Gabriel Atmaja seorang CEO muda yang suka bergonta ganti pasangan. Malam itu dia harus menyalurkan hasratnya dan menyuruh asisten kepercayaannya untuk mencari seorang wanita bayaran untuk menyalurkan hasratnya. Naya Reynita gadis cantik yang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri setelah orangtuanya meninggal. Harta orangtuanya telah dikuasai oleh pamannya dan dia memperlakukan Naya seperti pembantu dirumahnya sendiri.
Malam itu saat dia baru pulang kerja dan menunggu bus yang lewat, dia diculik oleh dua orang pria yang tak dikenal untuk dibawa ke hotel. Sejak malam itulah kehidupan Naya berubah drastis karena selain kehilangan kesuciannya dia juga hamil sehingga membuat dia diusir dari rumahnya sendiri.
Akankah Naya akan bertemu dengan pria yang sudah menodainya?
Ataukah dia akan hidup bahagia hanya dengan anaknya kelak?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rianti45, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Setelah Naya berhasil menenangka Elya dia langsung saja mengajak putri dan kedua temannya itu pulang. Tami dan Ketty tau jika Naya sedang menutupi kesedihannya ibu mana yang tega jika putrinya dikatakan anak haram padahal itu bukan sepenuhnya salah gadis kecil itu.
Sampai apartemennya Naya langsung memandikan putrinya agar badan putrinya itu segar. Elya sangat suka main air makannya Naya sambil menunggu Elya main air agar melupakan kejadian tadi Naya memutuskan untuk mandi agar badannya segar.
"Bunda sudah aku kedinginan."kata Elya yang bibirnya sudah pucat karena kedinginan main air.
"Baiklah ayo kita keluar, habis ini Elya makan setelah itu tidur ya?"kata Naya.
Elya hanya menganggukan kepalanya saja digendongan bundanya, Naya langsung saja memakaikan putrinya baju dan juga melilitkan selimut agar Elya hangat. Dia selesai dengan Elya langsung saja keluar kamarnya ternyata kedua temannya sedang memasak didapur.
"Aunty sama mommy masak apa?"kata Elya.
"Kami masak sup kesukaan kamu."kata Tami.
"Yeehhh, bunda nanti bunda suapi ya?"kata Elya.
"Siap sayang, aunty masakannya sudah siap belum?"kata Naya.
"Sudah nih, ayo kita makan."kata Ketty sambil membawa sup yang sudah dia pindah ke wadah untuk diletakkan ke meja makan.
Tami mengambil piring dan sendok tak lupa juga dia mengambil gelas dan air minum. Naya yang menerima piring langsung saja mengambilkan makanan untuknya sendiri dan juga Elya. Naya langsung saja menyuapi putrinya itu, Elya sambil disuapi bundanya malah bercerita saat dia main tadi.
"El, mommy boleh tanya sama kamu gak?"kata Tami.
"Mommy mau tanya apa?"kata Elya.
"Apa kamu sering dibully gak punya ayah?"kata Tami.
"Gak ada lagian siapa yang berani kalau mereka berani aku akan pukul mereka, kan aku bisa bela diri."kata Elya.
"Kamu itu memang keponakan aunty yang paling pintar."kata Ketty.
Selesai makan Naya langsung saja menidurkan Elya, selesai itu dia langsung keluar untuk menemui kedua temannya yang sedang berdebat tentang apa gak tau. Naya langsung saja mendekati mereka.
"Kalian ini sedang debatin apa sih?"kata Naya.
"Ini nih kita lagi bicaraiin orang yang sudah memarahi Elya tadi ternyata suaminya kerja diperusahaanku."kata Tami.
"Sudahlah biarkan saja, toh mereka anak-anak aku yakin kalau mereka ketemu lagi besok pasti mereka akan baik."kata Naya.
"Kamu benar Nay, Elya sudah tidur?"kata Tami.
"Sudah memangnya ada apa?"kata Naya.
"Ini waktunya kami dandani bundanya agar cantik."kata Tami yang dianggukin oleh Ketty.
"Memangnya mau kemana?"kata Naya bingung.
"Kamu gak pura-pura lupakan jika hari ini kamu harus gantiin aku buat kencan buta?"kata Tami.
"Maaf aku lupa."kata Naya sambil tersenyum.
"Ya sudah ayo kita pilih baju buat kamu setelah itu aku akan mendandani kamu."kata Naya.
"Ngapain harus dandan sih kalau hanya untuk menolak perjodohan?"kata Naya.
"Siapa tau dia terpincut sama kamu, aku dengar dari orang-orang dia ganteng tapi sayang suka gonta ganti perempuan."kata Tami.
"Lalu orang kayak gitu mau kamu kenalin sama Naya? Aku gak setuju."kata Ketty.
"Itu dulu, sekarang pria itu sudah berhenti bermain dengan perempuan karena sibuk kerja. Bukannya kita menikah sama orang yang pernah nakal daripada orang yang pendiam."kata Tami.
"Kamu itu, kamu jangan langsung suka sama pria kayak gitu Nay."kata Ketty yang gak setuju dengan perkataan Tami.
Tami bukan tanpa alasan ingin menjodohkan Naya dengan pria yang akan ditemui Naya malam ini. Dia pertama kali melihat wajah pria itu langsung teringat dengan wajah Elya mereka berdua mirip hanya matanya dan jenis kelamin yang berbeda.
"Kamu kok malah melamun sih?"kata Ketty.
"Maaf kayaknya kamu pantas pakai ini deh Nay."kata Tami sambil mengambil sebuah gaun.
"Iya kelihatannya bagus kamu coba itu deh."kata Ketty.
Naya langsung saja masuk ke dalam kamar mandi untuk ganti baju, sedangkan Ketty langsung memandang kearah Tami. Dia ingin berdebt dengan Tami yng seenaknya saja menjodohkan Naya dengan pria yang suka main perempuan yah walaupun pria itu kaya tapi tetap saja kehidupan Naya tak akan bahagia.
"Nanti kita ikuti Naya, kamu akan tau apa alasanku menjodohkan pria itu dengan Naya.
"Baiklah aku juga ingin tau alasan kamu."kata Ketty.
Mereka menghentikn pembicaraan saat Naya keluar dari kamar mandi, Tami langsung saja mendandani Naya dengn make up yang natural karena Naya tak perlu make up tebal sudah sangat cantik.
"Elya bagaimana?"kata Naya setelah dia selesai dirias oleh Tami.
"Kan ada kita yang jagain Elya tenang saja, kamu berangkat gih nanti telat. Pria itu gak suka kalau yang diajak bertemu telat."kata Tami.
"Bagus dong dengan begitu aku gak perlu alasan buat membatalkan perjodohan itu karena dia sendiri yang akan membatalkannya."kata Naya.
"Sudah sana cepat berangkat."kata Tami.
Tami dan Ketty setelah beberapa saat Naya pergi juga ikut menyusul mereka berdua tak lupa membawa Elya sekalian. Naya yang sudah sampai dicafe itu langsung saja menghampiri pegawai yang ada didepan.
"Maaf meja atas nama Gabriel dimana ya?"kata Naya tanpa menyadari jika Gabriel yang mau dia temui adalah ayah dari putrinya.
"Mari saya antar nona."kata pegawai itu yang langsung membawa Naya menuju meja yang sudah dipesan oleh Gabriel.
"Tuan ini tamunya sudah datang, silahkan nona."kata pegawai.
"Iya terimakasih kamu boleh pergi."kata Gabriel tanpa memandang perempuan yang ada didepannya. Dia sibuk dengan ponselnya sedangkan Naya yang baru saja duduk langsung saja merutuki dirinya sendiri karena Naya sadar jika pria yang ada didepannya itu adalah ayah dari Elya.
"Kamu taukan apa yang membawa kamu kesini?"kata Gabriel.
"Saya tau tuan."kata Naya.
Gabriel yang mendengar suara yang sangat familiar itu langsung saja mengangkat wajahnya dan memandang kearah perempuan yang ada didepannya. Gabriel terkejut karena perempuan yang ada didepannya adalah perempuan yang dia temui 6tahun yang lalu. Tapi Gabriel belum sadar jika perempuan yang ada didepannya adalah perempuan yang dia ambil kesuciannya 6tahun yang lalu.
Disana Gabriel terkejut beda lagi dengan dua orang perempuan yang duduk tak jauh dari tempat duduk mereka berdua. Mereka terkejut karena wajah Elya benar-benar mirip dengan pria itu hanya matanya saja yang beda.
"Kamu taukan kenapa aku ingin menjodohkan Naya dengan pria itu?"kata Tami.
"Walaupun kayak gitu, aku gak akan setuju."kata Ketty.
"Kenapa kamu gak setuju bukankah kita selama ini ingin Elya bertemu dengan ayah kandungnya."kata Tami.
"Iya kalau pria itu mau mengakui Elya sebagai putrinya kalau tidak bagaimana? Kita juga gak tau kenapa Naya tak mau minta pertanggungjawaban pria itu."kata Ketty.
"Maksut kamu bagaimana?"kata Tami.
"Aku yakin jika sebenarnya Naya tau kalau pria itu adalah ayah dari Elya."kata Ketty.
"Kamu tau darimana?"kata Tami.
"Itu bisa ditebak saat dia baru datang dan langsung terkejut saat melihat Gabriel itu."kata Ketty.
"Baiklah nanti kita tanya saja sama Naya langsung daripada kita menebak-nebak."kata Tami.
Dimeja tempat Gabriel dan Naya terlihat suasananya sangat canggung, Naya gak tau mau ngomong apa sedangkan Gabriel merasa kalau kali ini dia akan minta tolong sama perempuan yang didepannya ini.
"Bagaimana kabar kamu?"kata Gabriel memulai pembicaraan.