Feng Yan seorang pemuda yang tadinya di anggap jenius telah membangkitkan jiwa beladiri berupa manik hijau misterius yang tidak pernah di kenali dan tidak memiliki tingkatan kualitas sehingga semua orang mulai memandang rendah dirinya. dari yang tadi jenius yang di puja kini berubah menjadi sampah yang di pandang rendah.
tahun demi tahun berlalu. Feng Yang tidak pernah berputus asa hingga suatu hari dia kembali dengan kekuatan yang luar biasa. dia bangkit dengan kekuatan yang menggemparkan Dunia.
ikuti terus perjalanan Feng Yan untuk menjadi yang terkuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18. Menerobos Ke Tingkat 6.(Tahap Kekosongan.)
Bab 18. Menerobos Ke Tingkat 6.(Tahap Kekosongan.)
"Bagus, Lan'er, kamu melakukannya dengan sangat baik," ucap seorang wanita cantik bernama Lin YueQing. Dikenal sebagai sosok yang membawa empat jenius dari alam bawah untuk diasuh di sekte mereka, Lin YueQing kini berperan sebagai guru langsung bagi Feng Xiao Lan.
Mendengar pujian itu, Feng Xiao Lan menghentikan latihannya dan mendekati gurunya. Ia membungkuk hormat, suaranya terdengar lembut meski masih ada sifat dingin yang menyertainya. "Terima kasih, Guru. Ini semua berkat bimbingan Anda," katanya, sambil memberikan sedikit senyuman yang menunjukkan sisi lembutnya.
Lin YueQing tidak merasa marah. Ia memahami bahwa seiring meningkatnya kekuatan, jiwa beladiri juga mempengaruhi sifat seseorang. Feng Xiao Lan, dengan jiwa beladiri Phoenix Es-nya, terpengaruh oleh sifat dingin, tetapi ia cukup baik dalam mengontrol emosinya, mampu menunjukkan kelembutan tanpa kehilangan kendali.
"Jangan lupakan, Lan'er," kata Lin YueQing, suaranya lembut namun tegas. "Kekuatanmu adalah cermin dari siapa dirimu. Dalam perjalanan ini, penting untuk menemukan keseimbangan antara kekuatan dan kelemahanmu."
Feng Xiao Lan mengangguk, matanya yang tajam mencerminkan pemahaman yang mendalam. Ia menyadari bahwa meskipun jiwa beladiri Phoenix Es memberikan banyak kekuatan, sifat dingin yang menyertainya bisa menjadi penghalang dalam menjalin hubungan dengan orang lain.
"Apakah ada hal yang perlu saya tingkatkan lebih lanjut, Guru?" tanyanya, rasa ingin tahunya tak pernah padam.
Lin YueQing berpikir sejenak sebelum menjawab, "Kekuatan fisik dan teknik memang penting, tetapi jangan lupakan pentingnya memahami diri sendiri dan orang lain. Berlatihlah untuk membuka hatimu agar tidak terjebak dalam ketidakpedulian yang bisa membuatmu terasing."
Feng Xiao Lan merenungkan kata-kata gurunya. Dia tahu bahwa perjalanannya bukan hanya untuk mencapai puncak kekuatan, tetapi juga untuk memahami dan berhubungan dengan orang-orang di sekitarnya.
"Baik, saya akan berusaha." Jawabnya dengan nada lebih lembut, bertekad untuk menemukan keseimbangan antara kekuatan dan emosi.
"Kamu saat ini sudah berada di tahap Pemurnian Qi level 9. Ambillah sumber daya dan herbal langka yang ada di dalam cincin ini, terutama Jamur Biru Es. Ini adalah bahan langka yang bisa membantumu menerobos ke tingkat 4. Tahap Transformasi," Ucap Lin YueQing dengan tegas, menatap Feng Xiao Lan dengan serius.
"Sebisa mungkin, teroboslah tahapan itu dalam waktu satu bulan. Karena tiga bulan lagi akan ada pertandingan antar sekte khusus untuk para murid, dan kali ini, Pemimpin sekte secara pribadi menyampaikan pesan bahwa Sekte Laut Biru harus memiliki kandidat yang bisa mencapai 10 besar."
Mendengar pernyataan itu, Feng Xiao Lan tidak terkejut. Dia sudah mendengar cerita bahwa Sekte Laut Biru belum pernah masuk dalam 10 besar sekalipun selama seratus tahun terakhir dalam pertandingan antar sekte.
Di Alam Atas, khususnya di Benua Awan Putih, ada lima sekte yang paling mendominasi:
1. Sekte Laut Biru.
2. Sekte Rajawali Emas.
3. Sekte Pedang Surgawi.
4. Sekte Lembah Obat.
5. Sekte Harimau Putih.
Feng Xiao Lan merasakan beban tanggung jawab yang besar. Sekte Laut Biru membutuhkan perubahan, dan dia bertekad untuk menjadi bagian dari transformasi itu. Dengan semangat yang menggelora, dia mengangguk, "Saya akan berusaha sekuat tenaga, Guru. Saya tidak akan mengecewakan Sekte Laut Biru."
Lin YueQing tersenyum, merasa bangga dengan tekad muridnya. "Ingat, Lan'er. Meskipun kekuatan penting, mentalitas juga sangat berpengaruh. Jangan biarkan tekanan membuatmu terbebani. Berlatihlah dengan bijak dan tetap fokus."
Feng Xiao Lan mengambil cincin dari tangan gurunya, merasakan energi yang mengalir di dalamnya. Dia mulai membayangkan bagaimana Jamur Biru Es dapat membantunya mengatasi batasan dan mencapai potensi penuhnya.
"Setelah kamu berhasil menerobos, segera kembangkan teknikmu. Jangan ragu untuk bertanya jika ada yang tidak kamu mengerti," lanjut Lin YueQing, mengingatkan Feng Xiao Lan.
Dengan semangat baru, Feng Xiao Lan bergegas pergi, siap untuk memulai latihan intensifnya. Dia tahu bahwa setiap momen berharga, dan dia harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mencapai tujuannya. Di dalam hatinya, dia sudah membayangkan pertempuran di arena, di mana dia akan berdiri di antara para jenius lainnya, membuktikan bahwa Sekte Laut Biru pantas untuk diakui.
Dengan tekad dan keinginan yang kuat, dia memulai perjalanan panjangnya menuju tahap Transformasi, bertekad untuk tidak hanya mengubah nasibnya, tetapi juga nasib sektenya.
Sekte Laut Biru memperlakukannya dengan sangat baik sehingga dia harus melakukan sesuatu untuk membalas budi.
Sebelum pergi Lin YueQing berbalik dan kembali berkata
"Ketua Sekte juga berpesan, katanya jika kamu bisa bisa masuk 5 besar kamu boleh mengunjungi keluargamu ke Alam bawah. Aku sendiri yang akan mengantarmu kesana."
Setelah itu Lin YueQing. Melangkah pergi meninggalkan Feng Xiao Lan yang matanya bersinar penuh tekad. Dia sudah sangat rindu pada keluarganya terutama ayah ibu dan juga saudaranya.
Menyebut nama saudara, fikirannya langsung tertuju pada Feng Yan yang entah kemana perginya. Tapi dengan cepat dia menggelengkan kepalanya. Sekarang yang paling penting adalah meningkatkan berkultivasi. Dengan bantuan sumber daya dan Jamur Biru Es Feng Xiao Lan yakin dia bisa menerobos ke tahap Transformasi dalam waktu satu bulan.
Sementara itu, di Kerajaan Naga Emas di Alam Bawah.
Tiga saudara Feng Yan, yaitu Feng Tian, Feng Zhen, dan Feng Chen, berhasil mengukir nama mereka sendiri sebagai jenius yang patut diperhitungkan.
Feng Tian dikenal sebagai "Harimau Gila" karena gaya bertarungnya yang brutal dan tak kenal ampun. Saat ini, ia berada di tahap Pemurnian Qi level 6, kekuatannya makin disegani dan membawa pengaruh besar bagi klannya.
Feng Zhen, yang dijuluki "Benteng Berjalan," memiliki jiwa beladiri yang telah berevolusi beberapa bulan lalu menjadi Kera Emas Bertulang Baja. Tubuhnya memiliki daya tahan yang luar biasa, mampu menahan serangan mematikan dengan kekuatan yang stabil. Dengan tingkat kultivasi di Pemurnian Qi level 7, Feng Zhen sudah dikenal sebagai penjaga yang tak tertembus.
Feng Chen, yang dijuluki "Raja Elang Api," juga mengalami evolusi pada jiwa beladirinya. Kini, ia memiliki kekuatan api biru yang mengerikan, simbol kekuatan dan kehancuran. Dengan tingkat kultivasi yang juga di Pemurnian Qi level 7, Feng Chen menjadi sosok yang ditakuti, terutama dalam pertempuran jarak jauh yang memanfaatkan api biru mematikannya.
Di balik semua kekuatan ini, ada fakta yang tak bisa diabaikan: semuanya berkaitan dengan darah klan Feng yang misterius. Kekuatannya yang unik dan kemampuan evolusi jiwa beladiri mereka menjadi bukti bahwa klan Feng bukanlah klan biasa. Banyak pihak mencoba mencari tahu rahasia darah klan Feng, tetapi tak satu pun berhasil mengungkap kebenaran yang tersembunyi.
Ketiga saudara ini terus memperkuat diri, menyadari bahwa kekuatan mereka tidak hanya berperan bagi kejayaan pribadi, tetapi juga demi nama besar klan Feng dan Kerajaan Naga Emas.
Mereka tahu bahwa suatu hari, jalan mereka mungkin akan bertemu dengan Feng Xiao Lan, saudara mereka yang telah melangkah jauh ke Alam Atas. Dengan darah yang sama mengalir dalam diri mereka, ketiga saudara ini tak gentar
dan siap menghadapi apa pun yang mungkin datang di masa depan.
Selain ambisi pribadi dan kehormatan klan, ada satu alasan kuat yang memotivasi ketiga saudara ini untuk bekerja keras: mereka harus menemukan saudara mereka, Feng Yan. Sosok yang hilang dan entah berada di mana, Feng Yan adalah bagian dari keluarga yang tak tergantikan.
Sejak kepergiannya yang tiba-tiba, Feng Tian, Feng Zhen, dan Feng Chen bertekad untuk tidak hanya mengukir nama mereka di dunia kultivasi, tetapi juga mengumpulkan kekuatan yang cukup untuk menelusuri jejaknya. Setiap tahapan kultivasi yang mereka capai, setiap evolusi jiwa beladiri yang mereka raih, menjadi langkah lebih dekat untuk mencapai tujuan itu.
Kehilangan Feng Yan tidak hanya meninggalkan lubang di hati mereka, tetapi juga dorongan yang kuat untuk semakin maju. Mereka tahu bahwa untuk menemukan dan melindungi Feng Yan, mereka harus siap menghadapi berbagai bahaya, bahkan mungkin melintasi Alam Atas.
Dengan tekad yang tak tergoyahkan, ketiga saudara itu terus melangkah maju, berharap suatu hari mereka akan berdiri bersama sebagai keluarga utuh. Bagi mereka, keberhasilan bukan hanya soal kekuatan atau ketenaran, itu adalah soal cinta dan kesetiaan pada keluarga. Selain itu ketiganya juga harus menyiapkan diri untuk pertandingan antar Sekte yang akan di adakan beberapa bulan lagi.
KEMBALI KE HUTAN SENYAP.
Setelah kejadian itu Feng Yan terus tenggelam dalam latihannya. Dia akan melatih tehnik Gempa Naga, kecepatan terbang dan regenerasi cepat.
Untuk awalan di berlatih gempa naga.
Selama enam bulan penuh, Feng Yan bertekad menguasai teknik legendaris Gempa Naga. Teknik ini mengharuskan pengaliran Qi ke tanah untuk menciptakan gelombang yang mampu mengguncang lawan. Meskipun terlihat sederhana, teknik ini membutuhkan kekuatan fisik, stabilitas mental, dan kontrol Qi yang tepat.
Bulan Pertama: Dasar Yang Sulit.
Di bulan pertama, Feng Yan berjuang menyalurkan Qi, dan hanya dapat menciptakan getaran kecil. Meskipun tubuhnya terasa lelah, Manik Hijau di dalam dirinya memancarkan cahaya keemasan, menolongnya pulih dan terus berlatih.
Bulan Kedua: Meningkatkan Ketahanan.
Di bulan kedua, ia fokus menguatkan tubuh dan mulai menciptakan getaran lebih besar. Meski masih terbatas, Manik Hijau membantunya mengatasi rasa lelah dan ketidaknyamanan.
Bulan Ketiga: Kendali Yang Di Perlukan.
Feng Yan mencapai kemajuan di bulan ketiga dengan retakan kecil di tanah, tetapi harus belajar mengontrol aliran Qi. Setiap kali merasakan ketidakstabilan, cahaya dari Manik Hijau membantunya memperbaiki fokus.
Bulan Keempat: Kestabilan Mental.
Bulan keempat diisi dengan latihan meditasi untuk mengatur pikiran. Dengan mengandalkan Manik Hijau, ia menemukan ketenangan dan fokus yang diperlukan untuk latihan teknik.
Bulan Kelima: Hasil Signifikan.
Di bulan kelima, ia bisa menciptakan getaran yang cukup kuat untuk menimbulkan retakan besar. Kestabilan mental membantunya mengatur intensitas Qi, dan Manik Hijau menjaga energinya tetap segar.
Bulan Keenam: Penguasaan.
Memasuki bulan keenam, Feng Yan mencapai puncak penguasaan Gempa Naga. Dengan satu hentakan, ia bisa menciptakan gelombang besar yang menghancurkan sekitarnya.
Setelah menguasai teknik Gempa Naga, Feng Yan memutuskan untuk melanjutkan latihan dengan teknik kecepatan terbang, yang dikenal sebagai Kilat Angkasa. Teknik ini memungkinkan pengguna untuk bergerak dengan cepat di udara, menjadikannya sangat berguna dalam pertempuran. Namun, seperti sebelumnya, penguasaan teknik ini tidaklah mudah. Dalam enam bulan ke depan, Feng Yan menghadapi banyak tantangan.
Bulan Pertama. Dasar Penerbangan.
Di bulan pertama, Feng Yan berusaha menyalurkan Qi ke kakinya untuk menciptakan dorongan. Ia berlatih melompat, berusaha mengangkat tubuhnya dari tanah. Meskipun usahanya seringkali berakhir dengan jatuh, Manik Hijau yang bergetar lembut di dalam dirinya membantu menyembuhkan setiap rasa lelah dan luka ringan.
Bulan Kedua. Menciptakan Momentum.
Bulan kedua menjadi waktu ketika Feng Yan mulai merasakan kemajuan. Ia belajar menggabungkan Qi dengan gerakan tubuhnya untuk menciptakan momentum. Ketika berhasil melompat lebih tinggi, ia merasakan sensasi terbang yang memuaskan. Sekali lagi, Manik Hijau membantunya menjaga stamina dan keseimbangan.
Bulan Ketiga. Kecepatan dan Kontrol.
Memasuki bulan ketiga, ia fokus pada pengendalian kecepatan. Latihan melibatkan gerakan cepat di tanah sebelum mencoba terbang. Ketika terbang, ia belajar mengarahkan dan mengontrol kecepatan, meskipun terkadang terjatuh. Manik Hijau kembali berfungsi untuk memulihkan kekuatan dan semangatnya.
Bulan Keempat. Sinkronisasi Qi.
Di bulan keempat, Feng Yan mulai menyinkronkan Qi dengan gerakannya. Dengan berlatih pernapasan yang tepat, ia dapat mengalirkan Qi lebih lancar. Dia mulai bisa melayang di udara selama beberapa detik sebelum mendarat. Perasaan terbang itu luar biasa, dan Manik Hijau mendukungnya dengan memberikan rasa nyaman di dalam jiwa.
Bulan Kelima. Mengatasi Rintangan.
Pada bulan kelima, Feng Yan menghadapi rintangan yang lebih besar. Ia berlatih terbang melewati rintangan yang telah disiapkan. Dengan kekuatan dan kecepatan yang semakin meningkat, ia dapat melakukannya dengan lebih baik. Dukungan dari Manik Hijau membantu memulihkan energi dan memberikan motivasi.
Bulan Keenam. Penguasaan Kecepatan Terbang.
Di bulan keenam, Feng Yan akhirnya menguasai Kilat Angkasa. Ia bisa terbang dengan kecepatan tinggi, mengubah arah dengan mudah, dan bahkan melakukan manuver sulit. Kini, ia merasakan kebebasan luar biasa saat terbang, dan Manik Hijau selalu menjadi sumber kekuatan dan penyembuhannya. karena itu adalah jiwa beladirinya yang unik dan misterius.
Setelah menguasai teknik Kilat Angkasa, Feng Yan melanjutkan pelatihan selama enam bulan untuk menguasai teknik regenerasi cepat, Pemulihan Bintang.
Pada bulan pertama adalah dasar pemulihan.
Feng Yan belajar mengalirkan Qi dari Dantian-nya ke seluruh tubuh, didukung oleh cahaya lembut dari Manik Hijau, yang mempercepat penyembuhan luka dan kelelahan melalui meditasi.
Pada Bulan Kedua: Meningkatkan Kecepatan.
Ia fokus pada mengalirkan Qi lebih dalam ke setiap sel tubuhnya, merasakan peningkatan yang signifikan setelah setiap sesi latihan berkat dukungan dari Manik Hijau.
Pada Bulan Ketiga: Mengatasi Rasa Sakit
Feng Yan menciptakan luka ringan pada tubuhnya dan menggunakan Pemulihan Bintang untuk menyembuhkannya, belajar mengubah rasa sakit menjadi energi penyembuhan yang lebih efektif.
Pada Bulan Keempat: Menyembuhkan Orang Lain.
Ia mencoba menyembuhkan teman-temannya yang terluka, merasakan dampak positif teknik ini saat melihat mereka pulih dengan cepat berkat aliran Qi yang kuat.
Pada Bulan Kelima: Sinkronisasi Qi Fan Pikiran.
Feng Yan berlatih meditasi untuk meningkatkan sinkronisasi antara Qi dari Dantian dan pikirannya, memungkinkan pengendalian Qi yang lebih efisien.
Pada Bulan Keenam: Penguasaan Pemulihan Bintang.
Di akhir pelatihan, ia berhasil menyembuhkan luka berat dengan cepat, menjadikannya penyembuh yang tangguh dan petarung yang lebih percaya diri.
Dengan teknik Pemulihan Bintang yang dikuasai, Feng Yan siap menghadapi tantangan berikutnya.
Setelah satu setengah tahun lebih, Akhirnya Feng Yan akhirnya berhasil menggabungkan ketiga teknik besarnya Gempa Naga, Kilat Angkasa, dan Pemulihan Bintang. Usianya saat ini 16 tahun.
Di medan latihan, Feng Yan berdiri tenang, memusatkan seluruh energinya. Ia memulai dengan Gempa Naga, mengalirkan Qi dari Dantian ke tanah, menciptakan getaran kuat yang menjalar jauh.
Kali ini, ia melangkah lebih jauh dengan langsung mengalirkan Qi untuk mengaktifkan Kilat Angkasa, membuatnya melesat cepat melampaui riak gempa yang ia ciptakan. Di tengah gerakannya yang secepat kilat, Feng Yan merasakan energi besar yang diperlukan untuk menjaga ketiga teknik ini tetap aktif.
Namun, di saat itulah Manik Hijau dalam jiwanya bergetar lembut, menyebarkan cahaya hijau keemasan yang memulihkan energinya. Teknik Pemulihan Bintang terpicu, menyembuhkan setiap kelelahan dan luka kecil seketika. Tubuhnya pun kembali segar, seolah tak terpengaruh oleh penggunaan energi yang tinggi.
Dengan ketiga teknik ini, Feng Yan menjadi tak tertandingi setiap serangan bagaikan badai, setiap gerakannya secepat kilat, dan setiap kelelahan langsung hilang.
Ketiga teknik tersebut akhirnya menyatu dan membentuk teknik baru bernama Kebangkitan Naga Badai. Dalam teknik ini, Feng Yan mampu mengguncang tanah dengan gelombang gempa dahsyat, bergerak secepat kilat, serta memulihkan diri secara instan dari segala kelelahan.
Dia kini menjadi badai yang tak terhentikan. penggabungan sempurna dari kekuatan penghancur, kecepatan luar biasa, dan daya tahan mutlak. Dengan Kebangkitan Naga Badai, Feng Yan telah menjelma menjadi simbol ketangguhan dan kekuatan sejati.
Setalah tinggal bersama dengan kawanan Beruang hitam, Feng Yan memutuskan untuk berpamitan dan masuk ke wilayah Hutan yang lebih dalam yaitu kawasan tengah.
Sebelum pergi Beruang hitam juga melakukan kontrak jiwa dengan Feng Yan dan tingkat kultivasinya langsung naik tajam ke tahap 5 level 9 puncak. Sebentar lagi menuju tahap 6. Selama ini dia tidak tinggal diam dan terus menerus berkultivasi, energi Qi dari alam sekitar terus menerus masuk ke dalam tubuhnya dengan gila gilaan. Terbagi menjadi dua antara Dantiannya dan juga manik hijau. Dantiannya semakin terisi penuh hingga akhirnya terdengar suara retakan halus.
KRAK! KRAK! KRAK!
Retakan itu semakin lama semakin menyebar luas seperti jaring laba-laba dan akhirnya
KRAK! KRAK! PYAR!
Dantiannya itu benar benar pecah dan..
"BOM!"
Fluktuasi energi yang luar biasa dahsyat langsung melonjak dari dalam tubuhnya. Dan saat itu juga tingkat kultivasinya langsung menerobos ke tahap 6 yaitu Tahap Kekosongan level 1. Setelah selesai menerobos energi Qi yang tadinya tersebar segera terserap kembali ke dalam tubuhnya.
Dantiannya perlahan terbentuk kembali namun dengan kapasitas yang lebih luas. Sebelum pergi, dia juga membangun benteng yang sangat tinggi dari elemen tanah mengelilingi seluruh kawasan pemukiman Beruang hitam. Feng Yan juga melapisinya dengan dinding energi yang memiliki kemampuan untuk memantulkan serangan lawan.
Sama seperti kawanan Kera Tulang Besi sebelumnya Feng Yan juga memberikan botol botol pol dan juga cairan racun buatannya untuk berjaga jaga.
Di bawah tatapan tidak rela kawanan Beruang Feng Yan berpamitan dan berjanji pasti akan kembali lagi. Bagaimanapun setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Dan kini perjalananya menuju bagian hutan di kawasan menengah di mulai. Tentu saja dengan musuh yang lebih kuat dan lebih mengerikan.
terlalu lama bulet di sini aja hadeh lebih baik cabut by by by