Dituduh mencelakai sang kakak, Shani di usir dan dihabisi oleh orang yang tidak menyukainya.
Datang kembali membawa dendam setelah bertahun-tahun untuk menghabisi pengkhianat itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19
Ken sampai di rumah Laras dengan berjinjit karena kakinya terhimpit kursi mobil yang penyok.
Mengetuk pintu.
Laras yang mendengar langsung membukanya dan terkejut dengan penampilan Ken.
"Ken! kamu kenapa?" tanya Laras.
"Nanti aku ceritakan, aku mau masuk dulu!"
"Ouh iya, baiklah ayo masuk."
Ken pun masuk dan langsung membersihkan dirinya, Laras menyiapkan Ken kopi.
Ken duduk di ruang tamu.
"Sebenarnya ada apa sih Ken, ko tadi penampilan kamu tuh hancur banget?" tanya Laras.
"Kamu tahu dijalan tadi kenapa?"
"Kenapa apanya?"
"Aku hampir dikeroyok."
"Hah! maksudnya dikeroyok gimana? kamu punya musuh emangnya."
"Nah itu dia, aku gak punya musuh sama sekali, tiba-tiba ada yang nyegat aku dijalan dan ngancurin mobil aku!"
"Emang pengendara lain gak nolongin kamu."
"Mereka takut."
"Hah, takut? cemen banget takut, kan tengah jalan banyak orang lewat masa takut sih."
"Yang nyerang aku itu kelompok mafia."
"Apah!" kaget Laras.
"He em kaget, kan." Ken menyahut kesal.
Laras langsung mendekati Ken lebih dekat lagi.
"Mafia? mafia apa Ken, kamu tau mereka mafia mana?"
"Mereka pakai topeng, mafia paling ditakuti dinegara ini."
Laras menelan salivanya.
"Maksud kamu ... The Meteor."
"Iya."
Laras dan Ken saling memikirkan permasalahan mereka masing-masing.
'Aishhh baru aja tadi dirumah aku dapat teror, lah ini Si Ken malah di amuk sama mafia." Laras membatin sekilas melirik ke arah Ken yang tampak berfikir juga.
'The Meteor menerima misi di atas 100 Milyar, siapa yang bayar mereka buat nyelakain aku dengan harga setinggi itu!' batin Ken juga.
***
Shani pamit pulang karena sudah hampir malam.
"Gue pulang dulu yah," kata Shani.
"Iya, hati-hati dijalan jangan ngebut bawa mobil."
"Iya bawel!"
"Ish Shani, gue tuh khawatir sama lo tau."
"Iya gue tau, makasih udah khawatir."
Bu Mila memanggil Shani.
"Nak Shani."
Shani menoleh ke belakang begitu juga dengan Sifa.
"Iya Bu," sahut Shani.
"Ini makanan buat kamu dan keluarga, dimakan yahh."
"Ya ampun Bu, gak usah repot-repot."
"Sudah gak papa, Ibu gak merasa direpotkan ko! justru Ibu dan semua panti berterima kasih sama kamu," kata Bu Mila lagi.
"Iya Shan, apa yang dikatakan Ibu benar."
Bu Mila tersenyum.
"Ayo terima," kata Bu Mila.
"Oh iya Bu," sahut Shani sambil menyambut rantang nasi itu.
Shani mencium rantang itu karena bau wangi.
"Ibu masak apa, kayaknya dari wanginya enak nih."
"Udah gak usah dibuka, dirumah aja bukanya." Sifa menegur Shani.
"Oh iya, gue lupa ya sudah gue pamit dulu yahh bye ..."
"***- yahh dia gak salam Bu," kata Sifa.
"Sudah gak papa, mungkin dia belum tahu."
"Iya Bu, ayo kita masuk udah mau Maghrib ini."
"Ayo," sahut Bu Mila lalu menggandeng tangan Sifa dan mereka masuk.
***
Sesampainya dirumah, Shani langsung ke belakang dan membuka rantang yang dikasih Bu Mila tadi.
"Ouh pantesan wangi, masak gulai ternyata."
Shani meletakkan sayuran dan lauk pauk itu ke tempat yang seharusnya lalu naik ke atas mau membersihkan diri.
Mbok Min melihat ada gulai di meja makan.
"Ini siapa yang masak," bingung Mbok Min.
"Ada apa Mbok?" tanya Shina.
"Ini Nya, ada gulai."
"Ada gulai Mbok, Mbok yah yang masak."
"Bukan Nya."
"Terus siapa?"
"Nah itu, Mbok juga gak tahu."
"Apa Shani ya Mbok."
"Emang Nona Shani udah pulang Nya."
"Didepan sih ada mobilnya."
"Bisa jadi Nya, kan tadi gak gulai sebelum Non Shani pulang."
"Mungkin kali ya Bi, coba lihat gulainya."
"Ini Nya."
Shina melihat gulai itu dan mencicipinya sedikit.
"Gimana Nya rasanya."
"Oalah Mbok, ini rasanya muanteeep poool."
"Ah yang bener Nya."
"Iya Mbok, cobain deh."
Mbok Min pun mencicipi gulai itu dan benar rasanya sangat enak.
"Hemm ... bener Nya, enak banget ini."
"Bener, kan."
"Coba Nyonya rasa lagi ini ayamnya, empuk banget."
"Ouh iya Mbok, mana ayamnya ih ada pahanya pasti enak emmm ... ini empuk banget Mbok." Shina memakan paha ayam kemudian tanpa sadar meletakkan bokongnya dikursi.
Mbok Min menelan salivanya melihat Nyonya Shina memakan paha itu.
"Mbok mau," tawar Shina.
"Mau dong Nya, kalau dikasih."
"Nih, sepotong aja yah Mbok."
"Iya."
Tanpa mereka sadari malah menghabiskan gulainya dan saat Shina ingin mengambil lagi.
"Anjimmmmm, Mbok eheheh ... gimana nih Mbok gulainya abis."
Mbok Min melihat itu langsung tepuk jidat.
"Aduh Nya gimana ini?"
"Marah gak yah Shani."
"Iya Mbok gak ta-"
"Kalian berdua ngapain?" tanya Shani dibelakang.
Shina dan Mbok Min jadi kaget dan takut, mereka perlahan menghadap Shani.
Shani melirik ke rantang itu.
"Gulainya," kata Shani.
Shina langsung memegang tangan Shani.
"Maafin Mami yah, gulainya habis dimakan sama Mami dan juga Mbok Min! maaf," kata Shina.
"Iya Non, maafin Mbok juga udah lancang makan gulainya."
Shina dan Mbok Min harap-harap cemas.
Melihat wajah mereka berdua timbul ada ide nakalnya Shani.
"Lepas! Mami sama Mbok, kan tau Shani itu bawa ke rumah karena gak sempat makan disana. Itu buatan Bu Mila, Shani aja belum makan! gimana sih?" kata Shani yang berpura-pura marah.
Shina dan Mbok Min hanya tertunduk dan itu membuat Shani menahan tawanya.
Sekilas Oma Ratna melihat Shani seperti menahan tawanya.
"Itu anak kenapa?" gumam Oma Ratna.
Oma Ratna lalu mendekati mereka.
"Kalian sedang apa?" tanya Oma Ratna.
"Nyonya Oma," kata Mbok Min.
"Ma," kata Shina tampak sedih dan bersalah.
"Kenapa ini ha?" tanya Oma Ratna lagi.
"Shani marah Ma," sahut Shina.
"Shani, kamu ko marah sayang?"
Shani tidak menjawab karena sudah tidak bisa lagi menjawab kepolosan Maminya ini.
"Gulainya Shani, Shina makan Ma."
"Ooo ..." Oma Ratna tahu Shani hanya mengerjai Shina dan Mbok Min.
'Pantes aja tadi nahan tawa, kerjain juga ah." Oma Ratna membatin.
"Kamu sih Shin, makanya jangan makan punya orang emang Mama pernah ngajarin kamu kaya gitu."
"Enggak," geleng Shina.
Shani tertawa lepas melihat muka Maminya yang kaya bayi dimarahi Oma Ratna.
"Hahahaha ..."
Shina kaget dan bingung.
"Ko ketawa kamu Shan."
"Iya Non, ko ketawa sih." Mbok Min menyambung.
Shani kemudian duduk dan masih tertawa.
"Ya ampun Shan, jangan buat Mami bersalah dong. Masa, hanya karena gulai kamu jadi ..."
Oma Ratna langsung menoyor kepala Shina.
"Jadi apa?"
"Ikh Mama, siapa tahu stres."
"Dasar anak Dajjal, kamu."
"Hehe ... Shani kenapa kamu ketawa," kata Shina bingung.
"Sumpah, Mami sama Mbok Min lucu banget ekspresinya hahaha ..." tawa Shani sangat lepas.
Oma Ratna juga ketawa.
"Kamu ngerjain Mami sama Mbok Min, Shan."
"Hahaha ... maaf Mi hahaha ... lucu sihh, makan gulainya Shani tanpa izin."
"Ye ... gulainya enak sih," kata Shina.
"Terus gimana Non, kan gulainya habis dimakan."
"Udah gak papa Mbok, malam ini Shani juga mau keluar sama temen mungkin makan diluar aja."
"Cucu Oma ini makan diluar terus yahh," kata Oma Ratna.
"Enggak ko Oma, jarang juga makan diluar cuma malam ini kebetulan aja di ajak sama temen."
"Cowok apa cewek." Oma Ratna introgasi Shani.
"Ya ceweklah Oma, masa cowok."
"Siapa tahu, kan."
"Ya enggaklah, Shani belum dekat sama cowok manapun Oma."
"Masa," kata Oma rasa tak percaya.
"Iya, Oma gak percaya."
"Iya percaya gak percaya sih, soalnya kamu ini cantik Shani! pasti banyak yang naksir." Oma Ratna kembali berujar.
"Betul sekali Ma," sambung Shina.
"Kalian bisa aja mah, ya sudah Shani naik ke atas dulu yahh mau siap-siap."
"Mami juga mau siap-siap, barengan aja berangkatnya atau kamu ikut Mami ketemu sama temen Mami."
"Temen Mami, sekalian makan malam."
"Oma juga ikut dong," seru Oma.
"Boleh Ma," sahut Shina.
"Anjir, gue maunya ke markas bukan makan." Shani membatin.
"Gimana?" tanya Shina.
"Eee ..."
"Udah ikut aja, Oma mau siap-siap dulu."
Shani menghela nafasnya dan mengangguk.
'Gak papa deh demi kalian," batin Shani.
Lalu mereka ke atas begitu juga dengan Shani tapi Shani langsung mengirim pesan pada Arga.
”Aku malam ini batal ke markas, tolong bikin Kazio mengakui kesalahannya.” Shani mengirim pesan.
”Baik,” sahut Arga dalam pesan.
"Sebentar lagi, Arizaya akan hancur." Shani berujar dengan mata devilnya serta senyum miring.
***
💓DUKUNG KARYA INI DENGAN LIKE DAN KOMENTAR SERTA VOTE KEMUDIAN IKUTI AKUN AUTHOR YAH💓
semoga ada season 2 nya
dari awal sampek sini padahal Arga dan Dara yang selalu ada disisi Shani
untung aku nya mudeng sama alur ceritanya..