My Obsession Model

Kayla melangkahkan kakinya keluar dari dalam perusahaan Mikhael, model cantik itu terus saja menggertu dan mengumpat Mikhael tiada henti.

Saat dia sampai di parkiran, Kayla melihat Anna sang manager yang sudah berdiri di depan mobil.

Yah, untung saja tadi dia sempat menelpon manager nya dan menyuruh menyiapkan mobil untuk dia pulang.

Karena sungguh, moodnya sudah hancur karena kegilaan Mikhael di pagi hari.

Kayla berjalan dengan cepat menuju Anna dan langsung menyambar kunci mobil yang di pegang oleh manager nya itu.

" Wow key, what's wrong? Hey you hear me?! " Ucap Anna yang bahkan tidak di hiraukan oleh Kayla.

Saat gadis itu sudah berada di dalam mobil, dia menurunkan kaca mobil dan menatap Anna dari dalam sana.

" Kosongkan semua jadwalku hari ini! "

" What? Tapi pemotretannya- "

" I don't care! " Potong Kayla yang langsung melesat meninggalkan Anna yang sedang menggerutu kesal karena ulahnya.

" Kayla, ck. Perempuan ini sungguh merepotkan, " Gerutu Anna yang langsung memutar balik langkahnya menunju perusahaan Mikhael.

For what? Tentu saja untuk melaksanakan perintah si model emas yang suka bertindak sesuka hatinya.

Sementara di jalan raya, Kayla membuka penutup mobil bagian atas dan menyambar kaca mata hitamnya.

Dia terlihat menyetir dengan rambut yang acak-acakan karena terbawa angin dan mata indah yang terhalang oleh kaca mata hitam yang di pakainya.

Kayla menarik nafasnya dalam-dalam dan mengeluarkannya secara perlahan, dia sedang berusaha menahan kekesalan yang ada di hatinya gara-gara tindakan tidak senonoh Mikhael tadi.

Tapi bukannya sabar, justru emosinya semakin meluap-luap saja saat mengingat perlakuan Mikhael beberapa waktu lalu.

Bughk.

" Sialan, kenapa waktu berciuman tadi aku tidak menggigit lidah dan bibirnya saja ya? Argkk!! Brengsek kau Mikhael!! " Teriak Kayla sambil memukul stir kemudi.

" Ini pertama dan terakhirnya kau bisa menikmati setengah tubuhku, setelah ini? Jangan harap! "

Brum..

Kayla semakin menambah kecepatan mobilnya, dia sungguh tidak bisa tenang saat kepalanya terus di isi oleh bayang-bayang kepala Mikhael yang menunduk menikmati keranuman dadanya.

Sementara di tempat lain, Mikhael sedang mati-matian menenangkan hartanya yang masih saja berdenyut sakit.

Memangnya sekuat apa gadis itu menendang ularnya sehingga Kayla menyumpahi salah satu telurnya supaya pecah?

" Arghhkk.. Sial. Jika telur ku benar-benar pecah, maka kau harus tanggung jawab Mikhayla! " Ucap Mikhael sambil meringis.

Tok..Tok...

" Siapa?! " Teriak Mikhel.

Cekrek..

" Woww, we slow ma men! Kenapa mood mu sudah kacau sepangi ini, hem? " Tanya Bram yang sudah menyelono masuk bersama Stev.

Mikhael yang tadinya masih berdiri sambil memegangi asetnya beralih terduduk dan menumpangkan kaki kanannya ke kaki kiri dengan angkuh.

" Kenapa kau kesini? Apa aku mengundangmu? " Sindir Mikhael sambil menatap Bram sinis.

Bram dengan tidak tahu malunya membuka lemari es yang di dalamnya tersedia berbagai macam minuman mahal milik Mikhael.

Dia mengambil satu botol dan menyambar dua gelas untuk dia dan Steven.

" Kau sensi sekali kakak ipar, apa kau sedang datang bulan? " Celetuk Bram sambil menuangkan minumannya.

" Sialan kau, kau pikir aku waria?! " Ucap Mikhael kesal.

Bram hanya mengangkat kedua bahunya saja, tidak peduli. Dia lebih memilih menenguk minuman yang berada di tangannya sambil terduduk santai.

" Kedatanganmu sungguh tidak menguntungkan Bram, malah merugikan. Kau tahu berapa harga minuman yang kau minum itu? " Tanya Mikhael sambil menatap adik iparnya tajam.

" Halah, palingan cuma setengah juta. Sudahlah kakak ipar, aku kesini untuk memberimu informasi menarik. " Ucap Bram mulai serius.

Mikhael menaikkan sebelah alisnya, " Apa? "

" Kau sudah di beri tahu oleh Stev tentang aku dan Elle yang bertemu Mikhayla bukan? " Tanya balik Bram yang di angguki Mikhael.

" Selain sudah bertunangan, ternyata Mikhayla juga putri seorang model yang sangat terkenal di masanya. " Lanjut Bram.

" Aku tahu itu, "

" Baiklah, tapi apa kau tahu siapa nama modelnya? "

" Tidak, " Jawab Mikhael. " Memang siapa? " Tanya nya.

" Lyora, Celine Lyora Aganata. " Ucap Bram yang membuat kedua bola mata Mikhael membulat, begitu juga Steven yang sedari tadi hanya diam menyimak.

" Apa?! " Pekik Stev. " Celine, bukankah dia- "

" Yaps, mantan istri Caesar Bernard sang miliarder sukses asal Prancis. " Potong Bram.

" Jadi Mikhayla, putri orang yang sangat berada?! " Pekik Steven tidak percaya.

" Yes! "

Mikhael sedikit berpikir, " Bukankah masa kejayaan Caesar Bernard sudah berakhir sejak beberapa tahun yang lalu? " Tanya Mikhael tiba-tiba.

" Yah, dan sekarang dia tinggal di kediaman istri keduanya. " Jawab Bram.

" Apa dia pernah mencari Mikhayla atau pun Mrs. Lyora? " Tanya Steven penasaran.

" Sepertinya tidak. Tapi pernah ada suatu berita yang mengatakan jika dia kehilangan anak dan istri pertamanya karena kecelakaan, "

" What?! " Pekik Steven.

" Jad—jadi dia mengaku pada media jika istri dan bayi kecilnya dulu telah meninggal, sehingga dia kembali menikah? " Tanya Steven tidak habis pikir.

" I don't know! "

" Aku rasa ada yang janggal di sini. Kekuasaannya saja hanya berlangsung 1 tahun setelah sepeninggalannya Mrs. Lyora, " Ucap Mikhael sambil berpikir.

" Mungkin kah dia jadi seorang miliader karena Mrs. Lyora yang putri pemimpinnya? Dan dia hanya orang biasa yang menikah dengan seorang putri konglomerat? ".

" Sehingga dia menjadi orang kaya juga karena menikah dengan Mrs. Lyora, " Sambung Steven menerka-nerka.

" Aku rasa begitu, tapi entahlah! Informasi mengenai kehidupannya sangat minim, hanya hal itu yang aku ketahui tentang Mr. Bernard. " Ucap Bram.

" Apa pekerjaannya sekarang? " Tanya Mikhael.

" Seorang pengusaha perkebunan, tapi tidak terlalu terkenal layaknya dahulu. " Jawab Bram.

" Bagaimana dengan istri keduanya? Apa dia cantik? " Tanya Steven.

" Pernah ada di majalah, sepertinya dia sama seorang model seperti Mrs. Lyora, tapi soal kecantikan aku rasa jauh lebih unggul Mrs. Lyora, " Jawab Bram.

Mikhael kembali berpikir keras, tidak mungkin kan jika Bernard membuang istri secantik Lyora dan bayi selucu Mikhayla saat kecil?

" Aku rasa ada sebuah politik di baliknya, " Gumam Mikhael.

" Apa? " Tanya Bram yang tidak terlalu mendengar ucapan Mikhael.

Mikhael bangkit dari duduknya dan menyambar botol minuman yang hanya berisi setengahnya saja.

" Tidak ada. " Jawab Mikhael sambil meminum minuman itu langsung dari botolnya.

" Sebaiknya kalian pergilah! Dan carikan aku informasi mengenai Ibu kandung Mikhayla secara detail, terutama tempat tinggal dan dengan siapa dia berhubungan saat ini. " Lanjut Mikhael sambil menggoyang-goyangkan botol minuman yang di pegangnya.

Steven dan Bram saling lirik, tidak lama mereka mengangguk pasrah dan keluar dari ruangan Mikhael dengan malas.

Sementara Mikhael, dia kembali meminum minumannya sambil tersenyum penuh arti.

" Pertama ibumu, dan setelah itu kamu. Kau lihat saja Mikhayla! Aku akan segera merebut mu dari si brengsek Aditya setelah aku mendapatkan restu pada Ibu kandungmu, " Ucap Mikhael.

" Jika Ibumu menentang, maka aku masih punya banyak cara yang bisa membuat ibumu memberikanku restu tiba-tiba. " Lanjut Mikhael sambil menyeringai.

_-_

Tbc!