Paman Mantanku Dia Suamiku

"ayuu "

"yuu ! "

" iya bund kenapa ?" ayu sedang mengepel di ruang tamu

"suami mu mana yu?"

" belum balik bund, kenapa ?"

Seza memegangi kepalanya yang terasa sakit dan pusing .

" astagfirullah yallah , dosa apa aku ya allah dosa apa " keluhnya duduk di sofa tamu iya mengurutkan dadanya agar lebih bersabar .

"maafin ayu bun maafin ayu " gadis cantik dengan bibir terbelah itu menunduk sesal. iya juga salah karena asal tarik saja pria yang mengaku om nya Dafa. Walaupun mereka belum pernah bertemu tapi Dafa pernah menunjukan foto bersama keluarga besar nya. iya sangat ingat wajahnya yang cindo itu tersenyum sampai matanya membentuk bulan sabit .

" kapan bima pulang yu"

Ayu sebenarnya sedih dan terluka tapi ia tak bisa terus meratapi nasib nya .

" ayu telpon om bima dulu bunda"

Ayu mengambil handphone nya dan menghubungi nomor bina .iya juga sempat mengecek dimana bima sekarang itu lewat aplikasi yang kemarin di jelaskan oleh bima kemarin .

" kayak nya om bima di dekat sini kok bund"

"yang benar ?"

Ayu mengangguk sambil menunggu telepon nya di angkat

" hallo "

"Assalamualaikum om bima ?"

" walaikum salam iya kenapa yu?"

" om bima masih dimana ya ?"

"saya masih dalam perjalanan menuju ke rumah Mu yu"

" apakah masih jauh om ?"

" tidak sebentar lagi juga sampai kenapa ada barang yang mau di titip?"

" emm tidak om ayu hanya menanyakan Saja om sudah sampai mana "

Ayu merasa lega dari sebrang sana memang terdengar suara bising kendaraan seperti org naik motor. bima memanglah tidak berbohong karna ayu telah mengecek nya lewat aplikasi .

" di tunggu ayah sama bunda "

" oh iya yu, sebentar lagi saya sampai "

" yasudah ayu tutup ya om , assalamualaikum "

"waalaikumsalam "

Tak lama terdengar suara motor ojek yang berhenti di depan rumah

" tuh naik ojeg dia pastilah orang kere "cibir tetangga Seza yang masih berkumpul di sebelah rumah menunjuk bima dengan dagu .

" tapi ganteng loh orangnya "

" ck ck ck !! ganteng kalau kere buat apa ?"

"emang wajah cindo ada yang kere ya.?"

" ya itu dia contoh nya." sambar yang lain menunjuk pada bima yang tak peduli dan berjalan ke rumah ." kasih maharaja cuman lima puluh ribu"

Sementara itu bima sudah menaiki teras. Tersenyum kepada pak Zaki yang baru muncul dari samping rumah membawa beberapa ubi yang baru ia cabut di kebun .

" pagi yah"

" kamu sudah datang bim, allahamdulilah kamu nggak ingkar "

Bima tersenyum mengangguk hormat pada mertuanya .

"om bima !" ayu muncul dari dalam , pak Zaki dan bima menoleh bersama .

" di tunggu bunda di dalam "

Bima mengangguk .melepas sepatunya di teras dan menyimpan nya di rak samping pintu .lalu berjalan masuk lalu ayu mencium tangan nya .

" terimakasih sudah balik lagi kerumah om" ucap ayu

" seorang pria akan memegang janji nya ingat?"

Bima masuk ke dalam. Bunda sudah menunggu di ruang keluarga dengan wajah di tekuk tekuk. tatapan langsung menguliti bima. Namun ia tetap bersikap biasa saja karena tak tau apa apa.

" ada apa bund?" tanya pak Zaki yang ikut masuk dan duduk di samping istrinya , bima duduk di samping ayu

" Yuu bikinkan dulu kopi buat suami mu" perintah pak Zaki

" iya ayah " Ayu beranjak ke dapur membuat kopi .

" kamu .... " Seza semakin tajam menatap bima " apa kamu sudah punya istri ?"

Bima menatap bunda Seza, Lalu berganti menatap pada pak Zaki.

" sudah." jawab bima

Bunda Seza menyentuh dadanya yang tiba tiba saja sesak. Rupanya benar apa dugaan para tetangga, bima sudah beristri dan anaknya jadi yang kedua. iya turut menyesal karena sudah merestui pernikahan anak nya dan juga ia tak bertanya lebih detail pada bima malah ikut mendesak bima agar menikahi anaknya demi terhindar dari rasa malu . tapi sekarang tetap menjadi bahan gunjingan orang orang