Marcus Norton di hianati tunangannya sendiri, dia di jebak, lalu di serahkan kepada musuh keluarga Norton.
Marcus di aniaya sampai sekarat, dan nyaris mati, lalu di buang ke tempat pembuangan mayat tidak di kenal, di pinggiran luar kota.
Bukannya mati! tidak terduga, Marcus malah mendapatkan suatu kekuatan yang begitu dahsyat.
"Lihat! bagaimana aku mengubah takdirku! kamu perempuan ja-lang! akan mengemis di bawah kakiku!"
"Tapi, maaf! sudah terlambat! aku sudah menemukan wanita yang lebih berkelas dari dirimu!"
"Matilah sana, dasar ja-lang!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. Tinju api biru mematikan.
Nelson terkenal dengan tinju berjarak tiga meter, yang akan mampu membuat siapapun terkapar, dengan sekali ia menghantamkan tinjunya.
Marcus telah merasakan sebelumnya, tinju Nelson yang membuat dirinya hampir mati di tempat.
Saat ia di bangunkan Felicia, di pembuangan mayat, di pinggiran kota, tanpa di sadari Marcus, ia mendapat sebuh kekuatan tinju dari jarak tertentu juga.
Dia telah melatih tinju itu, yang akan mengeluarkan cahaya seperti api berwarna biru, dari kepalan tinjunya, saat ia mengeluarkan sedikit tenaga.
Felicia menyarankan ia menamai tinju itu, dengan sebutan 'tinju api biru mematikan'.
Karena saat ia melakukannya tanpa sengaja, pada sebuah pohon, pohon tersebut terbakar hangus.
Kali ini ia akan coba untuk menangkis tinju, yang akan di berikan Nelson padanya.
Dan, ingin melihatnya, apakah Nelson bisa menahan tinjunya tersebut.
"He..he..hee, Marcus bodoh! maaf, aku tidak bisa melepaskan kekayaan Norton yang telah berhasil ku ambil dari tanganmu, kali ini aku akan pastikan kamu benar-benar mati!"
Nelson perlahan mengerahkan kekuatan tenaganya, pada genggaman tangannya yang terkepal.
Dan melebarkan ke dua kakinya menginjak lantai, dan dengan cepat ia pun menghantamkan tinjunya ke udara, tepat ke arah Marcus, yang berdiri dua meter di depannya.
Begitu angin tinju itu melayang menuju Marcus, dengan cepat di sambut Marcus dengan kepalan tangannya, yang sudah standby dari tadi.
Wusss!
Bukk!
Suara hantaman tinju, yang seperti mengenai tubuh seseorang, ruangan itu tiba-tiba silau dengan cahaya biru, yang melayang dari tangan Marcus.
Membuat mata setiap orang yang ada di ruangan itu, jadi perih oleh cahaya tersebut, sehingga semuanya spontan dengan reflek, melindungi mata mereka.
"Aaa...!!"
Dukkk!
Dan, terdengar suara kesakitan yang begitu kencang, serta suara tubuh menghantam tembok bangunan gedung.
Sebagaimana cahaya itu tiba-tiba datang dengan cepat, begitu juga dengan hilangnya cahaya itu, menghilang dengan sekelip mata.
Semua tidak tahu, siapa dari antara Marcus dan Nelson, yang mengeluarkan cahaya biru itu.
Semua yang ada di ruangan itu, perlahan menurunkan tangan, yang menutupi mata mereka, karena cahaya yang menyilaukan tersebut.
Tampak Marcus berdiri dengan tegak di tempatnya, tidak bergerak sedikitpun dari posisi ia berdiri.
Dan terlihat tidak terluka sedikit pun.
Sementara Nelson terlihat terkapar, membentur tembok gedung, dengan kondisi sangat berantakan.
Dari mulut Nelson terlihat mengeluarkan darah, pakaiannya terlihat terbakar oleh api.
Semua mata tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, Nelson yang di takuti, dan terkenal memiliki kekuatan yang luar biasa, bisa di kalahkan Marcus si pecundang.
Ini berita yang menghebohkan, seluruh kota akan terkejut kalau mengetahui fakta ini.
"Tuan, apakah anda terluka?" Toni bergegas mendekati Marcus, dan memeriksa tubuh Marcus.
"Aku baik-baik saja!" jawab Marcus menenangkan Toni, yang terlihat begitu cemas.
"Tuan! Tuan! anda terluka...!" terdengar suara cemas seorang wanita, dengan histeris menghampiri Nelson.
"Tuan, bagaimana keadaan anda!" sahut yang lain menghampiri Nelson, dan membantu pria itu untuk berdiri.
Nelson memegang dadanya yang terasa begitu sakit, matanya melirik Marcus yang berdiri tegak di tempatnya, tidak bergeser sedikitpun.
Dia begitu terkejut, saat tinjunya menghantam sesuatu yang begitu panas, membuat tangannya terasa ngilu, dan nyaris mematahkan tulang-tulang tangannya.
Sementara wanita yang bersama Nelson sedari tadi, yang dulunya wanita paling di cintai Marcus itu, juga begitu terkejut melihat Marcus yang masih hidup.
Perubahan pada penampilan Marcus, membuat wanita itu begitu pangling.
Ada rasa rindu di dasar hatinya, melihat Marcus yang terlihat begitu tenang, tidak seperti empat bulan yang lalu, Marcus lebih cenderung tidak sabaran.
Melihat Marcus ternyata memiliki kekuatan juga, membuat wanita itu ingin dekat lagi dengan Marcus.
Bersambung....
qu aja penasarn lho!
baru kl ini baca cerita model gini. tp ok lah lnjutt