Niatnya ingin mengunjungi sang kakak dan berlibur ke luar negeri, tapi nahas dia malah terlibat dengan seorang mafia.
"Buat milikku berdiri, baru aku akan melepaskan mu?"
"Memangnya benar tidak bisa berdiri? Mari kita lihat, waah bener, ini lemes bener."
Brisia Aalin Winkler adalah seorang ilmuwan. Dia tertangkap mafia yang mengalami disfungsi ereksi. Pria itu ingin Brisia membantunya karena sebentar lagi dia akan menikah dengan sang tunangan.
Lalu, apakah Brisia bisa membantu?
Dan, mengapa pria itu tidak mencari dokter malah alih-alih mencari seorang ilmuwan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pawang 08
"Sayaang, honeeey."
Setelah kembali dari ruang bawah tanah, Archie mencari keberadaan Wilma. Namun sosoknya tidak ada di sana. Archie hanya melihat satu botol whisky dan sebuah gelas kosong yang masih basah. Gelas itu Archie yakini sebagai milik Wilma.
Haaah
Archie membuang nafasnya kasar. Kekasihnya itu pasti sudah pergi ketika dirinya tadi pergi ke ruang bawah tanah.
Pria itu duduk di sofa, menuangkan whisky ke gelas bekas milik Wilma dan kemudian meminumnya dengan sekali tenggak. Terkadang, Archie merasa sepi setiap kali Wilma menghilang dengan tiba-tiba seperti ini. Hatinya tiba-tiba merasa begitu kosong.
Dia seolah tidak paham mengapa demikian. Archie menaruh harapan besar kepada Wilma. Dia ingin Wilma menjadi 'rumah' baginya untuk pulang. Namun di satu sisi hatinya, ada perasaan lain yang tidak bisa ia jelaskan.
"Bawa Nona itu kemari, dia tidak perlu menginap diluar. Mulai sekarang dia akan di mansion, ada atau tidak adanya Wilma dia tetap akan ada di sini."
"Baik Tuan, saya akan menjemputnya."
Meskipun tetap ingin merahasiakan kelemahannya dari Wilma, namun dia tidak perlu menyembunyikan Brisia. Archie bisa menggunakan banyak alasan jika Wilma bertanya tentang keberadaan Brisia nantinya.
Pria yang selalu tampak kuat di depan orang banyak itu, nyatanya punya sisi lemah. Kesendirian, itulah yang tidak diketahui oleh semuanya dan itulah yang jadi kelemahan sebenarnya dari seorang Archie Keith Welles.
"Saya kembali, Tuan. Apa urusan Anda sudah selesai sehingga memperbolehkan saya untuk kembali?"
"Mulai sekarang kau akan tinggal di sini, Nona Brisia. Dan ini, surat perjanjian yang akan kita sepakati. Mungkin ini lebih seperti kontrak kerja, tapi bacalah dulu. Aku bukan orang yang suka mengeksploitasi orang lain. Jika ada poin yang kamu tidak setujui, maka katakan dan kita bisa diskusikan."
Brisia menerima kertas yang sudah berisi banyak sekali tulisan. Dia membacanya secara seksama, tidak ada keanehan di sana. Hanya saja ada satu poin yang ditekankan, yakni dia harus mengobati impotensi milik Archie dengan tuntas hingga benar-benar sembuh.
Benefit atau keuntungan yang diberikan Archie kepada Brisia berupa bayaran, akses ke perusahaan K&W dengan bebas dalam artian Brisia boleh meminta whisky sebanyak apapun, jalan-jalan wisata di negara tersebut, dan juga akomodasi.
Sungguh hal yang luar biasa dan lumayan fantastis untuk dijadikan sebuah bayaran.
"Mana pena, aku setuju. Di dalam semua itu tidak ada yang menyulitkan ku dan malah aku merasa diuntungkan."
"Bagus jika kau puas, soal kerahasiaan sakit ku, aku yakin kau sebagai seorang dokter pasti lebih paham."
Brisia mengangguk, kode etik yang harus dia jaga memang demikian. Meskipun dia fokus dengan meneliti, tapi dia juga punya gelar dokter yang mana sudah dia gunakan ketika di rumah sakit sang ayah.
Walau jika harus memilih, Brisia tetap memilih sebagai peneliti. Hanya saja sang ayah selalu menggerutu soal siapa nanti yang akan meneruskan rumah sakitnya itu.
"Baiklah Tuan Archie, senang bekerja sama dengan Anda. Nah malam ini, saya akan mulai melakukan tugas saya. Uji Ereksi Malam Hari (Nocturnal Penile Tumescence Test): Memantau ereksi saat tidur untuk mengidentifikasi gangguan ereksi. Kita akan melakukan uji kedua. Dan besok, saya akan melakukan pengujian yang lain. Sekarang saya adalah dokter Anda, jadi harap jujur kepada saya jika saya bertanya tentang apapun."
Gluph!
Archie membuang nafasnya kasar. Dia tahu memang seharusnya begitu, tapi entah mengapa dia seperti merasa tertekan dengan ucapan dari Brisia.
*
*
*
"Kenapa sudah pulang, bukannya kamu mau bersama Archie malam ini?"
Wilma memutar bola matanya malas. Semenjak bertemu Archie, hidup Wilma seolah hanya berputar di sekitar pria itu. Kedua orangtuanya terus saja meminta Wilma untuk terus dekat dengan Archie. Rasanya sangat sesak baginya.
"Kenapa sih Mom, sebentar lagi juga kita akan menikah. Setiap hari pasti aku hanya akan ada bersamanya. Please, sebelum sebelum aku terpenjara di tempat itu, biarkan aku bernafas bebas."
Wilma melenggang masuk ke kamar setelah mengatakan hal tersebut. Dia sungguh enggan jika harus mendengarkan kata-kata mutiara yang pasti tidak akan lama lagi keluar dari mulut sang ibu.
"Kenapa lagi anak itu," tanya Brodie Gibson ayah dari Wilma. Dia baru saja keluar dari kamarnya dan mendengar sedikit ucapan Wilma yang lumayan keras.
"Biasa, dia selalu begitu. Mengeluhkan tentang hubungannya dengan Archie. Entah kapan anak itu akan selesai dalam bermain-mainnya. Aku hanya takut kalau Wilma ketahuan oleh Archie," Lesley Catherine, ia hanya bisa mengeluhkan akan hal tersebut kepada suaminya.
Apa yang dilakukan oleh Wilma di belakang Archie, tentu saja diketahui oleh Brodie dan Lesley. Awal-awal memang mereka masih memeringati anak mereka, namun lama kelamaan, mereka menyerah juga. Wilma tidak bisa dikasih tahu dan pada akhirnya mereka pasrah.
"Tidak akan ketahuan, kamu tenang saja sayang. Semua yang menyangkut tentang Wilma, Archie sudah menutup matanya. Anak itu sangat mencintai Wilma, dia bahkan tidak percaya ketika ada orang yang berbicara buruk tentang Wilma. Orang jika sudah terllau mencinta akan menjadi bodoh. Dan, kebodohan Archie adalah keuntungan buat kita. Wilma harus menikah dengan Archie. Dengan begitu apa yang menjadi milik Archie akan menjadi milik kita."
Lesley mengangguk paham. Sudah belasan tahun mereka menunggu untuk ini. Dimulai dari membuat Archie dekat dengan Wilma dan akhirnya sangat bergantung dengan anak mereka. Semua itu semata-mata untuk harta.
Jika bukan harta, mereka pasti tidak akan memaksa Wilma yang sebenarnya hanya setengah hati terhadap Archie.
Memiliki pria seperti Archie mungkin impian setiap wanita yang ada di tempat itu. Tampan, gagah, kaya raya dan terdeteksi sangat mencintai pasangannya. Akan tetapi bagi Wilma semua itu seolah pengekangan. Dia merasa terpenjara dengan sikap Archie yang begitu mencintainya.
Aneh bukan? jika wanita selalu ingin dicintai, tapi Wilma tidak menginginkan itu. Dia ingin menjadi orang yang bebas dan tidak terikat oleh apapun.
Namun, WIlma harus menyetujui keinginan kedua orang tuanya. Jika tidak menurut, maka segala fasilitasnya akan dicabut dan Wilma tidak bisa hidup tanpa semua itu.
"Bagaimana persiapan pernikahannya? Gaun dan segala macamnya?"
"Sudah di urus oleh Archie. Dia berkata untuk tidak mengkhawatirkan tentang hal itu."
"Bagus."
Brodie tersenyum lebar. Sebentar lagi cita-citanya akan terwujud. penantiannya selama belasan tahun akhirnya akan ia dapatkan juga.
"Buah kesabaran itu sangat manis bukan? Kamu kenapa honey, wajahmu nampak gelisah begitu?"
Brodie mengerutkan alisnya saat melihat ke arah Lesley. Istrinya seperti tidak nyaman akan sesuatu hal.
"Entahlah sayang, aku pun tidak tahu. Di sini, di sini rasanya ada yang mengganjal."
Lesley menyentuh dadanya. Apa yang dikatakan bukanlah hanya ungkapan saja, saat ini dia merasa sesak di dada. Bukan karena sakit, tapi ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan.
"Tenanglah, semua akan baik-baik saja,"ujar Brodie menenangkan istrinya.
TBC
arc keren SATSET lah
🔥🔥🔥🔥🔥