Malam istimewa yang seharusnya menjadi saksi pernyataan cinta, nyatanya pupus dan terganti dengan sebuah malam panas yang tanpa di sengaja.
Bagaimana kisah selanjutnya? Ikuti terus kisah anak kedua dari Kaisar Nolan dan Kiara.
Jangan lupa, follow IG : @Mommy_Ar29 dan Tiktok @Mommy_ar95
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
...~Happy Reading~...
"Clau! Kau mau kemana?" tanya ayah Stive saat melihat putri nya sudah rapi dengan seragam sekolah nya.
"Tentu saja sekolah! Memang nya mau kemana lagi sih, Ayah!" jawab Claudi menghela napas nya berat sambil mendudukkan diri nya di samping sang ayah.
"Kamu inget sama kehamilan kamu?" tanya ayah Stive lagi.
Claudia pun dengan cepat segera menganggukkan kepala, "Inget! Makanya Claudi mau makan banyak, biar anak Claudi sehat!" jawab nya sambil mengambil beberapa lembar roti tawar yang akan ia isi dengan selai.
Jika biasanya, Claudi hanya memakan selembar saja, berbeda dengan hari ini, ia mengambil empat sekaligus.
"Kenapa banyak sekali?" tanya bunda Ella ikut berkomentar.
"Come on, ayah dan bunda belum bangkrut. Kenapa Claudi makan segini di protes sih!" ucap Claudi langsung memanyunkan bibir nya kesal.
"Bukan begitu Sayang, Bunda hanya khawatir nanti tidak habis. Alangkah lebih baik, jika kamu mengambil satu satu nanti menambah lagi, jadi tidak mubazir, pabam?" kata bunda Ella berusaha dengan selembut mungkin agar putri nya tidak baper.
"Oh begitu tapi Claudi pasti habis kok Bun!" jawab nya kembali tersenyum dan segera memakan makanan nya.
Dan benar saja, tidak butuh waktu lama Claudia sudah menghabiskan empat lembar roti tersebut dengan cukup cepat. Membuat kedua orang tua nya benar benar takjub akan perubahan sang putri yang begitu drastis.
"Ayah, Bunda. Claudi berangkat dulu ya, cup, cup!" ucap Claudia segera mencium pipi orang tua nya lalu segera berlari keluar rumah.
"Claudi jangan lariii!" teriak bunda Ella langsung menyusul putri nya hingga ke halaman depan.
"Astaga, ingat Clau, di perut kamu ada seorang bayi kecil. Jaga langkah kamu, harus hati hati! Jangan berlari, jangan—"
"Hehehe, iya Bunda. Maaf, Claudi lupa," ujar Claudia tersenyum, "Baiklah, Claudi berangkat sekolah dulu ya Bun, bye bye!"
Entah apa yang ada di pikiran putri nya itu, membuat bunda Ella merasa sedikit bingung. Tidak ada raut wajah atau frustasi sama sekali di wajah Claudia saat mengetahui bahwa dirinya hamil.
Sejak terkena amarah dari ayah Stive kala itu, ya sudah itu hanya bertahan satu hari saja. Dan besok nya, semua sudah berjalan normal seperti biasa lagi.
Ayah Stive juga tidak mau mempermasalahkan nya lagi. Karena Clayton mengatakan, bahwa Claudia akan pergi dari rumah jika orang tua nya tidak ada yang mau menerima bayi di kandungan nya.
Tentu saja ayah Stive tidak mau akan hal itu. Jadilah ia memilih untuk mengalah dan membiarkan semuanya berjalan seperti air mengalir.
Namun.... jangan kira ayah Stive benar benar pasrah akan keadaan yang menimpa putri nya. Ia masih menunggu kedatangan keluarga Kiano seperti yang di janjikan oleh Clayton. Dan bila dalam beberapa hari ke depan, tidak ada itikad baik juga dari keluarga itu, maka ayah Stive sendiri yang akan bertindak untuk memusnahkan nya.
Bukankah itu lebih baik? Cucunya tidak memiliki ayah karena ayahnya meninggal, daripada cucunya tidak memiliki ayah karena ayahnya tidak mau mengakui.
"Apakah Clayton belum menghubungi mu lagi?" tanya ayah Stive kembali membuka suara saat istri nya sudah kembali ke meja makan.
"Nanti malam. Kita tunggu sampai malam nanti karena di sana, ternyata keadaan nya juga tidak sebaik yang kita kira," jawab bunda Ella menghela napas nya berat.
"Tidak baik, apa maksud kamu Sayang?" tanya ayah Stive lagi langsung mengerutkan dahi nya.
"Laki laki itu, dia mengalami Couvade syndrom, karena mencari keberadaan anak kamu. Dia sampai tidak bisa bekerja satu mingguan lebih. Bahkan untuk sekedar makan saja atau keluar kamar, dia tidak bisa. Jadi beruntung lah, putri mu tidak mengalami ngidam sama sekali, karena semua sudah di tanggung oleh calon suami nya?" jelas bunda Ella panjang lebar.
"Oh!" balas ayah Stive singkat.
Seketika itu juga, bunda Ella langsung menatap tajam pada suaminya, "Kenapa cuma Oh saja?" tanya nya dengan nada kesal.
"Lalu aku harus apa?" tanya ayah Stive bingung.
"Apakah kamu tidak ada simpati atau empati sedikit pun dengan dia? Kasihan loh!"
"Tidak!" jawab ayah Stive dengan tersenyum smirk, "Sudahlah aku akan berangkat ke kantor. Kamu baik baik di rumah, cup!" Ayah Stive mengecup bibir istri nya lalu segera pergi meninggalkan rumah dengan wajah sedikit berseri.
Ya, dirinya merasa begitu puas saat mengetahui laki laki yang menghamili putri nya mengalami kehamilan simpatik. Tidak perlu dirinya memberikan pelajaran, namun bayi nya sendiri sudah memberikan pelajaran kepada ayah nya.
...~To be continue......