Niat Jasmine ingin menyewa laki-laki malam tapi dia justru salah kamar dan tidur dengan seorang boss mafia.
Sadar karena targetnya salah, Jasmine kabur dan melahirkan seorang anak perempuan.
Hidup Jasmine dan putrinya begitu tenang sampai sang putri mencoba mencari ayah kandungnya dan kehidupan baru pun dimulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shim Chung, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
WBWBM BAB 19 - Jase is Mine
Karena tidak bisa diandalkan, akhirnya Jasmine yang memimpin doa.
"Terima kasih atas makanan hari ini, berikan kami kesehatan dan berkat selalu," Jasmine menautkan kedua tangannya dan memejamkan matanya.
Begitu juga dengan Rose, Erden yang melihat itu terpaksa mengikuti cara berdoa keduanya.
Ada perasaan aneh lagi saat mereka berkumpul bertiga seperti itu.
Erden hanya ingin sembuh dari kutukan Jasmine tapi sekarang dia serakah, Erden menginginkan momen bertiga seperti ini terus berlangsung.
"Selamat makan!" seru Rose yang sudah lapar.
Anak itu memutar spagetinya kemudian menusuk meatball dan memakannya bersamaan.
"Enak, Dad. Cobalah!" pinta Rose.
Sepertinya memang enak jadi Erden mencobanya.
"Enak," komentar Erden setelah memakan satu suap.
Mendengar itu, Jasmine senyum-senyum sendiri. Dia senang kalau masakannya dipuji, biasanya hanya Rose yang memujinya sekarang bertambah lagi karena ada Erden.
Mereka bertiga menikmati makan malam mereka sampai Erden membuka suaranya lagi.
"Thanks guys, sebenarnya aku sudah lama tidak makan di atas meja makan," ungkap Erden.
Jasmine mengerutkan keningnya. "Di rumahmu tidak ada meja makan?"
"Bukan begitu, Mom. Maksud daddy, dia tidak mempunyai keluarga jadi tidak pernah makan bersama seperti kita," Rose berusaha menjelaskan.
Perempuan itu langsung mengangguk paham, dia jadi ingin lebih tahu hidup Erden.
Jadi, setelah makan malam, Jasmine mengajak Erden ke tempat rahasianya untuk berbicara empat mata.
"Tolong jaga Rose," ucap Jasmine pada asistennya -- Sarah.
"Tenang saja, Nyonya," Sarah menggandeng tangan Rose untuk dia bawa ke penginapan.
Sebelum pergi, Rose memberi kode mata pada Erden seolah mengatakan semoga berhasil.
Sang Alpha hanya membalasnya dengan tatapan dingin supaya terlihat sangarnya.
"Ayo, ikut aku!" ajak Jasmine.
Erden mengikuti perempuan itu dari belakang, ternyata Jasmine membawa lelaki itu ke rooftop rumahnya. Di sana biasanya Jasmine menghibur diri kalau tengah pusing karena pekerjaannya.
Di rooftop itu ada sebuah tempat duduk ayunan yang biasa Jasmine gunakan untuk menikmati udara malam dan kalau langit cerah, dia bisa melihat langit malam yang penuh bintang dan bulan yang bersinar terang.
"Sepertinya malam ini mendung," ucap Jasmine ketika melihat langit tidak ada bintang.
Jasmine duduk di ayunan dan Erden ikut duduk di samping perempuan itu.
Tangan Jasmine membuka paperbag yang dibawanya, di dalamnya ada beberapa bir kaleng.
"Aku selalu melakukan ini di belakang Rose, sebagai orang tua kita harus memberi contoh yang baik," ucap Jasmine seraya memberikan bir kaleng pada Erden.
"Tapi kadang kita perlu seperti ini," tambahnya.
"Tidak ada sesuatu yang baik dalam diriku," timpal Erden yang sedari tadi hanya diam.
"Ku lihat kau cukup menerima Rose," komentar Jasmine. Dia belum sadar kalau Rose dan Erden sedang berakting mesra.
Erden tidak menjawab, dia memilih minum bir kalengnya.
Mereka terdiam sampai Erden bertanya. "Kenapa kau membawaku kemari?"
"Aku ingin tahu, kenapa kau tidak pernah makan di meja makan dan seberapa luas kebun kopimu," jawab Jasmine sarkas.
"Jadi, jelaskan padaku, setidaknya aku harus tahu asal usul ayah dari anakku," lanjutnya.
"Kau pasti mulai terpesona, bukan?" tanya Erden percaya diri.
"Cih, kalau aku tertarik, aku sudah mencarimu dari dulu," sahut Jasmine. Dia menaikkan kakinya kemudian bersila menghadap Erden. "Pertama-tama, kenalkan namamu!"
"Erden Walters, kau bisa memanggilku sesuka hatimu," ucap Erden. Sebenarnya saat ini jantungnya berdebar tidak karuan tapi dia berusaha baik-baik saja.
"Sepertinya kau sudah tahu namaku dari Rose, jadi mulai sekarang panggil aku Jase," Jasmine meminta Erden memanggil nama panggilannya supaya mereka tidak canggung.
"Jase?" Erden bergumam. "Jase is mine!"
_
Catatan Author :
Naskah ini ikut lomba ya ges, temanya anak genius. Anaknya emang harus lahir dari hubungan semalam setelah itu FL hamil dan kabur.
Anak genius kemudian cari ML dan tujuan anak genius emang buat ML dan FL bersatu.
Jadi, gak mungkin anak genius dibuat umur remaja supaya masuk logika. Nanti pemerannya keburu tua. Justru kalo masih kecil itu nilai jual ceritanya.
Dari segi cerita udah dikatakan anak genius dapat akselerasi sekolahnya jadi dari pelajaran aja udah gak sesuai dengan umurnya. Makanya dia bisa menganalisa keadaan orang tuanya.
Semoga paham ya untuk pembaca2 baru yang baru masuk dan komen2 gak masuk akal.
Cerita ini dibalut dengan guyonan receh jadi jangan serius2 amat ya, Luv semuanya😘
dari pertama aku baca ngk pernah lewatin.
setiap ulasan bikin penasaran.
endingnya mantul Thor 👍