Tiba-tiba saja pintu terbuka.

  "Tuan Gio." sapa pria itu pada orang yang dia tunggu.

  Mereka saling berjabat tangan, dan posisi mereka duduk saling berhadapan.

  "Aldo serahkan dokumen itu." Aldo segera menyerahkannya, Aldo pun maju kedepan menjelaskan semuanya.

  Beberapa menit kemudian

  "Sekian penjelasan dari saya tuan." tuan Gio terdiam mendengar penjelasan dari Aldo.

  " Baiklah, semuanya dokumen sudah saya cek ." ucap Tuan Gio yang selesai mengeceknya.

"Saya bersedia dengan proposal itu." jawab Tuan Gio yang bersedia bergabung dengan perusahaan yang dimana tempat kerja Aldo.

"Terimakasih sudah menjadi bagian rekan bisnis dari kami." mereka saling berjabat tangan, setelah selesai barulah tuan Gio keluar.

"Sepertinya keberuntungan mendatangi kita." Aldo membalas dengan anggukkan. kini perusahaan yang dimana dia kerja, semakin menunjukkan perubahan yang cukup pesat.

Tiba-tiba pandangan Aldo tertuju pada sesuatu. Aldo segera mengambil barang yang tergeletak di kursi.

"Pasti ini dompet milik pria tadi." Aldo segera lari mengejarnya.

Dari ke jauhan Aldo melihat pria iyu yanh hendak akan masuk kedalam mobilnya.

"Tuan Gio." teriak Aldo pada tuan Gio yang akan hendak pergi dari tempat itu.

"Iya, ada apa?" tanya balik tuan Gio pada pria itu.

"Ini tuan, dompet anda ketinggalan." Aldo langsung menyerahkannya secara langsung.

Gio pun melihat dompet itu.

"Benar, itu dompet milik saya." Tuan Gio langsung mengambil barang miliknya.

"Tadi saya tidak sengaja melihat ada dompet jatuh di tempat duduk anda tuan. Semuanya pun masih lengkap tuan." kata Aldo yang langsung menyerahkan dompet itu.

"Terimakasih." jawab Gio dengan menganggukkan kepala.

"Sama-sama tuan Gio." jawab Aldo yang langsung kembali ke tempat kerjanya.

Setelah pergi dari tempat itu, Gio pergi ke suatu tempat yang tidak jauh dari lokasi saat ini.

Ternyata Gio ada didepan lokasi adiknya bekerja,Gio segera masuk kedalam.

"Permisi."

"Iya tuan, ada yang bisa saya bantu." jawab Lily yang saat itu yang jaga kasir.

"Saya ingin bertemu dengan Valen." ucap Gio yang mencari adiknya.

"mbak Valen ya, kebetulan ada. Tapi maaf siapa nama tuan?" tanya Lily pada pria itu.

"Dari Gio." jawab Singkat Gio.

"Baik tuan, akan segera saya temui mbak Valen dulu." Lily langsung pergi menemui Valen.

Beberapa menit kemudian

"Silakan tuan, mbak Valen sudah menunggu tuan didalam." Lily pun mengarahkan pria itu.

Gio pun masuk ke dalam, Valen masih sibuk mengerjakan pekerjaannya.

"Kakak." sapa Valen yang langsung berdiri dari tempat duduknya.

Valen langsung memeluk kakaknya, Kak Gio. Pun membalasnya.

"Bagaimana kabar kamu?" tanya Kak Gio yang bertanya kabar dengan adiknya saat ini.

"Baik-baik saja kak, tumben kakak main kesini." kata Valen yang langsung duduk di sofa didekat kakaknya.

"Kakak tadi ada urusan pekerjaan, sekalian kakak mampir kesini melihat kamu." jawab Gio yang merindukan adiknya.

"Oh gitu." jawab Valen yang begitu senang dengan hadirnya kakaknya di tempat kerjanya.

"Valen."

"Iya kak, ada apa?" tanya balik Valen pada kakaknya.

"Tadi kakak sudah kesana dan langsung mengeceknya." jawab Kak Gio pada adiknya.

"Maksud kakak apa?" tanya balik Valen yang masih kurang mengerti apa yang dikatakan kakaknya.

Kak Gio langsung menceritakan semuanya pada adiknya.

"Jadi kakak berhasil?" tanya Valen.

"Iya, kakak berhasil dan kakak sudah menjadi bagian dari mereka dan kakak menjadi investor dari perusahaan itu." ucap Kak Gio yanh menjelaskan dia berhasil. Reaksi Valen begitu bahagia,akhirnya kakaknya mau membantu dirinya.

"Makasih ya kak, sudah mau menolong Valen." ucap Valen yang begitu senang.

Kak Gio membalas dengan anggukkan. tiba-tiba pintu terbuka, datanglah Lily datang membawa minuman untuk mereka.

"Terimakasih lily." ucap Valen pada karyawannya.

"Sama-sama mbak." jawab Lily yang langsung pergi meninggalkan keduanya yang masih terlihat serius dengan pembicaraan mereka.

"Ya sudah kakak mau balik ke kantor dulu,ingat jangan telat makan." pesan kak Gio pada dirinya.

"Iya kak, tenang saja." jawab Valen yang berakhir dengan perpisahan mereka ditempat kerja Valen.

Siang hari

Valen masih sibuk diruang kerjanya, hingga dia melirik jam di dinding. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 12 siang. Waktunya dia istirahat, apalagi dia ingat dengan janjian akan bertemu dengan Aldo.

1
Mazree Gati
boleh tertawa ga thorrr
ɪsᴛʏ
Luar biasa
Anie Ramansyah
Buanca juga korban.
Anie Ramansyah
kecewa sama endingnya Bianca. Kasihan banget.
Ira Sulastri
Semoga Aldo jangan amnesia ya, kasihan Valen sdg hamil
G** Bp
Alhamdulillah akhirnya Aldo siuman..
may89
thorr jgn buat Aldo amnesia,,kasihan valen
Jhonson Tjahyadi
lanjut episodenya,,,,
Anie Ramansyah
Bianca juga korban kebohongan dan keserakahan nyokapnya. Apalagi juga korban pengkhianatan cowoknya. Kasihan. Bikin dia disayang sama Kivano dan Aldo.
Anie Ramansyah
jangan dibuat mati thor Bianca. Kasihan. Dia anak yg baik. Gak kayah nyokapnya, iblis. Kakek neneknya udah sayang kayah ama cucu sendiri. Aku bakal benci ama author kalo Bianca dibikin mati. Nanti di akhir tak kasih bintang 1. Biarin Bianca bahagia.
G** Bp
miris dan tragis kejadian yg menimpa Bianca. .
Ira Sulastri
Alhamdulillah.... Aldo sdh melewati masa kritis, dalang kejahatan sdh terungkap dan tertangkap
Dewi kunti
salah cari lawan
Putri Laely
lanjut
Ira Sulastri
Bara belum tau lawannya sekarang bukan hanya tuan Kevino tp masih ada keluarga besannya

Semangat kak author, di lanjut 👍👍
Hamdani Amin
lanjut
G** Bp
semoga keduanya cepat sadar ya ..kasihan bget ..
G** Bp
orang suruhan Bara tu pasti..
Ira Sulastri
Di lanjut kak author 👍👍
Putri Laely
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!