NovelToon NovelToon
Istri Siri Mas Alendra

Istri Siri Mas Alendra

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Duda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:143.1k
Nilai: 5
Nama Author: fitTri

Istriku menganut childfree sehingga dia tidak mau jika kami punya anak. Namun tubuhnya tidak cocok dengan kb jenis apapun sehingga akulah yang harus berkorban.

Tidak apa, karena begitu mencintainya aku rela menjalani vasektomi. Tapi setelah pengorbananku yang begitu besar, ternyata dia selingkuh sampai hamil. Lalu dia meninggalkanku dalam keterpurukan. Lantas, wanita mana lagi yang harus aku percaya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitTri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rasa Yang Hadir

🌸

🌸

“Kenapa tidak menginap saja sih, Mah?” Alendra mengantarkan kedua orang tuanya hingga masuk ke mobil yang sudah siap.

“Lain kali saja, tanggung. Tadi Mama dan Papa hanya khawatir karena kamu nggak jawab telepon. Takutnya kamu kenapa-napa.” Bu Andin mengusap lengan putranya yang membukakan pintu.

“Cuma Mama yang khawatir, kalau Papa sih nggak.” Sedangkan Pak Seno sudah lebih dulu masuk lewat pintu sebelahnya.

“Papa ‘kan memang gitu, mana ada khawatir sama anak-anaknya?” Sang istri mendelik.

“Kenapa juga harus khawatir? Lendra ‘kan sudah dewasa.”

“Bukan masalah dewasa atau belum.”

“Lalu apa?”

“Ah, Papa mana ngerti sama perasaan Mama?”

Alendra tertawa menyimak perdebatan kedua orang tuanya. Mereka memang tidak pernah berubah meski dirinya kini sudah dewasa, selalu seperti itu terutama dengan ibunya yang selalu mengkhawatirkan hal-hal kecil. Apalagi semenjak dirinya bercerai dari Silvia, bu Andin selalu menaruh perhatian lebih padanya.

“Makanya, Le. Lain kali kalau mama menelpon langsung jawab, bukannya diabaikan. Begini ‘kan jadinya? Papa lagi yang kena.” Pak Seno berkelakar.

“Iya, maaf. Tadi subuh ‘kan tidak sengaja. Lagi mengurus administrasi nya Tirta dan lupa bawa hape.”

“Hmm ….” Bu Andin hanya mencebik.

“Nanti taun baru kamu pulang nggak?” tanya sang ayah ketika istrinya sudah duduk di samping.

“Nggak tau, lihat nanti saja.”

“Kok nggak tau? Ya pulang lah. Mas dan mbak mu juga pasti pulang, mana ada kita masing-masing di waktu liburan?”

“Ale usahakan, Mah. Tapi nggak janji. Soalnya masih banyak deadline yang harus diselesaikan.”

“Lho? Masa harus bekerja? Itu ‘kan hari libur sedunia? Tega sekali perusahaan kamu. Kemarin-kemarin bisa libur?”

“Itu beda, Mah. Dulu ‘kan di Jakarta, sedangkan sekarang Ale baru saja pindah. Jelas nggak akan sama lah.”

“Ini lah, makanya Mama minta kamu resign saja dan urus pabrik sama mbak dan mas mu. Biar kalau musim liburan begini nggak harus kerja terus. Kan enak kalau di perusahaan sendiri, nggak terikat.”

Alendra hanya tersenyum. Dia tak mau menyanggah ucapan mamanya apalagi kalau sudah menyinggung soal pabrik. Bisa panjang urusannya dan kedua orang tuanya tidak akan kunjung pulang.

“Sudah, Ma. Bahas pabrik terus? Kalau Lendra nggak mau ya sudah, jangan dipaksa. Nggak akan betul dia bekerja.” Pak Seno menepuk pundak sopirnya agar mobil yang sudah mereka naiki cepat bergerak.

“Ya sudah, jaga diri baik-baik. Jangan kerja terus yang kamu pikirkan. Kesehatan juga harus diutamakan.” Bu Andin memberikan pesannya yang terakhir, dan Alendra menanggapinya dengan senyum dan anggukkan. Lalu perempuan itu melirik ke arah di mana Asyla tampak memperhatikan dari samping rumah dengan Tirta yang berada dalam gendongan, dan balita itu terlihat melambaikan tangan saat mobil mulai melaju.

“Papa tau nggak, Lendra sama siapa itu art nya?” Kendaraan beroda empat itu keluar dari pekarangan.

“Asyla?”

“Iya, Asyla.”

“Kenapa?”

“Akrab bener. Dia berani bercanda.” Bu Andin mengingat interaksi yang terjadi antara putranya dengan Asyla di ruang makan tadi ketika dirinya baru saja keluar dari kamar.

“Terus masalahnya apa?”

“Dia ‘kan nggak biasanya gitu, apalagi sama pegawai perempuan.”

“Memang biasanya bagaimana?”

“Ya agak jaga jarak lah, kecuali kalau dengan yang sudah dekat.”

“Mungkin anak kita berubah.”

“Perubahannya aneh.”

“Nggak aneh, karena setiap manusia itu akan berubah setelah melewati beberapa fase dalam hidupnya.”

“Apa karena bercerai dia jadi begitu?”

“Nggak tau.”

Lalu pasangan itu sama-sama terdiam untuk menikmati perjalanan kembali ke kota Jakarta.

***

“Anak ganteng, nggak boleh gitu dong. Kan ibu nya jadi sakit.” Terdengar keluhan Asyla yang tengah berada di halaman belakang. Beberapa kali bahkan dia merintih seperti orang kesakitan. Dan hal tersebut mengundang perhatian Alendra yang memang sedang mencarinya karena bermaksud meminta dibuatkan kopi.

“Kalau gitu terus, Ibu nggak akan kasih ‘nen lagi nih.” Lalu ucapan itu membuat Alendra menghentikan langkah, bersamaan dengan Asyla yang melepaskan Tirta yang sedang menyusu dari pay*daranya. Dan adegan tersebut tampak jelas karena wanita itu memang duduk menghadap ke arah di mana dirinya muncul.

Untuk beberapa saat Alendra tertegun dan dia tak dapat menyembunyikan keterkejutannya. Karena ini memang tak pernah dia duga.

Maksudnya, dirinya tau jika Asyla masih menyusui Tirta. Tetapi sama sekali belum pernah melihatnya dalam keadaan seperti barusan. 

Seharusnya ini menjadi hal biasa, kan? Pada umumnya semua perempuan yang sedang menyusui memang begitu, bukan?Tapi mengapa dadanya mendadak berdebar.

“Pak?” Lalu suara Asyla menyadarkannya dari lamunan, dan dia mendapati wanita itu bangkir setelah menurunkan putranya.

“Mbuuu!! Mbuu!!” Namun Tirta enggan diturunkan dan kedua tangannya terulur meminta kembali digendong.

“Umm … saya … mau minta kopi, tapi —”

“Boleh, Pak. Sebentar.” Secepat kilat Asyla merebut cangkir kopi di tangan Alendra kemudian menghambur ke dalam dapur untuk membuatkannya kopi.

Pria itu masih tertegun di tempatnya berdiri, tetapi tangisan Tirta kembali menyadarkannya.

“Ah, kenapa sih dia malah meninggalkan anak ini? Menangis ‘kan jadinya.” Lalu dia segera menghampiri dan meraup tubuh kecil anak itu.

“Ini, Pak kopinya. Hati-hati masih panas.” Lalu Asyla kembali, dan seperti biasa dia mengingatkan Alendra untuk berhati-hati dengan minuman yang baru dibuatnya itu. Kemudian dia beralih meraih Tirta dari gendongan Alendra.

Namun entah mengapa suasana jadi terasa canggung saat wanita itu mendekat, yang membuat Alendra salah tingkah ketika kedua tangan itu terulur meraih tubuh Tirta. 

Ada desiran aneh yang muncul saat permukaan kulitnya yang hangat bersentuhan dengan dadanya meski tanpa sengaja, dan itu sedikit membuatnya merasa gugup. Tanpa sadar dirinya mengeratkan pelukan terhadap Tirta, sehingga terjadi saling tarik menarik untuk beberapa detik.

“Pak, Tirta nya?” Asyla mendongak dan seketika pandangan mereka bertemu.

Alendra bergeming, tetapi dia menikmati perasaan yang perlahan timbul.

“P-pak?” panggil Asyla lagi yang akhirnya membuat pria itu melepaskan dekapannya dari Tirta.

“Mbu, ‘nen agi.” ucap anak itu sambil menepuk-nepuk dada Asyla. Meski terdengar tidak jelas tetapi mereka memahaminya.

“Maaf, Pak?” Asyla pun mundur kemudian melangkah ke arah kamarnya yang terletak di belakang, sambil menanggapi ocehan putranya.

“Nen terus, dari tadi ‘kan udah.”

“Mm … mau ‘nen agi!!”

“Tapi habis ‘nen mandi, ya?”

“Nggak mau, maunya ‘nen.”

“Iya, habis ‘nen kita mandi.”

“Mau sama Ibu.”

“Oke.” Asyla tampak mencium kedua pipi putranya secara bergantian sehingga anak itu tertawa-tawa, lalu mereka masuk ke dalam kamarnya. Sedangkan Alendra masih tertegun di tempatnya semula, mencoba meraba hati yang sejak beberapa saat lalu berdesir-desir tak karuan.

“Apa-apaan ini?” gumamnya yang bergegas kembali ke ruang kerjanya di lantai dua.

🌸

🌸

Uhuk🤭🤭

1
Annie Gustava
bolak balik nunggu ale2 up.. terimakasih mak fit😘. kasian km syil yg sabar ya moga ja mak fit berbaik hati but ale jd inget lg.. melow ikh🥺
Endang Priya
kesedihan yg harus di sembunyikan. kasihan asyla.
Attaya Zahro
Kenapa si ulet bulu nempel mulu sih..jangan sampe membawa penyakit deh.Semoga sebelum virusnya menjalar,sudah ada yang bisa menjauhkannya.
Sabar ya Syl,mungkin ini bagai roller coaster
bagi dirimu tapi yakinlah bahwa semua pasti ada hikmahnya dan akan ada hasil baik dari buah kesabaranmu.
𝐙⃝🦜尺o
kalo syla gak ada didekat Ale gimana Ale akan inget sama syla, biarkan syla ikut ke jakarta buat rawat Ale mbak hani
Zahra azkazia
terima kasih Teh Fit udah up kembali 😊😊🙏
yang sabar ya Syl badai pasti berlalu, dan Aleandra pasti kembali ke setelan awal yaitu kembali ke kamu.
kalau bisa biar Aleandra tinggal di villa aja pasti cepat pulih amnesia nya kan obat nya ada di Asyla 🥰🥰
seperti nya mama Aleandra punya perasaan yang beda sama Asyla, maka nya beli baju buat Aleandra ingat sama Asyla sekalian di beliin baju juga, cepet sembuh ya Al kasian Asyla, sama Tirta mereka membutuhkan sosokmu 🙏
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
Berharap nya Hani ke kamar Ale dan nyari sesuatu lalu menemukan buku nikah Ale dan Asyla, setidaknya Asyla harus puyyg melindunginya jika sewaktu2 si Resta mepet terus Ale apalagi ingatan Ale blum pulih ya
Bubble
bakalan jd kesempatan buat resta ky nya nih
Dzulfan Ahlami
yg sabar y asyla seperti diriku yg sabar nggu up y kakak cantik love love sekebon tahu/Drool//Drool//Drool//Drool/
Syovia Desianty
terimakasih up nya kak Fit, ditunggu lanjutannya, semangat kak Fit
🌏 HeeŔeenã🔹️€$ ⚖️
Btw...pak Pardi sudah sembuh atau masih cuti utk masa pemulihan kaki yg patah ? atau jangan2 dah resign karena kakinya sudah gak normal 🙄
Hhhmmm..padahal dia saksi hidup dan kunci atas pernikahan Ale & Asyla 🤔
rahmalia maricar
cepet balik ingetannya mas Ale,, sebelum si Resta usaha lagi buat pedekate 🙄 🙄 ishhh benci w 😡👿
🌏 HeeŔeenã🔹️€$ ⚖️
Dish...artinya dulu pernah ditolak Ale ? Haddeh...nih anak emang muka beton ya, kagak ada malunya, terus maju pantang mundur 😄😅
rahmalia maricar
di prank judulnya,, kirain beneran pulang ke Bandung 😅😅
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
asyla... 🤗🤗🤗🤗🤗... semoga ale segera ingat kamu ya.
gak kebayang sedihnya berada di posisi asyla🥺🥺🥺🥺
Nazwa 123 nazwa
mudahan GK berkepanjangan amnesianya si Ale kasian asyla😭
Fajarina
knp ale g di bawa ke vila pasti langsung inget kl ketemu syla ya... sapa tau kan gitu mak pit
Ratu Tety Haryati
Terima kasih Upnya, Teh Fit....🥰🥰🙏

Ini Si Resta gak ada kerjaan apa ya??? perasaan koq berkeliaran di Kel Orangtua Mas Ale... Cari-cari kesempatan aja.

Mbak Hani... Klo Mbak melihat keanehan dari sikap, Syla, coba Mbak melakukan pendekatan agar, Dyla mau berterus terang dengan statusnya bersama, Mas Ale.
Ratu Tety Haryati
Ge er... ge er...
May Keisya
akhirnya up jg Thor...mksh Thor♥️♥️
Ruwi Yah
mulai unjuk gigi nih pelakor yg sabar ya syl kalau memang ale jodohmu pasti akan kembali padamu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!