Hamil di luar nikah dengan suami orang dan harus melahirkan dan membesarkan anaknya seorang diri, akhirnya Riyanti bertemu dengan laki- laki yang mau menikahinya, tapi di tengah perjalanan rumah tangganya dia harus menerima kenyataan bahwa sang suami menikahi perempuan lain tanpa sepengetahuan darinya. Akankah Riyanti menemukan kebahagian dalam hidupnya setelah dikecewakan oleh lelaki yang sangat dia cintai ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. Mengundurkan diri
Beberapa hari kemudian Riyanti membuat surat pengunduran diri.Iya, dia tidak mau bekerja di pabrik lagi.Dia khawatir lama - kelamaan teman - temannya akan mengetahui tentang kehamilannya.
Dia sudah jenuh menjadi bahan cemoohan di tempat kerjanya.Apa lagi kalau sampai teman- temannya tahu kalau dia sedang hamil pasti dia akan tambah dicemooh lagi sama mereka.Makanya dia memilih untuk mengundurkan diri.
Walaupun lambat laun mereka pasti akan mengetahui kehamilannya tapi setidaknya Riyanti sudah tidak ada diantara mereka lagi.
Biarkan saja kalau mereka mau ngomongin tentang dia yang penting Riyanti tidak mendengarnya.
Hari ini hari terakhir riyanti kerja di pabrik.
Nanti setelah jam kerja selesai dia akan menyerahkan surat pengunduran diri itu kepada atasannya.Di sela - sela kerjanya Riyanti mengobrol dengan Rini.
"Rin, aku besok sudah tidak bekerja di sini lagi.." ucap Riyanti.
"Lho, kamu mau keluar kerjanya..?" tanya Rini.
"Iya..." jawab Riyanti.
"Kenapa Ri, ? " tanya Rini.
"Nggak papa Rin, aku cuma mau istirahat saja dulu di rumah, aku capek Rin.." jawab Riyanti.
"Pasti karena teh Santi masih suka gangguin kamu ya Ri..?" tanya Rini.
"Nggak kok Rin, bukan karena itu.." jawab Riyanti.
"Kamu masih mikirin soal mas Rudi ya Ri ?". tanya Rini.
"Gak tahulah Rin.." ucap Riyanti lesu.
"Udah lah Ri, lupain saja Rudi si pembohong itu, dia gak pantes biat kamu.. kamu berhak untuk mendapatkan laki - laki yang lebih baik dari dia..." sahut Rini.
"Kamu tuh cantik Ri, banyak laki- laki di luar sana yang mau sama kamu.." ucap Rini.
Riyanti hanya diam saja mendengar ucapan Rini.
'kamu gak tau keadaan aku sekarang Rin,kalau aku sedang hamil anak mas Rudi.Mana ada laki - laki yang mau dengan perempuan seperti aku yang sudah ternoda ini' ucap Riyanti di dalam hati.
"Ri, kalau kamu keluar trus nanti aku sama siapa..? Kan sahabat aku cuma kamu.." ucap Rini sedih akan akan berpisah sama sahabatnya itu.
"Ya kan kamu bisa berteman dengan yang lain.." jawab Riyanti.
"Nggak ah, mereka itu pada munafik, aku nggak suka..." sahut Rini.
Riyanti menarik nafas panjang, sebanarnya dia juga nggak mau berpisah sama sahabat satu- satunya itu.Walaupun Rini sering nyebelin karena suka minjam uang terus sama Riyanti tetapi dia sahabat yang baik, tapi dia selalu mengembalikannya, dia juga selalu perhatian sama Riyanti.Rini itu sahabat dalam suka dan duka.
****
Setelah jam kerja selesai Riyanti bergegas menuju ke kantor untuk menyerahkan surat pengunduran diri kepada atasannya yang bernama bu Lusi.Riyanti mengetuk pintu ruangan bu Lusi.
"Tok-tok,,tok.." pintu diketuk.
"Masuk.." jawab bu Lusi dari dalam.
Riyanti lalu masuk ke ruangan bu Lusi.
"Riyanti ? Ada apa ?.." tanya bu Lusi.
"Ini bu, maaf aku sudah mengganggu waktu bu Lusi, aku mau menyerahkan surat pengunduran diri .." jawab Riyanti sambil menyerahkan surat kepada bu Lusi.
"Lho, kamu mau berhenti kerja ? " tanya bu Lusi sambil menerima surat dari Riyanti.
Riyanti pun mengangguk.
"Kenapa kamu tiba - tiba mau berhenti kerja ? Apa gak sayang ? Gaji kamu sudah lumayan gede lho..? apa karena beberapa waktu belakangan ini kamu selalu dijadikan bahan omongan oleh karyawan lain ?" tanya bu Lusi.
"Nggak kok bu, aku mau istirahat saja dulu di rumah nemenin bapa ku.. " jawab Riyanti.
"Oh.. ya sudah kalau maumu seperti itu.." sahut bu Lusi.
Lalu bu Lusi mengambil amplop berisi uang untuk gaji terakhir Riyanti.
"Ri, aku turut perihatin atas apa yang sedang menimpa kamu, saya harap kamu bisa terus kuat menghadapi semua ini. Semoga kedepannya kamu jauh lebih baik lagi.. " ujar bu Lusi lalu memeluk Riyanti.
Bu Lusi merasa iba dengan Riyanti.Bu Lusi diberitahu oleh Rini kalau sebenarnya Riyanti bukan lah seorang pelakor seperti yang teman- temannya tuduhkan, karena dia tidak mengetahui kalau Rudi sudah punya istri dan juga anak.Kalau saja Riyanti tahu kalau Rudi suami orang mana mungkin dia mau pacaran dengannya.
Riyanti juga masih punya hati, nggak mungkin mau menyakiti sesama wanitaWalaupun apa yang sudah dilakukan oleh riyanti tidak bisa dibenarkan, tapi tidak benar juga kalau semua kesalahan hanya ditunjukan kepada Riyanti saja.
Karena Rudi pun salah dalam hal ini.Dia menjadi laki- laki yang tidak setia kepada istrinya.Kalaupun mereka punya masalah harusnya diselesaikan dengan baik- baik jangan malah meninggalkan istri dan anaknya lalu selingkuh dengan perempuan lain. Apalagi yang sangat dirugikan dalam hal ini adalah Riyanti.
****
Suatu hari mba Lastri datang berkunjung ke rumah pak Sastro.Sebenarnya dari beberapa hari lalu ketika mendengar kabar tentang Riyanti dilabrak, dia ingin segera menemui Riyanti.Tapi karena sibuk, baru kali ini dia bisa berkunjung.
"Assalamualaikum.." ucap mba Lastri.
"Walaikumsalam..eh mba Lastri, apa kabar ?.." sahut Riyanti yang sedang menyapu teras rumah.
"Alhamdulillah sehat, kamu sendiri apa kabar? Kok kelihatan pucat ? Apa kamu sakit ?.." jawab mba Lastri.
"Nggak kok mba, Ri baik - baik saja, mungkin karena belum sarapan aja..." jawab Riyanti.
"Ya udah sana kamu makan, nih mba bawain sayur lodeh sama ayam goreng..." ucap mba Lastri.
Lalu mba Lastri dan Riyanti masuk ke dalam rumah menuju ruang makan, dan menaruh makanannya di sana .
"Bapa mana Ri ?.." tanya mba Lastri.
"Di belakang mba,lagi ngasih makan ayam..." jawab Riyanti.
Mendengar mba Lastri datang, pak Sastro lalu masuk ke dalam rumah dan menemuinya lalu mengobrol santai.Riyanti pun ikut mengobrol karena kangen sudah lama tidak ngobrol bareng seperti ini.Di tengah -tengah obrolannya, tiba-tiba perut Riyanti terasa mual.
"Hoek..hoek.." Riyanti menutup mulutnya karena rasanya ingin muntah.
Lalu dia bergegas lari ke kamar mandi.
Mba Lastri dan pak Sastro merasa bingung apa yang terjadi dengan Riyanti.Lalu mba Lastri menyusul Riyanti ke kamar mandi.
"Hoek..hoek..hoek.." Riyanti muntah lagi tetapi hanya cairan warna kuning saja yang keluar dari mulutnya.
Badannya pun terasa lemas.Dan keringat keluar dari dahinya.Riyanti lalu mencuci mulutnya dengan air dari kran.Lalu dia keluar dari kamar mandi.Riyanti terkejut melihat mba Lastri yang sudah berdiri di depan kamar mandi.
"Mba Lastri, ngapain di sini ? .." tanya Riyanti.
"Nggak, cuma nunggu kamu aja, kamu baik- baik saja kan ? Apa kamu sakit ? .." tanya mba Lastri penuh selidik.
"Mungkin masuk angin mba.. " jawab Riyanti.
"Apa kamu sering muntah- muntah seperti ini Ri, ?.." tanya mba Lastri.
"Ehm..iya eh gak mba..baru tadi, iya mba baru tadi..." jawab Riyanti tergagap.
"Ayo Ri, mba antar kamu ke kamar..." ajak mba Lastri.
bersambung...
nah kalo yg ini jodohnya bang Wili cocok bagus..