Erina, gadis pekerja keras yang selalu mengedepankan gaya. Dia dijodohkan dengan seorang pengusaha sukses. Namun, apa jadinya jika sang pengusaha mempunyai pujaan hati lainnya?
Mampu kah, Erina menjalin rumah tangga dengan tantangan meluluhkan hati suaminya, agar hanya melihat dirinya seorang?
Yuk ikuti kisahnya!
Terimakasih ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Permintaan Ervin
Belinda yang memantau perkembangan gosip tentang anak menantunya tersenyum lega. Dia tahu, di balik itu semua pasti ada campur tangannya Noah. Maka dari itu, dia gak segan-segan menyuruh Herman, untuk memberikan Noah bonus.
Dia berharap, jika semua masalah bisa teratasi dengan segera. Agar nanti, saat Erina dan Ervin kembali, semua masalah telah usai.
Bahkan Belinda sudah menyuruh Noah untuk mencari seorang hacker yang hebat. Dia ingin, agar akun media Clara hilang, berserta semua foto-foto yang beredar.
Tentu saja hal itu merupakan pekerjaan yang mudah untuk seorang yang ahli di bidang hacker. Apalagi, akun Clara hanya akun biasa. Bukan selebgram yang banyak pengikutnya.
Hanya baru-baru ini, akun Clara memiliki banyak pengikut, karena mengirimkan fotonya dengan Ervin.
"Ternyata kamu masih betah disini ya." kekeh Belinda.
Sekarang, Belinda berada di lobi, gedung apartemen yang dihuni oleh Clara.
"Bu- bu Belinda?" Clara yang hendak keluar sedikit terkejut.
Namun, buru-buru dia mengatur mimik wajahnya.
"Apa kamu masih berharap, jika Ervin kembali ke sini untuk mencari mu?" tanya Belinda mendekati Clara.
Belinda bahkan menyentuh ujung rambut Clara.
"Dengar, kamu sudah bermain-main dengan orang yang salah Clara. Dengan kamu menyebar foto itu, berarti kamu sudah siap dengan segala konsekuensinya." terang Belinda membuat Clara menelan ludah.
"Bagaimana, jika vidio ini juga di sebar ya?" Belinda memperlihatkan vidio yang dikirimkan oleh Alex.
"Da-dari mana anda mendapatkan itu? I-itu pasti editan." elak Clara hendak merebut ponsel dari tangan Belinda.
Namun, Kiara yang berada di samping Belinda langsung menepis tangan Clara.
Kiara adalah pengawal yang di pilihkan Herman untuk menjaga istrinya.
"Kamu memang tidak mudah menyentuhku Clara, begitu juga jika kamu hendak menyentuh rumah tangga anakku. Itu bukan lah, suatu yang mudah. Jadi, lupakan niatmu." papar Belinda.
"Jadi, katakan apa mau mu?" tanya Clara menatap Belinda nyalang.
"Hidup lah, dengan baik. Lupakan Ervin." pinta Belinda.
"Dan anda pikir aku akan menyerah begitu saja? Aku ini cinta pertama anakmu, dan konon, yang namanya cinta pertama sangat sulit untuk di lupakan. Apalagi, hubungan kami bukan sebentar." kekeh Clara.
"Mungkin ia, kamu cinta pertamanya. Namun, asal kamu tahu cinta terakhir akan menemaninya sepanjang masa. Bahkan cinta pertama saja kalah." balas Belinda.
"Suruh orang-orang, untuk mengeluarkan barang-barangnya." ujar Belinda pada Kiara.
Clara langsung panik, saat beberapa orang dengan baju, jasa pindah barang masuk. Clara langsung mendekati resepsionis yang berada di sana. Namun sayang, manajer yang berada di sana pun tidak bisa berbuat apa-apa.
Karena sebelumnya, Belinda telah berjanji akan menanam saham dan juga membeli beberapa apartemen disana. Tapi, dengan syarat Clara bisa keluar.
Awalnya mereka hendak menolak, namun karena tahu siapa Belinda, dan karena siapa Clara berada disana. Alhasil, mereka terpaksa setuju.
"Aku akan viral kan kalian." teriak Clara membuka ponselnya.
Namun, raut keterkejutan terlihat jelas di wajahnya.
"Kenapa? Kenapa akun ku bisa hilang?" gumam Clara, saat membuka media sosialnya.
Bahkan, semua akun yang ada di ponselnya lenyap semua.
...🍁🍁🍁...
Sudah lima belas hari Ervin dan Erina berada di sana. Dan mereka juga telah selesai melakukan ibadah umrah. Dan para jamaah lainnya, sudah waktunya untuk pulang.
Berbeda dengan mereka. Karena hari ini, mereka berencana untuk melakukan transit ke dubai.
Uzair yang tahu itu hanya tersenyum. Dan akhirnya sadar, kenapa Erina bisa menikah dengan Ervin. Karena Ervin memang, bisa mewujudkan segala impian setiap wanita. Berbeda dengannya.
Uzair pulang dengan beberapa anggota jamaah lainnya. Dia berharap agar sang pencipta, untuk segera membolak-balik hatinya. Supaya, bisa melupakan Erina untuk selamanya.
Setelah menghabiskan waktu lebih kurang tiga jam lamanya. Akhirnya, Erina dan Ervin tiba di bandara DXB, keduanya memilih untuk langsung makan di salah satu, restoran yang berada di sana.
Habis dari sana, baru lah, keduanya melanjutkan ke sebuah hotel bintang lima.
"Ah nyamannya." ujar Erina melemparkan badannya ke kasur hotel.
Baru saja Erina memejam mata, menikmati kenyamanan. Ervin juga tidur di sampingnya.
"Aku mau kita melakukan kewajiban suami istri." lirih Ervin membuat Erina membuka mata, dan terbatuk.
"Aku sudah memikirnya Erina. Mungkin cinta itu belum tumbuh, tapi aku akan membuktikan padamu, kedepannya hanya kamu seorang wanita yang ada di hidupku." sambung Ervin.
"Ka-kamu begini, karena sedang birahi kan?" tanya Erina mendekap tubuhnya.
"B-birahi? Memangnya aku kucing." tanya Ervin tidak terima.
"Sama aja. Kamu seperti kucing, yang pada semua betina mau." balas Erina tak mau kalah.
"Dengar Erina. Kita menikah memang bukan karena cinta, tapi apapun itu aku ini suamimu. Dan aku punya hak atasmu. Jadi, aku sudah memutuskan jika kita akan menjalani rumah tangga ini, sebagai mestinya. Karena dalam sebuah pernikahan, cinta itu bukanlah, yang utama. Melainkan, tanggung jawab. Dan aku akan berjanji untuk bertanggung jawab atasmu. Dan kedepannya, aku akan menjadi satu-satunya pelindungmu." jelas Ervin panjang lebar.
Bahkan Ervin memegangi kedua bahu Erina.
Erina membeku, mendengar penjelasan dari Ervin. Dia sedikit tersentuh dengan kata pelindung.
Bagaimana tidak, sudah lama dia berharap seseorang yang dapat melindunginya. Apalagi, ayahnya sudah lama tiada.
Melihat Erina membeku, Ervin dengan perlahan mendekati wajahnya. Dan reflek Erina menutup kedua matanya.
Namun, baru saja Ervin menyentuh bibir Erina, tubuhnya langsung terhuyung kebelakang, akibat di dorong oleh Erina.
Erina langsung berdiri dan berlari ke kamar mandi. Tak lupa, dia menguncinya dari dalam.
"Bagaimana ini? Mulutku bau gak ya? Tadi aku makan apa?" beruntun Erina menyentuh bibirnya.
"Padahal ini, masih sore ..." lanjut Erina.
Ada sesuatu yang membuncah di hatinya. Bahkan detak jantungnya terasa lebih cepat dari sebelum-sebelumnya.
"Ah, kenapa juga aku harus peduli." keluh Erina menghentak kakinya.
Di luar kamar mandi, Ervin tertawa melihat sikap Erina. Dia bahagia, karena dengan begitu, bisa membuktikan jika Erina memang belum pernah tersentuh sama sekali.
Hampir setengah jam, Erina berada di kamar mandi. Dan Ervin pun, masih setia menunggu sembari meneguk minuman anggur yang sudah di pesan sebelumnya.
Akhirnya Erina keluar dengan menunduk malu. Dia hanya melirik sekilas ke arah Ervin yang menatapnya dari ujung sofa, yang berada di sudut kamar.
"Ayo, kita salah sunah dulu ... Dan setelahnya, alu ingin menuntut hak ku." bisik Ervin mendekati Erina.
ya ampun..
msih bgusan istrimu ke'mana2.... jgn nyesel ya... klo setelah ini km makin trsiksa dgn pnampilan aduhai istrimu.... tpi km g bisa mnyentuhnya... krn pasti erina jga males km jdikan cadangan di saat km trhianati😎😎
apa gunanya kekuasaanmu ervin....😅😅
kotoran upil ,ervin saja tidak punya
kekuasaan atasmu.