Davina mempunyai kekasih dan sahabat namun dengan teganya mereka bekerja sama menjual dirinya. Davina pun melakukan cinta satu malam bersama pria asing tersebut.
Namun siapa sangka pria tersebut ternyata seorang Ketua Mafia sekaligus seorang psycophath pembunuh berdarah dingin dan anti wanita.
Enam tahun kemudian mereka dipertemukan kembali dengan suasana yang berbeda di mana Davina bersama ke tiga anak kembarnya hasil dari cinta satu malam bersama pria asing tersebut.
Bagaimana kisah perjalanan cinta mereka? Ikuti yuk novelku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yakasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alex kangen sama Daddy
("Daddy pulang besok." Jawab Daddy Aberto sambil menepikan mobilnya).
("Alex kangen sama Daddy." Ucap Alex).
("Daddy juga kangen tapi hari ini Daddy ada urusan yang sangat penting jadi besok saja Daddy pulang." Ucap Daddy Aberto sambil mengambil ponsel yang di pegang oleh Mommy Davina).
("Baiklah." Ucap Alex dengan nada kecewa).
("Mana Mommy?" Tanya Daddy Aberto).
("Sebentar Dad." Ucap Alex).
Hening
"Mau kemana?" Tanya Daddy Aberto yang melihat Mommy Davina membuka pintu mobil.
"Aku ingin membeli kue di toko itu." Ucap Mommy Davina sambil menunjuk toko yang berada di sebrang.
'Maaf Aku terpaksa berbohong karena Aku akan pergi dari kehidupanmu sejauh mungkin. Ternyata semua pria tidak bisa di percaya kecuali pria di keluargaku.' Sambung Mommy Davina dalam hati dan entah kenapa hatinya sangat terluka namun tidak berdarah.
"Daddy akan mengantar Mommy ke toko sebrang." Ucap Daddy Aberto yang tidak ingin jauh dari Mommy Davina sambil memutuskan sambungan komunikasi secara sepihak.
"Tidak perlu. Uruslah keluarga Kak Aberto dan lupakanlah Kami, anggap saja Kami tidak ada." ucap Mommy Davina sambil keluar dari mobil.
Deg
Jantung Daddy Aberto berdetak kencang ketika mendengar ucapan Mommy Davina dan diam membatu untuk mencerna apa yang dikatakan oleh Mommy Davina. Setelah beberapa saat Daddy Aberto tersadar kemudian keluar dari mobil dan melihat Mommy Davina melambaikan taksi yang melewati tempat tersebut. Hal itu membuat Daddy Aberto berjalan ke arah Mommy Davina dengan langkah cepat.
Grep
"Mommy cemburu?" Tanya Daddy Aberto sambil memeluk Mommy Davina.
"Buat apa cemburu? Oh ya satu lagi jangan pernah Tuan Aberto panggil Aku Mommy karena Kita tidak akan pernah menikah selain itu uruslah istri dan anak Tuan Aberto." Ucap Mommy Davina dengan nada dingin dan merubah nama panggilannya sambil berusaha melepaskan pelukannya.
"Masuklah, nanti Aku ceritakan." Ucap Daddy Aberto sambil membuka pintu mobil.
"Tapi ..." Ucapan Mommy Davina terpotong oleh Daddy Aberto.
"Masuk!" Perintah Daddy Aberto.
Mommy Davina menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian masuk ke dalam mobil. Daddy Aberto menutup pintu mobil kemudian memutari mobilnya dan masuk ke dalam mobil lalu duduk di kursi pengemudi.
"Alex adalah ponakanku, anak dari adik kembarku yang sudah meninggal dunia ketika Alex masih bayi dan kini tinggal bersama ke dua orang tuaku serta Ibunya Alex sekaligus adik iparku. Alex yang tumbuh bersama Kami memanggil diriku dengan sebutan Daddy karena itulah ketika menghubungiku Alex memanggilku dengan sebutan Daddy," Ucap Daddy Aberto menceritakan secara singkat.
Mommy Davina menatap Daddy Aberto dan tidak ada kebohongan di matanya membuat Mommy Davina menghembuskan nafasnya dengan perlahan.
"Apakah Tuan Aberto mencintai Ibunya Alex sekaligus Kakak ipar?" Tanya Mommy Davina.
Grep
"Seumur hidup Aku pertama kali melakukan hubungan suami istri bersama wanita yang Aku cintai dan wanita itu adalah kamu. Untuk ibunya Alex, Aku hanya menganggapnya sebagai seorang adik tidak lebih." Jawab Daddy Aberto sambil menggenggam tangan Mommy Davina.
"Aku mohon jangan memanggilku dengan sebutan Tuan Aberto tapi panggil Aku dengan sebutan Daddy karena hatiku sangat sakit jika orang yang Aku cintai memanggilku dengan sebutan Tuan." Sambung Daddy Aberto.
"Maafkan Aku." Ucap Mommy Davina yang salah sangka.
"Tidak apa - apa justru Daddy sangat senang, Mommy cemburu." ucap Daddy Aberto dengan suara menggoda.
Bugh
"Siapa yang cemburu?" Ucap Mommy Davina sambil memukul bahu Daddy Aberto dengan wajah bersemu merah.
Daddy Aberto tersenyum melihat wajah merah calon istrinya sambil menangkap tangan Mommy Davina kemudian mengecup punggung tangannya.
"Sayang." Panggil Daddy Aberto.
"Ya." Jawab Mommy Davina dengan singkat.
"Daddy minta apapun yang terjadi tanyalah sama Daddy dan jangan pernah percaya kata orang agar kejadian ini tidak terulang lagi. Karena jujur Daddy tidak mungkin mengkhianati Mommy walau apapun yang terjadi karena Daddy sangat tulus mencintai Mommy." Ucap Daddy Aberto dengan wajah serius.
"Baik, Aku akan mempercayai Kak Aberto tapi jika seandainya Kak Aberto mengkhianati diriku maka Aku tidak segan-segan pergi dari kehidupan Kak Aberto." Ucap Mommy Davina dengan nada tegas.
"Mommy tenang saja karena Daddy akan selalu setia dengan Mommy." Ucap Daddy Aberto dengan nada tegas.
"Sekarang Kita berangkat ke butik karena ke tiga anak kembar pasti menunggu Kita." Ucap Mommy Davina setelah beberapa saat Mereka terdiam.
"Ok." Jawab Daddy Aberto sambil menyalakan mesin mobil.
Tiba - tiba ponselnya berdering membuat Daddy Aberto mematikan mesin mobil kemudian mengambil ponselnya dari saku jasnya dan melihat Ibunya menghubungi dirinya.
"Mommyku telepon." Ucap Daddy Aberto sambil memperlihatkan layar ponselnya.
Mommy Davina membaca My Mother membuat Mommy Davina hanya menganggukkan kepalanya kemudian Daddy Aberto menggeser tombol berwarna hijau kemudian menempelkan ponselnya di telinganya.
("Hallo Mom." Sapa Daddy Aberto).
("Kamu dimana sayang?" tanya Nyonya Abertos).
("Lagi di jalan Mommy, mau pergi ke butik langganan mommy." jawab Daddy Aberto yang tidak bisa membohongi Nyonya Abertos kecuali kejadian enam tahun yang lalu karena dirinya belum menemukan Mommy Davina).
("Kamu ke sana sama siapa?" tanya Nyonya Abertos).
("Sama Davina, Mommy." Jawab Daddy Aberto).
("Apa? ... Bagaimana bisa bertemu? Bagaimana keadaan Davina dan ketiga cucu Mommy?" Tanya Nyonya Abertos beruntun sambil tersenyum bahagia).
("Ceritanya panjang mom, tapi yang pasti semuanya sehat hanya saja cucu pertama mommy dan daddy yang bernama Dave terkena luka tembak dan kini berada di rumah sakit." jawab Daddy Aberto menjelaskan secara singkat).
("Lalu kenapa kalian pergi ke butik bukannya pergi ke rumah sakit?" tanya Nyonya Abertos dengan nada kesal).
("Kami pergi ke butik untuk membeli pakaian ganti, sebentar lagi kami sampai di butik mom. Setelah ini kami akan pergi ke rumah sakit." Jawab Daddy Aberto menjelaskan ke Nyonya Abertos).
("Ok nanti mommy akan menyusul." ucap Nyonya Abertos akhirnya).
("Ok mom, bye." ucap Daddy Aberto).
tut tut tut tut tut
Sambungan komunikasi pun terputus secara sepihak oleh Nyonya Abertos tanpa menjawab ucapan Daddy Aberto kemudian Daddy Aberto menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku jasnya.
"Sayang." panggil Daddy Aberto sambil menyalakan mobilnya kemudian mengendarai mobil dengan kecepatan sedang.
"Sayang?" tanya ulang Mommy Davina mengulangi perkataan Daddy Aberto.