Ami terlahir dari keluarga yang miskin,diam - diam mencintai Wisnu kakak dari sahabatnya yang sudah mempunyai istri.
Gayung bersambut terjadilah hubungan terlarang di antara Ami dan Wisnu. Hubungan terlarang itu berantakan saat hubungan itu terbongkar.
Ami dan Wisnu berjuang mewujudkan mimpi mereka,tapi malang kecelakaan yang membuat Wisnu amnesia merubah segalanya. Awalnya Ami mencoba bertahan demi kesembuhan sang kekasih dan rencana yang telah dibuat,tapi karna pengusiran dari Wisnu membuat Ami mengalah dan memilih menjauh.
Beberapa tahun kemudian Ami secara tidak sengaja Ami dan Wisnu bertemu di kota kelahirannya dengan membawa seorang anak laki - laki yang berwajah tampan. Wajah itu membuat semua orang mengira - ngira siapa ayah dari anak tersebut.
Apakah Ami akan menerima cinta Wisnu atau sebaliknya? Bagaimana nasib Raja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima Susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ba 17
Entah merasakan dari mana Nia pagi - pagi sudah pulang dari pekerjaannya. Ia berencana hari ini mau mengganjal Wisnu jalan - jalan. Sudah lama mereka berdua tidak jalan bareng.
Saat membuka pintu kamar, Nia melihat Wisnu masih bergelung di balik selimutnya. Ia menatap wajah tampan yang membuatnya jatuh cinta.
"Tidur aja kamu kelihatan ganteng,mas. " gumam Nia sambil naik ketempat tidur memeluk sebentar tubuh suaminya.
Wisnu merasakan pergerakan di sampingnya memutarkan tubuhnya menghadap Nia. Netra Nia menangkap sesuatu yang berbeda di leher suaminya. Ada tanda merah walaupun samar, ia menduga itu bekas kissmark tapi siapa yang melakukan pada suaminya.
"Kamu tumben pulang pagi - pagi." tanya Wisnu ketus.
"Mas aku mau tanya ,itu tanda merah di lehermu kenapa?Kamu ga lagi macam - macamkan?" tolong Nia terbawa emosi.
"Tanda merah apa?" tanya Wisnu yang belum menyadari jika semalam Ami meninggalkan jejak di lehernya.
"Mas lihat sendiri di kaca." ujar Nia mulai kesal.
Wisnu beranjak turun dari ranjang menuju meja rias,melihat tanda merah yang istrinya maksudkan. Ia terkejut melihat tanda itu. "Sial bocah kencur itu meninggalkan jejak." runtuk Wisnu dalam hati.
"Ooh ini leher mas gatal dari semalam. Ga tau binatang apa yang gigit,mas garuk - Hari jadi meninggalkan bekas merah seperti ini. Padahal sudah mas pemain salah." kilah Wisnu.
Nia jelas saja tidak langsung percaya akan penjelasan suaminya,tapi gelagat suaminya terlihat santai tidak ada gelagat yang mencurigakan membaut Nia ragu antara percaya atau tidak percaya.
Tapi untuk saat ini Nia harus pura - pura percaya,ia akan mencari bukti jika suaminya bermain api di belakangnya.
Walaupun dirinya juga bermain di belakang suaminya, tapi ia tidak tela jika Wisnu mempunyai wanita selain dirinya.
Ia berselingkuh dengan Willy sang produser hanya untuk memuluskan pekerjaannya di dunia entertainment. Ia jadi banyak mendapatkan job berkat campur tangan Willy.
Ia tidak pernah melibatkan hatinya saat berhubungan dengan Willy,cintanya hanya untuk Wisnu suaminya.
"Mas hari ini kamu ga kemana - masakan?" tanya Nia mencoba meluapkan kejadian barusan.
"Belum tau,ada apa?" tanya Wisnu.
"Kita jalan - jalan yuk mas,udah lama kita ga jalan berdua." rayu Nia.
"Aku malas keluar,aku mau santai - santai aja dirumah hari ini." jawab Wisnu menolak ajakan Nia.
"Mas kok gitu sih,mas ga kangen jalan sama aku.?" tanya Nia berusaha merayu suaminya.
"Aku mau hari ini istirahat,aku lelah." jawab Wisnu. Gimana ga capek semalam ia menghabiskan malam panjang dengan kekasihnya di hotel.
Wisnu meninggalkan istrinya yang masih aja mengecek ga karuan. Ia memilih membersihkan tubuhnya. Ia tidak sabar menunggu kedatangan kekasihnya. Walau semalam sudah bertemu entah kenapa Wisnu mau setiap saat bisa terus berada di dekatnya.
Selesai mandi dan berganti pakaian Wisnu menuju ruang makan,disana sudah duduk apa dan mamanya serta Nia istrinya. Matanya mencari sekeliling dimana adik dan pacarnya. Kenapa jam segini belum pulang.
"Kamu lagi cari apa?" tanya mama saat melihat Wisnu celingukan mencari sesuatu.
"Diva mana? Tumben ga keliatan?" tanya Wisnu dan duduk disamping Nia.
"Semalam Ami telpon katanya Diva nginap disana." jawab mama sambil menyuap sarapannya.
"Ooh." ujar Wisnu manggut - manggut. Pikirannya memang banana entah kemana. Rasanya tidak sabar ingin melihat wajah bocah kencur yang membuat hatinya berdebar tidak karuan .