NovelToon NovelToon
Promiscuity After

Promiscuity After

Status: tamat
Genre:Percintaan Konglomerat / Tamat
Popularitas:311.8k
Nilai: 5
Nama Author: Virus

Cassie, seorang remaja yang beranjak dewasa masuk kedalam pergaulan bebas para anak konglomerat, disaat kedua orang tuanya bercerai. Ketika etika dan sopan santun mulai menghilang. Kehidupannya terus mengalami konflik besar.

Ditengah masalah perceraian orang tuanya, Cassie jatuh cinta dengan seorang Duda Perjaka. Tetapi cintanya tak direstui. Cassie pun dijodohkan dengan seseorang yang pernah membuatnya kesakitan karena sakau.

Dapatkah ia menjaga mahkota kewanitaannya, atau terus terjerumus dengan pergaulan bebas? Dan dapatkah Cassie bersama dengan cintanya Om Duda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sakit

Dua minggu berlalu, setelah acara party yang memalukan Cassie sendiri. Tubuh Cassie terus mengalami penurunan, matanya cekung dan menghitam, selain itu dirinya menjadi lebih mudah marah.

Mbak Mar kasihan dengan Non Cassie, selama dia sakit dan mengurung diri dikamar. Mama atau Papanya tidak pernah menemaninya. Mamanya hanya melihatnya dari kejauhan, lalu selebihnya ia menitipkan Cassie pada asisten rumah tangganya itu.

Mbak Markonah, sudah 18 tahun kerja dengan Bu Dina, saat majikannya sedang hamil tua mengandung Cassie. Sehingga Nyonya Dina sangat percaya pada asisten rumah tangganya itu. Tak ayal Cassie lebih dekat dengan Mbak Mar, ketimbang ibunya sendiri.

"Bu, Obat Nona Cassie habis. Dia jadi mudah marah Bu, apa jangan-jangan Non Cassie mulai sakit jiwa ya Bu," ujar Markonah dari sambungan telepon.

"Hush, sembarangan kalo ngomong. Kata dokter dia depresi. Mungkin akibat perceraian saya sama mas Rio,"

"Gak diperiksa lebih lanjut aja Bu? Di bawa ke lab gitu? Non Cassie sering bilang sakit-sakit loh Bu,"

"Gini aja deh mbak, kamu saya transfer uang. Tolong bawa Cassie ke rumah sakit ya. Periksain yang lengkap di cek Lab, di Rontgen atau kalo perlu psikiater sekalian. Saya sedang meeting penting ini, tolong ya?"

"Astaghfirullah," Mbak Mar hanya membatin.

I-iya Bu,"

Tut Tut Tut

Dan suara sambungan telepon pun terputus.

Sudah dua Minggu Cassie sakit meskipun sudah berobat, sakit itu terus datang. Benar kata asistennya seharusnya Cassie dilakukan pemeriksaan mendalam. Siapa tahu sakit di tubuhnya bisa terdeteksi.

Setelah menutup teleponnya, si asisten segera bersiap. Dia berganti pakaian yang lebih layak. Lalu saat menghampiri Cassie ke kamarnya, ada seseorang yang membunyikan bel.

Ceklek

Pintu di buka, Mbak Markonah pun mengumbar senyum tipis dan berbicara dengan ramah.

"Eh Mas Bram, si pahlawan bertopeng. Mau ketemu Non Cassie ya?" tanya Mbak Mar yang sudah pernah bertemu Bram sebelumnya.

"Iya, hari ini kan pengumuman kelulusan. Tapi Cassie kok ga datang ya mbak?" ucap Bram yang sebenarnya dia tahu penyebab kenapa Cassie tidak ke sekolah saat itu.

"Non Cassie sakit mas, sejak pulang dari pesta di bar itu. Sampai sekarang kok malah makin sakit. Obatnya juga sudah habis. Ini saya mau antar ke dokter," ucap Mbak Mar

"Boleh saya lihat keadaannya?" Tanya Bram

"Oh iya silahkan Mas, masuk aja sini,"

Dan si Asisten pun menunjukkan kamar Cassie dengan berjalan mendahului Bram. Sementara Bram menggosokkan hidungnya sembari melihat-lihat isi rumahnya.

"Itu dia mas, Non Cassie seperti orang gimana ya, ya gitu terkadang menggigil, trus suka kalo ngamuk dia teriak-teriak sambil bilang sakit," jelas si asisten

"Sekarang Non mungkin kecapekan makannya diam begitu," timpalnya lagi

"Mbak saya masuk ya, saya mau bicara sama Cassie berdua. Bisa tolong tinggalkan kami?" pinta Bram

"Iya mas, silahkan tapi jangan lama-lama ya. Soalnya saya mau bawa Non ke rumah sakit, sudah diperintah Nyonya,"

"Iya gak lama kok,"

Setelah si asisten meninggalkan mereka berdua di dalam kamar. Bram menutup pintunya, Cassie yang tadi melamun di sofa kecil didalam kamar kemudian menoleh.

"Bram," Cassie sedikit memundurkan duduknya

Bram tersenyum miring

"Apa kabar cantik, gue kangen banget sama Lo," Bram kemudian duduk disamping Cassie.

Cassie kemudian berdiri dan berpindah duduk di ranjang tempat tidurnya.

"Gue sakit Bram, gue mau istirahat. Tolong tinggalin gue sendiri,"

"Gue kesini bawa obat penawarnya Cass," jawab Bram

"Hah? Maksud Lo?" tanya Cassie

"Pembokat Lo kemarin bilang Lo sakit, trus gue kesini bawa obatnya. Tante gue dokter. Jadi tenang aja Cass," ujar Bram berbohong

"Emang Lo tahu gue sakit apaan?" Tanya Cassie yang mulai kesakitan. Kepalanya mulai pening.

Bram mendekatinya dan duduk di ranjang, di samping Cassie.

"Ini resepnya kalo ga percaya," sambil menunjukkan resep palsu dengan tulisan dokter disertai cap dan tanda tangan asli.

Karena terlihat asli Cassie pun percaya. Bram mengeluarkan cairan kecil dalam botol. Tentu saja cairan itu dikemas dengan tulisan bahasa latin kedokteran. Lalu dia mulai mengeluarkan jarum suntik yang belum terpakai.

"Itu suntikkan apa?"

"Ini obatnya sayang,"

"Obat? Setahu gue, dokter jarang memberikan obat suntikan,"

"Ini ampuh, percaya sama gue,"

Cassie pun menurut karena Bram menunjukkan wajah yang menyeramkan. Dia tahu Bram tipe orang yang tidak bisa ditolak.

Cesss

Sakit, seperti digigit semut. Tapi entah kenapa beberapa detik setelah menerima obat suntikan itu, Cassie merasa membaik. Tubuhnya tidak lagi linu, pusing juga berkurang.

"Lo bisa rasain efeknya kan?" ucap Bram seraya membelai rambut Cassie

Jujur saja Cassie tidak nyaman dibelai-belai seperti itu apalagi mereka didalam kamar hanya berdua saja.

"Iya Bram, makasih ya,"

"Ini untuk lima kali pemakaian, dosisnya 5ml aja ya,"

"Su-suntik sendiri?"

"Iya kenapa?"

"Gue takut, nanti kalo salah tusuk gimana?"

"Ya kalo takut panggil gue aja. Dua hari cukup satu kali suntikan," jelas Bram

"Yaudah deh nanti gue coba dulu," jawab Cassie

"Gitu dong, good girl. Jadi gimana? Lo udah mikirin tentang hubungan kita,"

"Hemm Bram," Cassie menyentuh punggung tangan Bram

Dia mencoba berbicara dengan sikap lebih lembut dan sangat halus

"Gue belum bisa jawab sekarang, terus terang kondisi hati gue sedang bermasalah. Bonyok baru aja cerai dan banyak konflik yang terjadi dan itu bikin gue shock. Lo ngerti kan sama yang gue maksud," ucap Cassie

Bram mengambil tangan Cassie dan mengecup punggung tangannya sembari berkata, "Gue ngerti, gue bakal nunggu jawaban Lo," ucap Bram yang membuat Cassie bergidik.

Dia tidak tahu bagaimana cara menghindar dari orang yang bertipikal emosional. Meskipun Cassie belum pernah melihat Bram marah, tetapi dia bisa membaca dari sorot mata Bram jika dia tipe orang yang emosional juga perbuatan Bram saat mencengkeram lengannya dengan sangat erat.

"Oh ya ngomong-ngomong Lo lulus Cass, selamat ya,"

"Iya gue udah tahu dari Bu guru Nanik, dia ngabarin lewat pesan saat tahu kalau gue gak bisa datang,"

"Trus kapan Lo ke Inggris? Lo udah daftar disana?" tanya Bram yang masing menggenggam tangan Cassie

"Iya udah, gue juga udah diterima. Harusnya hari ini gue berangkat,"

"Yaudah kabarin gue kalo mau berangkat ya, gue juga udah diterima disana," ucap Bram yang sebenarnya dia belum mendaftarkan dirinya. Urusan itu kecil baginya. Dia bisa masuk di universitas kapan pun dan dimana pun.

Setelah obrolan panjang dan sangat tidak nyaman karena Bram yang terus memandang Cassie dengan pandangan messum. Akhirnya pria itu pun pamit pulang.

Cassie tidak jadi ke rumah sakit karena merasa membaik. Si Mbak Mar sedikit tenang. Namun ia curiga dengan obat yang diberikan Bram. Tetapi karena ada bukti resep dia pun percaya saja toh nyatanya Cassie tidak sakit lagi.

1
Rini Handayani
Luar biasa
Renesme
Baguss 👍👍
Renesme
wkwkwk bajunya minimalis ya mama Joy...tapi harganya maximalis 🤣🤣
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
wah.. ada si reporter indigo jg nongol
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
eh.. nongol di sini si Agus, untung ga jd tumbal di wahana pesugihan
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
hahhahaha.. kamu telat lagi Za aku udah duluan ngakak 🤣🤣🤣
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
hahhahaahahaa... sejak zaman merdeka 🤣🤣🤣🤣
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
hahahhaha.. jd inget pas ngidam anak pertama, hrus nyium ketek suami baru bisa tdur🤣🤣🤣
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
uuuuuh... aku biasanya kalau bgtu, kadang jd sariawan
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
ooo ternyata novel ini dlu bru detektif wasabi, aku malah baca wasabi duluan 😁😁😁
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©: eh iya ya.. 🤭🤭🤭🤭
total 2 replies
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
ooo. bodyguard yg dia tembak di kelas itu
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
Luar biasa
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
astgaaa.... bsa2 si Bram terobsesi sma Cassie
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
melipir ke sini sambil nunggu Dalton up😁
Lia Kiftia Usman
saat awal pdkt ... paksu lah laki2 yg bisa melihat kekurangan saya dan mengingatkan dgn cara yg bisa saya terima....ternyata selama perjalanan berumah tangga yg dgn lancar diutarakan yg kekurangan sayaaa 😁😁😁
virus💜💜ᴅ͜͡ ๓: wkwkkw🤣
total 1 replies
Lia Kiftia Usman
setuju.... g beda mom's karyamu juga bikin candu... 👍😘
Lia Kiftia Usman
mampir nih karena iklan dari mom's septira 🤭
Ersa
Luar biasa
virus💜💜ᴅ͜͡ ๓: terimakasih
total 1 replies
Hanachi
terima kasih banyak kk author
Hanachi: ah ga kok kk .. 🤗
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!