Damian dan Alexa adalah ayah dan anak, namun semakin hari perasaan Alexa terhadap Damian berbeda, beda dengan perasaan anak terhadap ayah. Namun dengan sikap Damian yang terus membuat Alexa kadang senang dan kadang menyakiti Alexa
cuss langsung baca aja yukk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fida lia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
berita tentang hubungan Rania dengan Damian sampai ketelinga orangtua Rania, hal itu membuat keluarga itu menjadi semakin gencar untuk mendapatkan perhatian keluarga Adithama dan mempercepat pertunangan dan perjodohan antara Rania dan Damian
juga beberap waktu lalu, Rania sering berkunjung di spa milik Adelia dan banyak menghabiskan waktu bersama wanita itu, keduanya tampak sibuk bercerita dan memikirkan bagaimana cara agar Damian dengan cepat memilih dan memutuskan menikahi Rania
saat ini, keluarga Rania berencana akan mengundang makan malam keluarga Damian. tentu saja dengan beberapa rencana yang sudah mereka siapkan, terutama Rania yang tidak ingin kesempatan ini diambil oleh wanita lain dan mengambil posisinya
"pokoknya sayang kamu harus bisa mengambil perhatian Damian, mama rasa hal itu tidak terlalu sulit. selama ini Damian tidak pernah dirumoskan dekat dengan siapapun" ucap Nathali dengan mengebu-gebu, wanita paruh baya itu tidak pernah membayangkan bagaimana putrinya akan bersanding dengan putra perusahaan terbesar di Asia
"iya ma aku juga lagi mikirin cara gimana Damian datang dan tidak bawa putrinya yang suka ngeselin itu" ucap Rania sambil kesal, ia mengingat pertemuan pertama dengan Alexa dan membuat Damian sampai tidak meliriknya karna gadis kecil itu sellau lengket dengan Damian
"nahh itu dia Nia.. kamu harus bisa mengambil hati anaknya Damian, kan kamu tau sendiri dia itu duda yang pastinya sangat sayang dengan putrinya" ucap Nathali sambil memeluk pundak Rania. mereka akan berusaha maksimak untuk bisa masuk kedalam keluarga itu
"iya ma.. aku akan usahakan. aku akan ciara sama tante Adelia dulu apakah bisa kesini atau gak" ucap Rania dan memutuskan untuk pergi. sekarang ia harus mencari cara agar kleuarga Adithama bisa datang kerumahnya dengan begitu dia bisa melakukan rencananya
namun ketika hendak pergi keperusahaan tempatnya bekerja, Rania melihat sosok yang sangat ia kenal. " ucuk diconta ulam pun tiba" ucapan Rania seolah mendapatkan hadiah besar ketika melihat sosom itu. dengan cepat Rania melajukan mobilnya dan mengikuti sosok yang ia lihat
"ternyata Damian juga sering main ketempat ini" ucap Rania dan turun mengikuti Damian. ya, yang Rania lihat adalah Damian yang sedang masuk kesalah satu CLUB disana, tidak jauh dari kantor tempat Rania bekerja sebagai model, dengan senang hati Rania masuk kedalam
sementara Damian, dia datang kesana karna urusan pekerjaan. salah satu klien mereka mengajak bertemu ditempat itu dan mau tak mau Damian harus datang, karna proyek yang akan mereka kerjakan lumayan besar dan Damian tidak bisa melewatkan kesempatan itu
lagipula Damian sudah lebih dulu meminta izin pada Alexa, dirinya akan pergi ketemoat itu dengan sekretarisnya El. karna urusan pekerjaan terpaksa Alexa juga mengizinkannya dengan catatatan Damian harus selalu memberi kabar padanya, karna hari ini Alexa pulang cepat
"El.. berikan berkasnya, kepalaku pusing mendengar musik disini" ucap Damian dan menyerahkan berkas untuk ditanda tangani kliennya. padahal mereka belum aa 5 menit duduk disana, hal itu membuat klien Damian tertawa dan menatap Damian dengan senyuman
"kenapa buru-buru tuan, bukankah kita bisa menghabiskan waktu lebih lama disini?" tanya pria paruh baya dengan beberapa wanita yang juga berada didalam ruangan yang sama, juga minuman yang sudah tersedia untuk mereka." tidak tuan, saya masih ada urusan lain" jawab Damian dan memberikan bolpoin untuk pria itu
"tidak ada salahnya jika menghabiskan satu gelas ini tuan" ucap pria itu smabil memberikan gelas berisi minuman yang bsaru saja dituangkan, dia bahkan meminta wanita itu mendekati Damian, namun dengan tetapan Damian wanita itu mundur dan kembali pada tempatnya
"apakah tuan Damian tidak menyukai wanita, kenapa terlalu garang dengan penghibur begini?" tanya pria itu smabil terkekeh. dia menikmati semuanya." saya hanya menjaga hati untuk kekasih saya tuan" jawab Damian seadanya, kekasih katanya?. itu tidak pernah ada
"wahhhh.... ternyata seorang tuan Damian juga snagat penyayang dan tidak mau membuat kekasihnya sakut hati" jawab pria itu, ia mengambil berkas tadi diatas meja dan membacanya, sedangkan El hanya bis amnegikuti mereka, tanpa harus melakukan apa-apa
"kalau begitu bagaimana dengan satu botol ini habis?" tanya pria itu meletakkan berkas tadi, ia kembali menyodorkan minuman kepada Damian, namun Damian juag tidak bisa menolaknya terpaksa mengikuti permianan pria itu
Rania yang tadinya masuk langsung bertanya tempat dimana Damian berada, dengan beberapa uang yang ia keluarkan Rania akhirnya tau kamar yang dipilih oleh Damian. wanita itu melangkah dengan tersenyum dan masuk begitu saja kedalam ruangan itu
"hallo tuan Damian.. akhirnya kita ketemu disini, aku tidak menyangka jika tuan Damian juga datang ketempat seperti ini" ucap Rania membuat El terkejut, juga Damian yang tidak tau Rania akan datang, entah apa urusannya dengan klien Damian kali ini
"heiii Nia.. apakah kau kenal dengan tuan Damian?, bicaramu seolah kalian terlalu akrab" ucap pria paru baya itu juga mengenal Rania, keduanya tampak sudah agaknya kenalan lama, tanpa basa-basi lagi Rania duduk tepat disamping Damian dengan senyumannya
"ahhh pak Bagas bisa aja bicaranya, seolah tidak baca berita tentang kami" ucap Rania tersenyum dan menatap Damian, sedangkan pria itu hanya diam dengan datar dan dingin, rasanya ingin melemparkan wanita seperti Rania ini kelautan lepas sana
"ahh.. ternyata kekasih yang dikatakan oleh tuan Damian barusan adalah kau Nia, kau sangat beruntung mendapatkan tuan Damian ini" ucap Pak Bagas tertawa dan menghentikan wanita-wanita yang tadinya memijat dan melayani dirinya
"ya sudah karna begitu, kekasih tuan Damian sudah datang kesini aku tidak bisa berlama-lama, aku akan tanda tangan berkas kerjasama kita" ucap Pak Bagas mengambil berkas diatas meja dan menandatanganinya. pria itu memberikan kepada sekretaris El
"terimakasih tuan, tapi tuan salah paham tentang saya dan wanita ini, saya dan dia tidak ada hubungan apa-apa. juga tentang berita yang tersebar hanyalah hoax yang disebar oleh media yang tidak tanggung jawab. kami hanya kenalan dan itupun secara tidak sengaja" ucap Damian dan pergi dari tempat itu
jangan tanya bagaimana Rania menatap Damian, ia terkejut tidak menyangka jika pria itu berani mengatakan hal seperti itu. padahal awalnya Rania sudah percaya diri akan diakui oleh Damian didepan kliennya, namun ternayta Damian masih bisa mengatakan hal seperti itu
"ahhh.. ternyata begitu Nia, kenapa membuat masalah yang tidak ada menjadi ada. kau terlalu tinggi bermimpi menjadi pendamping putra Adithama" ucap Pak Bagas terkekeh menatap Rania, dengan cepat wnaita itu hanya menatap tajam dan pergi dari sana, entah apa selanjutnya ia lakukan
"awas saja kau Damian.. aku ebgini juga karna harta keluargamu, jika tidak masih banyak pria diluar sana yang bisa kudpaatkan dan lebih tampan dari kau" ucap Rania didalam mobilnya, ia malu didepan Pak Bagas yang dulu pernah menjadi managernya ketika pertama kali terjun kedunia Model
"aku harus bisa membuat hati tante Adelia hanya berpihak padaku, tidak akan ada wnaita lain selian aku yang akan mendapatkan Damian" ucap Rania dan bergegas menemui Adelia di spa miliknya. ia juga sengaja tidak masuk kantor hari ini demi menemui Adelia
kadang hidup itu kidding, jadi selalu bernafa itulah yang paling penting
#fid.nch
#MDIS
Alexa jgan d buat cengeng thor,jdi wanita mandiri dan tegas gitu