NovelToon NovelToon
SCARLET TEARS: VANILLA AND VENGEANCE

SCARLET TEARS: VANILLA AND VENGEANCE

Status: tamat
Genre:Mafia / Roh Supernatural / Dark Romance / Tamat
Popularitas:97
Nilai: 5
Nama Author: isagoingon

"Aku mencintaimu, Hayeon-ah. Mungkin caraku mencintai salah, kacau, dan penuh racun. Tapi itu nyata." Jin Seung Jo.





PERINGATAN PEMBACA:

Cr. pic: Pinterest / X
⚠️ DISCLAIMER:

· KARYA MURNI SAYA SENDIRI. Cerita, karakter, alur, dan dialog adalah hasil kreasi orisinal saya. DILARANG KERAS mengcopy, menjiplak, atau menyalin seluruh maupun sebagian isi cerita tanpa izin.

· GENRE: Dark Romance, Psychological, Tragedy, Supernatural.

· INI BUKAN BXB (Boy Love). Ini adalah BxOC (Boy x Original Female Character).

· Pembaca diharapkan telah dewasa secara mental dan legal.





©isaalyn

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon isagoingon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sangkar dan Kebenaran yang Pahit

Hayeon terperangkap dalam keheningan, suara pertengkaran di luar sudah sirna. Ketukan lembut di pintu—Seung Jo. Jantungnya berdebar, ketakutan menyergap saat ia membuka pintu.

Tubuhnya bergetar, pikiran berputar-putar—Seung Jo menariknya keluar dari apartemen yang berantakan. Melawan? Tidak mungkin.

Tawa gila Junho masih terngiang, bayangan pisau berkilau menari di benaknya. Dalam keadaan tertekan ini, bahkan kehadiran Seung Jo yang menakutkan terasa lebih menenangkan dibandingkan kegilaan Junho.

Mobil hitam berkilau menunggu, Seung Jo mendorongnya masuk. Keheningan menyesakkan, Hayeon menatap keluar jendela, lampu-lampu Seoul tampak samar, kabur oleh air mata yang tak kunjung berhenti.

Pesan Nyonya Lee terlintas di benaknya. "Dan... hati-hati, ya." Apakah itu peringatan tulus? Atau mungkin Nyonya Lee bagian dari permainan Seung Jo, mengawasinya dari bayang-bayang? Pikiran itu membuatnya merasa semakin terasing dan dikhianati.

Mereka tiba di sebuah mansion megah, terasing dari keramaian. Seung Jo menariknya keluar dari mobil, melewati koridor dingin yang berkilau, menuruni tangga sempit menuju kegelapan. Bau lembab menusuk, membuatnya merinding.

Dia didorong masuk ke ruangan kosong—hanya ada kasur tua. Pintu besi berat ditutup dengan suara menggelegak, mengurungnya dalam kegelapan.

Beberapa saat kemudian, Seung Jo muncul kembali. Wajahnya dingin, tetapi ada api kemarahan yang membara di matanya, dan itu ditujukan padanya.

"Dasar brengsek," geramnya, tangannya meraih Hayeon dengan kasar, melemparkannya ke dinding.

"BRAK!"

Tubuh kecilnya terhempas, rasa sakit tajam menjalar di kepalanya. Ia meraba jidatnya, tangan basah oleh darah hangat yang mengalir.

Seung Jo berjongkok di depannya, matanya meneliti tanpa belas kasihan.

"Kau tahu kau salah apa?"

Hayeon hanya bisa menggigil, air mata bercampur darah mengalir di pipinya. Kata-kata tak mampu keluar.

"Ayahmu," desis Seung Jo, suaranya seperti racun,

"seorang debt collector yang lancang. Berani menggelap uangku. Dia mengkhianati kepercayaanku." Setiap kata diucapkan dengan dingin, penuh kebencian.

"Dan aku tidak suka pengkhianatan. Saat itu, aku lengah," ia mengakui dengan geram,

"aku tidak tahu kau, si benalu kecil, selamat. Dan sekarang," tatapannya tajam,

"aku akan kembali membersihkan benalu itu. Menuntaskan apa yang seharusnya sudah kuselesaikan tujuh tahun lalu."

Kebenaran itu menghantam Hayeon lebih menyakitkan daripada benturan ke dinding. Bukan kecelakaan. Itu pembunuhan. Orangtuanya dibunuh dengan dingin, dan dia—target yang terlewat.

Ketakutan yang melumpuhkannya seolah tersapu gelombang keputusasaan dan keberanian yang putus asa. Air mata masih mengalir, namun suaranya keluar, lemah namun jelas.

"Yang... yang bersalah ayah saya," isaknya, napasnya tersendat-sendat.

"Ibu saya... dan saya... tidak tahu apa-apa. Kami tidak mengerti urusan-urusannya!" Rasa sakit karena dihukum untuk sebuah kejahatan yang tidak ia pahami, untuk dendam yang tidak ia miliki, membuatnya menjerit pelan.

"Saya... saya cuma anak kecil... waktu itu..."

Seung Jo terdiam, masih berjongkok di depannya. Tatapan dinginnya tak berubah, tetapi untuk sekejap—mungkin hanya ilusi—ada sesuatu yang berkedip di matanya. Sebuah kilasan dari gadis kecil yang ketakutan di reruntuhan mobil, tak mengerti mengapa dunianya hancur. Pengingat bahwa "pembersihan"-nya tujuh tahun lalu meninggalkan seorang gadis yatim piatu yang tak bersalah.

Dia berdiri dengan gerakan kasar, memandangi Hayeon yang tergeletak lemah dan berdarah di lantai dingin.

"Diam," hardiknya, tetapi nada suaranya kehilangan intensitas amarah. Dia berbalik, meninggalkan ruangan, mengunci pintu besi itu sekali lagi, meninggalkan Hayeon dalam kegelapan, sendirian dengan kebenaran mengerikan dan luka di kepalanya, lebih bingung dan hancur daripada sebelumnya...

1
LOLA SANCHEZ
Aku sangat penasaran! Kapan Thor akan update lagi?
isagoingon: besok yaa kakkk!😄
terima kasih sudah mampirr!!
total 1 replies
Oralie
Larut malam ini tetap menunggu update dari thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!