BERAWAL DARI HARAPAN PALSU
"kalo kamu ga suka sama aku tuh, bilang dari awal jangan beri aku harapan palsu, aku juga manusia Gal, yang bisa ngerasain sakit disetiap kali kamu ngasih aku harapan palsu," lirih Widuri sembari menunjuk nunjuk dada Galuh
"maaf, aku gak bermaksud untuk nya-''
"lagu lama Gal, kamu udah sering ngucapin itu, kamu tahu? dulu aku selalu percaya sama setiap omongan kamu, tapi... tidak untuk sekarang, udah cukup kamu nyakitin aku... hah~ aku mau hubungan kita sampai di sini aja... mulai sekarang kita masing masing, kamu bebas ngelakuin apa aja sesuka kamu, tapi...jangan pernah ganggu aku lagi.... begitu juga sebaliknya..." final Widuri sembari berjalan meninggalkan Galuh yang masih mencerna apa yang baru saja terjadi.
"TAPI WIDURI AKU CINTA SAMA KAMU!!'' teriak Galuh yang mampu menghentikan sejenak langkah Widuri.
"hahaha, terlambat Gal, aku emang selalu nungguin pernyataan kamu itu... tapi lagi lagi itu dulu!! KAMU, TERLAMBAT!!" tekan Widuri sembari tertawa sumbang.
"plis beri aku kesempatan lagi wi," mohon Galuh yang semakin membuat Widuri terkekeh
"terus setahun kemarin itu bukan kesempatan? aku udah bilang itu kesempatan terakhir kamu!! aku udah muak sama setiap omongan dan kelakuan kamu Gal!! jadi jangan harap aku bakalan ngasih kamu kesempatan lagi!!" tegas Widuri yang membuat Galuh menunduk mungkin dia menyesal...
"maaf," gumam Galuh, rasa bersalah datang menyelimuti hati nya, tapi.. bukankah setiap orang pasti memiliki alasannya? bahkan pembunuh saja memiliki banyak alasan, begitu juga dengannya, dia memiliki banyak alasan.
ingin sekali dia menjelaskan semuanya. Namun, apa boleh buat toh gadisnya eh mantan gadisnya itu sudah terlanjur tersakiti, harusnya dia menjelaskan semuanya sedari awal.
WIDURI AZZAHRA
widuri seorang gadis cantik, berusia 17 tahun, Widuri lahir di Cianjur, tepatnya di sebuah desa, di kabupaten cianjur. Namun, saat dirinya berusia 15 tahun Widuri di bawa pindah ke Bandung, ia mulai tumbuh menjadi seorang gadis cantik di bandung, hidung mancung, bulu mata lentik, mata yang berhanzel, pipi chubby, dan bibir yang merah muda alami melengkapi indahnya ciptaan Tuhan yang satu ini.
widuri bertemu dengan Galuh saat awal MOS SMA, setahun itu mereka menjalin hubungan. Namun, hubungan mereka harus kandas karena salah satu pihak yang kurang jujur, sehingga membuat pihak yang lainnya tersakiti/ merasa dirugikan.
Widuri merasa bahwa keputusannya sudah bulat. Meski hatinya masih terasa berat, dia tahu bahwa ini adalah langkah terbaik untuk dirinya. Dia tidak ingin terus-menerus terjebak dalam hubungan yang membuatnya merasa tidak dihargai.
Setelah meninggalkan Galuh, Widuri berjalan menuju taman kota, tempat favoritnya untuk menenangkan diri. Di sana, dia duduk di bangku kayu di bawah pohon rindang, mencoba mengatur napas dan menenangkan pikirannya yang masih kalut.
Sementara itu, Galuh hanya bisa menatap punggung Widuri yang semakin menjauh. Dia sadar bahwa dia telah kehilangan seseorang yang sangat berarti dalam hidupnya. Penyesalan mulai merayap di hatinya, menyadari bahwa kesempatan yang pernah ada kini telah hilang.
Widuri menatap langit yang cerah, berusaha menguatkan dirinya. Dia tahu bahwa perjalanan hidupnya masih panjang dan dia harus melangkah maju, meskipun tanpa Galuh di sisinya. Dia bertekad untuk fokus pada dirinya sendiri, mengejar impian-impian yang sempat tertunda.
Di dalam hatinya, Widuri berharap suatu hari nanti dia bisa menemukan kebahagiaan yang sejati, bersama seseorang yang benar-benar menghargainya. Untuk saat ini, dia memilih untuk menikmati setiap momen yang ada, belajar dari pengalaman, dan menjadi pribadi yang lebih kuat.
di tempat lain, Galuh merenung tentang kesalahan yang telah dia buat. Dia menyadari bahwa kejujuran dan keterbukaan adalah kunci dalam sebuah hubungan. Meski penyesalan itu datang terlambat, dia bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.
Widuri, dengan semangat baru, memutuskan untuk lebih fokus pada pendidikan dan hobinya. Dia mulai mengikuti berbagai kegiatan di sekolah, bertemu teman-teman baru, dan menemukan kembali kebahagiaan dalam hal-hal sederhana.
Setiap hari, Widuri semakin yakin bahwa keputusan yang diambilnya adalah yang terbaik. Dia belajar untuk mencintai dirinya sendiri dan menghargai setiap proses yang dilaluinya. Meski terkadang kenangan tentang Galuh masih terlintas, dia tahu bahwa masa depan yang cerah menanti
"hahaha, ternyata hidup tanpa drama pacaran tidak seburuk itu,'' tawa Widuri sembari menatap langit langit kamarnya
"dulu, aku pikir tidak pacaran akan membuat hidupku kesepian, tapi ternyata pikiranku salah, aku lebih suka hidupku yang sekarang..."
"andai dulu aku gak ikut ibu sama ayah kesini, mungkin pikiranku terhadap kehidupan akan tetap sama, aku gak akan pernah belajar dan aku gak akan pernah bisa dapat pengalaman pengalaman menarik kayak gini... hahaha," lanjut Widuri sembari tertawa kecil
Widuri merasa lega dengan keputusan yang diambilnya. Dia menyadari bahwa kebahagiaan tidak selalu harus datang dari hubungan dengan orang lain, tetapi bisa juga berasal dari diri sendiri. Dengan lebih fokus pada diri dan masa depannya, Widuri merasa lebih bebas dan bersemangat untuk menjalani hari-harinya.
Di sekolah, Widuri semakin aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler. Dia bergabung dengan klub seni dan menemukan bakat terpendamnya dalam melukis. Setiap goresan kuas di atas kanvas membuatnya merasa lebih hidup dan mampu mengekspresikan perasaannya dengan cara yang baru.
Teman-teman baru yang ditemuinya di klub seni memberikan dukungan dan semangat. Mereka mengajarkan Widuri bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidup yang unik, dan penting untuk menikmati setiap langkah yang diambil. Bersama mereka, Widuri belajar untuk lebih menghargai momen-momen kecil dalam hidup.
Sementara itu, Galuh juga berusaha memperbaiki dirinya. Dia mulai lebih terbuka dengan orang-orang di sekitarnya dan belajar untuk lebih menghargai perasaan orang lain. Meski hubungan dengan Widuri telah berakhir, dia bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan.
Hari demi hari, Widuri semakin yakin bahwa dia berada di jalur yang benar. Dia merasa lebih kuat dan percaya diri dalam menghadapi tantangan yang akan datang. Dengan senyum di wajahnya, Widuri melangkah maju, siap menyambut masa depan yang penuh dengan kemungkinan baru.
"loh kamu udah mau berangkat?" tanya ibu Widuri, karena tidak seperti biasanya, putri semata wayangnya itu, sudah rapi dengan pakaian sekolah, di jam yang masih pagi.
"aku hari ini mau ikutan olimpiade. Mah," jawab Widuri sembari memakan roti bakar
"yaudah, ga mau sarapan yang lain? kalo mau mamah buatin, lagian masih pagi banget ini," tawar ibu Widuri lembut
"gak. Mah, aku mau bawa bekel aja, buat nanti istirahat olim," ujar Widuri
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments