Zue, seorang gadis muda yang telah kehilangan kedua orang tuanya dalam insiden pembunuhan bandit. Saat itu, dia tanpa sadar mengaktifkan kekuatannya yang misterius, menyebabkan para bandit terbantai habis.
Sherina dan Sheila, dua orang yang kebetulan berada di tempat kejadian, menyaksikan kejadian itu dan menemukan bahwa Zue tidak memiliki Mana, sebuah energi magis yang dimiliki oleh sebagian besar orang di dunia. Mereka memutuskan untuk mengadopsi Zue, karena mereka tidak ingin dia diasingkan atau ditolak oleh masyarakat karena kekurangannya.
Selama beberapa tahun, Zue dilatih oleh Sherina dan Sheila dalam berbagai keterampilan dan teknik pertarungan.
Tepat pada ulang tahunnya yang ke-12, Zue melakukan upacara kedewasaan untuk mendapatkan kemampuan khusus. Namun, apa yang terjadi selanjut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon The Beta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meeting
—Sampai di tujuan.
"...Kita sudah sampai lo."
Mendekatkan diri ke depan. "Jadi itu kerajaan Asium? Penjagaannya sangat ketat," ucap Zue.
"...Ini mungkin berkaitan sama insiden pembunuhan itu, jadi mereka memperketat penjagaan."
Menghela nafas, mengeluh kesal. "Huh, di depan gerbang itu banyak sekali pengecekan, ini akan lama jika semua barang bawaan rombongan kita di cek satu persatu," ucap Zue.
Pak kusir, menjawab dengan tenang, dan senyum tipis, "...Sabar saja."
"Didepan sana juga masih banyak yang belum masuk, jadi macet," ucap Zue.
"..Mau gimana lagi," ucap pak kusir.
—Beberapa saat kemudian.
Merasa sedikit lega. "Akhirnya, giliran kita." Melihat kearah belakang, "Hmm, rombongan kita yang terakhir," ucap Zue.
"...Iya mungkin juga ada yang dalam perjalanan kesini," ucap pak kusir.
Terdengar suara yang lantang dan juga keras.
"...Kalian semua turun," ucap keras penjaga itu.
"Ini lama. Flame..." Vheyt digunakan, seperti sebelumnya, ular api tercipta.
Penjaga untuk sesaat tidak sadarkan diri karena ular api yang digunakan Zue, ular itu seperti sebelumnya yang memasuki alam bawah sadar. Zue memanfaatkan itu dengan cepat bergerak maju.
"...Huh? Apa itu tadi?" tanya bingung si penjaga setelah dirinya tersadarkan.
"...Aku juga merasa ada sesuatu terlewatkan, mungkin cuma pikiran kita," ucap penjaga satunya lagi.
"...Akhir-akhir ini kita terlalu banyak berkerja lembur, kita mungkin kelelahan," ucap penjaga yang pertama.
"...Kapan kasus ini berakhir, kuharap cepat berakhir," ucap penjaga satunya lagi.
Rombongan Zue bingung kemana perginya Zue.
"...Kemana si anak perempuan itu?" tanya pak kusir.
"...Tadi masih disini."
Seorang salah satu pak kusir menanyakan keberadaan ke penjaga.
"...Apa kamu melihat seorang gadis berambut pirang? Dia tadi bersama kami, terus tiba-tiba tidak ada," ucap pak kusir.
Penjaga bingung siapa gadis yang dimaksud. "...Aku tidak melihat adanya perempuan di rombongan kalian."
"...Ouh oke terimakasih," dalam gumam-nya, "Dimana dia? Padahal aku belum sempat menanyakan siapa namanya."
—Di dalam kerajaan.
Suasana di dalam kerajaan Asium terlihat rame. Terlihat juga, terpasang banyak poster-poster buronan si pembunuh bangsawan.
Mendekati salah satu poster. "Si Jack the Bob ini pembunuhan nya? Huh, hadiah penangkapan cuma berupa uang 10.000.000 Rep? Tidak menarik, uang bukan masalah bagiku," ucap Zue, dengan menunjukkan sikap tak peduli.
Uang tidak cukup menarik bagi seorang yang bisa melakukan hal apapun dengan kekuatan seperti Zue.
Bagi Zue kekuatan adalah segalanya didunia ini, dengan kekuatan, mengubah hal yang tidak mungkin menjadi mungkin sesuai yang dapat terjadi.
"Lagian ya, yang tidak terbunuh kan seorang bangsawan, biasanya bangsawan bersikap jahat kepada rakyat," ucap Zue.
Tiba-tiba seorang tak dikenal menjawab ucapan Zue.
"...Ya, kamu betul, kelima bangsawan yang terbunuh itu seorang yang jahat dan suka menindas rakyat," ucapnya dengan lirih.
"Ouh begitu, jadi dugaan ku benar. Mungkin karena itu dia dibunuh, hahaha," ucap Zue, sambil tertawa keras.
"...Sssshh, pelan kan suaramu, bagaimana jika ada yang melaporkan," Memperingatkan Zue.
"Ouh oke," ucap Zue.
"...Kamu pasti orang luar kerajaan Asium kan?"
"Iya, saya baru sampai tadi. Omong-omong ini emang biasanya sangat rame begini?" tanya Zue.
"...Tidak lama lagi akan diadakan sebuah pertandingan, jadi banyak orang dari luar kerajaan setiap tahun bakal melihat pertandingan itu," jawab nya.
"Ouh, jadi karena itu kerajaan Asium jadi rame."
"...Kamu tidak tahu? Kupikir kamu datang ke Kerajaan Asium untuk melihat pertandingan itu."
"Aku juga baru tahu kerajaan Asium," ucap Zue.
Terkejut mendengar itu. "Hah? Kamu baru tahu kerajaan Asium? Dari negeri tertutup mana kamu?" tanyanya.
"Aku dari negeri yang sangat jauh," jawab Zue.
"...Pantas saja."
"Jadi pertandingan apa yang dimaksud itu?" tanya Zue.
"...Itu pertandingan yang diadakan tiga tahun sekali, tujuannya untuk mencari siapa petarung terkuat. Siapapun dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti," jawabnya.
"Ouh, kedengarannya menarik," ucap Zue.
"...Ouh ya, pertandingan akan diadakan dua hari lagi, jangan lupa untuk menontonnya, tahun ini akan sangat seru. Aku pamit dulu, sampai jumpa lain waktu, aku masih ada kesibukan." Meninggalkan tempat dan menyatu dengan kerumunan orang.
Senyum bahagia terlukis di wajah Zue. "Ini menarik, aku akan mengikuti pertandingan itu."
Pertandingan Phrese adalah pertandingan untuk mencari petarung terkuat. Phrese dibuat oleh raja kelima Asium, yaitu Garlet Vaneay ll. Tujuan dibuatnya tidak lebih sebagai hiburan, karena pada jaman dulu, hiburan tidak sebanyak sekarang.
Untuk menjalankan Phrese diperlukan sebuah
petarung. Karena itu raja Garlet Vaneay ll memerintahkan kepada seluruh bawahan untuk mencarikan kandidat yang cocok sebagai petarung. Tidak main-main, kandidat dicari sampai ke pelosok kerajaan Asium, dan ditemukan lah 36 kandidat yang cocok.
Phrese ke-1 diadakan di lapangan terbuka, banyak orang yang tidak bisa melihat karena sangking ramainya. Raja Garlet Vaneay ll melihat keramaian dari pertandingan Phrese ini tidak sangat senang dan tidak tinggal diam. Raja membangun tempat khusus pertandingan Phrese, yang sampai sekarang masih berdiri kokoh, bangunan itu dikenal sebagai Colosseum.
Pada awalnya Phrese hanya di khususkan untuk orang-orang dari kerajaan Asium saja, namun seiring berjalannya waktu, raja mulai berganti. Raja yang baru menetapkan aturan baru bahwa semua orang dari kerajaan luar diperbolehkan mengikutinya. Raja yang menetapkan adalah anak dari raja Garlet Vaneay ll, yaitu Neevan Vaneay lll.
Dan pertandingan Phrese itu tetap ada sampai sekarang. Dua hari dari sekarang akan menjadi pertandingan Phrese ke-100, tahun ini tidak hanya diberikan hadiah uang dan gelar terkuat saja, tetapi juga diberikan sebuah artefak kuno bagi sang juara kesatu. Karena itu tahun ini menjadi tahun spesial Phrese, banyak yang sebelumnya tidak pernah ikut, mulai mendaftarkan diri untuk mengikuti pertandingan Phrese.
———
Zue kesana kemarin mencari tempat pendaftaran. "Hmm, tapi dimana tempat daftar. Tanya orang itu mungkin saja dia tahu."
Zue menghampiri seorang wanita, wanita itu berpakaian tidak biasa ditempat seperti ini. Wanita itu berpakaian layaknya seorang prajurit, tetapi tidak ada lambang kerajaan manapun—Buatan sendiri. Dia setinggi kurang lebih 174 cm, dengan senjata di pinggang kiri yang terselubung sarung. Dia bersifat lugu, polos, dan tenang, dengan tampilan awal yang terlihat lemah, seakan dia itu tidak berbahaya.
Zue memanggil dia, "Halo kamu, orang yang berpakaian aneh," ucap Zue.
Orang itu berbalik dan menunjuk dirinya sendiri, "Maksudmu aku? tanyanya.
"Iya kamu yang ku maksud," ucap Zue.
Ekspresi wajahnya seketika berubah menjadi kesal. "Tidak sopan memanggil orang yang tidak kamu kenal dengan sebutan aneh," ucapnya.
"Tapi pakaian mu beneran aneh," ucap Zue dengan wajah menjengkelkan.
"Ini tidak aneh ini pakaian prajurit, hanya kamu yang menganggapnya aneh. Jadi ada perlu apa memanggil ku?" tanyanya.
"Apa kamu tahu tempat pendaftaran pertandingan?" tanya Zue.
"Maksudmu pertandingan Phrese? Kalo itu aku juga sedang mau daftar juga. Kita bisa pergi bersama kalo mau," ucapnya.
"Boleh juga, kalo begitu ayo."
Mereka pergi bersama ketempat pendaftaran sambil berbincang-bincang.
Zue memulai pembicaraan agar tidak canggung, "Siapa namamu?" tanya Zue kepadanya.
"Nel—"
Zue terkejut mendengar namanya. "Nel? Namamu Nel?" tanya Zue.
"Iya, apa ada yang aneh dengan namaku?" tanya Nel.
Zue menenangkan diri. "Oh tidak, hanya saja namamu seperti nama temanku."
"Ouh, kalo namamu siapa?" tanya Nel.
"Zue."
"Nama yang simpel, seperti namaku," ucap Nel.
Zue bergumam, "Tidak mungkin kan dia itu Nel sahabatku?"
Tidak lama kemudian, mereka sampai ditempat pendaftaran.
"Kita sampai."
Next...
cek profil aku ada cerita terbaru judulnya
THE EVIL TWINS
atau langsung tulis aja judulnya di pencarian, jangan lupa mampir dan favorit kan juga ya.
terima kasih