Cinta Dikala Hujan

"Erlan, eliza Terimakasih sudah mengatarku pulang dan terima kasih juga atas makanannya? Ujar oki dengan melambaikan tangannya ketika mobil erlan beranjak dari tempatnya."

Lan bisa turunkan aku disini saja? Ujar arka dengan sedikit melembutkan suaranya. erlan pun menghentikan mobilnya, saat erlan menoleh ke belakang arka sudah turun di tepi jalan. Arka kamu mau kemana? Ujar eliza yang juga turun dari mobil erlan lalu meraih tangan arka. Arka hanya terdiam melihat eliza yang meraih tangannya itu lalu ia memasang muka datar kepada eliza dan melepaskan tangannya itu, tanpa berkata apapun arka pergi dan menghilang dari hadapannya, namun saat eliza ingin mengejarnya lagi erlan menghentikannya.

Kakak.. Sudah ya tidak usah mengejarnya, arka juga tidak peduli denganmu, mau apa kamu, biarkan saja dia? Ujar erlan dengan memengang kuat tangan kakaknya itu. tapi eliza malah marah karna ucapan adiknya tentang arka bahkan eliza melepaskan tangan adiknya itu dan berlari pergi menjauh. Ketika erlan mengejar kakaknya itu, namun ia tidak menemukannya dimana pun, karna hari sudah malam erlan sangat kawatir kalau kakaknya masih mengejar arka, yang jelas jelas ia mungkin pergi kesuatu tempat untuk menenangkan dirinya.

"Kakak? Kemana dirimu, kenapa kamu marah kepadaku hanya karna arka? Ujar erlan dengan kesal lalu ia menelpon bodyguard-nya memerintahkan mereka untuk mencari kakaknya di tempat dimana eliza turun, dengan keras ia menyuruh mereka untuk melihat kesetiap bar atau tokoh disekitarnya bahkan harus menemukan kakaknya dalam waktu jam 22.03, dengan marah erlan mematikan teleponnya dan melanjutkan mencari kakaknya itu."

Arka dimana kamu? eliza yang berada di sebrang jalan lalu ia bertanya kepada orang-orang sambil memperlihatkan foto arka namun tidak ada orang yang melihatnya sampai ia melewati tempat minuman/bar, lalu ia bertanya kepada orang yang baru keluar dari sana ternyata orang itu melihat seseorang yang eliza maksud, ternyata arka ada didalam bahkan ia sedang mabuk berat. Mendengar orang yang eliza tanyakan bahwa arka ada di dalam tanpa menghiraukan itu tempat apa, ia langsung masuk dan mencari arka melihat sekelilingnya dan berhenti pada satu sisi yang seketika ia tercengang melihat arka mabuk bahkan masih menambah minumannya sambil bergumam yang tidak jelas. Melihat itu eliza langsung menghampirinya.

"Arka apa yang kamu lakukan, mengapa kamu seperti ini, minum-minuman yang tidak jelas? arka sadar! Bentak eliza dengan marah." Ehh eliza.. Mau apa kamu kesini.. Bukannya aku melarangmu untuk mengikutiku.? Saut arka dengan mata merem melek dan setengah sadar itu. Melihat arka yang sudah hampir tak sadarkan diri itu, eliza langsung membayar minuman yang sudah arka pesan lalu memapah arka keluar dari BAR tersebut.

Eliza kamu mau bawa aku kemana.. Aku masih mau minum.. Jadi lepaskan aku sekarang juga..? Ujar arka yang masih setengah sadar, memberontak agar eliza tidak membawanya pulang karna hampir tidak sadarkan diri. Wahh nenek, apakah itu kamu, bukanya kamu sudah meninggal nenek.? Ujar arka kepada orang yang lewat bahkan ia ingin memeluk orang itu, karna kebayakan minum ia berhayal bahwa itu neneknya, bahkan membuat eliza kerepotan dengannya, tak beberapa lama taxi yang eliza pesan kini sudah datang. Eliza pun langsung mendorong arka masuk kedalan mobil dan menyuruh sopir taxi untuk segera jalan tanpa harus menghiraukan orang yang dari tadi bergumam yang tidak jelas.

Ditengah perjalanan arka pun mulai perlahan-lahan terlelap dalam tidurnya lalu ia yang dari tadi tidur dengan tegak, kemudian kepalanya jatuh ke dalam pelukan eliza, Membuat eliza langsung kaget dan terdiam sejenak. Arka mengapa kamu seperti ini, walau pun aku baru mengenalmu yang aku tau kamu adalah laki-laki kuat walau sedikit dingin dan arogan. Eliza membelai pipi yang lembut itu perlahan mengeluarkan air mata membuat eliza pun ikut meneteskan air matanya melihat laki-laki disamping nya tertidur dengan rapuh.

1 jam kemudian eliza akhirnya sampai dirumah arka, miminta tolong supir untuk menggedongnya masuk kedalam rumah, eliza juga sudah mengambil kunci rumah yang ada disaku celana arka tadi waktu masih didalam mobil taxi. saat pintu rumah terbuka eliza langsung menyuruh sopir itu menidurkan arka di sopa. Terima kasih pak sudah membantu saya ? Ujar eliza kepada pak sopir sambil memberikan ongkosnya. Sama sama? Saut sopir taxi itu sembari beranjak pergi dari tempatnya.

Eliza.. Liza.. mengapa kamu ada disini? Ujar arka yang terbangun dari tidurnya lalu menarik tangan eliza, sehingga eliza duduk di atas pangkuannya yang membuat eliza kaget melihat arka membelai rambutnya ke belakang, arka yang sedikit hilang kesadaran itu menatap eliza dengan tatapan ingin memakannya, arka meniup telinga mungil milik eliza itu yang membuat mata eliza membulat besar, kini arka kembali menatap eliza lalu mendorongnya kesopa sehingga eliza terbaring dibawahnya.

Arka kamu mau apa, arka ini aku eliza, apa yang ingin kamu lakukan? Ujar eliza yang memberontak. Tanpa menghiraukan itu arka memengang tangan eliza diatas kepalanya, perlahan-lahan menurunkan wajahnya dan kini raut wajah mereka saling berhadapan, tanpa aba-aba arka perlahan mengigit kecil bibir eliza yang merah muda itu sampai membuat eliza merintih, semakin lama arka mulai mencium bibir eliza bahkan memperdalam ciuman panas itu yang menjulurkan lidahnya ke dalam ronggan mulut eliza yang membuat eliza tegang seketika membuat tubuhnya panas dingin karna ciuman arka itu, tapi eliza hanya terdiam karna itu pertama kali bagi dirinya, kini ciuman pertama eliza itu di rampas oleh arka, lalu arka melepaskan ciumannya memandangi tubuh mungil milik eliza itu dan kemudian ia mengecup leher eliza dengan sangat kuat saat kecupan di lehernya mulai memerah membuat arka yang ingin pindah kebagian lainnya, namun karna matanya yang sangat berat menahan kantup akhirnya ia kembali tertidur.

"Arka bangun, tubuhmu sangat berat, arka? Ujar eliza yang berusaha mendorong tubuh arka tertidur diatas tubuh mungil miliknya, dan akhir eliza berhasil lepas dari arka yang kini tertidur pulas di atas sopa. Astaga eliza apa yang arka lakukan padamu tadi, itu membuatku perpikir kosong? Ujar eliza sambil memengang bibirnya sembari mengusap apa yang arka perbuat tadi, eliza langsung beranjak dari tempatnya tadi buru buru ke dapur untuk mengambil minum."

Astaga apa yang kamu lakukan eliza? Kamu berduan di dalam rumah laki-laki tanpa ada orang disekitar bahkan sampai berciuman dengan laki-laki yang itu adalah bosmu sendiri? ujar eliza sambil menenguk minuman satu galon itu. Kemudian eliza mengambil selimut dikamar dan ternyata kamar itu adalah kamar arka sendiri yang pernah ditempati waktu itu. Wah jadi bernostalgia? ujar eliza sambil mengambil selimut yang ada di atas tempat tidur dan buru-buru turun untuk memberikan selimut itu kepada arka. Eliza pun menyelimuti arka.

"Hari sudah malam? Apa aku menginap saja disini ? Ujar eliza yang berjalan kembali ke kamar arka, karna lebih baik ia tidur disana dari pada nantinya ia diterkam oleh arka."