Sandra Harris adalah perawan tua kaya raya yang tidak pernah berminat untuk menikah. Ketika usianya 23 tahun, Sandra mengadopsi anak jalanan. Apa yang dia lakukan justru membuatnya dicampakkan oleh sang kekasih.
Sejak itu Sandra memutuskan untuk tidak menikah. Dia fokus membesarkan putranya tapi lambat laun, muncul gosip jika dia memilki hubungan gelap dengan putra angkatnya itu.
Takut gosip itu menggagalkan pernikahan putranya membuat Sandra memutuskan untuk menikah meski usianya sudah 51 tahun.
Sebuah situs jodoh mempertemukan dirinya dengan Daniel, mantan masa lalu yang berusia 52 tahun.
Daniel yang sudah duda dan memiliki 2 anak bersedia menikah dengan Sandra tapi hubungan mereka ditentang keras oleh anak-anak Daniel yang menginginkan ayah mereka rujuk lagi dengan ibu mereka.
Hal itu membuat Sandra dalam dilema. Antara mempertahankan Daniel dan mengalah, dia harus memilih antara satu.
"Kita tidak berjodoh, jadi bercerai saja!" Apakah Daniel akan melepaskannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Kebersamaan itu rasanya tidak ingin berakhir tapi malam yang semakin larut membuat mereka harus kembali. Ini pertama kalinya Sandra pulang malam dan beruntungnya putranya tidak ada di rumah.
Jika sampai Jefri tahu dia kembali pukul 1 pagi maka kemungkinan besar putranya akan mengomel.
“Aku jadi lupa waktu dan aku harap putramu tidak tahu jika aku membawamu sampai jam satu pagi,” mereka terlalu lama menikmati waktu di bawah pohon.
“Tidak apa-apa, Daniel. Jefri tidak akan tahu asalkan tidak ada yang memberitahunya. Lagi pula sudah lama tidak bersama jadi tidak ada salahnya kita menghabiskan waktu seperti itu.”
“Besok aku akan menjemputmu makan siang, apa kau memiliki waktu?”
“Tentu saja. Aku berada di kantor jadi jemput aku di sana!”
“Aku pasti akan datang!” Daniel menggenggam tangan Sandra. Mereka berdua saling pandang untuk sesaat dan senyuman pun terukir di wajah mereka berdua.
“Daniel, aku harap kau tidak terlalu marah pada anak-anakmu. Ini memang bukan urusanku tapi aku tidak mau hubunganmu dengan mereka menjadi renggang.”
“Aku tahu, Sandra. Hubunganku dengan putra-putriku memang sudah merenggang semenjak aku bercerai dengan ibu mereka.”
“Putra dan putrimu sudah dewasa, apa kau tidak menjelaskan kepada mereka apa yang telah ibu mereka lakukan?” Tidak mungkin Daniel menutupi perselingkuhan mantan istrinya dari anak-anaknya.
“Bagaimana mungkin aku tidak menjelaskan. Aku bahkan telah menunjukkan buktinya tapi entah kenapa mereka tetap ingin aku kembali dan memaafkan perbuatan Ibu mereka. Aku lelah membahas masalah ini dengan putra putriku karena tidak ada satupun yang mengerti akan perasaanku dan kau lihat semalam?” Daniel menghela nafas. Dia tahu sikap kurang ajar Putra dan putrinya karena keinginan mereka tidak dia penuhi.
“Mungkin mereka akan mengerti seiring berjalannya waktu, Daniel.”
“Aku berpisah dengan mantan istriku bukan tahun lalu tapi kami telah berpisah selama beberapa tahun lamanya dan sampai sekarang mereka tidak pernah mengerti sama sekali. Bagaimana lagi aku harus menjelaskan pada mereka, Sandra?”
“Mungkin mereka begitu menyayangi ibu mereka oleh karena itulah mereka ingin kalian kembali bersatu. Terkadang keinginan anak-anak memang sulit kita mengerti. Dengan perlahan mereka pasti akan mengerti.”
“Aku harap demikian,” Walau terkadang dia kesal dengan sikap Putra dan putrinya tapi dia selalu berharap mereka tidak mengalami penghianatan seperti yang dia alami.
Daniel menghentikan mobil karena mereka sudah tiba di rumah Sandra. lampu teras tampak menyala dan suasana terlihat begitu sepi. Rumah sebesar itu, akan Sandra tinggali seorang diri nantinya setelah Jefri menikah.
“Kita sudah tiba dan sayangnya kita harus berpisah padahal aku masih ingin bersama denganmu,” entah kenapa rasanya tidak cukup dan rasanya ingin menyelinap masuk ke dalam rumah Sandra
“Kita sedang melewatkan waktu cukup lama. Apa itu kurang?” Sesungguhnya dia pun enggan berpisah tapi dia tidak bisa mempersilakan Daniel untuk masuk ke rumahnya.
“Tentu saja kurang. Aku ingin melewatkan waktu lebih lama denganmu dan aku harap kita memiliki kesempatan seperti ini lagi.”
“Kesempatan itu pasti ada, Daniel. Percayalah. Banyak yang bisa kita lakukan di kemudian hari tapi untuk malam ini sudah cukup karena aku sudah ingin beristirahat,” Sandra mengambil tasnya. Sudah saatnya Dia turun karena Daniel harus pulang.
“Berhati-hatilah di jalan dan jangan lupa mengabari aku setelah kau tiba,” ucapnya sebelum dia turun dari mobil.
“Sandra,” panggilan Daniel menghentikannya sejenak, “Aku harap kau segera menjawab permintaanku dan percayalah, Putra dan putriku akan menyetujui hubungan kita berdua.”
“Aku akan memikirkannya, Daniel.”
“Aku tunggu jawaban baik darimu.”
“Aku akan segera memberi kabar,” Sandra mendekati Daniel, sekarang giliran dirinya yang memberikan ciuman di dahi Daniel, “ Terima kasih untuk malam yang berkesan ini,” wajahnya sedikit tersipu setelah melakukan hal itu.
“Akulah yang seharusnya berterima kasih, Sandra!” Daniel menariknya secara tiba-tiba. Dia membalas ciuman yang diberikan oleh Sandra tapi ciuman itu dia berikan di bibir Sandra. Mereka sudah seperti anak muda yang saling jatuh cinta tapi Siapa yang dapat menahan perasaan yang bergejolak di dalam dada?
Cinta tidak pernah memandang usia apalagi untuk mereka yang pernah saling mencintai dulu. Tidak ada satupun dari mereka yang dapat menahan perasaan yang kembali tumbuh dengan suburnya.
Sandra melambai padanya ketika Daniel membawa mobilnya pergi. Malam yang begitu berkesan dan tidak akan dia lupakan karena malam ini dia merasa begitu bahagia sebab seseorang mencintai dirinya lagi setelah sekian lama.
Sandra bergegas masuk ke dalam rumah. Malam sudah begitu larut dan dia pun ingin segera beristirahat tapi dia akan menunggu kabar dari Daniel terlebih dahulu.
Daniel kembali dengan hati berbunga tapi ketika dia sudah tiba di rumahnya, perasaannya mendadak berubah. Dia pergi ke kamar putrinya, Linda tampak tertidur dengan lelap sambil mendengarkan lagu dari earphone yang terpasang di telinganya.
Daniel menghampiri lalu mematikan lagu itu dari ponsel putrinya. Biarkan putrinya menikmati malamnya karena besok semua itu sudah tidak akan ada lagi. Dia akan memberikan hukuman agar putrinya sadar begitu juga dengan putranya.
Dia ingin lihat nanti apa yang akan mereka berdua lakukan saat mereka tidak memiliki apapun. Dia pun ingin melihat apakah Dion masih berani tidak menemui dirinya?
Daniel masuk ke dalam kamar tapi dia memberi kabar pada Sandra terlebih dahulu jika dia sudah tiba. Dia tidak ingin Sandra khawatir dan memikirkan dirinya sepanjang malam.
Malam mereka yang sedikit kacau setidaknya berubah menjadi menyenangkan setelah mereka melewatkan malam bersama. Anggap saja Dia mendapat keuntungan dari tindakan Putra dan putrinya tapi bukan berarti dia membenarkan sikap mereka berdua.
“Aku sudah berada di rumah jadi beristirahatlah dan Jangan memikirkan aku,” walau dia sangat ingin Sandra memikirkan dirinya tapi tidak untuk malam ini karena dia tahu Sandra cukup lelah.
“Baiklah. Aku lega mendengarnya. Jangan terlalu memikirkan Putra dan putrimu karena yang harus kau pikirkan adalah kesehatanmu, Daniel.”
“Aku tahu, Shandra. Terima kasih telah mengkhawatirkan aku.Segeralah beristirahat, besok aku pasti akan menjemputmu.”
“Aku tunggu. Selamat malam, Daniel.”
“Selamat malam, Sandra. Aku harap kau bermimpi indah tentang kita berdua.”
“Semoga saja,” Sandra tersenyum tipis. Semoga saja mimpi akan kebersamaan mereka hadir dalam tidurnya malam ini.
Kini dia ingin beristirahat karena dia lelah dan mengantuk. Senyuman terukir di wajah ketika mengingat kebersamaan mereka di bawah pohon itu. Pelukan Daniel yang terasa hangat, usapan tangannya yang menenangkan. Dua hal itu tidak mudah dia lupakan.
Dia harap kali ini hubungan mereka tidak kandas seperti dulu walaupun cobaan yang harus mereka lewati lebih sulit dibandingkan dulu.
ini kisah cinta saat usia sdh matang, dan mungkin agak terlambat. namun cinta mmg tak pandang usia. Hadirnya tiba² tanpa permisi, jika pergi tiba² bisa menyisakan luka walau tak berdarah....
aq jd curiga dg istri Dion...dan kenapa takut dan tunduk pd istri ..?
semoga aja Sandra tidak tertipu dg anak2nya Daniel