Kembar Genius

Freya yang kaget saat tangannya di tarik hanya pasrah mengikuti alexo dari belakang hingga,,,,

''Tunggu,,, momy sama dady tidak adil.''ucap lexa sambil pura-pura sedih dan juga sedikit menyeringai yang tidak di sadari kecuali alex saudaranya yang menatapnya jengah.

''Mulai deh .''batin alex yang mulai jengah.

''Hm,,, momy mau bicara sama dady kalian sebentar boleh ?.''tanpa sadar freya memanggil Alexo dengan sebutan dady.

Serasa ada bunga yang bertebaran di hati Alexo setelah mendengar suara lembut freya dan memanggilnya dady di depan putra-putrinya.

''Kenapa girl ?dady hanya ingin bicara dengan momy kalian .''tanyanya lembut.

''Benarkah?bukannya kalian akan pergi berkencan tanpa kami?.''lexa menggoda keduanya hingga membuat keduanya salah tingkah.

''Lihat kak dady menggenggam tangan momy apa namanya kalau bukan mau kencan tanpa mengajak kita.!''ucap lexa melirik kearah alex dan memberinya kode untuk ikut juga dalam permainannya.

tiba tiba Alexo dan freya melepas tautan tangan mereka ,,,malu,,, satu kata itu sekarang berada di hati keduanya karena lexa berhasil menggoda mereka berdua.

''Sudahlah dek jangan mengganggu momy sama dady biarkan mereka menyelasaikan semuanya.''ucap alex malas dan berharap agar semua cepat selesai juga keinginan adiknya segera tercapai.

''Huh,,, sungguh kakak sangat menyebalkan.''ucap lexa sambil mengerucut imut.

''Kalian tidak boleh nakal di sini momy sama dady pergi hanya sebentar.''sambil mengelus kepala lexa dan alex dengan lembut.

Hati Alexo menghangat ketika melihat ketiganya,dia bersyukur anak - anaknya mendapatkan ibu sebaik dan selembut freya. sungguh beruntung bukan....

''Siap mom,dad''ucap alex dan lexa bersamaan.

______

Disinilah mereka berdua berada di sebuah taman yang tidak jauh dari toko mainan ,sebelumnya Alexo mengajak freya kesebuah restoran tapi freya menolak dengan alasan dia tidak bisa jauh dari anak-anak kecuali mereka berdua sekolah .

Keadaan keduanya sangat canggung hari ini untuk pertama kalinya freya berdua dengan lelaki yang tidak dia kenal atau mungkin yang kedua kali setelah malam itu terjadi freya diam.

Sedangkan Alexo masih dalam diamnya niat hati ingin meminta maaf sekalian juga untuk bertanggung jawab malah sekarang bibirnya tidak bisa untuk di ajak bekerja sama bahkan untuk di gerakkan pun terasa kaku.

Dalam hati mengumpat baru kali ini dia merasakan seperti ini.Alexo mencoba untuk setenang mungkin diliriknya freya yang juga diam dengan sedikit menunduk ,Alexo mengamati wajah cantik freya entah kenapa dia merasa sekan ada sesuatu yang menarik perhatiannya tiba-tiba saja jantungnya berdetak kencang.

''Bisa kita mulai tuan.''ucap freya sambil menghela nafas dalam berusaha mencairkan kecanggungannya.

''Hm,,,''hanya itu yang keluar dari mulut Alexo,dia mencoba menormalkan detak jantungnya yang terus terpompa meski pelan dia tidak ingin freya mendengarnya .

Kemudian keduanya diam hingga Alexo sendiri menghela nafas panjang dan memulai berbicara pada freya dengan suara lembutnya

''Maaf ,,,,,''suara Alexo tercekat namun dia sudah berusaha untuk mengeluarkan suaranya.''dan terimakasih.''akhirnya kata itu keluar dari mulut Alexo yang jarang mengatakan maaf ataupun terimakasih pada orang lain dan freya adalah pengecualian dalam hal ini.

''Untuk apa tuan?.''guman freya pelan yang masih di dengar Alexo,freya berusaha menenangkan hatinya setelah mendengar perkataan Alexo serta matanya sudah mulai berkaca-kaca.air bening itu seakan ingin meluncur dari pipi mulus freya.

''Untuk,,,, .''Alexo diam memikirkan kata yang tepat agar tidak menyakiti ibu dari anak-anaknya .freya menunggu kelanjutan dari kata Alexo.

''Maaf untuk semuanya,untuk malam itu sampai sekarang,,, seharusnya dulu saya mencarimu untuk bertanggung jawab atas perbuatanku .''freya menggeleng pelan .

Disini freya juga merasa bersalah dengan apa yang terjadi di malam itu karena saudaranyalah yang menjebak nya,mereka berdua sama-sama salah di malam itu .

''Tidak tuan itu bukan salah anda tapi ini salah kita berdua.''ucap freya masih dengan nada lembut.

''Tidak salah perempuan ini menjadi ibu dari anakku.''batin Alexo melihat kebaikan freya.

''Bisakah setiap hari saya bertemu mereka?.''ucap Alexo formal tapi dengan nada ragu sedikit takut kalau dia tidak di izinkan.

''Silahkan anda datang kapanpun anda ingin menemui anak-anak, saya tidak masalah karena anda juga berhak atas mereka .''freya tersenyum membuat Alexo semakin yakin bahwa dia harus mendapatkan perempuan di depannya apapun caranya.

''tidak adil jika saya melarang anda untuk bertemu mereka karena mereka juga ingin sekali bertemu dengan dadynya hanya saja dulu saya tidak tahu siapa dady mereka.''ucap freya lembut.

Alexo tersenyum simpul hingga membuat wajahnya berkali kali lipat lebih tampan dari biasanya meski ada rasa bersalah di hatinya, freya yang melirik kearah Alexo sedikit salah tingkah berada dengan jarak dekat.

_______

''Ma kapan perempuan itu pulang aku sudah tidak sabar .''ucap wina tersenyum.

''Biasanya sore dia baru pulang .''

Mereka berdua tersenyum membayangkan rencana yang sudah mereka susun berhasil.