Karya keduaku.... Mohon bimbingannya🙏
Fatimah Az-Zahra adalah nama dari seorang gadis rantau dari sebuah desa yang mendapat beasiswa diSMA Favorit dijakarta. Untuk mencukupi kebutuhan selama dijakarta ia harus kerja paruh waktu.
Muhammad Al-faiz adalah nama dari seorang pemuda yang merantau dari daerahnya kejakarta untuk mencari pengalaman.
Mereka berdua dipertemukan sekolah yang sama.
Tunggu kelanjutannya........
Follow ig ku ya : @_sebatas.halu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti_Muntya27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjadi Guru
Zahra sudah menjelaskan kenapa ia bisa pulang lebih cepat dan mengapa selama ini ia tak menghubungi keluarganya. Abi dan umi yang mendengar jawaban zahra merasa senang karena putrinya bisa lulus lebih cepat dari tahun yang ditentukan.
Hari ini zahra ingin melamar pekerjaan sebagai guru dikota bandung
"Abi umi zahra berangkat dulu ya mau kesekolah, kemarin ada sekolah yang kekurangan pekerja. siapa tahu zahra bisa kerja disana" pamit zahra pada orang tuanya.
"Iya nak, hati hati ya. Do'a abi dan umi selalu menyertai kamu dimanapun dan kapanpun" ujar abi
"Iya abi, Assalamualaikum" zahra menyalami tangan abi dan uminya.
"Waalaikumsalam" jawab keduanya
............
Sampailah zahra disekolah yang memerlukan waktu 1 jam dari rumahnya, sekolah Sd Terbesar dikota bandung, sebelum memasuki sekolah zahra berdo'a supaya ia diterima disini.
.
.
.
Setelah zahra memberikan surat lamaran kerja dan CV pada kepala sekolah. kepala sekolah menanyakan berberapa pertanyaan kepada zahra termasuk apa tujuan dan kenapa ia ingin mengajar disekolah ini. Karena Cita cita zahra yang ingin menjadi guru dari Ia masih SD dengan mantap ia menjawab.
"Saya ingin mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan mengevaluasi hasil belajar siswa peserta didik saya supaya menjadi seseorang yang berhasil"
Kepala sekolah tersenyum dan tak lama zahra diterima untuk mengajar kelas Agama disd ini. dengan senang hati zahra menerimanya, zahra sudah bisa mulai kerja besok.
Dengan perasaan bahagia zahra keluar dari ruang kepala sekolah, zahra tidak tahu kalau sekolah itu salah satu properti milik pesantren keluarga faiz.
Sebelum pulang zahra ingin berkeliling Sd itu, banyak yang memandang zahra dengan tatapan aneh tapi juga ada yang menatapnya kagum terutama para cewek.
Zahra hanya membiarkan itu semua dengan sedikit senyum diwajahnya yang tertutup cadar.
"Huftt Besok aku harus ngajar disini, semangat zahra kamu bisa" gumamnya melihat anak anak mts disana.....
................
.........
Setelah puas berkeliling zahra singgah dulu dikantin dan membeli minum, Dirasa hausnya sudah hilang dan hari juga mulai siang zahra langsung pulang.
Sesampaianya dirumah zahra langsung memberitahu bahwa dia diterima di salah satu sd, tentu saja abi dan uminya senang mendengar kabar ini. mereka tahu bahwa menjadi guru adalah cita cita zahra dari dulu.
"Zahra ngajar disd mana?" tanya umi pada zahra yang sedang membatunya masak.
"SD Al Ikhlas umi" jawab zahra sambil mengaduk sayur untuk menu makan siang mereka.
"Oo terus zahra udah punya calon belum yang bisa dikenalin keabi?" tanya uminya. sontak zahra menghentikan masaknya.
"Belum umi" jawabnya lirih ia mengingat faiz yang sudah lama tak menghubunginy.
"kalau zahra udah punya pasti zahra bawa pulang kok umi, lagian umur zahra masih 21 tahun" ujar zahra pada uminya.
"Iya nak umi tahu, tapi umi pernah denger kalau diusia kamu 22 tahun belum bawa pasangan, kamu bakal dijodohin sama anak sulung kyai Ali, yang tak lain adalah besan umi" terang umi dengan lembut
"Kalau itu yang terbaik menurut abi dan umi, zahra ngikut aja" ujarnya dengan pasrah ia tak yakin kalau faiz akan menepati janjinya dulu.
"Lagian masih lama kok ra, anaknya kyai ali masih kuliah dan satu tahun lagi dia lulus" ujar umi, sejujurnya umi tak mau jika anaknya harus dijodohkan tetapi apa daya dia hanya bisa ngikut apa kata suami.
Zahra hanya tersenyum dibalik cadarnya dan menganggukkan kepala. setelah makanan siap zahra pamit kekamar.
Zahra merenung diatas tempat tidurnya, memandang lekat gelang ditangannya. dia berfikir apa dalam 1 tahun ini faiz bisa pulang atau faiz malah sudah mempunyai wanita yang lebih ia cintai.
"Jika ini udah jalannya, aku ikhlas jika harus dijodohjan" ucap putri dalam hati.
Ditempat lain faiz yang sedang berada ditaman dekat kampusnya, menatap lekat gelang pemberian zahra itu.
"Tunggu aku pulang ya ra" batin faiz
Faiz sempat berfikir bahwa zahra akan memilih laki laki yang selalu ada untuk dirinya saat faiz sudah tak menghubunginya. tapi pikiran itu ditepis oleh faiz, ia percaya zahra akan menunggunya.
.................
Keesokan harinya zahra bangun pagi karena hari ini ia pertama ngajar disd, walau ia menjadi guru tapi ia tak mau menjadi terlalu tua diusianya yang masih 21 tahun.
Dengan semangat ia mengambil tasnya dan berjalan kearah meja makan, disana sudah ada umi, abi, dan adeknya siapa lagi kalau bukan fa'i.
Zahra menyapa mereka semua dan mengambil nadi dipiring yabg telah disiapkan uminya. mereka makan dengan tenang hingga menyelesaikan makannya.
Note: Fa'i Sudah kuliah dikampus tempat aisyah dulu kuliah, ia mengambil jalur beasiswa yang diadakan oleh pihak kampus. dengan semangat belajar dan keinginan untuk menjadi anak yang membanggakan, ia tetus belajar hingga mendapatkan beasiswa itu.
"Kak mau bareng fa'i aja? lagian kita satu jalur" tawar fa'i pada kakaknya setelah mereka berdua pamit pada abi dan uminya
"Emm boleh deh, pulangnya jemput kakak ya" ujarnya menaiki motor fa'i dengan posisi menyamping.
"Pegangan kak, nanti jatuh lagi" ujar fa'i
"Maaf bukan mukrim" canda zahra, ia langsung berpegangan pada tas fa'i
"Heleh gayamu kak kak, mana ada istilah bukan mukrim dalam peradik kakak an" ujar fa'i menjalankan motornya keluar dari pekarangan rumahnya.
"Gak ada sih, eh dek kita udah kaya orang pacaran tau, lihat lu sekarang udah dewasa dan gw yang masih imut imutnya.l walau cuma maya sih, orang orang gak bakal nyangka kalau kita adek kakak" ujar zahra pada adiknya
"iya kak, fa'i juga bingung kenapa kakak bisa pake cadar?" ucap fa'i
"Istiqamah dek, kakak mau jadi wanita yang lebih baik pagi, kaya umi" ujar zahra dan dianggukan oleh fa'i. ia kagum dengan kepribadian kakaknya, udah cantik, sholihah, ia juga ingin kelak istinya seperti kakaknya.
Tak terasa mereka telah sampai diSd tempat zahra mengajar,
"Jangan lupa jemput, kakak gak mau pulang sendiri" ujar zahra dan diangguki oleh fa'i
"Iya kak, semangat ngajarnya" ucap fa'i
"Heem, belajar yang bener jangan cuma main aja" peringat zahra
"Iya iya, Fa'i pamit ya kak. Assalamualaikum" pamit fa'i mrncium tangan kakaknya. mencium tangan kakak dan kedua orang tuanya sudah mrnjadi kebiasaan bagi fa'i yang notabenya anak terakhir
"Waalaikumsalam" jawab zahra.
Setelah Fa'i menjalankan motornya zahra pun masuk kedalam ruang guru, ia ingin mendapatkan teman disana, walau usia mereka yang agak jauh. Para siswa yang melihat zahra pun mengira bahwa fa'i adalah pacar zahra.
Bersambung.......
Maaf banyak typo,
Jangan lupa like ya, kalau rngga juga gak papa.
Kalau bosrn baca diudahi aja bacanya gak usah dipaksa.
...Salam Sayang Dari Author...
tp knp faiz nya ada d stasiun......????
😧😠🥱
bikin pening aj nih