ayu ningtias binti Zaki harus merelakan pernikahannya berantakan karena mempelai pria tidak datang bersama keluarga nya.
tanpa di sangka bima Triadityatama paman mempelai pria yang datang menghadiri acara pernikahan. ayu yang di selimuti amarah dan dendam memaksa bima untuk menikahinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridha Azizah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18
Ayu yang tak tau itu berganti memandang bima dengan sesal. Bima malah tersenyum,merasa senang karena mama sinta begitu menyayangi istrinya , berbeda dengan mantan istrinya dulu,Lita. Bukan bima tak tau kenapa mamanya sampai begitu tak suka dengan Lita . Seiring berjalannya waktu dan bertambah dewasa nya pemikiran bima.Lita sebenarnya hanya memanfaatkan dan mengeruk uangnya saja .alasan itulah yang membuat mama sinta tidak menyukai Lita.
" Bima"
"Iya ma"
"Ayo kita ke mall, dia harus punya baju " ajaknya .
"Ini"
"Ini "
" dan ini"
Mama Sinta mengambil banyak baju dan menyerahkan nya pada ayu di salah satu toko termahal di mall
"Di coba ya yu"
Ayu terpaku diam dan syok melihat harganya, berkali kali lipat dari harga bajunya.
"Ayu?"
"Ini mahal banget ma" sambil berbisik menunjuk Tag harga baju.
" Tak apa yu ada tukang bayarnya"tukas mama sinta melirik bima.
"Sana,cepat masuk !" Suruh mama sinta mendorong lembut punggung ayu.
Ayu keluar dengan malu mu mencoba setiap baju yang mama sinta pilihkan wanita paruh baya itu puas mengangkat jempolnya.sedangkan bima diam terpesona di tempat nya berdiri, di belakang mama sinta.
"Cocok sekali" mama Sinta puas dan menyerahkan pilihan nya untuk sang menantu pada pelayan " bill nya mbak"
Ayu mengeluarkan handphone nya dengan cara yang bima ajarkan tadi tapi mama sinta menahan nya .
"Bima!! Bayar!"
" Tapi ma , om bima sudah memberi uang jajan yang banyak lihat." Ayu dengan semangat menunjukan saldo yang dia terima tadi siang.
"sayang ,ayu itu uang jajan.untik baju ,ada anggarannya sendri" mama sinta melirik sinis pada anak bungsunya.
"lagian uang segitu nggak cukup buat beli seblak!" Sambungnya hampir memukul bima lagi,tapi ia urungkan mengingat itu di tempat umum sangat tak elok, image harus di jaga.tangan yang sudah terangkat itu, berpindah menerima tas belanja dari pelayan yang sudah di bayar bima
****************
Di kediaman bima
"Baju , tas ,sepatu ,sandal ,dalaman dan jam tangan"
Mama Sinta sedang mengabsen barang barang yang di beli nya .
" Perhiasan ma!"cetus papa Idris menjentikan jarinya." Lihat leher dan tangan ayu, masih kosong nggak ada kilau kilaunya"
" Bima" sebut mama sinta dengan nada halus namun penuh penekanan.
"Iya , besok bima belikan "
Cepat ,ayu menggeleng ."nggak, om ini udah cukup banget. ini udah banyak banget om" tolaknya merasa tak enak dengan suaminya yang sudah keluar banyak.ayu tak bisa menghitungnya,yang jelas ratusan juta.
"enggak ayu sayang, ini sudah kewajiban suamimu lagian dia punya banyak uang , jangan cemas dia jadi miskin ,ini seperti mengeluarkan upil dari hidungnya ucap mama sinta dan papa Idris yang mempraktekkan,menyentil ujung kuku kelingkingnya dengan jempol.
" Kecil"
"Uangnya memang hanya selembar di dompet, tapi di rekeningnya tidak bereseri." mama Sinta terus membisiki kata kata menghasut ayu.
"Jadi ini belum seberapa. Teruslah meminta ,biar dia yang mencari uangnya ."
"Ehem kapan kita akan kerumah besan.?" Papa Idris bersuara .
"Secepatnya."
" Oh ya ? Mama gercep juga "
"Bima ingat mahar nya "
"Sudah bima atur ma"
"Kamu sudah buat mama malu dengan mahar lima puluh ribu ingat bima "
Papa Idris yang baru mendengar seketika mendelik.
****************
" om bima? "
Bima yang belum terlelap betul mendengar panggilan ayu dari balik punggung nya.
" Hem?"
"Maafin ayu ya om "
segemoyyy ituhhh