NovelToon NovelToon
THE KING'S TWINS

THE KING'S TWINS

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Anak Kembar
Popularitas:149.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: julieta

Mayleen merupakan artis muda multi talenta yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke tujuh belas terpaksa harus merenggang nyawa dalam syuting film yang sedang dijalaninya akibat ulah licik rivalnya yang memberi racun dalam air minumnya.

Begitu terbangun dia sudah berada dalam tubuh seorang putri bungsu perdana menteri yang diasingkan serta memiliki sepasang anak kembar berusia lima tahun.

Pertikaian, saling hasut dan skema licik terus bergulir dalam perjalanan hidup Mayleen bersama kedua anak kembarnya.

Dan kehadiran sosok lelaki yang mengaku sebagai ayah si kebar semakin membuat perjalanan hidup Mayleen dan anak - anaknya sulit.

Kemana mereka pergi,bahaya selalu mengintai dan nyawa menjadi taruhannya.

Mampukah Mayleen bersama sepasang anak kembarnya melewati semua halang rintang yang menghadang didepan demi bisa bersatu kembali dengan ayah mereka dan membentuk rumah tangga kecil bahagia seperti impian kedua anaknya selama ini ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERJALANAN

Pada saat putra mahkota Zhang Yuan sibuk dengan pemikirannya sendiri, putra mahkota Lin Feng pun mulai memuaskan rasa penasarannya kemana Ru Mayleen dan kedua anaknya pergi sehingga diapun kembali berguman.

“ Kalau boleh tahu, nyonya berasal dari kerajaan mana karena selama ini saya tidak pernah melihat keberadaan anda dan kedua anak anda didesa ini ”, tanyanya basa – basi.

Meski suara putra mahkota Lin Feng sangat lirih, namun berkat indera pendengarannya yang tajam Ru Mayleen bisa mendengar dengan jelas gumanan tersebut dan menjawabnya melalui gumanan juga.

“ Kami berasal dari kerajaan matahari dan sudah cukup lama tinggal dipedesaan pegunungan Asoka ”  , gumannya sangat lirih.

Bahkan para pejalan kaki yang melihatnya mengira jika Ru Mayleen sedang bersenandung tanpa suara karena hanya gerak bibirnya yang terlihat tanpa terdengar suara dari mulutnya.

“ Kalau boleh tahu, kemana anda akan pergi mengingat perjalanan seorang diri tanpa pengawalan dengan kedua anak kecil sangat riskan akhir – akhir ini ”, ucap putra mahkota Lin Feng sarat akan perhatian.

Ru Mayleen yang merasa jika lelaki asing yang ada disebelahnya tak berbahaya pun menjawab dengan santai “ Pegunungan Sopka ”.

Meski sedikit terkejut namun putra mahkota Lin Feng tak mengira jika tujuan mereka ternyata sama.

“ Jadi anda tamu yang sedang ditunggu guru Dao ”

" Kebetulan, saya juga ada janji temu dengan guru Dao sehingga kita bisa menjadi teman dalam seprjalanan ", gumannya lirih.

Melihat jika lelaki itu tampak mengenal guru Dao dan mengetahui rencana kedatangan mereka membuat kecurigaan dalam hati Ru Mayleen kembali timbul sehingga dia mulai memasang sikap waspada.

Putra mahkota Lin Feng yang melihat hal tersebut hanya bisa terkekeh dalam hati karena selain kuat wanita ini juga ternyata sangat mengemaskan jika terkejut seperti itu.

Si kembar yang melihat putra mahkota Lin Feng menatap kagum terhadap ibu mereka merasa tak senang dan melayangkan tatapan tajam penuh permusuhan karena menganggap jika lelaki itu tak pantas untuk ibu mereka.

“ Hey, tenanglah ”

“ Aku tak akan memakan ibu kalian jadi jangan menatapku seperti itu ”, gumannya bercanda.

Jika saja semua orang bisa mendengar ucapan yang dilontarkan oleh putra mahkota Lin Feng saat ini mungkin mereka akan langsung muntah darah dan pingsan ditempat karena sangat terkejut sosok yang terkenal dingin dan misterius bisa melawak seperti itu.

“ Jangan sok akrab dengan kami ”

“ Meski anda sudah membantu tadi, tapi itu tak membuat kita menjadi dekat ”, guman Fei Yun tajam.

Setelah mendapatkan protes dari salah satu anak kembar Ru Mayleen, putra mahkota Lin Feng pun langsung tutup mulut karena tak ingin berdebat dan membuat perjalanan ketiganya menjadi tidak nyaman.

Perjalanan keluar perbatasan dua kerajaanpun menjadi hening dan tenang. Hanya derap langkah kuda yang terdengar disepanjang jalan.

Ru Mayleen yang memang tak mengenal sosok putra mahkota Lin Feng berusaha abai dan menikmati pemandangan disepanjang jalan bersama dua anak kembarnya yang juga baru pertama kali bepergian seperti ini jadi merekapun terlihat bersemangat.

Dengan tubuh tegap sambil sesekali celotehan kecil keluar dari mulut Ru Mayleen menanggapi ucapan kedua anaknya yang sama sekali tak terganggu terik matahari yang menimpah kulit putihnya membuat putra mahkota Lin Feng semakin tertarik untuk mengenal wanita yang selama ini selalu dia perhatikan dalam diam.

Semakin siang, jumlah penduduk desa perbatasan yang berkeliaran diluar semakin sedikit karena mereka tak ingin kulit mereka terbakar oleh sinar matahari yang siang ini sangat terik.

Namun hal itu tak berpengaruh terhadap Ru Mayleen yang masih melajukan kudanya dengan santai karena dia dan kedua anak kembarnya bisa mengubah suhu sekitar tubuh mereka menjadi sejuk dengan kekuatan es yang mereka miliki.

Hal itu jugalah yang dilakukan oleh putra mahkota Lin Feng sehingga dia sama sekali tak kepanasan meski tengah menggunakan mantel bulu yang tebal dengan warna gelap.

Melihat Ru Mayleen dan kedua anaknya beserta kuda yang mereka kendarai baik – baik saja, putra mahkota Lin Feng tersenyum tipis, karena sangat tipis hampir tak ada yang menyadari jika lelaki itu baru saja tersenyum.

Kenyamanan yang dirasakan oleh putra mahkota Lin Feng, Ru Mayleen dan kedua anaknya tak bisa dirasakan oleh putra mahkota Zhang Yuan yang tak memiliki elemen es atau angin sehingga dia merasa kegerahan didalam kereta kuda mewahnya dan memutuskan untuk beristirahat sejenak di pohon disebelah aliran sungai kecil yang mengalir disampingnya.

Ru Mayleen yang ingin menikmati keindahan sungai kecil yang merupakan pembatas dua kerajaan tersebut juga ikut beristirahat untuk memberi kudanya minum.

Meski tak merasa kepanasan, namun kudanya perlu beristirahat sejenak untuk minum dan membiarkan kedua anaknya bermain air sejenak sebelum mereka melanjutkan perjalanan yang sedikit panjang didepan.

Sambil melihat kedua anaknya bermain air, Ru Mayleen membuka bekal yang telah disiapkan Yu Nian untuk dibawanya dalam perjalanan.

Dia tersenyum melihat masakan Yu Nian yang sudah mirip dengan masakannya serta beberapa kue yang sengaja Ru Mayleen bikin semalam untuk teman negmil sepanjang perjalanan jika mereka bertiga tidak sempat beristirahat dijalan.

Melihat putra mahkota Lin Feng tampak diam sambil menunduk, Ru Mayleen yang merasa jika bekal yang dibawanya cukup banyak berniat untuk berbagi.

Hitung – hitung sebagai tanda ucapan terimakasih karena tadi sempat ditolong hingga dia tak harus mengeluarkan tenaga untuk mengusir gerombolan pemuda desa yang berniat buruk terhadapnya, meski itu tak menjadi masalah untuknya.

Ru Mayleen mengayunkan kakinya menuju tempat dimana putra mahkota Lin Feng terduduk diatas rumpun disamping kuda hitamnya.

“ Apa anda mau putra mahkota ? ”, tawar Ru Mayleen sopan.

“ Tentu, terimakasih ”, ucap putra mahkota Lin Feng tulus.

Meski dia merasa sedikit aneh dengan makanan yang diberikan oleh Ru Mayleen kepadanya, namun mencium aromanya yang harum membuat perutnya langsung bereaksi secara spontan.

Krucukkkk....

Putra mahkota Lin Feng tertunduk dengan wajah memerah menahan malu karena perutnya lebih jujur dari mulutnya hingga membuat Ru Mayleen terkekeh pelan.

Deg,

Jantung putra mahkota Lin Feng seperti berhenti berdetak sejenak melihat kecantikan tiada tara yang ada dihadapannya.

Fei Yun yang tak suka ibunya tersenyum kepada putra mahkota Lin Feng segera memanggilnya membuat Ru Mayleen pun pamit undur diri.

Ru Mayleen menyuapi kedua anak kembarnya secara bergantian sambil sesekali mengacak rambut keduanya karena gemas dengan pipi gembul mereka yang penuh oleh makanan sambil menikmati pemandangan aliran sungai yang indah.

Selain banyak ikan kecil berenang didalam sungai, sepanjang tepi aliran sungai ditumbuhi berbagai aneka bunga warna – warni yang membentang sepanjang aliran sungai sehingga jika dijaman kuno ini ada drone mungkin pemandangan tersebut bisa direkam dan dijadikan hiasan dinding yang indah.

Sayangnya, semua keindahan ini hanya bisa Ru Mayleen rekam dalam memorinya karena tidak adanya teknologi seperti itu dijaman kuno ini.

“ Ah sayang sekali tak ada kamera atau ponsel yang bisa mengabadikan semua ini ”, gumannya penuh kekecewaan.

1
Daniela Whu
kenp juga lo ngatur" sih shao, kalian kan blm jdi suami/istri, mungkin jodohnya mayleen orang lain kan bisa sj, asal jangan putra mahkota goblok sj si zhau itu
Sripuan
Thor kok gampang kali ru mayleen mau aja ikut kata kata ayah nya si ru chao itu, udah di usir di hina santai aja
Rias Gremory
sayang sekali Mayleen umur 22th, tidak termasuk kategori🤣🤣🤣🤣😂
Daniela Whu
ye ngaku" lo
Daniela Whu
kan ada penjaga bayangannya masak gk tau juga kemna majikannya pergi
Daniela Whu
tdk semudah itu ferguso🤗
Siti S
Luar biasa
Daniela Whu
banyak musuh didekatnya, tp gk ada yang peka sm sekli
Daniela Whu
kok bisa tau kl sikembar anakx. td bilang anak haram ayahnya,
Daniela Whu
mungkin itu anak" mu 🤷‍♀️
Daniela Whu
sikembar punya kekuatan ya, bgus lah, lebih bgus lg kl mayleen punya cincin ruang juga kekuatan
Purwanto Purwanto
👍👍
Nitnot
Luar biasa
dewi_oetari14
lah tadi bilangnya selingkuh an ayahnya
Mearly Early Mey
👍👍👍👍👍❤❤
Mary 1283
kenapa gak bongkar kejahatan dan perselingkuhan wu selin bersama ayah nya sendiri ya????cihhh jalang wu selin masih di simpan untuk apa!!!!
Mahrita Sartika
di beri nasihat malah tidak terima,,,
hadeh 🤦
N'Dön Jùañ Shakespeare
mantap, aku suka ceritanya 👍❤️
RJ 💜🐑
hah udah end? 🤨
mom SRA
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!