Batas Kesabaran Seorang Istri

Batas Kesabaran Seorang Istri

Prolog

Aluna Aurelia Pradipta perempuan itu duduk di lantai di samping tempat tidur dengan menekuk kedua lututnya menyembunyikan wajahnya di antara lutut itu. Tubuhnya bergetar, bahkan sampai menangis sesegukan tak kuasa menahan penderitaannya selama ini.

Perempuan itu mendongak memperlihatkan matanya yang sembab, sudut bibirnya yang mengeluarkan darah, juga rambutnya yang berantakan. Ia kembali meraung mengingat kejadian beberapa saat yang lalu. Suami dan ibu mertuanya menampar dirinya. Tak puas dengan itu mereka juga mencaci maki dirinya.

Awal kejadian itu dipicu lantaran dirinya meminta uang kepada sang suami untuk membantu biaya pengobatan sang ibu. Namun ternyata ibu mertuanya tidak mengizinkan sang anak untuk memberikan uang itu. Aluna yang sudah tidak tahan dengan sikap ibu mertuanya akhirnya mengeluarkan semua apa yang ia pendam selama ini. Ibu mertuanya makin menjadi dan berakting jika dirinyalah yang paling menderita hidup di rumah itu.

Tak tahan dengan semua itu Aluna akhirnya meminta cerai dari sang suami, tetapi sang suami justru tersulut emosi lantas mendaratkan pukulan di wajahnya. Belum puas dengan itu, ibu mertuanya pun ikut menampar pipinya dan juga mencaci maki dirinya.

Jangan harap kamu bisa lepas dariku, Aluna. Aku tidak akan pernah menceraikanmu! ingat itu!

Dasar perempuan tidak tahu diri. Untung saja anakku mau menikahmu. Jika tidak, kamu tidak akan hidup enak seperti ini.

Aluna memukuli dadanya sendiri karena merasa sesak, seperti ada benda besar yang menghimpitnya. Perasaan kecewa semakin besar saat kembali mengingat apa saja yang terjadi selama ia menikah dengan Hariz.

Dua tahun yang lalu …

SAH

Aluna Aurelia Pradipta 25 tahun menitihkan air mata kebahagiaan saat ia resmi menyandang gelar sebagai nyonya Hariz Devandra. Setelah menjalin hubungan pacaran selama lima tahun akhirnya mereka memutuskan untuk menjalin hubungan yang lebih serius. Kini mereka sudah resmi manjadi sepasang suami dan istri.

Setelah melangsungkan acara ijab kabul keduanya beranjak dari kursi yang mereka dudukki, berjalan ke hadapan para orang tua untuk meminta restu. Sampai mereka tiba di hadapan orang tua Hariz. Sang ayah mertua menyambut putri menantunya itu dengan amat senang. Berbeda dengan sang ibu, beliau memang tidak sepenuhnya merestui hubungan sang anak dengan Aluna sebab Aluna berasal dari keluarga yang sederhana. Lebih tepatnya jatuh miskin karena ditipu oleh rekan bisnis mereka. Meskipun begitu Aluna masih bertahan sebab ia yakin Hariz akan selalu mendukungnya seperti apa yang dia lakukan saat menjalin tali kasih selama ini.

Malam pertama yang indah sudah dilewati sampai tidak terasa pernikahan mereka sudah berlangsung lebih dari 2 tahun. Aluna yang sebelum menikah adalah wanita karir memiliki butik sendiri, namun usahanya harus dialihkan untuk menutupi hutang keluarganya. Setelah menikah Aluna memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga, ia mencoba untuk menjadi istri yang baik. Karier Hariz saat itu meroket, semua kebutuhan mereka terpenuhi dari segi finansial. Namun ada yang kurang selama dua tahun itu Aluna harus menerima setiap cacian, sindiran, maupun makian dari sang mertua juga adik iparnya sebab dirinya tidak kunjung hamil.

Sudah miskin, tidak bisa mengandung, dan penampilanmu yang kumel itu rasanya kamu tidak pantas untuk anakku.

Sempat tidak percaya diri dan terpuruk dengan keadaan itu, tetapi Hariz memberikan dukungannya hingga Aluna mampu berdiri kembali. Di dalam keluarga sang suami hanya ayah mertua yang selalu bersikap baik padanya, itu pula yang membuatnya mampu bertahan sampai detik itu.

Sampai suatu ketika sang ayah mertua meninggal dunia karena serangan jantung. Semuanya berubah dalam sekejab. Rumah tangga Aluna dan Hariz diterpa badai. Setelah sang ayah mertua meninggal, ibu mertua dan adiknya memutuskan untuk tinggal serumah dengan mereka. Awalnya Aluna merasa ragu, sebab tahu tabiat ibu mertua dan juga adik iparnya. Akan tetapi Aluna mencoba melihat dari posisi sang suami dan akhirnya mau menerima keberadaan dua orang itu di rumahnya.

Badai besar pun dimulai saat itu juga. Dalam setiap hal ibu mertua dan adik ipar selalu ikut campur sampai masalah finansial. Karir Hariz yang sedang naik daun harusnya membuat kemudahan bagi Aluna, tetapi justru yang terjadi sebaliknya. Uang bulanan yang biasa Hariz berikan berkurang. Sebagian diberikan untuk ibu mertua dan juga adik iparnya. Mereka mengatakan jika Aluna tidak becus mengelola keuangan.

Biar Ibu saja yang mengurus segala keperluan rumah tangga kalian. Ibu lebih berpengalaman.

Aluna kembali harus mengalah dan mencoba mengatur keuangan yang tidak seberapa untuk memenuhi kehidupan mereka semua. Sebagian uang belanja yang dipegang oleh ibu mertuanya juga dipakai oleh sang ibu dan adik iparnya untuk memenuhi hasrat berbelanja dan juga gaya hidup mewah mereka, bukan untuk memenuhi kebutuhan rumah seperti yang dikatakan oleh ibu mertuanya pada Hariz.

Semakin hari rumah tangga mereka tidak harmonis seperti dulu. Hampir setiap hari Aluna dan Hariz bertengkar hebat pemicu utamanya masalah finansial. Banyak tagihan kartu kredit yang melebihi limit, makanan yang disiapkan tidak seperti biasanya, dan masih banyak lagi pemicu pertengkaran, dari hal kecil menjadi hal besar. Aluna sudah menjelaskan jika dirinya sama sekali tidak pernah memakai benda itu untuk berbelanja kebutuhan dirinya sendiri dan memberitahu jika kartu kredit miliknya dipinta oleh sang ibu dan juga uang belanja yang memang kurang. Lagi dan lagi alasan sang ibu mertua membuat Hariz bungkam, bahkan dalam posisi salah pun Hariz masih membela sang ibu sedangkan Aluna selalu diposisikan pada pihak yang salah meskipun dirinya benar. Akhirnya semua uang belanja Hariz berikan ke ibunya.

Setelah semua dikuasai oleh ibu mertuanya kehidupan rumah tangga Aluna makin tidak karuan, bahkan Aluna dijadikan seperti pembantu di rumahnya sendiri. Penderitaan Aluna makin bertambah ketika Hariz tidak membelanya bahkan terus berada di pihak keluarganya yang jelas-jelas sudah salah.

Puncaknya malam itu, untuk pertama kalinya Hariz melakukan tindakan KDRT. Lagi dan lagi Aluna hanya dapat menangisi nasibnya. Tersirat keinginan untuk mengakhiri hidupnya, tetapi sepertinya Tuhan tidak mengizinkan hal itu. Tiba-tiba suasana menjadi gelap, ternyata mati listrik. Hujan, petir, dan angin kencang terdengar begitu menyeramkan di luar sana. Dalam kegelapan Aluna berusaha untuk bangkit mencari benda pipih miliknya. Aluna mendapatkannya lantas menyalakan senter di ponselnya. Ia berjalan keluar kamar, berjalan tertatih dalam kegelapan mencari kunci mobil miliknya di lemari kabinet, dekat garasi rumah. Setelah mendapatkannya, Aluna pergi meninggalkan rumah itu menggunakan mobil.

Aluna merasa kesabarannya sudah berada diambang batas. Ia memutuskan untuk pergi menemui sahabatnya, mencurahkan semua isi hati dan masalahnya kepada sang sahabat, Rania. Beruntung sang sahabat welcome dengan dirinya hingga berjanji akan membantu Aluna bangkit dari keterpurukannya dan membalas perbuatan mereka.

Terpopuler

Comments

Sukliang

Sukliang

Bagus ambil tindakan begini
jgn mau diperbudak

2024-12-18

1

Heny

Heny

Aluna kaburrr aja

2024-12-27

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Kehilangan
3 Sesuatu Yang Tak Terduga
4 Mulai Bangkit
5 Mulai Melawan
6 Sebuah Pemberontakan
7 Pembelaan
8 Kenapa Aku Tidak Boleh Egois
9 Perubahan Hariz
10 Hutang 3 Miliyar
11 Kembali Berkuasa
12 Tak Merasakan Kenikmatan
13 Sopir Baru, Elgar
14 Sopir Baru, Elgar part 2
15 Keributan Di Butik
16 Tuan Dan Nyonya Bramantyo
17 Kebohongan Rania
18 Peringatan Untuk Elgar
19 Camelia
20 Perdebatan Pagi Hari
21 Kekesalan Elgar Pada Sandra
22 Saran dari Elgar
23 Makan Siang Bersama
24 Obrolan Bersama Arleta
25 Curhatan Aluna
26 Bertengkar Lagi
27 Kekacauan Aluna
28 Kebenaran Akan Camelia
29 Rencana Gugatan Perceraian
30 Acara Makan Malam
31 Kepergok
32 Ajakan Having S*x
33 Kemarahan Elgar
34 Elgar Alexander Bramantyo
35 Keyakinan Rania
36 Kegilaan Hariz
37 Baikkan
38 Selamat Tinggal Masa Lalu
39 Sebuah Tanda
40 Kebimbangan Aluna
41 Wanita Kesayangan
42 Bertemu Kembali
43 Kejutan Untuk Hariz
44 Drama Keluarga
45 Rencana Penculikan
46 Hukuman Untuk Hariz Part 1
47 Hukuman Untuk Hariz Part 2
48 Liburan Ke Pulau
49 Rumah Masa Depan
50 Obrolan Bersama Elsa
51 Bertemu Sandra dan Mona
52 Singkirkan Yang Menjadi Masalah
53 Makan Malam Bersama
54 Kedatangan Camelia
55 Kemarahan Camelia Pada Clara
56 Will You Marry Me
57 Tawaran Oma Ananta
58 Rumah Masa Depan Sungguhan
59 Mengganggu Saja
60 Keributan Di Kediaman Bramantyo
61 Satu Lawan Dua
62 Kehancuran Camelia
63 Hadiah Dari Ananta
64 Obat Perangsang
65 Hari Pernikahan
66 Honeymoon
67 Honeymoon 2
68 Rumah Baru
69 Pregnant
70 Calon Pewaris
71 Pelayan Baru
72 Penyusup
73 Penyusup 2
74 Penyusup 3
75 Kematian Hariz Dan Clara
76 Q-time
77 Kebersamaan Keluarga
78 Bibit Pelakor
79 Bibit Pelakor 2
80 Bibit Pelakor 3
81 Lahirnya Sang Pewaris
82 Galen Haidar Bramantyo
83 Delapan puluh tiga
84 Delapan Puluh Empat
85 Delapan Puluh Lima
86 Delapan puluh Enam
87 Delapan Puluh Tujuh
88 Delapan Puluh Delapan
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Prolog
2
Kehilangan
3
Sesuatu Yang Tak Terduga
4
Mulai Bangkit
5
Mulai Melawan
6
Sebuah Pemberontakan
7
Pembelaan
8
Kenapa Aku Tidak Boleh Egois
9
Perubahan Hariz
10
Hutang 3 Miliyar
11
Kembali Berkuasa
12
Tak Merasakan Kenikmatan
13
Sopir Baru, Elgar
14
Sopir Baru, Elgar part 2
15
Keributan Di Butik
16
Tuan Dan Nyonya Bramantyo
17
Kebohongan Rania
18
Peringatan Untuk Elgar
19
Camelia
20
Perdebatan Pagi Hari
21
Kekesalan Elgar Pada Sandra
22
Saran dari Elgar
23
Makan Siang Bersama
24
Obrolan Bersama Arleta
25
Curhatan Aluna
26
Bertengkar Lagi
27
Kekacauan Aluna
28
Kebenaran Akan Camelia
29
Rencana Gugatan Perceraian
30
Acara Makan Malam
31
Kepergok
32
Ajakan Having S*x
33
Kemarahan Elgar
34
Elgar Alexander Bramantyo
35
Keyakinan Rania
36
Kegilaan Hariz
37
Baikkan
38
Selamat Tinggal Masa Lalu
39
Sebuah Tanda
40
Kebimbangan Aluna
41
Wanita Kesayangan
42
Bertemu Kembali
43
Kejutan Untuk Hariz
44
Drama Keluarga
45
Rencana Penculikan
46
Hukuman Untuk Hariz Part 1
47
Hukuman Untuk Hariz Part 2
48
Liburan Ke Pulau
49
Rumah Masa Depan
50
Obrolan Bersama Elsa
51
Bertemu Sandra dan Mona
52
Singkirkan Yang Menjadi Masalah
53
Makan Malam Bersama
54
Kedatangan Camelia
55
Kemarahan Camelia Pada Clara
56
Will You Marry Me
57
Tawaran Oma Ananta
58
Rumah Masa Depan Sungguhan
59
Mengganggu Saja
60
Keributan Di Kediaman Bramantyo
61
Satu Lawan Dua
62
Kehancuran Camelia
63
Hadiah Dari Ananta
64
Obat Perangsang
65
Hari Pernikahan
66
Honeymoon
67
Honeymoon 2
68
Rumah Baru
69
Pregnant
70
Calon Pewaris
71
Pelayan Baru
72
Penyusup
73
Penyusup 2
74
Penyusup 3
75
Kematian Hariz Dan Clara
76
Q-time
77
Kebersamaan Keluarga
78
Bibit Pelakor
79
Bibit Pelakor 2
80
Bibit Pelakor 3
81
Lahirnya Sang Pewaris
82
Galen Haidar Bramantyo
83
Delapan puluh tiga
84
Delapan Puluh Empat
85
Delapan Puluh Lima
86
Delapan puluh Enam
87
Delapan Puluh Tujuh
88
Delapan Puluh Delapan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!