NovelToon NovelToon
DIBUANG SUAMI, DINIKAHI CEO

DIBUANG SUAMI, DINIKAHI CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romantis / Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Balas Dendam
Popularitas:40.3k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

​Amira terperangkap dalam pernikahan yang menyakitkan dengan Nakula, suami kasar yang merusak fisik dan mentalnya. Puncaknya, di pesta perusahaan, Nakula mempermalukannya dengan berselingkuh terang-terangan dengan sahabatnya, Isabel, lalu menceraikannya dalam keadaan mabuk. Hancur, Amira melarikan diri dan secara tak terduga bertemu Bastian—CEO perusahaan dan atasan Nakula yang terkena obat perangsang .
Pertemuan di tengah keputusasaan itu membawa Amira ke dalam hubungan yang mengubah hidupnya.
Sebastian mengatakan kalau ia mandul dan tidak bisa membuat Amira hamil.
Tetapi tiga bulan kemudian, ia mendapati dirinya hamil anak Bastian, sebuah takdir baru yang jauh dari penderitaannya yang lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Mereka berdua berjalan mencari sarapan yang sangat terkenal di Jeju Island, menuju pasar pagi yang ramai dengan pedagang lokal.

Aroma harum dari tteokbokki hangat, jeon, dan teh hijau menyambut mereka begitu menjejakkan kaki di jalanan berbatu kecil yang dipenuhi kios-kios kayu.

Amira menatap sekeliling dengan mata yang berbinar-binar.

“Bas, lihat! Semua terlihat begitu hidup dan berwarna. Aku senang kita bisa merasakan ini bersama-sama.”

Sebastian menggenggam tangan istrinya erat sambil tersenyum.

“Ini bagian dari bulan madu kita, Sayang. Aku ingin kamu merasakan semuanya, bukan cuma resort atau pantai, tapi juga kehidupan lokal yang autentik.”

Amira tersenyum kecil saat mendengar perkataan dari suaminya.

"Kita makan disana saja," ajak Sebastian saat melihat kedai yang sangat sederhana.

Amira menggandeng tangan suaminya dan mereka berjalan ke kedai tersebut.

Saat masuk ke dalam kedai, banyak sekali mata yang melihat kecantikan Amira.

Salah satu pengunjung langsung menghampiri Amira dan meminta nomor telepon.

Amira tertawa kecil melihat pria lokal itu yang dengan gugup mencoba berbicara campuran bahasa Korea dan Inggris.

“E-excuse me, miss. Can I have your number?” tanya pria itu sambil menggaruk tengkuknya yang memerah.

Sebastian yang semula tenang membaca menu langsung mengangkat wajahnya, alisnya menurun tajam.

“Number?” ulangnya dengan nada datar namun tajam.

Pria itu menganggukkan kepalanya sambil membawa ponselnya.

"Don't you know she's my wife?" tanya Sebastian sambil merangkul pundak pria itu.

"Sorry, I didn't know. I thought you were the driver."

Amira yang mendengarnya langsung tertawa terbahak-bahak.

"Sir, he is my husband. not the driver." ucap Amira.

Pria itu mengangguk kecil dan langsung keluar dengan wajah malu.

Sebastian mengernyitkan keningnya dan menghadap ke arah istrinya.

"Apakah aku mirip sopir kamu?" tanya Sebastian.

Amira masih tertawa geli melihat wajah cemberut Sebastian.

“Hmm, mungkin karena kamu terlalu sederhana hari ini,” candanya sambil menatap suaminya yang hanya mengenakan kaus dan celana pendek.

“Sederhana tapi tampan, kan?” Sebastian sambil menaikkan alisnya.

Amira menganggukkan kepalanya dan ia mengajak suaminya untuk kembali duduk.

Disaat Sebastian akan duduk, tiba-tiba ada sebuah tangan yang memeluknya dari belakang.

"Sebastian Vettel, aku merindukanmu." ucap Devia rekan kerja dan wanita yang dulu menjebak Sebastian.

Amira sedikit terkejut ketika melihat pemandangan itu.

"Lepaskan tangamu!" ucap Sebastian yang langsung melepaskan tangan Devia.

Semua orang yang di kedai langsung terdiam saat mendengar suara keras Sebastian.

"K-kalian lanjutkan dulu saja," ucap Amira.

Amira bergegas keluar dari kedai itu dan kembali ke hotel.

"Sayang, tunggu aku!"

Sebastian menatap wajah Devia dengan tatapan penuh kebencian.

"Jangan pernah muncul lagi dihadapanku, Devia! Aku tidak pernah mencintai kamu!"

Sebastian segera bergegas pergi meninggalkan kedai dan mengejar istrinya.

Devia yang melihatnya langsung mencengkram erat kedua tangannya.

Ia tidak terima dengan perkataan Sebastian yang tidak pernah mencintai dirinya.

"Aku akan membuatmu jatuh cinta, Sebastian." gumam Devia yang kemudian meninggalkan kedai.

Sementara itu Amira telah sampai di hotel dan ia berdiri di depan jendela besar, menatap birunya laut yang bergulung tenang.

Air matanya jatuh saat mengingat wanita yang memeluk tubuh suaminya.

Ceklek!

Suara pintu yang dibuka oleh Sebastian yang Baru saja tiba di kamar hotel.

"Sayang, aku bisa menjelaskannya. Kamu salah paham." ucap Sebastian.

Amira menggelengkan kepalanya sambil menghapus air matanya.

"Bas, tidak perlu menjelaskan apa-apa. Aku minta maaf karena sudah masuk di kehidupan kamu dan..."

Amira menghentikan perkataannya saat Sebastian yang langsung menarik pinggangnya.

"Diam, jangan banyak bicara." ucap Sebastian sambil memeluk tubuh istrinya.

Pelukan itu membuat tubuh Amira membeku sesaat.

Ia bisa merasakan detak jantung Sebastian berdetak cepat di dadanya.

“Dengar, Amira. Perempuan itu yang sudah menjebak ku malam itu dan malam itu juga aku bertemu dengan kamu." ucap Sebastian.

Amira menatap wajah suaminya yang sedang berdiri di hadapannya.

"Jadi, dia yang memberikanmu obat. Sampai akhirnya kamu meminta bantuanku?"

"Iya, sayang. Sampai akhirnya kamu sekarang hamil anakku." jawab Sebastian yang kemudian mengajak istrinya untuk duduk di kursi sofa.

Amira terdiam, menatap mata Sebastian yang penuh ketulusan.

Tangannya yang semula gemetar kini perlahan tenang di genggaman suaminya.

“Bas, kenapa kamu nggak pernah cerita sebelumnya?” tanyanya lirih, suaranya nyaris bergetar.

Sebastian menarik nafas panjang sebelum ia menjawab pertanyaan dari istrinya.

“Karena aku nggak mau masa lalu kotor itu menodai kebahagiaan kita, Mira. Aku pikir, setelah semuanya berlalu, aku bisa benar-benar menutup lembaran itu. Tapi ternyata, Devia belum bisa.”

Amira menunduk sambil menatap tangannya yang sedikit dingin.

“Aku takut, Bas. Aku takut kehilangan kamu.”

Sebastian memegang wajah istrinya, mengangkatnya perlahan agar mata mereka bertemu.

“Sayang, nggak ada yang bisa memisahkan kita. Tidak Devia, tidak siapa pun. Kamu adalah satu-satunya wanita yang aku cintai, Amira.”

Amira tersenyum tipis dan langsung mencium pipi suaminya.

Krucuk... krucuk.....

Mereka berdua saling pandang dan tertawa terbahak-bahak.

"Ayo kita cari sarapan. Si kecil dan perutku sudah keroncongan." ucap Sebastian.

Amira yang masih tertawa langsung menggandeng tangan suaminya dan mengajaknya keluar kamar hotel.

Mereka berdua kembali ke kedai yang tadi sempat di tinggalkan.

Sesampainya di sana, pemilik kedai langsung menghidangkan bubur ayam gingseng, telur setengah matang dan susu jahe.

"Selamat makan, sayang." ucap Sebastian sambil menyeruput kopinya.

Disaat sedang makan, tiba-tiba Amira ingat dengan tamu misterius yang disebutkan oleh Casandra.

"Bas, siapa sih tamu rahasia yang dikatakan oleh Mama?" tanya Amira.

Sebastian tersenyum tipis dan mengatakan kalau itu rahasia.

"Besok kita pulang dan kamu akan lihat senyum sayang." jawab Sebastian yang tidak mau menjawab pertanyaan dari Amira.

Amira mengerucutkan bibirnya saat mendengar perkataan dari suaminya.

Setelah sarapan selesai, mereka berjalan menyusuri tepi pantai Jeju.

Ombak kecil berkejaran di antara kaki mereka, sementara angin laut membawa aroma asin yang menenangkan.

Amira melepas sandalnya dan berjalan di pasir putih yang lembut.

“Bas, aku ingin hari seperti ini nggak pernah berakhir,” ucap Amira.

Sebastian menatapnya lama, lalu menggenggam tangan istrinya.

“Selama aku ada di sisimu, hari seperti ini akan selalu ada. Di mana pun kita berada.”

Sebastian menarik Amira ke dalam pelukannya, mencium keningnya lembut.

“Besok, setelah kamu tahu siapa tamu itu. Aku yakin kamu akan menangis." ucap Sebastian.

Sebastian kembar mengajak suaminya yang akan bertanya lebih jauh.

"Bas, cepat katakan. Siapa tamu itu?" tanya Amira .

Sebastian berlari kecil dan menggoda istrinya yang penasaran.

Amira ikut berlari kecil ke arah suaminya yang sedang menggodanya.

1
Erna Riyanto
kok bandara... bukannya lgi di hotel yg sama dgn nakula
Maylia Ahmad
jelaskan lah thor..apa Alexander mengenal almira sebelumnya..
Maylia Ahmad
Al Mira cerai blm siap udah menikah..ini gimana ceritanya perempuan kan ada masa Iddah .trs nikah harus ada waklinya..😄
my name is pho: saat itu Amira kan belum siap bertemu dengan orang tuanya karena ia membantah dan Menikah dengan nakula
total 2 replies
M42H 1Q84L
bagus amira beri pelajaran sama sebastian...biar kapok tuh sebastian bagai mana rasany jd amira yg sllu dikecewakan sebastian yg terlalu baik pd mantanny n tidak mnjaga perasaan amira...terus amira balas ja trs biar tw sebastian bagai mn perasaanmu yg sering dibuat kecewa sama sebastian....
up'ny yg bnyk thor🙏💪
Ariany Sudjana
amira ini bodoh atau gimana sih? sudah punya suami, dan lagi hamil, kok main peluk saja, dan mengabaikan Sebastian, yang jelas adalah suaminya. kalau gini, ya jangan salahkan orang lain, kalau ada pelakor masuk dalam kehidupan mereka
Ariany Sudjana
Sebastian ini mafia kan? kok mudah sekali percaya sama jalang murahan Devia? amira juga sama bodohnya
Evi Lusiana
bodoh ny sebastian
Ningazkazifa
gemes sama bas...laki kok lembek banget🤣
my name is pho: sabar kak. ditunggu kelanjutannya
total 1 replies
Tining Revi
bukan nya td pembukaan hotel tuan alexander di bandung ya. kok dekat dengan gunung bromo. apa aku yg salah baca
my name is pho: terima kasih koreksinya kak.
total 1 replies
Ariany Sudjana
amira kamu bodoh, mau menyelesaikan masalah tapi ga melibatkan Sebastian, ya ga bisa, kan kamu istrinya. Sebastian juga bodoh, masih saja peduli sama Devia, sudah jelas pelakor itu licik, dan ingin menghancurkan rumah tangga kamu
Herdian Arya: hmmmmm betul 22nya bodoh dan banyak janjinya.
total 1 replies
Ariany Sudjana
harusnya sih Sebastian yang berjaga yah di villa, bagaimanapun Sebastian suaminya. dalam situasi seperti amara, peran suami sangat dibutuhkan, selain keluarga yang lain
my name is pho: iya kak.
tapi Amira masih marah jadi nggak mau lihat wajah Sebastian
total 1 replies
Ariany Sudjana
Sebastian ga tegas jadi Amira jadi korban. kalau gini sih alamat Amira pergi dan ga balik lagi ke Sebastian, karena sudah kehilangan kepercayaan
Herdian Arya
maaf saran aja nih, bas tuh kebanyakan omong dan janjinya, melindungi istri dan anak selalu terucap tapi lagi dan lagi kecolongan ga istri ga dirinya sendiri, kaya jual jual obralan yg banyak janjinya.
dew_ii
keren torrr
Andira Rahmawati
coba mira punya sedikit skill..apa gitu yg bisa bantu nemuin suaminya...jgn jadi wanita lemah bisanya cuma nangis aja..
Ariany Sudjana
semoga Sebastian bisa ditemukan dalam keadaan sehat, dan bisa kembali ke Amira dengan selamat juga. dan si pelakor gila Natasya juga harus dihukum berat
Nona Canbas
mampir Thor semangat 💪
my name is pho: terima kasih kak
total 1 replies
Widia
bagus ceritanya..suka bgt..sat set ga bertele"..👍
Evi Lusiana
hrs y kmn² bastian bw pngawal bgus lg pngawal wanita jd k toiletpun ada yg mnjg amira klo d luar rmh
my name is pho: terima kasih kak🥰
total 1 replies
Herdian Arya
bodoh! janji doang mau melindungi ujung-ujungnya kecolongan lagi dan lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!