Wanita Satu Malam CEO
Naya Reynita adalah gadis cantik yang harus bekerja keras untuk menghidupi kebutuhannya sendiri setelah orangtuanya meninggal. Harta yang orangtuanya tinggalkan telah dikuasai oleh paman dan keluarganya. Naya bisa tetap tinggal dirumah itu asalkan dia bekerja dirumah itu dan dia untuk kuliah juga harus mencari biaya sendiri karena pamannya tak ingin menanggung biaya kuliahnya.
Bagi Naya bisa tinggal dirumah peninggalan orangtuanya itu sudah cukup karena rumah itu banyak kenang-kenangan dirinya dan orangtuanya. Walau setiap pagi dia harus bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan dan membersihkan rumah dia rela. Untuk membiayai kuliahnya dia bekerja disebuah cafe yang untungnya tak melarang dia untuk tetap kuliah.
"Nay, mana sarapannya?"teriak tante Sarah.
"Ini tante sarapannya."kata Naya.
"Hanya nasi goreng mana sarapan yang lainnya?"tanya Reyna.
"Maaf Rey tadi aku kesiangan bangun dan gak sempat ke pasar sedangkan bahan makanan yang ada dikulkas habis."kata Naya menjelaskan.
"Kamu bisa gak pintar dikit, sudah tau kalau bahan makanan habis kenapa kemarin gak beli saat pulang kerja."kata Reyna.
"Maaf Rey kemarin aku lupa jika bahan makanan dikulkas habis."kata Naya.
"Dasar bodoh, kali ini aku maafkan lain kali jangan harap."kata tante Sarah.
"Iya maaf tan."kata Naya.
"Ada apa ini kok ribut pagi-pagi?"kata om Dito yang baru datang ke meja makan.
"Nih, liat ponakan kamu, disuruh masak saja gak becus. Masak kita hanya sarapan nasi goreng saja pa, 'kan gak ada gizinya."kata Reyna.
"Memangnya gak ada bahan makanan lagi Nay dikulkas?"kata om Dito.
"Bahan makanannya habis om, Naya tadi bangun kesiangan jadi gak sempat beli ke pasar."kata Naya.
"Halah bilang saja kamu malas."kata Reyna.
"Ya sudah nanti pulang kerja atau besok pagi kamu belanja, uang yang om kasih masih adakan?"kata om Dito.
"Masih kok om."kata Naya.
"Ya sudah ayo kita makan."kata om Dito.
Mereka semua sarapan bersama setelah itu berangkat beraktifitas masing-masing. Reyna dia masih kuliah sama seperti Naya tapi bedanya semua biaya kampus dibiayai oleh orangtuanya. Dia juga diberi fasilitas yang seharusnya itu milik Naya tapi malah direbut oleh Reyna termasuk mobil kesayangan Naya hadiah ulang tahun dari papanya tahun lalu.
Sampai kampus Naya langsung masuk kelas, dikampus Naya dikenal sangatlah pendiam tapi beda dengan Reyna yag selalu membuat masalah. Untung saja Naya memiliki sahabat yang selalu membelanya dan selalu menemaninya sejak dulu jadi Naya tak terlalu sedih.
"Nay, nih kerjain tugasku."kata Reyna.
"Eh kamu gak bisa ngerjain sendiri apa?"kata Dini.
"Sudah kamu gak usah ikut campur deh, mending kamu kerjain tugas kamu sendiri."kata Reyna.
"Eh gimana aku bisa diam kalau kamu gangguin sahabatku terus."kata Dini.
"Sudah din, iya aku selesaiin tugas kamu nanti."kata Naya mengalah karena tak mau ribut dengan Reyna.
"Gitu dong daritadi, aku gak perlu buang-buang waktu."kata Reyna yang langsung meninggalkan tempat itu bersama teman-temannya.
"Nay, kamu kok mau sih disuruh-suruh sama mak lampir itu?"kata Dini.
"Sudah gak papa, aku malas ribut."kata Naya menangkan Dini.
"Kamu itu terlalu baik tau sampai-sampai diinjak-injak sama Reyna."kata Dini yang kesal dengan Naya yang terlalu mengalah dengan Reyna.
"Sudahlah ayo kita ke perpus setelah itu aku mau ke cafe."kata Naya.
"Kamu ngapain sih kerja keras banget Nay?"kata Dini.
"Kamu tau sejak orangtuaku meninggal aku harus memenuhi kebutuhanku sendiri sedangkan harta peninggalan orangtuaku dikuasai oleh om Dito. Buat biaya makan dia kasih tapi buat biaya kuliah dia gak memberi."kata Naya.
"Kamu kok kasian sih Nay, kamu yang sabar ya. Aku yakin kamu bisa sukses tanpa bantuan mereka dan akan buat mereka menyesal."kata Dini.
"Sudah ayo kita ke perpustakaan."kata Naya.
Mereka berdua langsung berjalan ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen tadi.Beda lagi diperusahaan Atmajaya grup, Gabriel marah besar dengan karyawannya karena desain yang dia buat selama beberapa bulan ini dicuri oleh saingan bisnisnya.
"Kalian bisa kerja gak sih?"kata Gabriel.
"Maaf tuan muda."kata karyawan senior.
"Minta maaf, memang apa salah kamu?"kata Gabriel dingin.
"Saya dan tim larai sehingga desain yang akan kami presentasikan dicuri oleh saingan kita."kata karyawan itu.
"Oh jadi sekarang baru menyesal, kemarin-kemarin bagaimana kamu menyimpannya ha?"kata Gabriel membuat semua orang tertunduk.
"Maaf tuan muda kalau saya lancang."kata karyawan baru.
"Ada apa? Kamu mau bilang apa?"kata Gabriel.
"Aku yakin desain kita ini dibocorkan oleh salah satu karyawan kita sendiri."kata karyawan baru.
"Itu tugas kalian buat cari tau siapa yang sudah berani membocorkan desain kita, kalau aku sampai tau maka habis karyawan itu ditanganku."kata Gabriel.
"Lalu sekarang apa yang akan tuan muda lakukan? Presentasinya hanya tinggal sebentar lagi."kata Nuno.
"Nanti aku pikirin, kalian juga mikir jangan malah berpangku tangan sekarang kalian bubar. Aku kasih waktu 3 jam untuk mencari ide baru."kata Gabriel.
"Tapi tuan itu terlalu cepat."kata karyawan senior.
"Kamu mau aku pecat atau mikir 3 jam, sudah untung masih aku kasih waktu daripada kalian semua aku pecat."kata Gabriel.
"Baik."kata karyawan itu.
"Sudah bubar sekarang gak usah buang-buang waktu lagi."kata Gabriel yang membuat semua peserta rapat langsung keluar dari ruang rapat.
Bagi mereka tuan muda kalau marah menakutkan, dulu tuan besar memang marah kalau ada masalsh dengan proyek yang mereka tangani tapi berbeda dengan tuan muda mereka ini selain dingin dia juga tak mau pandang bulu.
"Kamu menakuti mereka El."kata Nuno.
"Lalu aku harus lembut sama mereka, mereka kalau gak digituin aku yakin pasti mereka akan ungkang-ungkang kaki dan kita yang akan pusing sendiri mencari solusi.
"Iya aku tau tapi waktu 3 jam itu gak terlalu cepat ya?"kata Nuno.
"Itu sudah cukup, kita hanya punya waktu 2 hari untuk mematangkan desain."kata Gabriel.
"Baiklah, aku ikut saja."kata Nuno.
"No, nanti malam carikan aku kayak biasanya."kata Gabriel.
"Kamu yakin?"kata Nuno yang gak mengerti dengan tuan mudanya ini katanya dia pusing tapi tetap saja urusan ranjangnya dia tak akan lupa.
"Aku mau cari hiburan, ingat aku gak mau perempuan yang sama kayak kemarin."kata Gabriel.
"Baik, aku akan suruh anak buah kita cari."kata Nuno.
"Awas saja kalau sampai perempuan itu perempuan yang pernah aku tiduri, aku potong gaji kamu kalau perlu barang kamu juga aku potong."kata Gabriel.
"Wah jangan dong, kalau kamu potong adikku bagaimana dengan istriku nanti?"kata Nuno.
"Biar saja daripada dia dapat barang bekas."kata Gabriel.
"Memangnya kamu gak?"kata Nuno.
"Aku beda No, kamu tau sendiri aku gak mungkin punya keturunan karena dokter sudah mevonis kalau aku mandul."kata Gabriel sambil menghera nafasnya.
"Kenapa kamu gak periksa ke dokter lain?"kata Nuno.
"Biar saja, aku malah bersyukur karena aku bisa bebas meyemprotkan spermaku didalam gak takut kalau perempuan yang aku tiduri itu akan hamil."kata Gabriel.
"Baiklah terserah kamu."kata Nuno.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
Rita Rosid
mampir
2023-09-02
0
𝐵💞𝓇𝒶𝒽𝒶𝑒🎀
mampir
2023-08-20
1
Suhrat Danish
awal membacanya sudah menarik tor
2023-08-19
0