Adventure In Another World

Adventure In Another World

Beginning

"Initial Divinity sebuah energi yang ber-manifestasi dari energi 'Dia' sang penguasa"

"Dia" merujuk ke Beta

"Initial Divinity membentuk World Quanta beserta Informasi yang terkandung didalamnya, dimana Initial Divinity sendiri sebagai inang atau inti. Inti terus memastikan semua segala Informasi tetap utuh, seperti Kausalitas, Time, Concept, Fate dan Mana. Jika kalau 'sesuatu' tidak memiliki Informasi maka 'sesuatu' itu tidak akan pernah ada dan jika Informasi hilang dari 'sesuatu' itu maka 'sesuatu' itu akan hilang bersama dengan Informasi tersebut. Mana ada sebagai energi kehidupan makhluk hidup"

"Keadaan hilang atau tidak adanya Informasi disebut Zero"

"Initial Divinity tidak hanya memastikan Informasi tetap utuh tapi juga memastikan cerita di World Quanta tetap berjalan semestinya".

"Tiga Primordial Being, esensi pertama yang dapat berpikir, terlahir langsung dari Initial Divinity sebagai bentuknya, dan juga Primordial Being yang pertama kali menemukanku"--All History Book mencatat dirinya sendiri.

Kata kata tesebut dikutip dari All History Book, buku tersebut secara otomatis mencatat kejadian yang sudah terjadi di masa lampau. Tidak ada yang mengetahui dari mana buku tersebut berasal, sudah ada di "situ" sejak zaman kekosongan.

[] []

Cerita utama berpusat kepada Zue berumur 11 tahun, seorang perempuan berambut pirang yang tinggal di desa terpencil, desa Pluto berdekatan dengan sungai besar venus merupakan sungai paling panjang di bumi menjadikan jalur perdagangan.

Zue seperti biasa bermain bersama sahabat seumuran dengannya.

"Neh, Zue ayo kita bermain di sungai," ucap sahabatnya dengan ekspresi bahagia.

"Ayo, tapi mau main apa?" tanya Zue dengan bingung.

"Bagaimana jika hari ini kita memancing ikan?" tanya Nel.

"Menarik, kalo begitu kamu tunggu di sini Nel aku mau mengambil pancing di rumah," sambil berlari tergesa-gesa.

Nel menganggukkan kepala

"Nel, aku sudah membawa pancing." Sambil memperlihatkan pancingnya. "Tapi aku hanya punya satu pancing." Sedikit murung.

"Tidak apa, kamu aja yang memancing. Kalo begitu ayo segera memancing sebelum sore," ucap Nel sambil berpegangan tangan membawanya ke tepi sungai.

Setibanya di tepi sungai, Zue langsung memasang umpan sebelum melemparkan kail nya.

—Beberapa jam kemudian

"Neh, Zue ayo kita pulang, hari sudah mulai gelap nanti orang tua kita khawatir." merasa khawatir karena hari semakin gelap.

"Tapi kita belum mendapatkan satupun ikan," ucap Zue dengan kesal karena tidak mendapatkan ikan.

"Memancing kita lanjutkan besok, sekarang ayo pulang terlebih dahulu," jawab Nel.

"Baiklah." Zue pulang dengan rasa kesal.

Saat keduanya dalam perjalanan pulang, kobaran api terlihat dari arah desa.

"Apa yang terjadi di desa!!" seru Zue dan Nel, Berlari tergesa gesa dalam keadaan panik.

—Sampai didepan gerbang desa.

"Siapa orang orang asing itu!??" tanya Zue, semakin panik.

"Itu bandit, kenapa ada bandit disini." Nel merasa takut.

Suara jeritan minta tolong terdengar dari dalam desa, para bandit membakar rumah rumah, menculik anak anak kecil dan membunuh orang tua si anak kecil.

Ada empat orang berusaha melarikan diri lewat gerbang desa, tapi sayang keempat orang tersebut terkejar oleh para bandit dan berakhir terbunuh.

Zue dan Nel menyaksikan kematian orang tuanya langsung didepan mata.

"Hmm, lihat apa yang kudapatkan ini, kedua anak kecil ini bisa dijual mahal," ucap bandit yang membunuh orang tua Zue dan Nel dengan tersenyum jahat.

Zue dalam keadaan sangat shock, terdiam tidak percaya orang tuanya terbunuh didepan mata. Sedangkan Nel mencoba membalas kematian orang tuanya dengan melawan bandit itu.

"Berhentilah melawan," ucap bandit sambil memukul Nel dengan keras.

Akibat pukulan keras itu Nel jatuh pingsan tepat di depan Zue.

"Nel bangun, Nel, Nel bangun," ucap Zue, berlinang air mata.

"Berhentilah menangis," ucap bandit dengan membawa Zue dan Nel ketempat pengurungan anak anak yang di culik.

Perasaan Zue semakin bergejolak, kesadaran semakin direnggut oleh sesuatu.

"Apa ini? Apa ini nyata?" tanya Zue dengan nada lemah. "Aku tidak ingin seperti ini, siapapun itu tolong kami." Semakin terpuruk.

"Tidak akan ada yang akan menolong mu, jadi diam lah," ucap bandit dengan senyum jahat.

Mata Zue menjadi merah tanpa disadari berbarengan dengan itu Aura merah menyelimuti, kekuatan mengalir. Kesadaran mulai terenggut oleh kekuatan tersebut.

"Apa yang coba kamu lakukan," ucap bandit.

Tanpa disadari bandit, kedua tangannya telah dipotong Zue seketika, sebelum merasakan kesakitan.

"Ahhh, tanganku, tanganku." Bandit menjerit kesakitan.

Zue ada diluar kendali Aura sebelumnya menjadi mengeluarkan hawa panas extreme.

"Bunuh, bunuh semua bandit," ucap Zue sambil mengeluarkan api untuk membakar bandit sebelumnya.

Api membakar habis bandit tanpa menyisakan apapun.

—Zue menghampiri bandit yang tersisa.

"Siapa kamu gadis kecil, kemari maka aku tidak akan menyakitimu, tangkap dia," ucap bos bandit dengan nada angkuh.

"Matilah." menembakan api ke bandit yang mendekat dan ingin menangkapnya.

"Hah." Bos bandit terkejut. "Lupakan menangkap gadis itu, bunuh saja langsung." Nada tinggi penuh kemarahan.

"Lambat..."

Serangan para bandit serasa sangat lambat, semua berhasil dihindari. api membakar habis para bandit menyisakan bos seorang diri.

"Mohon ampuni aku, aku tidak akan mengulanginya lagi." Memohon ampun sambil bersujud.

"Pengampunan mu adalah kematian mu." Api menjadi pengakhirannya.

—Zue kembali sadar.

"Apa ini? ayah ibu dimana kalian, ayah ibu." Setelah kesadaran kembali dia tidak mengingat apa yang terjadi.

Melihat kedua orang tuanya tergelatak tak bernyawa.

"Ayah ibu apa yang terjadi, bangun bangun ayah ibu." Tangisan tidak terbendung.

Keadaan mental Zue yang tidak memungkinkan, membuatnya jatuh pingsan.

—Utusan kerajaan tiba.

"Ini benar benar kacau, kita berdua di utus untuk menangani ini tapi sepertinya sudah terlambat," ucap wakil Kapten, Sherina, sedikit terkejut akan situasi yang terjadi.

"Menurut kesaksian warga yang selamat, bandit mengurung anak anak untuk dijual di jadikan budak," ucap wakil kapten, Sheila. "Tapi tidak ada apa apa disekitar sini." Melihat lihat sekitar.

"Detektor..." Sherina menggunakan skill pendeteksi Mana. "Ada Mana terdeteksi di ujung desa, jumlah 19 mungkin itu anak anak yang di kurung, ayo bergegas." Berlari melewati puing puing bangunan rumah.

—————

"Ini anak anak yang diculik, ada dua anak tergelatak diluar kurungan, jadi yang di kurungan ada 17," ucap Sheila.

"Kamu salah Sheila, di kurungan ada 18 anak." merasa ada yang janggal.

"Tapi disini ada dua anak dan kakak—Sherina, mereka berdua kakak beradik kembar perempuan. bilang ada 19 apa jangan jangan salah hitung?" tanya Sheila dengan bingung.

"Aku tidak salah hitung, berarti di antara kedua anak itu ada yang tidak memiliki Mana, karena tadi aku hanya mendeteksi satu anak yang memiliki Mana yang jauh dari kurungan," ucap Sherina.

Sheila mengecek Zue dan Nel. "Kakak benar, gadis rambut pirang ini tidak memiliki sebuah siklus Mana." Sheila sangat terkejut.

"Mustahil hidup tanpa Mana." Sherina bingung apa yang sebenarnya terjadi pada Zue.

—Kedatangan Kapten Jennie.

"Kapten," ucap Sherina dengan lantang.

"Bagaimana, apa kalian menemukan bukti penyerangan bandit?" tanya kapten Jennie.

"Tidak ada bukti penyerangan," jawab Sherina.

"Akan aku cek menggunakan Eye of Information." Jennie mengaktifkan Eye of Information.

Eyes of Information hanya dimiliki beberapa orang saja, Eyes of Information dapat melihat Informasi sepanjang garis waktu dari sesuatu yang sudah terhapus, Walaupun itu terhapus dari sejarah secara total Information-nya tetap utuh.

Jennie melihat Information sekitar dan menjelaskan kepada kedua bersaudara, "Ini

sungguh aneh, warga terpecah menjadi dua kubu. Kubu satu menculik anak anak setelah itu menjual ke pedagang budak untuk menutupi kemiskinan didesa sedangkan kubu kedua tidak setuju, perbedaan pemikiran menyebabkan warga saling bunuh."

"Itu tidak masuk akal kapten," ucap Sherina sambil emosi.

"Mohon jangan bercanda kapten, ini situasi serius," ucap Sheila dengan tenang.

"Aku sedang tidak becanda, aku berani bersumpah atas nama Impartial," balas Kapten menggunakan nada tinggi.

Sumpah Impartial, kebijakan tersebut dibuat oleh Impartial itu sendiri. Kebijakan diturunkan melalui suara yang bergema keseluruh Lower world, kebijakan berbunyi sebagai berikut, "Wahai makhluk bawah, bersumpah lah atas nama Impartial untuk apa yang kau sumpahi dan jangan berani-berani mengingkari sumpah, hukum untuk pengingkar sumpah adalah kematian."

"Maaf sudah meragukan mu kapten."

"Aku juga minta maaf."

"Tidak apa Sheri Shei, Untuk sekarang ku bawa anak anak ke tempat panti kalian laporkan situasi ini ke camp," ucap Kapten, melayangkan anak anak menunju ke panti.

"Baik."

Selepas Kapten membawa anak anak ke panti kedua bersaudara melaporkan situasi.

—Selesai melapor.

"Pelaporan sudah selesai, mari kita ketempat Kapten"

"Baik kak."

"Tapi sebelum itu Sheila, ada yang ingin ku bicarakan..."

—Mereka berdua sampai di panti.

"Sheri Shei, apa kalian sudah melapor?" tanya Kapten.

"Baik sudah, untuk anak anak sendiri?" tanya Sherina.

Ishi datang—Pemimpin panti, mengatakan, "Untuk sementara waktu mereka akan tinggal di pantai sampai berumur 12 tahun sebelum menempuh pendidikan."

Sherina menghampiri Ishi, dan berkata, "Saya tadi sudah membicarakan hal ini dengan Sheila sebelum perjalanan kesini tentang anak rambut pirang, kami ingin mengadopsi dan merawatnya."

"Apa kalian yakin akan hal itu? Boleh saja selama kalian bertanggung jawab," jawab Ishi.

"Ya, kami yakin akan bertanggung jawab," ucap Sherina dengan lantang.

"Baik, ikuti aku untuk mengurus surat adopsi," ucap Ishi sambil mengantarkan Sherina ketempat pengurusan.

———

"...Jadi planet selanjutnya adalah Lower Earth."

—Pengurusan surat selesai.

Setelah pengurusan selesai mereka berdua membawa ketempat tinggalnya.

Kapten melihat ketiganya pergi, bergumam sendiri, "Sebelumnya, setelah ku gunakan Eye of Information, ada sesuatu tidak kuberi tahu ke Sheri dan Shei, anak itu tidak ada informasi tentang nya di sepanjang garis waktu."

Next....

Terpopuler

Comments

Grim0 7

Grim0 7

semangat

2025-02-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!