NovelToon NovelToon
Neraka Pernikahan

Neraka Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Wildat Dzi Wildat Dzi

Pernikahan yang bermula dari sebuah perjodohan , Membuat Amira berpikir akan menjadi sebuah pernikahan yang langgeng...Karena dari pihak Amira maupun pihak Reza sama sama sepakat dan menyetujui akan perjodohan ini..


Namun siapa sangka pernikahan yang sudah berjalan tiga tahun akhirnya di terpa badai , dengan hadirnya orang ketiga...yang menjadikan pernikahan Amira menjadi neraka untuk dirinya sendiri.

Bagaimanakah Amira bisa menghadapi sebuah pernikahan yang bagaikan neraka dalam hidupnya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wildat Dzi Wildat Dzi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

N P

Persiapan pernikahan Amira dan Arga sudah berjalan tujuh puluh lima persen. Undangan pun sudah di sebar, dan keluarga pak Hardi pun juga tidak luput di undang untuk menghadiri acara pernikahan Amira dan Arga.

Ibu Sulastri sangat bahagia, dia pun tak berhenti berhenti mengelu elu kan pasangan itu. "Tumben kalian baru tiba! Biasanya juga pagi pagi sekali sudah datang hanya untuk makan!" ucapnya pada saat melihat anak dan menantunya memasuki rumah.

Reza menghela nafas kasar, dirinya begitu malas untuk menyahuti perkataan ibunya. karena, dirinya pun sekarang sudah sangat frustasi dengan nasib baik yang berpihak pada Amira. Dirinya pun tak luput dari undangan pernikahan mantan istrinya itu. Benar benar Sial!

Genata yang memang sudah sangat lapar, segera menarik tangan suaminya menuju meja makan. Dirinya tidak ingin menggubris ucapan mertuanya. sampai di meja makan, genata membuka tudung saji, alisnya mengerut melihat menu makanan yang di masak oleh mertuanya. Sayur bening kelor, ikan asin goreng, dan sambal terasi. Huuh...!

Reza segera duduk dan mengambil nasi dalam porsi yang banyak lalu mengisinya dengan sayur bening kelor, sambal terasi yang kelihatannya sangat nikmat, lalu tak lupa dia mengigit ikan asin goreng yang kriuk buatan ibunya itu.

Genata hanya melihat suaminya saja, dia begitu heran, Kenapa Reza begitu lahap memakan masakan kampung itu. Apakah memang seenak itu? "Kamu kenapa?" Genata yang di tanya diam tidak menjawab. Reza hanya mengedikan bahunya tak peduli kalaupun istrinya tidak mau makan, toh yang lapar juga pasti istrinya sendiri.

"Kenapa ibu masak kayak gini sih mas!" protesnya dengan bibir mengerucut dirinya benar benar tidak suka dengan menu yang ibu mertuanya olah hari ini. Biasanya juga sang mertua kalau memasak pasti akan ada daging yang di olahnya, atau paling tidak ikan tongkol, lah ini? Ikan Asin!.

"Kenapa memangnya kalau ibu hanya memasak menu itu! Tidak suka kamu! Kalau tidak suka tidak masalah, tidak usah makan! Jadi, nasi ibu tidak berkurang banyak!" Genata mengerucutkan bibirnya tambah maju lagi, dirinya pun menatap bengis suaminya yang hanya diam santai sambil terus menyuap makanannya.

"Kalian jangan berdebat dulu! Karena aku masih makan lho!" Reza tidak ingin selera makannya terganggu dengan perdebatan ibu dan istrinya. "Jangan masak menu seperti ini lah bu! Genata nggak suka tau!" ibu Sulastri tersenyum miring.

BRAAKK...

Reza yang terkejut sampai keselek kepala ikan asin. Matanya melotot meminta minum kepada istrinya, dan Genata sendiri tidak menggubris permintaan Suaminya, dirinya sudah sangat kesal dengan sang suami. lalu, kenapa pula mertuanya ini suka sekali menggebrak gebrak meja. Huuh...!.

"Kan saya sudah bilang! Kalau kamu tidak suka, ya tidak usah makan!" Genata masih menatap suaminya yang saat ini sudah selesai minum dan memukul mukul dadanya. Dirinya memang hanya menjadi penonton saja atas kesengsaraan suaminya. "Kan Reza sudah bilang bu! Jangan ribut di waktu Reza makan!" ucap Reza yang duduk kembali ke kursinya. Ibu Sulastri menatap bengis Reza " Kamu itu seharusnya berkaca Za...! Punya istri kok ya yang tidak bisa masak! Makan itu cinta kamu sama dia! Kenyang kah? Tidak kan! Mampus iya!" Reza melotot mendengar omongan ibunya kali ini, bisa bisanya perempuan yang melahirkannya begitu tega berucap sedemikian rupa "Apa! Kamu berpikir kenapa ibu bisa tega ngomong seperti ini sama kamu kan?" Reza tanpa sadar mengangguk. "Relungi diri kamu sendiri, tanya ke hati kamu yang paling dalam, sudah benarkah pilihan kamu saat ini, membuang berlian demi sebuah batu krikil!" Genata mengepalkan tangannya kuat kuat. Dirinya begitu tidak suka karena terus di sindir sindir sebagai wanita yang tidak pantas untuk Reza yang bodoh itu.

.

.

Saat ini keluarga Arga sibuk dengan acara pernikahan yang akan berlangsung dua minggu lagi, undangan Walimatul ur'syi juga sudah selesai. Dan siap di bagikan kepada warga desa.

Arga terlihat frustasi karena, sudah dua hari ini dirinya tidak di perbolehkan bertemu dengan Amira, dan dia juga tidak tau di sembunyikan dimana calon istrinya itu.

"Kenapa mas?" pura pura bertanya saja Silvi, padahal dirinya sudah tau kalau sang kakak sangat frustasi dengan tidak di temukannya calon istrinya itu. Arga hanya melirik adiknya sekilas tidak berniat menjawab pertanyaan basa basi adiknya itu. Padahal, di bungsu keluarga sulaiman itu juga pasti ikut bersekongkol kan dengan yang lain.

Mbak Sum berjalan tergopoh gopoh menghampiri Arga yang duduk di ruang tamu rumahnya. "Mas Arga" ngos ngosan dirinya berlari dari toko depan sampai rumah majikannya ini. Arga hanya menjawab dengan angkatan kepalanya "itu mas...itu...di toko ada orang tuanya mbak Amira yang berbelanja tapi, tidak mau membayar. dirinya beralasan karena toko itu milik menantunya!" menggigit bibir mbak Sum mengatakannya pada Arga.

Arga segera bangkit dan menuju ke toko sembako milik keluarganya yang tepat berada di depan rumah luasnya itu. Sesampainya di dalam, dirinya sudah di sambut oleh wajah pongah mertua perempuannya itu.

"Ada apa ini bu?" ibu Asih langsung menoleh menghadap Arga. "ini lho Nak Arga, kan ibu berbelanja lalu perempuan tambun itu meminta ibu untuk membayar! Ibu tidak mau lah, masa iya sudah ber mantu kan orang kaya, tapi berbelanja di toko menantunya sendiri harus bayar sih!" wajah ibu Asih begitu angkuh mengatakan semua keluhannya.

Arga menghela nafas pelan, sepertinya dirinya harus tegas kepada perempuan paruh baya di depannya ini. "Ibu memang harus membayarnya bu! Karena toko ini bukan punya saya saja, tapi milik keluarga saya! Jadi bukan hanya saya saja yang berhak. adik adik saya pun juga berhak atas toko ini!" ibu Asih melotot mendengar penyataan menantunya itu.

"Jadi, sebaiknya ibu membayar saja belanjaan yang sudah ibu ambil itu! Bukankah uang jaminan yang saya kasih ke ibu itu tidak sedikit! Bayarlah menggunakan uang itu bu!" Arga begitu tenang berbicara dengan mertuanya. Dan tanpa di duga ibu Asih melemparkan semua belanjaan yang sudah di ambilnya itu, tepat di hadapan Arga, "Percuma punya menantu kaya kalau hal seperti ini saja perhitungan!" Arga mendekat ke arah ibu mertuanya "Ibu tidak lupa kan perjanjian kita! Mau saya stop biaya kuliah Aqila?" Arga memberikan sedikit ancaman kepada perempuan paruh baya di depannya ini.

Ibu Asih gelagapan. Dirinya langsung pergi dari hadapan Arga tanpa mengatakan sepatah katapun.

Arga menghela nafas kasar. Dirinya begitu tidak percaya kalau Amira itu adalah anak ibu Asih. Atau jangan jangan...! Ah, tidak tidak. Kenapa otaknya mempunyai pemikiran seperti itu.

***

Di tempat lain, tepatnya di rumah kecil yang sangat nyaman terdapat dua perempuan yang berbeda bentuk badan. yang satu berperut buncit dan satu lagi tidak. "Aku suka Din, tinggal di sini!". Dina menatap Amira, dirinya tersenyum hangat "Apa kamu punya keinginan untuk berbulan madu di sini bersama mas Arga?" Terlihat mata Amira yang berbinar "Sepertinya itu bukan hal yang buruk!" Dina tersenyum bahagia melihat sikap Amira yang sekarang, Amira yang sudah tidak malu malu lagi, dan lebih terbuka dengan apa yang dinginkan ataupun tidak dinginkan kepadanya.

1
Ma Em
Amira , Arga posesif karena Arga sangat mencintaimu Amira dan takut kehilanganmu Amira harusnya bahagia punya suami seperti Arga berbeda dgn si Reza dulu yg selalu menghina keluargamu dan menyiksa Amira
Ma Em
Reza waktu Amira masih menjadi istri kamu di sia siakan sekarang sdh jadi istri orang main peluk2 saja kamu menyesalkan menceraikan Amira wanita solehah demi untuk si Genata wanita jadi2an anaknya saja bkn anakmu Reza
Ma Em
Luar biasa
Ma Em
Amira saja yg bodoh meskipun cinta sama suami atau patuh pada orang tua tdk begitu juga , jgn mau harga diri di injak2 apalagi sampai dijual sama lelaki lain itu namanya penghinaan laporkan saja Reza dgn kasus penganiayaan jgn diam saja Amira berontak kamu lawan si Reza dan gundik nya agar dia tdk berani mengganggu kamu lagi Amira
Yati Syahira
sukurlah banfkrut iblis reza semoga bukan anaknya iblis
Yati Syahira
novel edan tdk pantas di baca delete
Wildat Dzi Wildat Dzi: assalamualaikum kakak...saya jelaskan sekali lagi ya kak kalau novel ini memang ber-genre konflik etika dan Air mata Pernikahan. jadi, mungkin kaka mencari kisah yang cinta romantis saja itu lebih baik kaka dari pada harus menghina kisah author🥰🥰
total 1 replies
Yati Syahira
bikin bodoh ini kisah othor
Yati Syahira
emosi dan bodoooooh buang pulsa muter makin nggak jelas
Yati Syahira
hajar tu laki laknat dan biadab harus penjara
Yati Syahira
ibunya iblis bpk bodoh ,pantes anaknya disiksa diemsaja justru disalahin
Yati Syahira
trus aja bikin bodoh mira demi laki laknat yg mandul.
Yati Syahira
seru lekas cerainya pergi jsuh amira
Yati Syahira
sadis reza klu arag tdk mencintai adiknya salahnya dimana knapa amira yg dijadikan korban ,lekas dpt balasan reza
Yati Syahira
kho bodoh direkam buat bukti le ortunya reza dan mira biar bisa cerai
Yati Syahira
banyak gulanya 2kg
Flynn
Ga nyesel baca. 🙌
Sandy
Penuh kejutan, ngga bisa ditebak!
Wildat Dzi Wildat Dzi: terima kasih kakak...atas komen pertamanya 🤗🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!