NovelToon NovelToon
Naik Ranjang Dengan Mantan

Naik Ranjang Dengan Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Ibu Pengganti / Angst / Dijodohkan Orang Tua / Menikah dengan Musuhku / Menikah Karena Anak
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Imamah Nur

Takdir seakan mempermainkan kehidupan Lintang Arjuna, ia yang dulu harus merelakan Danu, sang kekasih untuk menikahi kakaknya, kini ia harus terlibat hubungan kembali dengan pria di masa lalunya.

Lintang terpaksa naik ranjang dengan mantan kekasihnya karena permintaan sang ibu demi bayi kembar yang dilahirkan Libra, sang kakak.

Bagaimana Lintang mampu bertahan dalam pernikahannya di tengah kebencian Danuar Anggara yang masih memuncak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imamah Nur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18. Puncak Kecewa

"Mbak cari di luar saja." Aku mengajak pengasuh keduanya untuk mencari di sekitar rumah. Dia mengangguk dan mengikuti langkah kakiku keluar dari bangunan rumah.

"Bagaimana Nona belum ketemu juga?" Pak satpam menyapa di depan pagar rumah.

"Belum, Bapak mengerjakan apa saja sih sampai tidak sadar ada yang masuk rumah?!" Kataku dengan geram.

"Saya sudah berjaga seperti biasa Nona," jawabannya membuatku semakin kesal.

"Kalau Bapak sudah bekerja dengan baik seharusnya Bapak tahu siapa yang telah menculik putri-putri kami. Kalau tidak, berarti Bapak makan gaji buta!" bentakku.

"Kalau keduanya belum ketemu juga siap-siap Bapak dipecat." Wajah pak satpam langsung pucat pasi. Aku yakin bukan cuma aku yang akan marah padanya, Mas Danu juga. Setelah memperingati pria setengah baya itu, aku segera bergegas keluar dan mencari di sekitar. Pak satpam pun ikut mencari bersama kami.

Satu jam pencarian kami belum membuahkan hasil, aku putus asa. Cara satu-satunya hanyalah meminta bantuan polisi. Mau tidak mau aku menelpon kantor polisi. Beberapa utusan dari sana langsung datang dan menanyakan kejadian yang terjadi sebelum mereka hilang. Kami pun menjelaskan apa yang kami lakukan masing-masing.

Para polisi pun segera melakukan pencarian dan kami juga tidak pernah berhenti untuk mencari. Selama mereka belum ditemukan aku tidak akan bisa tenang.

"Aduh bagaimana ini?" Aku meremas kedua tanganku yang dingin. Seluruh tubuh tidak berhenti gemetar. Rasa khawatir terus menyergap hati.

"Oh Tuhan lindungilah keduanya." Keringat dingin bahkan tidak berhenti mengalir di pelipis. Suasana hatiku benar-benar kacau. "Mas Danu, kenapa kamu tidak pulang Mas?" Seluruh wajahku sudah penuh air mata, mungkin mataku saat ini sudah merah dan bengkak karena terlalu banyak menangis.

"Apa dia juga sedang mencari Lula dan Lilac sekarang?" Aku menyeka air mata lalu kembali mencari dengan langkah gontai.

"Ada kabar dari polisi, Pak?" tanyaku dengan suara mulai merendah. Tak ada lagi semangat dalam diri ini. Seluruh badan terasa lemas.

Pak satpam menggeleng lemah, memudarkan harapan yang tersisa. "Kamu kemana Nak, ini sudah siang begini tapi kalian belum ketemu juga? Tolonglah jangan membuat Mama khawatir." Aku bicara seolah kata-kataku bisa sampai di telinga mereka.

Tiba-tiba Mas Danu datang dengan tergesa-gesa masuk dari pagar. Aku segera berlari menghampirinya. "Bagaimana Mas Danu, sudah ketemu? Kamu pasti menemukannya, kan? Mereka tidak akan tega meninggalkan kita. Tolong Mas cari dia dan maafkan aku." Aku sampai bersimpuh di kaki Mas Danu untuk semua ini.

Mas Danu mundur ke belakang dan aku sudah siap dengan kemurkaan yang akan dilampiaskan olehnya terhadapku. Bagaimanapun kali ini akulah yang bersalah karena telah lalai menjaga mereka. Aku menutup mata saat meyakini Mas Danu pasti akan menendangku.

Namun, satu detik, dua detik, lima detik, tidak terjadi apapun bahkan tidak terdengar sekecap katapun dari Mas Danu. Aku kembali membuka mata dan melihat Mas Danu menatapku lekat-lekat. Setelah itu dia melihat ke arah lain. Aku mengikuti arah pandangan Mas Danu dan mulut ini reflek menganga melihat adik dari Mas Danu datang dengan menggendong bayi, di belakangnya ada mama yang melakukan hal yang sama.

"Tunggu! Bukannya mereka bilang nggak pernah datang ke sini?" Aku sungguh tidak bisa memahami apa yang terjadi.

"Halo Mbak! Kenapa ada di luar, memang sudah baikan?" Aku hanya termenung menatap kedatangan Gina dan mama yang tersenyum manis. Tidak tahukah mereka bahwa aku sedari tadi sangat ketakutan?

"Kenapa tidak istirahat di dalam saja?" lanjutnya.

Aku masih mematung, mencoba mencerna situasi yang masih belum aku pahami.

"Kata Danuar kamu sedang sakit makanya meminta kami untuk menjaga putrinya. Oh ya kami tadi juga sempat membeli buah-buahan untukmu, itu sopir kami yang membawanya." Mama menunjuk ke belakang dirinya. Persetan dengan buah-buahan, saat ini aku tidak membutuhkannya.

Aku langsung melotot ke arah Mas Danu. Namun, pria itu tetap tenang seolah tidak merasa bersalah sedikitpun. Haruskah separah ini dia mengerjaiku? Kalau boleh aku ingin dipukul saja daripada dipermainkan seperti ini. Aku seperti orang yang tidak ada harganya di mata Mas Danu.

"Aku baik-baik saja," ucapku lalu berbalik dan hendak masuk ke dalam rumah, tetapi seorang polisi memanggil namaku hingga aku harus menghentikan langkah.

"Iya Pak?"

"Nyonya, jangan melapor pada polisi kalau tidak ada yang serius. Pekerjaan kami banyak, jadi tidak ada waktu melayani prank semacam ini."

Aku menatap kecewa pada Mas Danu yang melihatku dengan ekspresi datar lalu kembali melihat ke arah polisi.

"Maafkan saya Pak, saya terlalu tergesa-gesa. Lain kali tidak lagi." Aku bahkan tidak mau menjelaskan pada polisi apa yang sebenarnya terjadi. Sudah terlalu malas. Terserah Mas Danu dan keluarganya lah akan bersikap seperti apa padaku.

Aku kembali melanjutkan langkah dan kali ini langkahku cepat.

"Ada apa dengan Mbak Lintang?"

"Kenapa ada polisi, Danuar! Apa yang sebenarnya terjadi?"

Samar-samar aku mendengar suara Gina dan Mama. Apakah mereka sungguh tidak tahu apa yang terjadi? Namun, aku terus melangkah dan akhirnya menghempaskan tubuh pada ranjang. Di atas tempat tidur tangisku benar-benar pecah.

Kenapa mereka tega melakukan ini padaku? Apa salahku? Tahukah mereka bahwasanya aku nyaris tidak dapat berdiri saat tidak menemukan bayi kembar tersebut sedangkan mereka datang dengan senyuman di bibir.

"Mulai sekarang aku akan melakukan apapun tanpa izinmu Mas, seperti halnya kamu melakukan apapun tanpa meminta pertimbangan padaku," ucapku dalam hati. Bahkan dia tega berbohong mengatakan diriku sakit padahal aku sehat-sehat saja.

"Mbak Lintang, apanya yang sakit?" tanya Gina seraya memasuki kamar.

"Hati," batinku, tapi pada kenyataannya aku hanya bisa menggeleng. Gina meletakkan bayi di genggaman ke dalam keranjang bayi, kemudian duduk di tepi ranjang.

"Mbak Lintang apa sudah ke dokter?" Rasanya aku tidak tega ingin meluapkan amarah yang membara di dalam hati. Jadi aku harus menahan diri.

"Ayo aku antar Mbak."

"Tidak usah, nanti akan sembuh sendiri," tolakku.

1
Lya Harahap
menarik
Imamah Nur: Makasih banyak
total 1 replies
Rahma Inayah
lanjut thor moga bs up lg penasran
Imamah Nur: Sudah tapi masih direview
total 1 replies
Siti Koyah
kaya nya si libraa deh biang keladi nya
Siti Ariani
othor minta tolong up nya rada banyakan dong biar terobati rasa penasaranku, makin kesini makin ricuh aja hubungan mereka bingung mau ngomong apa 🤔
Rahma Inayah
jgn lama2 dong semoga segera terungkp keslah fahaman ni..daj pengen liat danu bucin sama lintang dan jg gmn nnt posesif nya pas tau klu nnt mp nya ternyata lintang mash virzin ...dan bkn yg danu kira selmaini klu lintang wanita murahan
Siti Ariani
ya Allah kesel banget sama tokoh utama cowoknya pengen ku ulek rasanya 😡
Imamah Nur: Ulek aja Kak, aku mendukungmu.🤣
total 1 replies
Siti Koyah
klo udh tau rasa lapis legit nya dia gk bkln bilang ini trik untuk menggoda pria lain..
Imamah Nur: Mungkin😁
total 1 replies
Rahma Inayah
terlaluan danu mengerjai lintang becanda boleh tp ni sungguh terlalu dmn lintas spot jantung dan bwk2 polisi buat cr kembar nyata nya mrk gk knp2 sehat walafiat
Imamah Nur: Memang menyebalkan dia.🙈
total 1 replies
Rahma Inayah
masa satpam gk tau ada org asing menyusup masuk rumh...apa mkn ada kerja sma org dlm yg menculik sang baby
Siti Koyah
semoga lekas sembuh kk
Imamah Nur: Aamiin, makasih
total 1 replies
Rahma Inayah
lnjut thor
Rahma Inayah
kpn akur nya sllu slah fahan
Rahma Inayah
makn penasran dgn ceritanya lnjutkn
Siti Koyah
masih teka teki tapi kasihan dengan lintang
Rahma Inayah
lintang pulg bkn di tny baik2 dr mb langs main tuduh yg menyakitkan sampai ke hati ..hrs nyq cek tu hp jgn cuma main salhim org ...pasti byk tlp masuk dr lintang ..suami egois .dia malh senang2 sm sekertaris nya entah apa yg dilakukan danu br pulg malm2 pdhl kaki nya sakit..lnjut mkn seru
Siti Ariani
libra mungkin maksudnya o
Imamah Nur: Maaf, typo.
total 1 replies
Siti Koyah
nyesek apalagi kalo d kasih dobel up tambah sedih
Rahma Inayah
duh...nyesek banget ...ya..lintang sdh senang serasa terbang yg tinggi sampai.ke langit ke 7 tiba2 jatuh..ke bawh yg paling dasr...apa gk sakit tu
Rahma Inayah
yg ada nnt bkn nyelametin lula malh lintang dan danu saling berpelukan 🤭🤭 lgian danu gk mkr klu drumh gk ada art
Siti Koyah
semangat KK up nya. apalagi d kasih dobel up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!