My Husban Perfect Imam
Ciara Salsabila, dia seorang gadis yatim piatu. Gadis itu tidak menyangka, pria yang merupakan king badboy di sekolahnya sekaligus ketua geng motor yang paling menakutkan kini sudah sah menjadi suaminya. Menurutnya ini sebuah mimpi buruk bagi Ciara, kehidupan bagi wanita itu idam-idamkan kandas setelah dirinya di nikahi seorang pria angkuh dan keras kepala. Dafi Firmansyah, pria yang tidak mau mengalah dan keras kepala. Seorang anak tunggal sekaligus pewaris perusahaan Firmansyah group yang namanya sangat tersohor di dunia bisnis.
Dafi dan Ciara sepakat untuk merahasiakan pernikahan mereka untuk kenyamanan bersama. Namun, sepertinya kehidupan Ciara tidak berjalan mulus. Satu hal yang Ciara ketahui, ternyata Dafi memiliki seorang kekasih yang merupakan siswi paling popular sekaligus seorang pembully yang paling di takuti di sekolah Taruna.
Bagaimana Ciara menghadapi situasi itu ? akankah Dafi bisa menaruh hati kepada Ciara ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 Kedatangan Anggota Satria Star
Ciara mendengus kesal setelah Dafi memutuskan panggilannya secara sepihak, kaki Ciar menghentak karena kesal dengan sikap Dafi kepadanya.
“Selalu seperti itu, Dafi suka seenaknya” Ucap Ciara
Ciara berjalan dengan tergesa-gesa ke lantai atas untuk menemui dafi di sana, wanita itu sedikit gugup karena kemungkinan dirinya akan di beri ocehan yang mematikan dari Dafi. Bagaimana jika Dafi akan menghukumnya di markas itu ? membayangkan saja membuat Ciara menjadi dag dig dug.
“Huh, Tarik nafas. Buang… aku gak boleh berpikiran aneh-aneh” Ciara mensugesti dirinya agar tidak berpikir yang tidak-tidak
Ciara sudah berada di depan markas Satria Star yang di hiasi dengan coretan-coretan-coretan lambang SatriaStars.
“Mengerikan” Ucap Ciara dalam hati
Ciara lalu segera meraih knop pintu, dia buka perlahan dan terlihatlah sesuatu hal yang tidak Ciara bayangkan sebelumnya. Di sana Dafi duduk di sofa dengan tatapan mengarah kea rah Ciara di ambang pintu.
“Masuk, sampai kapan lo mau berdiri di sana” Ucap Dafi
Ciara mencoba menutupi rasa gugupnya, kemudian dia berjlan dengan hati-hati lalu duduk di hadapan Dafi. Ciara mengerjap-ngerjapkan matanya tatkala atensinya melihat berbagai aneka makanan yang tertata rapi di meja.
“Makan” Titah Dafi
“I-ini apa ?” Tanya Ciara
“Lo belum sarapan kan ?” Tanya Dafi
“Iya, tapi banyak banget. Aku gak bakalan habis kalau Cuman untuk sarapan pagi” Jawab Ciara
“Lo kira lo doang yang belum sarapan ? gue juga, cepat makan” Ucap Dafi
Ciara merapatkan bibirnya, padahal Ciara sudah geer karena Dafi susah payah menyiapkan makanan sebanyak ini untuknya. Siapa sangka Dafi juga belum sarapan.
Ciara kemudian mengambil nasi lalu menaruhnya di atas piring Dafi dengan hati-hati.
“Mau ngapain lo ? lo makan dulu, jangan pikiran gue” Sarkas Dafi
“Aku hanya melaksanakan tugasku sebagai istri, saat ini aku gak bisa melayani kamu layaknya istri sepenuhnya. Hanya ingin yang bisa aku lakukan untuk mengejar surganya Allah” Jawab Ciara
Mendengar itu reflek Dafi memalingkan wajahnya ke samping, karena tersipu malu mendengar kalimat yang di ucapkan Ciara. Mendadak wajahnya memanas dan hal itu di perhatikan oleh Ciara.
“Dafi ? kenapa wajah kamu memerah ? kamu sakit ?” Tanya Ciara sembari menempelkan punggung tangannya ked ahi Dafi.
Deg Deg Deg
Tiba-tiba ada yang aneh dalam tubuh Dafi, perasaan ini tak pernah dia rasakan sebelumnya. Debaran jantung yang berdebar lebih kencang dari biasanya, ini mengingatkan dirinya saat bertemu dengan seorang wanita sewaktu duduk di bangku sekolah dasar kelas 6.
“Gue kayaknya sakit jantung” Cicit Dafi
“Kamu serius ? kalau begitu ayo kita ke rumah sakit” Ucap Ciara
“Ck, berlebihan lo. Lo kira gue sekarat ?” Tanya Dafi kesal
“Lah ? sakit jantung itu berbahaya tahu, bisa meninggal” Jawab Ciara
“Serius lo ?” Tanya Dafi
“Iya” Jawab Ciara menatap Dafi dengan lekat, wajahnya sangat serius membuat Dafi tak kuasa menahan tawanya.
Namun, bukan tertawa yang keluar melainkan senyuman yang menawan yang memperlihatkan ketampanannya jauh lebih tampan berkali-kali lipat. Apalagi dihiasi dengan pencahayaan yang minim, Ciara bahkan sudah terpana duluan.
Ciara kemudian menutup kedua matanya dengan tangannya dan hal itu membuat Dafi menaikkan alisnya merasa kebingungan.
“Lo kenapa ? lihat medi (hantu)?” Tanya Dafi, sambil menoleh ke arah belakang. Bukan karena apa, Dafi juga takut akan hal-hal berbau mistis seperti itu.
Ciara dengan cepat menggelengkan kepalanya.
“Aku gak kuat lihat muka kamu” Jawab Ciara
“Hah, lo kira muka gue bikin orang sawan ?. buka tangan lo” Ucap Dafi
“Gak mau, aku juga masih marah dan kesal sama kamu” Jawab Ciara semakin mengeratkan tangannya menutup matanya.
Dafi kemudian mendekati Ciara, lalu tangannya terulur untuk melepaskan tangan istrinya itu yang menutup kedua matanya.
Set …
Kedua tangan Dafi melepaskan tangan Ciara dari wajahnya, mata Ciara terbuka dengan sempurna. Dan kedua matanya bersirobek dengan mata Ciara.
Deg … Deg … Deg …
Kini suara jantung Ciara yang berdetak lebih kencang dari biasanya.
“Daf-fi” Ucap Ciara gugup
“Hm ?” Tanya Dafi
“Le-lepasin tangan aku” Pinta Ciara
Dafi pun melirik tangannya yang masih menggenggam kedua tangan Ciara, ibu jari Dafi kemudian mengelus permukaan kulit tangan Ciara dengan lembut.
“Dafi, ka-kamu ngapain ?” Tanya Ciara gugup
Dafi melirik Ciara dengan senyum yang menyeringai.
“Tangan lo lembut juga” Ungkap Dafi
Setelah tangannya terlepas, Ciara dengan cepat membenarkan jilbabnya sebagai bentuk menutupi rasa gugupnya.
“Jangan salah tingkah, sekarang kita makan. Gue udah lapar” Titah Dafi
“Iya” Jawab Ciara
Mereka pun menakan makanan bersama, hingga waktu menunjukkan pukul 9 barulah mereka selesai dengan kegiatan mereka. Dafi meminta Ciara keluar terlebih dahulu agar tidak ada yang mencurigai mereka, karena Dafi tidak ingin ada orang yang melihatnya.
“Maafkan aku Cia, karena aku selalu jahat kepada kamu. Tetapi aku memiliki alasan kenapa aku selalu jahat sama kamu, aku ingin kamu aman tanpa ada gangguan” Gumam Dafi
*****
Kini Ciara telah tiba di depan kelasnya, ia ketuk pintu namun yang terdengar bukan sahutan oleh guru melainkan suara berisik siswa dan siswi yang berada di dalam kelas.
Ciara pun membuka pintu dengan pelan, rupanya di sana tidak ada guru oleh karena itu para siswa masih melakukan kegiatan mereka masing-masing.
“Ciara” Seru Ihsan
Ihsan kemudian melambaikan tangannya, langkah Ciara tersendat manakala di sebelah kursinya bukan Ihsan melainkan seorang wanita cantik dan mempesona. Ciara baru melihat gadis secantik itu di sekolah bahkan menurut Ciara, Nabila saja kalah dengan kecantikan gadis yang duduk di kursi sebelahnya.
“Hai” Sapa Gadis yang duduk di sebelah Ciara
Ciara kemudian duduk dengan senyuman canggung, tangan Ciara terulur untuk bersalaman dengan gadis itu.
“Aku Ciara, nama kamu siapa ?” Tanya Ciara
“Gue Sukma, pacarnya Ihsan” Jawab Sukma
Ciara melongo, jadi Ihsan sudah memiliki pacar dan dia baru tahu akan hal itu.
“Hehehe, kaget ya ?. Ini pacar aku, Cia. Kita baru pacarana satu bulan ini” Tambah Ihsan
Ciara manggut-manggut, Ciara sangat menyayangkan karena Ihsan melakukan hubungan tanpa ikatan halal. Padahal Ciara berharap Sukma bisa belajar ilmu agama bareng dengan Ihsan, karena Ihsan merupakan pemuda yang agamis dari siswa yang lainnya.
“Kenapa kamu melamun Ciara ?” Tanya Ihsan
“Maaf, barusan aku memikirkan sesuatu” Alibi Ciara
“Kamu mikirin apa ?” Tanya Ihsan
Ciara melirik Sukma, entah kenapa Ciara mempunyai firasat buruk tentang Sukma. Semoga saja tidak benar, Ciara berharap Sukma bukan gadis yang seperti dia pikirkan.
“Pagi anak-anak” Seru seorang pria dewasa yang datang dengan seragam olah raganya yang selalu dia pakai di saat mengajar.
Dia adalah guru olah raga, Ciara juga baru kali ini dia melihatnya.
“Wah, pagi-pagi udah kelihatan seger banget pak” Ceplos Ihsan dengan tiba-tiba
“Hehehe, bagaimana setelan baju bapa ? udah tampat belum ?” Tanya Pak guru
“Wih, ganteng banget pak. Kaya mau nyaleg aja” Jawab Ihsan
Semua murid bersorak
“Pak open adopsi gak ?, saya mau nih di adopsi sama bapa. Kasihan bapak terlalu lama membujang, biarkan saja jadi anak bapak biar di kira duda tampan” Ceplos salah satu siswa di sana
“Aku juga mau pak”
“Aku juga pak mau”
Guru olah raga itu memijit kepalanya yang terasa pening.
“Suuuut, jangan berisik. Saya mencium hawa-hawa ada udang di balik batu” Ucap Guru Olah raga itu
“Aduh, ketahuan deh…” Para Siswa kecewa
Ciara hanya mengulum senyumannya melihat reasksi teman-temannya.
“Bapak mirip Tukimin deh” Ceplos Ihsan
“Hah, siapa Tukimin ?” Tanya Guru Olah Raga
“Orang tampan dari Korea, kayak bapak. Senang gak di puji sama orang yang gak kalah tampan dari bapak ? kalau senang boleh di cancel ulangannya” Ucap Ihsan
“Cansel palamu, keluarkan kertas kalian. Kita ujian sekarang” Titah Guru Olah Raga
“Yaaaaah…..” Para Siswa mendesah kecewa
Mereka semua fokus mengerjakan ujian dengan tenang, tenang menyontek karena di perbolehkan oleh gurunya. Sedangkan gurunya sedang asik sendiri, berselfi dengan ponselnya.
Brum Brum Brum
Bunyi deruman memekik indra pendengaran, bunyi motor itu tidak hanya satu melainkan sangat banyak sehingga suaranya terdengar bising memenuhi area sekolah. Siswa-siswa yang sedang fokus mnegerjakan soal ujian sontak keluar kelas untuk melihat ada apa gerangan di sana. Ciara pun turut ikut untuk melihat di bawah sana.
Di sana terlihat bayak motor sport yang berbaris dengan rapi, jaket yang mereka kenakan pun serentak berlambang Bintang di punggungnya. Tak lama Dafi dan kawan-kawan kelaur dari kelas lalu menghampiri motor yag masih berderu.
Salah satu dari mereka maju dan menghampiri Dafi di sana, dia membisikkan sesuatu kepada Dafi, dan seketika wajah Dafi menjadi merah padam. Ciara yang melihatnya ikut khawatir, karena sekarang Dafi memakai atribut sebagai ketua geng motor. Dafi kemudian menaiki motor ninjanya di susul dengan Bisma, Ahsan dan Ihsan yang juga menaiki motornya masing-masing.
Wajah mereka semua terlihat sangat serius dengan tatapan mata yang tajam dan nyalang, seperti akan menghancurkan apa yang ada di hadapannya.
“Dafi…” Lirih Ciara
Entah kebetulan atau tidak, Dafi menoleh ke arah lantai tiga yang Ciara berada. Mata mereka bertemu hingga terjeda beberapa detik, seolah Ciara mengisyaratkan bahwa dirinya sangan khawatir. Dan entah kenapa Dafi tiba-tiba tersenyum tipis, seolah dia mengatakan semuanya akan baik-baik saja.
“Ayo” Titah Dafi
Suara deruman itu semakin lam makin tak terdengar lagi, Ciara menatap sendu saat gerombolan motor ninja itu tak terlihat lagi.
“Dafi, jangan buat istri kamu khawatir” Lirih Ciara
“Dafi ? istri ? maksud lo apa ?” Tanya Sukma yang tiba-tiba berdiri di samping Ciara
# Kenapa Dafi bergumam alasan dia jahat kepada Ciara karena ingin aman ? #
# Siapa yang ingin jahat kepada Ciara ?#
#Apakah Ciara akan jujur statusnya dengan Dafi kepada Sukma ?#