NovelToon NovelToon
Setelah Menikah

Setelah Menikah

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Poligami / Cintamanis
Popularitas:5.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lunoxs

Kiran adalah seorang gadis berusia 34 tahun yang sudah menyandang gelar perawan tua dihadapkan pada 2 pilihan, menikah dengan Aslan yang sudah memiliki istri atau tetap menjadi simpanan mantan kekasihnya yang sudah lebih dulu menikah.

Antara cinta dan hidupnya sendiri, mana yang akan Kiran perjuangkan?

✍🏻 revisi typo dan pemberian judul bab 💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19

Kiran membereskan barang-barangnya sementara Maya dan Yuli keluar, memberi kesempatan Kiran untuk menikmati kamar barunya.

Masih sibuk membongkar koper, Aslan masuk ke kamar ini. Dilihatnya Kiran asik sendiri, sampai-sampai tak menyadari kehadirannya.

"Sayang." panggil Aslan lembut, Kiran yang sudah menghapal suara itu lantas menoleh seraya tersenyum.

"Sudah ku bilang jangan panggil sayang, masih saja." gerutu Kiran, pura-pura kesal padahal sebaliknya. Ia tak masalah sama sekali dengan panggilan itu, hanya belum terbiasa.

"Kenapa tidak meminta banyuan bik Asni untuk membereskan ini semua?" tanya Aslan seraya ikut duduk diatas karpet tebal itu.

Bik Asni adalah salah satu asisten rumah tangga di rumah Aslan.

"Aku masih bisa mengerjakannua sendiri, kenapa harus minta bantuan orang lain?" jawab Kiran sekaligus melayangkan pertanyaan pula.

Aslan tak bisa menjawab, ia hanya tersenyum sambil menatap lekat mata sang istri.

Entah kenapa, ketika menatap mata itu ia seperti tenggelam. Tak bisa perpaling.

"Aku akan menemui Maya dulu, nanti kita bicara bertiga ya?" tanya Aslan lagi, ketika Kiran sudah memutus tatapan itu dan kembali memperhatikan barang-barangnya.

"Iya Mas, nanti panggil saja aku. Aku akan menemui kalian." jawab Kiran, ia menoleh sekilas dan kembali lagi sibuk sendiri.

Aslan lalu mendekat dan mencium pucuk kepala sang istri.

Kiran tertegun, mendadak kedua tangannya berhenti bergerak.

"Aku keluar." Pamit Aslan dan Kiran hanya mengangguk, diperhatikannya sang suami yang dengan perlahan mulai keluar.

Menutup pintu dengan meninggalkan senyuman.

Kiran ikut tersenyum pula, lalu kembali dengan kesibukkannya sendiri.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Aslan keluar dan mencari keberadaan istri pertamanya, ternyata setelah mengantar kepergian keluarga Fahmi tadi, kini Maya sedang bersama sang ibu membantu membereskan meja makan.

Aslan mendekat, berdiri tepat disamping Maya lalu menautkan jemari tangannya.

Maya tersentak, namun langsung tersenyum lebar ketika yang mengganggunya adalah sang suami. Suami yang sangat ia rindukan.

Tanpa aba-aba, Maya lalu memeluk Aslan erat. Tak peduli dengan semua orang yang ada disana. Yuli yang melihat itu hanya tersenyum, memahami kerinduan sang menantu.

"Sana, ajak istrimu ke kamar." ucap Yuli meledek, mendengar suara mertuanya, Maya lalu melerai pelukan itu.

Mengikuti langkah Aslan yang membimbingnya untuk naik ke lantai 2, masuk ke dalam kamar mereka.

Kamar yang seminggu ini menjadi dingin dan sepi.

Sesaat setelah mereka masuk dan Aslan menutup pintu itu, lagi-lagi Maya langsung memeluknya erat. Menciumi aroma tubuh suaminya yang sudah bercampur dengan wanita lain. Hatinya teriris, sungguh ia ingin menangis.

Namun sekuat tenaga ia tahan.

"Sayang." ucap Aslan, tapi Maya tak bergeming, masih menyembunyikan wajahnya di dada bidang sang suami.

"May, aku ingin melihat wajahmu." jelas Aslan lembut, tangannya bergerak mengelus punggung sang istri. Memeluk tak kalah erat tubuh wanita yang sangat ia rindukan.

Tapi hingga beberapa detik, Maya tetap tak membuat pergerakan. Aslan malah merasa dadanya basah seketika.

Ternyata Maya tak sanggup, tanpa suara, ia menumpahkan semua air mata.

"Sayang." panggil Aslan lagi mencoba mendorong sang istri, Maya menurut, dilihatnya wajah Maya yang sudah basah.

Sumpah demi apapun Aslan tak sanggup melihat air mata itu. Aslan sangat tahu apa yang membuat Maya menangis, Kiran. Karena ia dan Kiran kini sudah menyatu.

"Maafkan aku Mas, ternyata aku tidak ihklas, ternyata aku tidak rela melihat kamu dengan mbak Kiran." jelas Maya sesenggukan, menyuarakan isi hatinya yang begitu sesak.

"Maafkan aku Mas, maafkan aku." desis Maya, ia menunduk dan air mata terus berjatuhan bahkan hingga jatuh ke lantai.

Tak kuasa, Aslan lalu kembali mendekap Maya erat. Menciumi pucuk kepalanya berulang, mencoba memberi ketenangan.

Aslan terdiam, mendadak hatinya gamang.

Cukup lama mereka saling memeluk, sampai Maya tangis Maya mereda dan hanya meninggalkan sesenggukan.

Aslan lalu membawa sang istri untuk duduk di sofa kamar itu.

Ia bahkan menuangkan air ke dalam gelas yang sudah tersedia siatas meja sofa.

Maya menerima itu dan meminumnya hingga tandas.

Dilihatnya sang suami yang masih setia terdiam, seraya menatap matanya lekat.

Maya tahu, baik dirinya atau Aslan sudah tidak bisa mundur. Bahkan dia lah yang paling banyak mengambil andil dalam hal ini, dalam keputusan berpoligami.

"May_"

"Maafkan aku Mas." Potong Maya cepat.

Aslan yang awalnya ingin menjelaskan duduk perkaranya langsung terdiam. Ia lalu mengambil tangan Maya dan digenggamnya erat.

"Aku mencintaimu May." ucap Aslan.

Satu kalimat itulah yang paling ingin ia katakan sedari tadi. Bahwa pernikahannya dengan Kiran tidak akan merubah apapun. Ia akan selalu mencintai Maya, bahkan saat nanti cintanya dengan Kiran bertumbuh.

Maya tersenyum.

Memang kata itulah yang ingin ia dengar.

"Aku juga mencintaimu Mas, maafkan aku, sesaat aku terbawa emosi dan mulai menyesali keputusanku yang lalu." jelas Maya.

"Tapi kamu tahu kan, kita tidak bisa mundur, kini aku dan Kiran sudah menikah, aku tidak akan menceraikan dia. Karena dengan ijab kabul yang ku ucapkan kemarin, Kiran sudah menjadi tanggung jawabku penuh."

Maya mengangguk, meski hatinya begitu perih.

Dulu, Aslan juga sudah berkata seperti itu, jika ia sudah menikahi Kiran, ia tidak akan menceraikan Kiran sampai kapanpun.

Tapi Maya tetap kukuh untuk meminta suaminya itu menikah lagi.

"Aku tahu Mas, karena itu maafkanlah aku." jawab Maya sendu.

Aslan lalu mengulurkan tangannya dan mengelus pipi sang istri. Diangkatnya dagu maya dan disesapnyalah bibir itu.

Maya membalas, keduanya melepas kerinduan yang selama ini terpemdam.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sore harinya, Aslan meminta Maya dan Kiran untuk menemui dirinya di ruang kerja.

Maya datang lebih dulu, setelah penyatuannya dengan sang suami siang tadi membuat hatinya kembali pulih. Seperti mendapatkan keyakinannya yang sempat hilang.

Keyakinan bahwa Aslan tidak akan membagi cinta. Dengan Kiran hanyalah bentuk tanggung jawab, hanya itu, titik.

Maya juga selalu berdoa, agar suatu hari nanti Kiran melakukan sebuah kesalahan fatal. Kesalahan yang membuat Aslan menceraikan istri keduanya itu.

Kiran pergi, meninggalkan ia, Aslan dan seorang anak. Nanti akan seperti itu.

Ya, seperti itu. Yakin Maya.

"Panggilah Kiran, datang kesini secara bersamaan." jelas Aslan dengan senyum teduhnya, Maya menurut, belum sempat ia duduk, ia lalu kembali keluar.

Memanggil sang madu atas permintaan suami.

Merepotkan. Batinnya mengeluh.

Setelah beberpa kali mengetuk, barulah pintu kamar Kiran terbuka.

Seketika itu juga Maya tersenyum, memperhatikan penampilan Kiran dari atas sampai bawah.

Seronok. Batinnya lagi menyeringai.

"Ayo Mbak, mas Aslan sudah menunggu," ajak Maya seraya tersenyum.

Kiran mengangguk, lalu menutup pintunya dan mengikuti langkah Maya.

Siap-siaplah Mbak, pasti mas Aslan akan menegurmu. Batin Maya, bibirnya terus tersenyum mengisyaratkan kebahagiaan.

1
copai
Sama kayak aku. Usiaku lebih tua 2 th dari suami
Sanjaria Abubakar
mantap 👍
Sanjaria Abubakar
semoga Maya keguguran Thor enggak adil dia bahagia
Sanjaria Abubakar
sok baik ternyata setan
copai
😚😚😚
copai
Keren Agung...
Gentle banget
copai
Semoga Kiran segera bertemu lg sama Aslan
copai
Luar biasa
copai
lanjut
copai
Hadiroh
Selalu keren
Dessy Rinda
br baca eposide 1 aja udh bgs jln ceritanya...keren bngt kak lunox's
Nona QueenRa
seruuu suaminya idaman sekali
Maria Kilis
👍👍👍
Maria Kilis
Luar biasa/Good//Good//Good/
Maria Kilis
👍👍👍
Wina Ningsih
Luar biasa
Wina Ningsih
Lumayan
Sriatul Rohmah
Luar biasa
mars
koplak
mars
parah semudah itu klu udh jodoh🤭🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!