NovelToon NovelToon
YULIA

YULIA

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi
Popularitas:3.1M
Nilai: 5
Nama Author: Respati

Ratu Yulia adalah pemimpin terkuat di Kerajaan. Dia berjuang dengan semua kemampuan dan kecerdasannya, karena dia mencintai Kaisar dengan dalam. Saat di medan perang dia kuat dan gigih , saat di istana dia lembut dan cerdas.
Wanita yang dicintai oleh rakyatnya ini mengalami tragedi terbesar dalam hidupnya karena kedatangan Selir Chunya. Kaisar mulai memperhatikan selir itu dan mempercayai tipuan dari selir tersebut, Kaisar salah paham dan mengira Yulia telah berbuat salah.
Yulia diburu tanpa ampun bersama kedua anaknya dan mati di bawah hujan panah.

Kembali membuka mata... Yulia menyadari bahwa waktu telah berputar kembali, dia telah kembali ke masa lalu dimana tragedi itu belum terjadi.
Sekali lagi mendapatkan kehidupan membuat Yulia yang cerdas ingin menghindari kematian terjadi kembali, dia juga ingin membalaskan dendam pada orang yang menjahatinya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BUNGA UMUR PANJANG .

Dan Kaisar Kim Sendiri adalah alumni perguruan Guang . Karena itulah Yulia ingin kedua putra kecilnya mengikuti ujian masuk akademi , Mereka telah di bimbing dengan serius oleh Yulia, Tuan Wang Yu Ran dan juga Ryu. Namun bukan nya mereka kesal dan tidak suka, mereka berdua malah lebih semangat dari yang mengajar. Apalagi sang Bunda membawa mereka tiap hari masuk kedalam hutan Kematian. selain berlatih ilmu kanoragan, mereka juga berlati tentang pengobatan .

Hari ini terlihat Yulia dan kedua putranya sedang bersiap kembali masuk kedalam hutan Kematian. dua singa sahabat mereka terlihat bersama mereka .

"Bunda ...hari ini kita akan mencari tanaman herbal...?" tanya Wang Hao.

"Benar...tapi jika kita bertemu hewan langkah tidak masalah kan...?" tanya Yulia sambil mengikat rambut hitamnya menjadi ekor kuda.

"Tentu saja tidak...malah kami ingin mencari mereka...Sudah satu minggu ini kita hanya berlatih di ruang Dimensi, Rasanya kurang semangat Bun....." ucap Wang Hai yang kini terlihat tubuh kedua anak itu sudah semakin tinggi. Walaupun mereka masih berusia tiga tahun lebih malah hampir empat tahun, tapi pertumbuhan mereka seperti anak berusia enam tahun. Dan soal kecerdasan otak mereka , jangan di tanya lagi. Walaupun masih kecil , mereka sudah berada di rana hijau awal.

"Kalau begitu Paman Ryu jangan ada di leher Bunda...dia akan menakuti semua hewan..." ucap Wang Hao sambil menatap ular naga yang melingkar di leher sang Bunda .

"Ck..kalian mengusir paman..?" ucap Ryu berpura sedih .

" Bukan begitu Paman...biarkan kami mendapatkan latihan dulu, nanti setelah kami puas, Paman kembali lagi keleher Bunda..." ucap Wang Hao merasa bersalah.

"Baiklah paman akan masuk, Nanti kalau kalian sudah puas, kalian boleh memanggil paman..." ucap Ryu .

"Tapi Paman tidak marah kan...?" Kata Wang Hai tak enak hati.

" Mana mungkin paman marah...Ya sudah kalian cepat pergi...!" ucap Ryu kemudian menghilang .

" Baiklah Ayo kita berangkat... kalau begitu kita pamit dulu pada Kakek dan Nenek..." ucap Yulia sambil membimbing kedua putra kembarnya keluar dari dalam kamarnya. Ketika mereka sampai di ruang keluarga, terlihat Ayah dan sang Bunda serta keempat pria yang selalu bersama Yulia selama ini, terlihat sedang menunggu mereka bertiga.

"Waah...ternyata mereka telah ada di sini Bun..." ucap Wang Hai yang selalu Ceriah. Sedangkan Wang Hao yang agak pendiam, hanya tersenyum menatap mereka.

"Kalian Benar- benar ingin pergi bertiga...?" kata Yao Han.

"Kak...kami boleh ikut kan...?" tanya Yung Si.

"Tidak... Kalian tidak boleh ikut...Kali ini Kami akan pergi bertiga saja... Yulia ingin melatih mereka mandiri ...bukankah setiap mereka pergi kau selalu ikut Yung...jadi sekarang biarkan keponakanmu dan aku pergi sendiri..." ucap Yulia .

Mendengar ucapan Yulia, Yung Si hanya bisa cemberut. Sebab keinginan Yulia sangat sulit di rubah.

" Ya sudah, kalian harus hati- hati. Apakah bahan makan sudah kalian bawa...?" kata tuan Wang dengan wajah masih khawatir.

"Jangan khawatir Ayah...semua sudah Yulia masukkan ke cincin ruang Yulia..." ucap Yulia . Mereka memang tidak ada yang tahu kalau Yulia memiliki Ruang Dimensi . Mereka bertiga segera berpamitan dan mulai keluar dari rumah besar mereka. Saat sampai di pinggir hutan, terlihat mereka menatap ketiga tubuh yang melangkah masuk ke hutan Kematian dengan wajah sedikit khawatir .

"Kakak..Dan kau kembar tampan.. hati - hati...!" teriak Canlu sambil melambai kan tangannya.

"Baik Bibi Canlu..!" seru mereka berdua bersamaan . Sedangkan Yulia hanya tersenyum dan juga melambaikan tangannya. Dan tak lama mereka melihat ketiganya mulai berlompatan di atas pepohonan dan menghilang di kegelapan hutan Kematian.

Dengan menghela nafas berat , Mereka kembali ke Desa .

Sedangkan Yulia sendiri bersama kedua Putranya dengan Riang mulai masuk kedalam kegelapan hutan Kematian. Dengan menggunakan batu cahaya, Serta cahaya samar sinar matahari, mereka melangkah semakin kedalam hutan Kematian. Mereka mulai memburu binatang buas. Dan Yulia hanya membiarkan mereka bertarung dengan binatang yang memang Yulia anggap masih bisa mereka lawan. Yulia akan membantu mereka jika mereka sudah kewalahan menghadapi binatang itu. Atau jika ada kelompok binatang seperti Serigala yang selalu berkelompok jika menyerang. Dan jika malam hari, Mereka akan masuk kedalam ruang Dimensi . Dan pago betikutnya akan kembali menjutkan perjalanan . tak terasa mereka telah berada di dalam hutan kematian hampir dua minggu lamanya. Dan mereka kini berada di wilayah tengah hutan Kematian. Tepatnya di sebelah Danau tempat Ryu pernah tinggali. Dan saat itu pun hari sudah semakin sore atau menjelang petang . Namun tempat itu masih terlihat agak terang . Dan sebentar lagi malam pum akan menjelang.

" Bun...kita telah sampai di danau tempat Paman Ryu ...." ucap Wang Hai sambil berjalan ke arah danau.

"Hai.. Kau mau mandi di danau...?" kata Yulia saat melihat putranya berjalan kearah Danau .

"Boleh kan bun....?" ucap Bocil tampan itu sambil tetap berjalan cepat kearah Danau.

"Boleh...tapi hati- hati..." ucap Yulia dengan nada sayang. Dia percaya sang putra mampuh menjaga diri .

"Baik Bunda...." ucap Wang Hai senang .

"Tunggu Hai'er...Aku merasa kan banyak kekuatan yang menuju arah Sini..." ucap Ryu.

"Apa maksudmu kak...?" tanya Yulia heran. Ryu segera berubah menjadi seorang pria tampan seumuran Yao Han . namun terlihat sangat berwibawa dan berkarisma. Ada mahkota kecil yang mengikat rambut hitamnya. Yulia tidak lagi kaget melihat perubahan itu. Satu tahun yang lalu, Ryu yang memang bisa merubah dirinya menjadi manusia, menunjukkan itu pada Yulia .

"Sepertinya mereka mencari sesuatu di sini.." ucap Ryu lagi.

"Mencari sesuatu...?" Beo Yulia. Namun belum sempat mereka menjawab, mereka mendengar suara teriakan Wang Hao .

"Bundaaa...! Kemarilah.. Aku melihat sesuatu...!" seruan Wang Hao mengagetkan mereka. Mereka segera berlari kearah Suara Wang Hao . Ketika sampai di dekat Wang Hao , terlihat anak itu berdiri di atas tebing.

"Wang Hao... Hati- hati...!" seru Yulia dengan cemas. Terlihat Wang Hao berdiri di atas tebing dengan wajah menatap kearah bawah tebing. Di pundaknya terlihat Heisi nama burung hitam yang katanya burung Phoenix , sedang menatap sesuatu.

"Ada apa Hao'er...?" kata Yulia sambil berjalan dan berdiri di dekat sang Putra. Sedangkan Wang Hai berdiri di sebelah Ryu.

"Lihat Bun...bunga apa itu...merah menyala.." ucap Wang Hao sambil menunjuk kearah tengah tebing. Terlihat beberapa bunga dengan daun lebar dan panjang melekat di dinding tebing. Bunga merah itu sangat indah. walau cahaya matahari hampir hilang. tapi bunga itu terlihat terang .

"Bunga umur panjang...!" seru Ryu dan Dolly bersamaan.

"Bunga umur panjang..? Bunga apa itu...?" tanya Yulia dengan penuh tanya.

"Bunga umur panjang merupakan tanaman obat langkah. Bunga itu tumbuh dan mekar satu tahun sekali. Namun tidak ada seorangpun yang bisa menentukan di mana tumbuhan itu akan tumbuh. Dari akar dan bunganya sangat berguna bagi kesehatan atau kesembuhan seseorang. Namun yang paling ampuh untuk pengobatan adalah buahnya..." ucap Ryu .

"Buah...? Apakah bunga itu berbuah...?" tanya Yulia.

" Berbuah... Malah buahnya yang banyak di caro orang ...Sebab kasiat buah dari bunga umur panjang adalah mampu mengobati segala macam racun dan penyakit . setiap orang yang menderita penyakit apapun akan segera sembuh jika memakan buah itu..." jelas Ryu.

"Lalu di mana buahnya...? aku sejak tadi tidak melihat buah dari bunga itu...?" tanya Yulia lagi.

"Nanti..jika bunga itu telah mekar dengan sempurna . saat tengah malam di saat bukan purnama , Di saat itu pasti bunga itu akan layu dan akan mengeluarkan buahnya. Dan saat berbuah...kita hanya memiliki beberapa menit saja untuk mengambil buahnya. Kalau tidak, buah itu akan jatuh, dan kasiatnya tidak sehebat saat kita memetik buah yang masih di tangkai bunga..." lanjut Ryu.

"Ya Dewa....sulit sekali..." ucap Yulia .

"Karena itulah banyak orang yang mencari keberadaan bunga itu..." ucap Ryu .

"Apakah kita tidak bisa mengambil bunga itu, dan menanamnya di ruang Dimensi..? Maksudku apakah bunga itu tidak bisa di budi dayakan...?" tanya Yulia .

" Entahlah...sebab setiap orang yang mencari bunga itu. Mereka akan mengambil semua untuk bahan obat . Dan sepertinya mereka tak berfikir untuk membudidaya bunga itu. Mungkin kita bisa mencoba di ruang Dimensi . dengan menggunakan air kehidupan....aaah ....aku tahu sekarang kenapa mereka kemari , Mereka pasti untuk mencari dan menemukan bunga itu...!" seru Ryu dengan wajah kesal.

"Lalu... Apa yang harus kita lakukan...?" tanya Yulia.

"Kita harus segera mengambil bunga itu... Heisi...coba kau lihat, sampai di mana mereka...?" ucap Ryu.

"Baik..." jawab Heisi yang segera terbang tinggi. Tak berapa lama dia telah kembali.

"Yang paling depan, mungkin Dua jam lagi sudah sampai. Namun bisa juga lebih cepat Lagi...sepertinya kekuatan mereka ada di rana ungu dan coklat..." ucap Haisi . Mendengar itu, Yulia segera berucap

"Kalau begitu ayo kita lakukan . Dan kalian berdua cepat masuk kedalam ruang Dimensi bersama Dolly..." ucap Yulia pada kedua Putranya .

"Baik Bunda..." ucap kedua putranya.

"Baik tuan....!" ucap Dolly .

mereka segera menghilang dari pandangan .

"Dan kau Heisi...perhatikan kedatangan mereka. Jika mereka sudah sampai dan aku belum selesai mengambil bunga itu, beri tanda pada kami..." ucap Yulia lagi.

" Siap tuanku..!" ucap Heisi dengan sigap. Dia segera terbang .

Sedangkan Yulia sendiri segera bersikap turun tebing . Namun Ryu segera berubah menjadi ular naga yang tak terlalu besar. Dia segera menjulurkan kepalanya kearah Yulia. Naiklah keatas tubuhku...agar kita cepat sampai di sana.. apalagi aku melihat ada ular berada di sekitar bunga umur panjang.. Mungkin dia penunggu bunga itu..." ucap Ryu.

"Baik...maaf aku naik..." ucap Yulia lembut.

"Hmm..." Yulia segera melompat naik kepunggung Ryu. Setelah merasakan tubuh Yulia berada di atas tubuhnya, Ryu segera perlahan turun ke tebing yang memang terlihat curam itu. Saat Yulia sampai di dekat bunga, Dia melihat kepala ular yang menjulur ke arahnya . Namun saat melihat kepala Naga , kepala ular itu bersembunyi di balik batu . Perlahan Yulia mulai menggali tebing di sekitar bunga. Ternyata ada tiga bunga yang tumbuh di sana. Dan ketiganya sedang berbunga dan sudah mulai mekar. Dengan gerakan cepat tapi hati- hati takut terkena akar bunga. Yulia mulai menggali bunga. Setelah hampir berhasil dia berseru pada Dolly yang ada di ruang Dimensi melalui telepati .

"Dolly... setelah bunga aku lempar ke dalam, cepat kau tanam dan kau siram dengan air kehidupan...! dan lihat apakah bunga bisa bertahan ....!" seru Yulia .

"Baik...lakukanlah.." ucap Dolly dengan yakin.

Setelah pohon bunga tercabut sampai akar , Yulia segera melempar bunga itu kedalam ruang teratainya. Dan dengan cepat Dolly menanam bunga di lahan tanaman obat dan segera menyiram dengan air jiwa. Terlihat bunga itu bukannya layu, malah semakin mekar.

"Tuaan...bunganya semakin mekar dan segar...!" seru Dolly gembira.

"Bagus kalau begitu kita lanjut..." ucap Yulia. Dia dengan cepat kembali Yulia kembali menggali bunga dengan pisau kecil tapi tajam yang dia punya sejak dulu. Dan dengan cepat kembali melepas bunga itu dari dinding tebing . Dan dengan cepat pula Dolly menanamnya. Satu jam pun berlalu dengan cepat, kini tinggal satu bunga lagi dan itupun sudah hampir tercabut . Bersamaan dengan Yulia melempar bunga yang terakhir, terdengar suara Heisi yang mengatakan kalau ada yang mulai mendekati tempat mereka .

"Tuan..ada tiga orang yang datang..!" seru Heisi .

"Kalau begitu cepatlah kau kemari...!" seru Yulia.

Dengan cepat Heisi segera terbang kearah Ryu. Dan mereka segera kembali ke ruang Dimensi. Bertepatan dengan hilangnya mereka bertiga. Seekor ular besar berkepala dua keluar dari sebuah goa yang tidak terlalu jauh dari tempat keberadaan bunga. Dan di belakang ular itu terlihat beberapa puluh ular berbisa kecil dan besar mengikuti ular berkepala dua . Namun ternyata bukan cuma tiga orang itu saja yang datang . Tak berapa lama beberapa orang yang memiliki kultivasi tinggi juga datang kesana.

Melihat keberadaan orang - orang itu, dan bunga umur panjang sudah hilang, ular kepala dua sangat marah. Dia segera menyerang mereka bersama berpuluh ular besar dan kecil. Maka terjadilah perkelahian antara berpuluh ular dengan beberapa manusia. Dan tiga orang pertama terlihat melawan Ular berkepala dua. Namun tak berapa lama , salah satu dari tiga pria itu melawan ular kepala dua sendirian . Sedang kedua temannya membantu melawan ular- ular kecil dan besar yang menyerang kultivator yang lain. Walaupun hari telah larut malam, namun karena bulan bersinar penuh atau bulan purnama, maka cuaca di sekitar tebing terlihat terang . Dan para pendekar atau kultivator dengan mudah membunuh dan melepaskan ular- ular itu masuk kedalam jurang . terkadang yang masih hidup pun terlempar masuk jurang yang kedalamannya entah sedalam apa. Hingga akhirnya Pria yang melawan ular kepala dua bisa memenggal dua kepala ular itu. Melihat sang Pemimpin mati, Para ular berbisa yang masih hidup memilih melarikan diri . Dan akhirnya berakhir sudah pertarungan itu . Setelah keadaan tenang, terlihat mereka mulai mencari keberadaan bunga umur panjang, namun ternyata mereka tidak menemukannya. Mereka tak putus asa, terlihat mereka menuju pedalaman lebih jauh hutan kematian . Namun Mereka tetap tidak juga menemukan bunga itu . Sedangkan Yulia Sendiri Setelah mengambil buah bunga umur panjang dan menyimpannya , Dia memilih keluar dari ruang Dimensi bersama kedua Putranya . Setelah melihat kearaan tempat itu yang kembali sepi , Yulia dan kedua Putranya segera keluar dari dalam ruang Dimensinya.

"Fuh... Seru benar mereka..." ucap Yulia.

"Bunda... Sepertinya Kultivator yang melawan ular tadi sangat tinggi kekuatannya..." ucap Wang Hao .

"Kak...apakah kau tidak merasa mengenal orang tadi Ya...?" kata Wang Hai sambil memandang wajah sang Kakak.

"Benar....aku merasa sepertinya kita pernah bertemu dengan mereka...?" kata Wang Hao .

"Pernah bertemu..? Kapan..?" tanya sang ibu.

"Entahlah Bu...kami..." namun ucapan Wang Hao terhenti saat mereka mendengar teriakan kesakitan dari arah depan mereka.

"Bun...sepertinya ada orang yang terluka..." ucap Wang Hai .

" Kita cari....tapi kalian jangan jauh dari Bunda...." ucap Yulia.

"Baik Bunda..." jawab mereka serempak . Mereka segera melangkah mendekati tempat suara tadi berasal.

"Aaaaa..." terdengar kembali suara seruan kesakitan dari arah depan . Mereka mempercepat langkah mereka. namun saat mereka semakin dekat, tiba- tiba bayangan hitam menyerang mereka. Untung saja Yulia segera waspada dan segera mencabut pedang miliknya, Maka terjadilah perkelahian di antara Yulia dan bayangan tadi. Yulia segera berseri.

"Hao..Hai.. kalian menjauh ...!" seru Yulia.

"Baik Bunda....!" seru mereka serempak .

Ryu dan Heisi segera melayang hinggap di bahu mereka berdua. sedangkan Yulia segera menyerang pria tadi yang tiba- tiba menyerang mereka . Dan Yulia tahu kalau ternyata dia seorang pria .

Mendengar Yulia berteriak Hao dan Hai, serta mendengar suara anak kecil yang dia kenal , pria itu kaget . Dia segera berseru keras.

" Tunggu...!" serunya sambil melompat menjauh.

"Ada apa..! kenapa berhenti menyerang...! Apakah kau seorang pengecut...setelah menyerang tanpa sebab lari ingin melarikan diri....." seru Yulia marah.

" Kau...kau seorang wanita...?" tanya orang itu .

"Cih alasan...Apakah kau buta...?" ucap Yulia merasa sangat kesal.

"Maaf...apakah kau tadi memanggil nama Hao dan Hai...?" ucap Pria tadi.

"Aaaaa...." percakapan mereka terhenti ketika terdengar syara teriakan kesakitan . Yulia segera menatap kearah orang yang sedang berteriak. terlihat seorang pria meringkuk kesakitan di bawah pohon besar. dan di sebelahnya duduk seorang pria lain . wajah mereka berdua tidak terlihat karena tertutup oleh bayangan pohon besar itu . Sedangkan Pria yang berhadapan dengan Yulia kaget saat melihat wajah samar Yulia . Ketika wajah cantiknya terkena sinar bulan yang menerpa wajahnya .

"Ratu Yulia..." ucap Pria itu dalam hati.

Ternyata Dia Ratu Yulia..lanjutnya dalam hati.

"Apakah itu temanmu...?" tanya Yulia .

"Dia junjungan kami..." jawab pria itu.

"Paman Tan...siapa Dia...kenapa kau malah berbincang dengan dia....!" seru Pria di dekat pria yang kesakitan. Ternyata Dia Kaisar Kim dan kedua pengawalnya.

"Kenapa Dia...?" tanya Yulia .

Paman Tan Liu bingung harus menjawab apa . melihat itu, Yulia tahu kalau pria di depannya segan menjawab pertanyaannya.

Mungkin mereka seseorang yang identitasnya harus di sembunyikan . Dia segera mendekat. namun Pengawal Rong Han yang berada fi dekat Kaisar Kim menodongkan pedangnya.

"Kalau kau ingin junjunganmu Selamat , turunkan senjatamu..." ucap Yulia dingin.

"Rong Han...turunkan senjatamu...!" seru Paman Tan marah.

"Tapi Paman....!" ucap Rong Han masih curiga.

"Rong...!" seru Paman Tan Marah. Dengan enggak Rong Han menurunkan senjatanya dan menggeser tempat dia berdiri yang tadi menghadangi Yulia . Namun baru saja Yulia akan melangkah, tiba- tiba pria Kaisar Kim roboh dari tempat dia duduk. sepertinya dia pingsan.

"Yang Muliaa.. ..!" seru mereka berdua bersamaan .

Mereka segera berlari mendekat. begitu juga dengan Yulia. dengan cepat dia berjongkok di dekat Kaisar Kim . dia segera melihat denyut nadi di tangan penguasa Kerajaan Dongyan yang telah Pingsan itu .

"Racun dingin...." gumam Yulia .

untung dulu di saat Dia belajar dengan guru Yang Huo Sahabat sang Ayah , Beliau sering meneliti Racun bersama Yulia . dari Racun ringan sampai racun yang sulit di buat penawarnya .

"Benar...Yang Mulia menderita racun itu sudah sangat lama... sudah berpuluh tabib kami datangkan. tapi mereka belum bisa menyembuhkan atau menghilangkan racun di tubuh yang Mulia..." ucap Paman Tan .

"Bun...kenapa dengan orang itu....?" sebuah suara anak kecil menyela percakapan mereka .

"Paman itu sakit . Dia mengalami keracunan.." jawab Yulia saat Wang Hai mendekat bersama Wang Hao dan bertanya . Sedangkan Paman Tan Liu dan Rong Han kaget saat melihat Wang Hao dan Wang Hai.

"Apakah Bunda bisa menyembuhkan paman itu...Kasihan Dia Bun...!?" ucap Wang Hai kembali.

"Kita lihat saja nanti..." Jawab Yulia .

"Tuan...lebih baik kita cari tempat yang baik agar tuan anda lebih muda di obati. Aku akan mencoba membuat tuan anda agar tidak terlalu menderita...." ucap Yulia .

" Baik kita cari tempat yang baik dulu..." ucap Paman Tan. walau sebenarnya dia sangat bahagia di dalam hatinya. Karena orang yang Kaisar Kim cari. semua ada di sini.

"Kalau begitu ikuti saya...tidak jauh dari tempat ini ada danau. kita akan mendirikan tenda di sana..." ucap Yulia.

"Baik Nyonya...." ucap Paman Tan . Dia berputar- pura tidak tahu siapa Yulia . Pengawal Rong Han segera menggendong tubuh Kaisar Kim setelah Yulia memberi sebutir Pil ke mulut Kaisar Kim. Yulia masih tidak terlalu jelas dengan wajah Pria yang ada di depannya. Setelah sampai di dekat Danau, mereka segera mendirikan Tenda . Tenda yang biasa Yulia bawa. tenda kecil yang hanya muat untuk dia dan kedua putranya. sedangkan Sang Kaisar untuk sementara mereka sandarkan di bawah pohon. setelah tenda berdiri, pengawal Rong Han segera membaringkan Kaisar Kim di atas Kain tebal yang memang selalu Yulia pakai untuk Alas tidur mereka jika mereka pergi dan bermalam di hutan . Dan saat Yulia sudah bisa melihat lebih jelas wajah si sakit, Betapa kagetnya Dia..

" Kaisar Kerajaan Dongyan....!" seru tertahan Yulia dengan wajah kaget. Namun Dia tak bisa mundur bagaimanapun juga Pria ini adalah pasiennya . Dia bukannya takut pada Kaisar dingin dan galak ini... tapi Dia hanya sedikit kesal pada Pria yang dingin dan sinis tanpa sebab jika melihat wanita. Dia memanggil paman Tan . Dia tahu nama mereka saat tadi mereka memperkenalkan diri.

"Tuan...tolong buka baju tuan anda..." ucap Yulia.

"Maksud anda seluruh baju yang di pakai Yang Mulia kami...?" tanya Paman Tan tak jelas .

"Iya...bagaimana aku akan mengobati beliau jika bajunya masih dia pakai.... aku akan menggunakan pengobatan akupuntur... Sisahkan baju dalaman saja.. dan kalau anda ragu..anda bisa duduk di sana..." jawab Yulia .

mendengar nada kesal dari suara Yulia, Paman tan tidak enak hati.

"Baik Nyonya...." ucap Paman Tan.

Dia segera membuka baju Kaisar Kim dan hanya menyisahkan ****** ******** saja. setelah pekerjaan yang di suru Yulia selesai, Paman Tan segera keluar dan membiarkan Yulia masuk kedalam tenda .

"Tuan tidak ikut kedalam....?" tanya Yulia .

"Apa boleh...apa hamba tidak mengganggu..?" kata paman Tan.

"Asal jangan mengajakku berbicara. dan maaf... Apakah teman anda bisa menjaga Kedua putraku...?" kata Yulia .

"Tentu..." ucap paman Tan yang langsung menyuruh pengawal Rong Han menjaga Si kembar.

Yulia segera mengeluarkan jarum peraknya, dan mulai konsentrasi dengan menusukkan jarum akupunturnya pada titik akupuntur di tubuh Kaisar Kim . Yulia sudah sering melakukan pengobatan dengan cara akupuntur di desanya . ilmu itu telah dia praktekkan pada penduduk desanya.

Desa yang kini bukan saja di huni oleh para anak buahnya, tapi ada juga pendatang yang ikut tinggal di sana.

Terlihat seluruh tubuh Kasar Kim penuh dengan jarum Akupuntur. melihat keadaan sang Kaisar, Paman Tan terlihat agak ngeri. tak berapa lama terlihat cahaya putih keluar dari telapak tangan Yulia. dan tak lama terlihat jarum mulai bergetar dengan hebat. Yulia melakykan itu agak lama . paman Tan melihat wajah Yulia sedikit memucat. peluh terlihat banyak keluar di wajah cantiknya. matanya terlihat tertutup rapat cukup lama. semakin lama, wajah Yulia semakin pucat. dan tiba- tiba Kaisar memuntahkan darah hitam dari mulutnya. Mendengar Kaisar muntah , Yulia membuka matanya . Setelah melihat Kaisar muntah darah hitam, Yulia menghentikan tenaganya dan segera mencabut seluruh jarum di tubuh Kaisar Kim.Yullia memasukkan pil ramuan penawar racun serta air kehidupan ke mulut Kaisar Kim. Setelah itu dia berdiri . Dengan wajah masih Pucat, Yulia menatap paman Tan .

"Anda bisa membersihkan darah di tubuh dan wajah Tuan anda, lalu memakaikan bajunya kembali . dan ini ada selimut yang bisa anda pakaiankan untuk menutup tubuhnya dari hawa dingin ..." ucap Yulia sambil memberikan kain Selimut pada Paman Tan.

"Trimakasih nyonya... " ucap Paman Tan.

"Sama- sama...." jawab Yulia dan langsung keluar .

udahan dulu ya....

Jangan lupa like, vote dan komennya aku tunggu.

Bersambung .

1
Nining Chili
👍👍👍
Binti
senjata makan tuan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Indra Meliani
setujuuu
meelove
Luar biasa
Binti
cerdas kau wan hao
Sherly Wong
keren
Shinta Dewiana
jangan lupa dgn sekte hiatu...yg cantik dan genit pemuja yulia juga
Shinta Dewiana
syirik aja ..mending buat jd sampah.
Shinta Dewiana
hmmm...masih aja ada yang iri....huh...musnahkan aja mereka semua yulia..
Shinta Dewiana
orang serakah n licik..ya pasti kalah..
Shinta Dewiana
he...he...he....yuhuiii...taruhan lagi...
Shinta Dewiana
mantap
Shinta Dewiana
ha...ha...ha....seru seru ....
Shinta Dewiana
ho...ho..ho.. .apa yg menunggu di dlm itu kaisar iblis....dan mereka akan di jadikan tumbal..
Binti
ternyata bibinya yulia toh
Binti
jangan2 sahabat ibunya yulia
Shinta Dewiana
penasaran banget ni siapa yg menyamar jadi yulia...wanita jalang..habislah...
Shinta Dewiana
ho..ho..ho...kereennn
Shinta Dewiana
hajar....
Shinta Dewiana
kaisar kim masih aja menguji istrinya....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!