NovelToon NovelToon
Sekretaris Idaman Bos Perfeksionis

Sekretaris Idaman Bos Perfeksionis

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Tamat
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Laras Sagita, gadis kampung yang polos, lucu, dan blak-blakan, merantau ke kota untuk mengubah nasib. Di hari pertamanya melamar kerja sebagai sekretaris, ia tanpa sengaja menabrak mobil mewah milik seorang pria tampan yang ternyata adalah calon bosnya sendiri, Revan Dirgantara, CEO muda yang perfeksionis, dingin, dan sangat anti pada hal-hal "tidak teratur"—alias semua yang ada pada diri Laras.

Tak disangka, Revan justru menerima Laras bekerja—entah karena penasaran, gemas, atau stres akibat energi gadis itu. Seiring waktu, kekacauan demi kekacauan yang dibawa Laras membuat hari-hari Revan jungkir balik, dari kisah klien penting yang batal karena ulah Laras, hingga makan siang kantor yang berubah jadi ajang arisan gosip.

Namun di balik tawa, perlahan ada ketertarikan yang tumbuh. Laras yang sederhana dan jujur mulai membuka sisi lembut Revan yang selama ini terkunci rapat karena masa lalu kelamnya. Tapi tentu saja, cinta mereka tak mudah—dari mantan yang posesif,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Alethea kini sudah berusia lima tahun. Rambutnya dikuncir dua, pipinya makin tembam, dan suaranya cerewet setengah mati.

Pagi itu di ruang makan…

“Ayah, tadi aku mimpi jadi unicorn! Tapi unicorn-nya suka makan ayam goreng, loh!”

“Kayak siapa tuh, ya?” tanya Revan sambil menatap Laras.

Laras nyengir, “Kayak emaknya waktu ngidam.”

Revan tertawa pelan dan mengecup kepala Alethea.

Sekarang pagi mereka lebih ramai—dan sedikit lebih rusuh.

Karena…

Sejak dua tahun lalu, Revan dan Laras dikaruniai anak kedua: Rafa Rayendra, atau akrab dipanggil Rafa.

Rafa berusia dua tahun, punya pipi bakpao dan hobi ngejar kakaknya sambil teriak, “Kakak Teeeaaa! Tungguuu!”

Rafa adalah paket komedi keluarga. Kadang serius nonton kartun, besoknya ngambek karena sendoknya warna hijau, bukan biru.

“Mas,” kata Laras sambil nenteng tas sekolah Alethea, “Kamu antar Thea, aku urus Rafa ya.”

“Siap, sayang" jawab Revan

---

Hari pertama Alethea masuk TK adalah hari yang tidak akan pernah dilupakan para guru dan orangtua.

Salah satu adegannya:

Alethea berdiri di depan kelas, memperkenalkan diri,

“Halo, aku Alethea Nayara Ramadhani. Tapi kalian bisa panggil aku… Tia! Atau… Putri Unicorn!”

Revan dan Laras melongo dari luar jendela kelas.

“Dari mana dia belajar branding diri gitu?”

“Dari kamu, mas. Mas CEO, kan?”

---

Kini mereka tinggal di rumah dua lantai yang lebih besar. Tapi besar rumah tidak mengurangi drama rumah tangga.

Kadang Laras menjerit karena Rafa menyelipkan nugget ke dalam mesin cuci.

Kadang Revan panik karena Alethea ingin mengundang “semua teman sekolah dan unicorn palsu” ke ulang tahunnya.

Tapi, keluarga ini punya satu rahasia kecil…

Malam itu, saat anak-anak sudah tidur, Revan dan Laras duduk di balkon.

Laras menggenggam tangan Revan dengan mata berbinar.

“Mas... Kamu masih ingat waktu aku hamil Thea? Kita panik, lucu, dan norak banget ya?”

“Ingat banget. Kenapa?” Jawab Revan

Laras tersenyum malu.

“Sepertinya… kita akan ngulangin itu semua.”

“Hah?” kaget Revan

Laras mengangguk.

“Aku… hamil lagi, sayang. Baru dua minggu. Kita akan jadi keluarga berlima.” jawab Laras

Revan menatap istrinya lekat-lekat.

Lalu mendekapnya erat.

“Aku gak pernah sebersyukur ini.” jawab Revan

...----------------...

Pagi itu, Laras dan Revan duduk berdua di ruang tamu sambil menatap dua bocah mereka yang sedang asyik main puzzle.

“Mas, kita kasih tahu sekarang?”

“Iya. Tapi pelan-pelan ya. Thea tuh suka mikir aneh-aneh. Rafa apalagi.” jawab Revan

Revan memanggil anak-anaknya.

Alethea duduk manis di sofa, Rafa ikut duduk... di sandaran sofa.

“Nak… Ayah dan Bunda mau kasih kabar baik.”

“Apa?” tanya Alethea dengan mata berbinar.

“Kalian bakal punya adik…” jawab Revan

Hening. Dua detik.

Tiga detik…

“YEEEEAAAAYYY!!”

“Adik baruuu!!!” seru mereka

“Aku mau namain dia Sparkle kalau cewek, dan Spiderman kalau cowok!”

“Aku mau tidur sekamar sama adikku!”

“Aku juga!”

“Enggak bisa! Kamarku kecil!”

“Bilang dong ke adik, jangan keluar dari lemari ya. Nanti kaget!”

Revan dan Laras saling pandang.

“Itu… tadi anakmu barusan bilang apa, sayang ?” tanya Revan

“Ngira adiknya keluar dari lemari. Kita gagal total menjelaskan cara kerja dunia ini…” jawab Laras

Sepanjang sore, Alethea dan Rafa sibuk menggambar “denah kamar bayi” yang isinya ranjang berbentuk donat dan ayunan dari tali jemuran.

Mereka juga merancang "Menu untuk Adik" yang terdiri dari:

Susu rasa stroberi

Bubur rasa marshmallow

Kerupuk unicorn

“Teaaa… Rafa…”

“Iyaaa Bun?”

“Adiknya belum bisa makan, ya.”

“Kita simpen dulu menunya. Nanti kalau udah gede, baru dikasih.”

--

Beberapa hari setelah pengumuman itu, Alethea berubah jadi "Kakak Hebat Super Cekatan".

Ia menempelkan tulisan di dinding:

❗️PERATURAN BARU❗️

1. Jangan ganggu Bunda tidur.

2. Jangan bikin Bunda marah.

3. Rafa jangan kentut dekat Bunda.

Dan setiap ada suara pelan dari perut Laras, Alethea langsung melongo:

“Itu... adikku nyanyi ya?”

Rafa masih belum paham sepenuhnya. Yang dia tahu cuma satu:

“Kalau adik keluar... Rafa masih boleh main gak?”

“Masih dong.”

“Kalau adik ambil mainanku?”

“Nanti kita ajarin adik, ya.”

“Kalau Rafa ambil mainan adik?”

“Eh... ya jangan juga, Rafa...”

Tiba-tiba Rafa berdiri dan bilang,

“Aku mau jadi Kakak! Tapi Kakak yang jaga mainan

Malam harinya, Laras merebah di pelukan Revan.

“Anak-anak kayaknya semangat banget, ya.”

“Iya, semangat yang... membingungkan. Tapi lucu.”

Revan membelai rambut Laras.

“Kita siap?”

“Dengan kamu, aku selalu siap. Walau kadang harus siap juga mental menghadapi dua makhluk kecil itu…”

Revan terkekeh, lalu mengecup perut Laras.

“Selamat datang, Nak. Dunia kita agak gila, tapi kamu pasti betah.”

Jam 02.37 dini hari. Rumah Revan mendadak seperti kantor pemadam kebakaran.

Laras mengguncang lengan Revan, wajahnya menahan rasa tidak nyaman.

“Rev… kayaknya mulesnya beda. Ini... serius.”

Revan langsung duduk.

“Beda gimana?”

“Beda kayak... ini-beneran-mau-lahir-gitu-beda!”

Revan bangkit seperti tentara yang habis dengar sirine perang.

Ia membangunkan Mama, menyiapkan koper, sampai nyaris pakai dasi ke rumah sakit.

“Rev, kamu nggak mau rapat. Kita mau lahiran.”

“Oh iya, iya. Fokus, Revan. Fokus!”

---

Saat fajar menyingsing, Alethea dan Rafa sudah berada di ruang tunggu. Masih dalam piyama.

Alethea bawa boneka untuk “ditaruh di tangan adik”, Rafa bawa… mobil mainan.

“Buat adikku mainan kalau udah keluar.”

Suster lewat dan tersenyum.

“Kakak-kakaknya semangat ya?”

“Iyaaa, tapi lamaaa…” keluh Rafa sambil menggambar di kaca.

Di ruang bersalin, Revan terus menggenggam tangan Laras, berkeringat dan tegang, walau bukan dia yang mengejan.

“Kamu kuat. Aku di sini.”

“Mas, kalau kamu terus bilang itu, aku gigit juga nih tanganmu!”

Tapi beberapa menit kemudian, terdengar tangisan itu.

Tangisan mungil, keras, nyaring… dan sangat melegakan.

“Selamat, Pak. Putri Bapak lahir dengan sehat.”

Laras menangis. Revan ikut menangis.

Dokter bahkan ikut senyum haru karena pasangan ini benar-benar kompak… dan heboh.

“Dia mirip kamu,” bisik Laras.

“Berarti dia pasti cantik,” jawab Revan sambil mencium keningnya.

Ketika adik mereka digendong keluar, Rafa mendekat duluan lalu berkata:

“Kecil banget… dia bisa makan mi instan gak?”

Alethea lebih dramatis.

Ia memandang adiknya lalu tiba-tiba menangis.

“Kenapa nangis?” tanya Revan.

“Karena aku sayang dia, padahal belum kenal…” jawab Alethea

Semua tertawa.

Dan si kecil, yang diberi nama Nayara Alara Revanza, tertidur dengan damai dalam dekapan keluarganya.

Rumah kembali ramai. Popok. Botol susu. Alarm tangisan tengah malam.

Tapi Laras dan Revan tetap saling tersenyum, saling bantu, dan saling jatuh cinta lagi setiap hari.

Di dinding kamar, Alethea tempel kertas:

> ❗PERATURAN BARU UNTUK NAYARA❗

1. Harus sayang Kakak.

2. Tidak boleh ambil boneka tanpa izin.

3. Kalau gede, harus ikut main masak-masakan.

Dan Rafa menempel kertas lain:

“Adik harus ngerti Rafa walau Rafa ngomongnya cepat.”

Cinta memang bisa tumbuh dari awal yang aneh, kocak, dan penuh kejutan.

Seperti Revan yang dulu tak percaya cinta, Laras yang blak-blakan tanpa filter, dan dua bocah lucu yang tumbuh dengan kasih sayang.

Kini, Nayara hadir melengkapi mereka.

“Laras…”

“Hmm?”

“Kita gila ya dulu?”

“Banget.”

“Tapi sekarang…”

“Sekarang gila-nya rame-rame. Tapi bahagia.”

Mereka tertawa.

Karena cinta, seperti keluarga ini, memang tak harus sempurna. Cukup tulus, cukup hangat, cukup… lucu.

Dan cerita mereka, akan terus hidup.

Bukan di buku. Tapi di tawa anak-anak, di popok basah, dan di pelukan yang tak pernah habis.

...----------------...

Persiapan pernikahan Lala (adik Laras) dan Arga (asisten Revan yang setia) bikin rumah Laras seperti markas besar pasukan tempur.

“Kak! Undangannya salah tulis, nama Arga jadi Arka! Masa calon suamiku kayak nama sepatu lokal?!”

Laras ngakak.

Revan sampai batuk saking nahan tawa.

“Kalau kamu udah nikah, namanya jadi Lala Arga atau Lala Arka?” goda Revan.

“Kak, tolong, ini hari serius!” Lala memukul bantal dengan dramatis.

Arga sendiri? Tenang. Diam. Bahkan saat tukang jahit salah ukuran baju pengantin dan dia harus pakai jas kebesaran dua nomor.

“Arganya mana?”

“Saya di sini, Bu,” jawab Arga... dari balik jas yang lengan bajunya kayak sayap kelelawar.

Pagi hari, rumah sudah seperti pasar. ibu Laras sibuk cari jilbab warna senada. ayah bingung karena sabuknya dipinjam Rafa buat main detektif.

Alethea jadi bridesmaid dadakan. Rafa jadi pembawa cincin — sayangnya, dia salah bawa… kelereng.

“Ini bukan cincin?”

“Ini bisa jadi cincin kalau diikat pakai benang…” Rafa berdalih polos.

Laras panik. Revan? Sibuk menenangkan Arga yang berkeringat dingin karena Lala terlambat dari salon.

“Tenang, bro, selama kamu nggak ditinggal di pelaminan, masih aman.”

“Revan. Itu bukan menenangkan. Itu memperparah,” desis Arga pasrah.

---

Pas ijab kabul, Arga suaranya gemetar.

Lala berkaca-kaca.

Sampai tiba bagian janji nikah yang mereka tulis sendiri.

“Aku, Arga, berjanji mencintaimu walaupun kamu suka ngambek tanpa sebab, dan walaupun kamu suka bawa pulang makanan dan nggak bagi-bagi.”

Tamu tertawa. Lala mencubit pelan.

“Aku, Lala, janji nggak akan pakai masker lumpur tepat sebelum kamu video call…”

Laras menutup wajah. Revan ngakak.

“Itu cinta sejati. Yang tahu kebodohan masing-masing, dan tetap nikah,” komentar Laras pelan.

Lalu di lanjutkan dengan akad nikah

---

Saat sesi foto keluarga, Alethea ngambek karena gaun bridesmaid-nya kusut.

Rafa hilang entah ke mana — ternyata lagi tidur di bawah meja katering, sambil menggenggam nugget.

“Dia memang saudaraku,” kata Lala bangga.

“Mirip siapa, ya?” bisik Revan sambil lirik Laras.

“Mirip kamu pas muda, ngantuk di mana aja.”

Foto akhirnya tetap jalan. Hasilnya? Rafa ada di latar belakang dengan posisi nyaris split sambil megang nugget. Klasik.

---

Setelah semua bubar, Laras dan Revan dapat pesan dari Lala:

"Kak, Kami mau honeymoon di villa 2 hari.”

Revan:

“Tadi katanya malam pertama mau chill, nonton Netflix?”

Laras:

“Kayaknya mereka butuh istirahat… dari kita semua.”

Di villa kecil yang tenang, Lala dan Arga menikmati teh jahe, duduk berdua, mengenang semua kekacauan dan tawa hari ini.

“Gila, kita udah nikah,” kata Lala.

“Iya. Tapi kayak belum siap jadi orang tua.”

“Lho, siapa yang bilang kita langsung punya anak?”

“Enggak. Maksudku, jadi orang tua… buat kucing yang bakal kita adopsi nanti.”

Lala tertawa.

Dan malam itu, mereka sadar, bahwa cinta memang bukan tentang kesempurnaan. Tapi tentang ketawa bareng di tengah ributnya dunia.

Tamat.

Maaf jika cerita ini pendek dan tidak sesuai ekspektasi, tapi terima kasih sudah setia menemani cerita Laras.

Sampai jumpa di cerita lainya.♥️♥️♥️

1
LISA
Seru banget cerita ini..ada aj hal yg heboh dalam keluarga mereka..
Nadira ST
ternyata keluarga Laras lebih domplak
Nadira ST
sumpah thor keren banget kok bisa buat karakter kayak Laras bikin semangat kalau gini tukang nyinyir lewat,jalang kabur
Aeriah Kayla
gokil
LISA: Bangett Kak 😊😊
total 1 replies
LISA
Rumah tangga yg harmonis dgn hadirnya si kecil Alethea..bahagia selalu y kalian..
4U2C
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣👍👍👍👍
4U2C
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣👍👍👍
LISA
Wah baby girl udh lahir nih..slmt y Laras & Revan udh jadi ortu nih..kompak y dalam mengasuh Alethea..
LISA
Hahaha..msh 3 bln semua pd bingung ngasi nama 😁
LISA
Wah selamat y buat Laras & Revan..ntar lg jdi ortu nih..pasti makin seru nih 😊 ini baru hamil aj semua udh pd heboh 🤭
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Uuuhhhh perang nih /Determined//Determined/
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
🤣🤣 Bibi pulang datang lah kelelawar /Facepalm/
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Waduh balik jadi sekertaris 😄
Rohmi Yatun
seruuu..
🌹🌹🌹🌹🌹
Rohmi Yatun
ini novel yg gokil.. seruu🤣🤣🤣 next Thor..
🟢≛⃝⃕|ℙ$ Fahira 𝐸𝓊𝓃𝒳𝒾𝑒💎
/Facepalm//Facepalm/ yaampun bi, mintanya gitu amat tuhh bi /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
LISA
Seru banget..akhirnya mereka menikah..Happy wedding buat Revan & Laras..bahagia selalu y & kompak selalu baik dlm pekerjaan & rumah tangga 😊👍
LISA
Seru banget punya sekretaris seperti Laras..bahkan Revan bisa jatuh cinta sama Laras..
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
🤣🤣 keluarga kocak
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Napa ga di sama satpam na kalo clara dilarang masuk kandang .. gitu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!