Jeffrey Roderick, seorang aktor tampan dengan segudang prestasi yang diraihnya, namun banyak berita miring yang melingkupi namanya. Dari mulai skandal gay dan berita perselingkuhan semua itu tak luput dari namanya. Hingga sebuah ide terbit di otaknya, saat dia melihat Mytha sahabat dari orang yang dicintainya.
“Jadilah pacarku selama tiga bulan dan kau akan mendapat bayaran untuk itu.” Jeff.
–
“Dia wanita kuno yang ketinggalan jaman.” Jeff.
“Cih, laki-laki dengan makeup tebal, apa bagusnya.” Mytha.
Sekuel dari novel "Terpaksa Menikahi Pria Belok" disarankan untuk membaca novel itu terlebih dahulu agar memahami isi cerita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 18 - Misi Kakak Ipar
“Jeff, apa Alex datang kesana?” suara sang Ibu dari balik telpon.
Ya, pada jam makan malam Ibunya Jeff menelpon dan menanyakan tentang keberadaan Alex, dia merasa khawatir karena Alex tak kunjung pulang sejak pagi.
“Ya, dia disini Bu dia sedang makan,” sahut Jeff.
“Anak itu benar-benar ya, kau tahu Jeff, Ibu benar-benar sudah kewalahan mengurusnya, dia selalu saja membuat masalah,” keluh sang Ibu diiringi desahan napas kasar.
“Kalau begitu biarkan dia tinggal disini Bu, biar aku yang akan mengurusnya.” Kata-kata Jeff membuat Alex mendongak seketika.
“Alex, apa kau mau tinggal disini?” tanya Jeff.
Mytha ikut menilik dan Alex pun balas menatapnya.
“Apa kau tidak masalah jika aku tinggal disini?” tanyanya pada Mytha.
“T-tentu saja, kau adiknya Jeff kenapa aku harus bermasalah denganmu, kau adik Jeff itu berarti kau adikku juga,” sahut Mytha canggung.
“Ibu mendengar ada suara wanita, siapa itu Jeff?” suara Ibunya kembali terdengar di telpon.
“Bukan siapa-siapa Bu,” dalih Jeff.
“Jangan bohong. Apa dia pacarmu?” Jeff terdiam, dia melirik Mytha sekilas.
“Kalian tinggal bersama?” lagi-lagi Ibunya bertanya.
“Jeff,” desaknya.
“Tidak,” sahutnya, “Alex sepertinya mau tinggal bersamaku, eh Ibu urus saja perpindahan sekolahnya aku akan mendaftarkan dia sekolah disini,” ucap Jeff mengalihkan perbincangan.
“Baiklah, sepertinya Ibu sudah mendapat jawabannya, ada bagusnya Alex tinggal di rumahmu. Ingatlah Jeff, wanita berharga karena harga dirinya jangan merusaknya sebelum kalian menikah.”
“A-aku tutup dulu telponnya Bu, selamat malam.” Jeff mengakhiri sambungan teleponnya dengan canggung, dia takut Mytha mendengar percakapannya dengan Ibunya di telpon barusan, tapi melihat dari ekspresi Mytha sepertinya gadis itu tak mendengar apa pun.
“Ekhem, Ibu mengijinkanmu tinggal disini. Minggu depan aku akan mendaftarkanmu di sekolah terbaik setelah Ibu mengurus perpindahan sekolahmu,” ucapnya pada Alex.
“Tidak usah, sekolah yang biasa saja sudah cukup. Aku tidak ingin orang tahu kalau aku Adikmu, kau tahu itu sangat menyebalkan.” dia bangkit sambil membawa piring bekas makannya ke dapur.
Jeff mendengus kasar, dia beralih menatap Mytha, “Kemungkinan Adikku akan tinggal lama disini,” ujarnya.
“Haruskah aku pergi?” tanya Mytha, dia mengerti kemana arah pembicaraannya Jeff.
“Tidak, tetaplah disini. Justru aku ingin kau mendekati Adikku, kau lihat sikapnya kan. Dia terlalu dingin untuk anak seusianya, aku tak pernah mendengar dia merengek atau meminta barang yang dia mau seperti remaja seusianya, dia bahkan tak segan untuk memukul orang jika menurutnya itu salah,” jelas Jeff.
“Apa ini pekerjaan baru untukku?” Mytha melipat tangan di dada.
Jeff mendengus senyum, “anggap saja ini sebagai misi Kakak Ipar.”
“Misi Kakak Ipar apaan, kau dan aku–hmp,” tiba-tiba Jeff bangkit dan membekap mulut Mytha dari jarak dekat, membuat mata Mytha membulat sempurna.
“Shut, jangan keras-keras nanti dia dengar. Jangan remehkan pendengaran Alex, bisa saja saat ini dia tengah menguping pembicaraan kita,” bisik Jeff.
Wajah mereka benar-benar dekat sekarang, untuk beberapa saat tatapan mereka saling terkunci satu sama lain.
Mytha mengangguk pelan, jujur dia terkesima melihat wajah Jeff dari dekat, aroma napasnya pun terasa wangi. Tiba-tiba saja jantungnya seolah merespon, debarannya meningkat dua kali lipat. Ya ialah, wanita mana coba yang gak deg-degan di deketin cowok ganteng modelan Jeff, meski dia mantan gay sekalipun.
Dia kembali menarik dirinya dan duduk kembali di kursinya saat Alex datang, bocah itu berdecak pelan, sepertinya dia salah faham dengan apa yang terjadi, tapi biarlah justru itu bagus bukan biar dia percaya kalau Jeff dan Mytha benar-benar pasangan.
Malam pun tiba, Mytha sudah berada di kamarnya, dia mendengar suara langkah kaki terburu-buru yang sudah pasti milik Jeff, karena Alex tidur di lantai dua sama seperti dirinya.
Mytha membuka pintu, dia melihat Jeff mengenakan pakaian serba hitam lengkap dengan topi dan masker.
“Mau kemana dia pergi malam-malam begini?” gumam Mytha pelan, dia melirik jam yang tertempel di dinding kamarnya, waktu menunjukkan pukul 10 malam.
“Ini tidak benar, pasti ada sesuatu yang membuat dia keluar di jam begini.” Mytha memutuskan untuk mengejar Jeff ke lantai bawah tempat garasi mobilnya berada.
“Jeff! Kau mau kemana malam-malam begini?” panggil Mytha, Jeff tampak terkejut dia mengalihkan pandangannya kearah lain.
“Aku mau pergi sebentar,” sahutnya sambil menurunkan maskernya.
“Di jam begini? Dan kenapa kau memakai pakaian seperti ini aku pikir kau maling tadi,” dustanya.
“Maaf aku sedang terburu-buru, tidurlah lagi. Aku harap kau merahasiakan ini, jangan bilang pada Kak Cecil dan Daniel soal aku keluar malam-malam sendirian,” ucapnya sambil membuka pintu mobil dan masuk kedalamnya.
“Aku akan ikut,” ucap Mytha.
“Tidak, aku akan pergi sendiri. Aku punya urusan pribadi,” ucapnya, dia ingin menutup pintu mobilnya, namun Mytha menahannya.
“Jika aku tidak ikut, aku tidak akan membiarkanmu pergi.” Mytha menyeringai, dia bahkan merampas kunci mobil itu dari tangan Jeff.
“Hey!” teriaknya.
“Kau bukan benar-benar pacarku jadi jangan ikut campur urusanku, kembalikan kuncinya!” decaknya.
“Aku memang bukan pacarmu, tapi aku Asistenmu, aku tidak akan biarkan kau keluar malam-malam sendirian.” tegas Mytha.
Jeff berdecak pelan, akhirnya mau tak mau dia pun mengijinkan Mytha untuk ikut bersamanya, bahkan Mytha lah yang menyetir.
“Kemana tujuan kita?” tanya Mytha setelah mobil keluar dari pekarangan.
“Bar.” Sahutnya datar.
❤❤❤❤❤❤😀😀😀😀
cemburu bilang aja jefff...
❤❤❤❤❤❤😀😀😀😀😀
dia kesal ama mytha..
makanya ruangannya diobrak abrik..
❤❤❤😀😀😀😀😀
jeff cemburu ama reyhan...
mulai bucin ..
❤❤❤❤❤
yg ringan aja terlalu berat kasihan Jeff 😂😂
secuek apa jefff kalo lihat jo deketin mytha....
😀😀😀❤❤❤❤
❤❤❤❤❤❤
astaga..
❤❤❤❤❤
kapoookkkkk..
❤❤❤❤❤❤
tapi ngapain jga jrles ama asistennya yg dikatakan jelek