remaja cantik namun sederhana yang mencintai seorang murid baru yang sangat tampan. dirinya mencintai dalam diam, karena dirinya yang sadar diri. walaupun begitu, ternyata pria itu merasakan kalau gadis cantik itu menyukainya , dan malang untuk si gadis.karena cintanya tetap tidak terbalaskan. dan semakin tragis buat si gadis, setelah pria itu tahu kalau wanita yang punya rasa padanya itu ternyata adik dari musuhnya .bahkan seakan-akan nasib buruk itu selalu berpihak pada gadis itu. karena pada akhirnya pria itu malah menjadi saudara tirinya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kemarahan yelse
Setelah itu berly keluar kelas meninggalkan nathan yang membatu itu. bukan nathan takut, namun dia malah semakin memikirkan yelse. berly ternyata wanita berpower dalam urusan gengster. dan itu sama sekali tidak di sadari nathan. walaupun dia sendiri adalah pemimpin gengster besar.
Selang beberapa hari, akhirnya yelse di perbolehkan pulang. awalnya yelse bersikukuh untuk pulang bersama kakaknya Calvin. namun Calvin tidak memperbolehkannya. hingga akhirnya yelse pun kembali ke tempatnya.
Dia menatap lama hunian mewah ayahnya itu. dia merasa kalau dirinya tidak layak untuk tinggal di sana. namun ketika dirinya masih fokus dengan isi pikirannya, tiba-tiba di kagetkan oleh pelayan yang baik hati .
" Aduh,, yelse,, kamu kemana saja, aku sampai cemas karena kamu yang tidak ada pulang,,! " katanya sambil memeluk hangat yelse. namun yelse hanya tersenyum menanggapinya.
" Apa kamu tahu tuan sangat cemas dan panik ketika mengetahui kamu yang beberapa hari tidak ada pulang! " katanya lagi.
Sebenarnya yelse sedikit terhenyak mendengar itu. namun yelse masih tampak tenang. dia tidak langsung terharu atau simpati pada cerita pelayan itu tentang ayahnya.
Dan ketika dia berjalan masuk ke rumah besar itu, dia berpapasan dengan sang ayah yang bersama asistennya. yelse tahu kalau ayahnya juga berjalan ke arahnya. namun dirinya yang memang tidak ada respek lagi tentang sang ayah. hanya menunduk tanda hormat seperti pelayan yang lain ketika berpapasan dengan tuannya .
Ayahnya melihat sekilas apa yang di lakukan yelse ketika dia berpapasan di muka. namun gadis itu hanya diam sambil sedikit membungkuk padanya. seakan tanpa ekspresi dan seolah sama sekali tidak ingin melihatnya. namun karena memang menjadi kebiasaannya, ayah yelse masih menampakkan wajah dingin dan cueknya.
Saat ini ayah yelse sangat yakin kalau yelse memang benar seratus persen adalah anaknya. namun sayangnya, kini gantian yelse yang tidak ingin merengek lagi atas status ayahnya pada dirinya yang hina.
Malam hari memang sudah menjadi kebiasaan Hira menyapu dan mencuci piring. walau rumah itu sudah sangat bersih namun yelse masih menyapunya.
" Itu sudah bersih, sudah di sapu. lebih baik kamu istirahat saja. ! " kata pelayan baik. namun yelse hanya tersenyum tipis. dengan tangannya yang masih terus menyapu. karena merasa susah di nasehati pelayan baik itupun langsung pergi.
Sejak yelse di rumah sakit dan mengetahui kalau darah yang ada di tubuh yelse adalah miliknya. saat itu ayah yelse sudah memperingati seluruh pelayannya agar tidak membiarkan yelse menyapu atau mencuci piring kotor lagi. namun yelse tidak ingin hanya menumpang hidup di rumah besar itu. seperti biasanya, dia harus ikut andil seperti pelayan lainnya.
Bahkan kamar mewah yang sudah di siapkan untuknya, beserta banyak baju baru yang sudah di sediakan untuknya. yelse malah memilih kamar sempit lamanya. sebenarnya yelse tidak tahu kenapa ayahnya bisa berubah tiba-tiba. namun dia malah membenci itu.
Yelse terlalu memendam sakit hati ketika ayahnya menghina sang mama. karena kesalahannya waktu itu.
Pagi ini yelse berangkat sekolah seperti biasa. dia terlambat lagi. namun dia sama sekali tidak tergesa, malah dirinya masih tampak terlihat santai, padahal guru sudah masuk ke kelasnya.
Semua teman melihat ke arahnya. termasuk nathan juga. malah pria yang selalu kepikiran dia merasa sangat lega sekaligus kaget . yang dimana terlihat sangat jelas dari sorot matanya.
Guru sama sekali tidak menengurnya karena pihak sekolah lebih dulu di beritahukan oleh ayah yelse tentang alasan dirinya yang tidak masuk sekolah beberapa hari lalu.
Nathan terus melihat ke arah yelse yang tampak sangat tenang dalam melihat ke arah guru. sama sekali tidak ada reaksi dari yelse, padahal dia tahu kalau dirinya sedang di tatap penuh oleh nathan.
Berly yang melihat nathan terus melihat ke yelse semakin menahan kemarahan. padahal jelas-jelas status dia dan nathan adalah sebagai pacar. bahkan semua orang di sekolah itu tahu.
Sampai saatnya jam istirahat. nathan masih terus melihat ke arah yelse yang benar-benar berubah sangat dingin. dan itu membuat berly sangat membencinya.
Plak..
Tamparan keras langsung mendarat di pipi kiri yelse dari berly. nathan langsung shock dan berlari ke arah yelse. " apa kamu sudah gila?! " marah nathan pada berly.
Namun berly sama sekali tidak ciut , justru dia balas menatap tajam pada nathan. " siapa yang pacar kamu, kamu sendiri yang meminta aku untuk menjadi pacarmu kan! kalau sekarang,, apa yang sedang kamu lakukan, kamu membelanya,, iyya,, atau kamu sekarang tergoda padanya, ! " berly berkata dengan sangat membara.
Yelse yang merasa pertengkaran keduanya terlalu berisik langsung memasang headset ke telinganya. benar-benar masa bodo dengan apa yang di lakukan nathan dan berly sekarang. kemudian dia fokus pada bukunya.
" Sekarang aku pergi atau aku akan bertindak lebih, ! " ancam nathan pada berly.
Berly tersenyum smirk.. " lihat saja nanti, ini hanya permulaan. aku sudah bilang padamu, semakin kamu membelanya. makan aku akan semakin semangat untuk menyerangnya.! " ucap berly dengan tatapan yang sangat tajam. namun berly juga mendapatkan tatapan bengis dari nathan, hingga akhirnya berly melangkah pergi.
Pandangan nathan langsung beralih ke yelse. dia melihat gadis yang kemarin sangat dekat dengannya itu menjadi semakin pendiam. bahkan tidak lagi ingin melihatnya. Dan itu semakin membuat nathan merasa sangat bersalah.
Merasa kalau sudah saatnya untuk keluar makan siang. yelse pun berdiri tanpa ingin melihat kearah nathan yang jelas-jelas masih di samping mejanya juga menatap penuh ke arahnya.
" Yelse..! " panggil nathan pada yelse yang ingin beranjak. namun yelse tidak menghiraukan panggilan itu.
Srettt..
Tatapan tajam yelse langsung mengarah ke tangan nathan yang memegangi tangannya. seketika nathan melepaskannya karena tatapan yelse tadi. dan setelah lepas yelse langsung melenggang pergi. tanpa menghiraukan nathan yang memanggilnya beberapa kali.
Ketika jam pulang sekolah. yelse menuju ke tempat kerjanya seperti biasa. di sana masih ada adelle yang sedang jaga.
" Hallo.. " sapa yelse seperti biasa.
Namun adelle tidak menjawab sapaan yelse. dan hanya melihat kedatangannya saja. membuat yelse merasa tidak enak di tatap seperti itu.
Yelse mendekati adelle yang membatu. " ada apa? apa kamu tidak merindukanku?! " tanya yelse lagi yang melihat adelle diam saja.
" Kamu ternyata orang kaya? " ucap adelle setelah membuka suara.
Yelse langsung terlihat murung. " hmm! " jawab yelse yang tidak memungkiri.
" Kalau begitu kenapa kamu selama ini kerja? " tanya adelle lagi.
" Dia ayah yang hanya di atas kertas saja. ! " jawab yelse dan adelle paham dengan apa yang di maksud oleh yelse.
" Kamu sudah tidak boleh bekerja di sini lagi. karena ayahmu yang beberapa waktu lalu ingin kamu tidak lagi di pekerjakan di sini! " kata adelle. yelse langsung sedih mendengar itu. " aku pikir ayahmu sudah berubah sekarang! lebih baik kamu fokus belajar saja. tidak usah bekerja lagi.! " adelle mencoba menasihati temannya itu. dan yelse hanya tersenyum tipis menanggapi nasihat adelle.
Setelah itu yelse pamit pulang. tampak dia berjalan sangat lamban. seakan ribuan pikiran sedang berseteru di otaknya.
" Yelse! " panggil nathan lagi.
Sebenarnya yelse mendengar namun dia masih tampak acuh, sehingga dia tidak berniat untuk berhenti.
Padahal di sana juga terdapat berly yang memang mengamati pergerakan nathan.dia masih di dalam mobilnya, namun matanya sama sekali tidak terlepas dari apa yang di lakukan nathan dan dirinya. sehingga matanya saat ini sangat memerah melihat nathan yang menghampirinya.
" Tabrak gadis itu pak.! " kata berly pada sang supir. sang supir pun mengangguk patuh. sampai akhirnya...
Bruukkkk....