NovelToon NovelToon
LEMBAYUNG DI BALIK JENDELA

LEMBAYUNG DI BALIK JENDELA

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / duniahiburan / Fantasi Wanita
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Dedhy Karlang

Kehidupan Aira berubah ketika seorang pria misterius bernama Arga pindah ke rumah di sebelahnya. Arga adalah seorang penulis yang mencari inspirasi untuk novel terbarunya. Pertemuan mereka yang tidak disengaja menumbuhkan rasa penasaran di hati masing-masing. Seiring berjalannya waktu, keduanya mulai saling membuka diri dan berbagi cerita, menemukan bahwa mereka memiliki lebih banyak kesamaan daripada yang mereka duga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dedhy Karlang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MISTERI DI BALIK CINTA

Hari-hari terus berlalu dengan cepat, namun setiap hari adalah perjuangan bagi Aira. Merawat Arga yang kini mengalami gangguan jiwa tidaklah mudah. Meskipun begitu, Aira tetap tegar dan tabah. Setiap pagi, ia menyiapkan sarapan untuk Arga, mengajaknya berbicara meskipun hanya mendapatkan tatapan kosong sebagai balasan. Arga sering kali berteriak tanpa sebab, membuat suasana rumah selalu tegang.

Suatu pagi, setelah sarapan, Aira membawa Arga ke psikiater seperti biasa. Dr. Hendra, psikiater yang menangani Arga, memberikan beberapa saran baru untuk membantu menenangkan kondisi mentalnya. "Bu Aira, saya tahu ini sangat sulit, tapi terapi ini membutuhkan waktu dan kesabaran. Tetaplah kuat, Anda tidak sendiri dalam perjuangan ini," ujar Dr. Hendra dengan lembut.

Aira mengangguk sambil menahan air mata. "Terima kasih, Dokter. Saya akan berusaha sekuat tenaga."

Setelah sesi terapi, mereka kembali ke rumah. Aira mencoba beberapa teknik yang disarankan Dr. Hendra, seperti memberikan rutinitas harian yang teratur untuk Arga dan menciptakan lingkungan yang tenang dan aman. Meskipun sulit, Aira merasa ada sedikit harapan setiap kali Arga menunjukkan tanda-tanda kecil perbaikan.

Pada malam hari, saat Arga akhirnya tertidur setelah banyak usaha, Aira duduk di kamar anaknya, memandangi wajah kecil yang tengah tertidur lelap. Dia merasa bersyukur masih memiliki anaknya yang memberikan kekuatan untuk terus bertahan. Aira berdoa dalam hati, berharap Arga bisa pulih dan mereka bisa menjalani kehidupan normal kembali.

Hari demi hari, bulan demi bulan, perlahan-lahan ada kemajuan. Arga mulai menunjukkan sedikit respons terhadap lingkungan sekitarnya. Kadang-kadang dia mengikuti percakapan sederhana dan tidak terlalu sering berteriak marah. Meskipun begitu, kondisi mentalnya masih sangat rapuh dan membutuhkan perhatian penuh dari Aira.

Suatu hari, saat Aira sedang menyuapi Arga makan siang, dia melihat secercah kesadaran di mata mantan suaminya. "Aira...," kata Arga dengan suara pelan dan ragu.

Aira terkejut dan hampir menjatuhkan sendok yang dipegangnya. "Iya, Arga. Aku di sini," jawab Aira dengan suara lembut, penuh harap.

Arga menatap Aira dengan mata yang berkaca-kaca. "Aku... aku minta maaf," katanya dengan suara yang terputus-putus.

Air mata Aira mengalir deras. "Tidak apa-apa, Arga. Aku di sini untukmu. Kita akan melewati ini bersama."

Momen singkat itu memberi Aira harapan baru. Dia yakin bahwa Arga bisa pulih, meskipun butuh waktu yang lama. Dengan kasih sayang dan kesabaran, dia akan terus berjuang demi kebahagiaan mereka.

Beberapa minggu kemudian, Arga mulai lebih sering menunjukkan tanda-tanda kesadaran. Dia bisa berbicara dengan lebih lancar dan bahkan mulai membantu Aira dalam pekerjaan rumah tangga sederhana. Perkembangan ini memberikan kekuatan baru bagi Aira untuk terus berjuang.

Suatu sore, saat mereka duduk di teras rumah, menikmati teh bersama, Arga berbicara lagi dengan lebih tenang. "Aira, aku merasa sangat bersalah atas semua yang telah terjadi. Aku tidak tahu harus bagaimana..."

Aira memegang tangan Arga dan menatap matanya. "Arga, yang terpenting sekarang adalah kita bersama. Kita bisa menghadapi semua ini satu per satu. Aku tidak menyalahkanmu. Mari kita fokus pada masa depan."

Arga mengangguk pelan, matanya dipenuhi dengan rasa syukur dan harapan. "Terima kasih, Aira. Aku beruntung memiliki kamu dalam hidupku."

Hari-hari berikutnya diisi dengan berbagai aktivitas yang membantu memperbaiki kondisi mental Arga. Mereka sering berjalan-jalan di taman, membaca buku bersama, dan mengikuti terapi secara rutin. Setiap langkah kecil yang diambil memberikan harapan baru bagi mereka berdua.

Suatu hari, saat sedang berjalan-jalan di taman, Arga berhenti sejenak dan menatap langit. "Aira, aku ingin menulis lagi," katanya tiba-tiba.

Aira tersenyum lebar. "Itu ide yang bagus, Arga. Menulis bisa menjadi terapi yang baik untukmu."

Dengan bantuan Aira, Arga mulai menulis lagi. Awalnya hanya catatan kecil tentang perasaannya, namun lambat laun dia mulai menulis cerita-cerita pendek. Menulis menjadi pelarian dan bentuk terapi bagi Arga, membantu mengembalikan kepercayaan dirinya yang hilang.

Melihat perkembangan Arga yang semakin baik, Aira merasa semakin optimis. Meski perjalanan masih panjang, dia yakin bahwa mereka bisa melalui semuanya bersama. Kebersamaan mereka menjadi semakin erat, dan cinta yang dulu hampir hilang kini mulai tumbuh kembali.

Namun ada hal yang aneh di dalam di pikiran Aira, Arga sama sekali tidak ingat tentang pengkhianatan Aira di masa lalu. Dia tidak pernah menyebut bahwa Aira pernah tidur bersama Reza saat mengunjungi pameran seni di Korea. Arga juga tidak pernah membahas bahwa anak yang mereka rawat sekarang adalah anak dari Reza, bukan anak kandungnya sendiri. Semua ini membuat Aira merasa bingung dan bersalah.

"Apakah Arga benar-benar kehilangan sebagian memorinya? Ataukah dia hanya pura-pura melupakan semuanya seolah-olah tidak pernah terjadi?" pikir Aira dalam hatinya. Meski begitu, dia tidak ingin membahas masalah ini lebih lanjut, takut kalau itu akan mengganggu kembali mental Arga yang sudah sangat rapuh.

Namun, perasaan bersalah terus menghantui Aira. Dia merasa tidak adil kalau Arga tidak mengetahui kebenaran tentang apa yang sebenarnya terjadi. Tapi di sisi lain, dia tidak ingin merusak proses pemulihan Arga yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan kecil.

Aira berusaha untuk tetap kuat dan positif, meskipun ada bayangan gelap yang masih menyelimuti hatinya. Setiap hari dia mengingatkan dirinya sendiri bahwa cinta sejati adalah tentang memberi dan menerima, memahami dan memaafkan. Dan Aira siap menjalani semua itu demi kebahagiaan keluarganya.

Dengan penuh kasih sayang dan kesabaran, Aira merawat Arga setiap hari. Dia memastikan bahwa Arga mendapatkan semua yang dia butuhkan untuk pemulihan. Setiap malam sebelum tidur, Aira membisikkan doa untuk kesembuhan Arga, berharap suatu hari mereka bisa menjalani hidup normal kembali.

Meski perjalanan ini panjang dan penuh rintangan, Aira tidak pernah menyerah. Dia yakin bahwa dengan cinta dan ketabahan, mereka bisa melewati semua cobaan ini. Hari-hari yang penuh perjuangan berubah menjadi hari-hari penuh harapan. Setiap langkah kecil yang diambil menuju kesembuhan Arga adalah sebuah kemenangan bagi mereka.

Aira berusaha menciptakan rutinitas harian yang stabil untuk Arga, termasuk sesi terapi rutin dan kegiatan yang bisa membantu menenangkan pikirannya. Dia mulai melihat perkembangan yang lambat tapi pasti. Arga mulai menunjukkan sedikit kesadaran, meski kadang disertai dengan episode kemarahan yang tiba-tiba.

Suatu sore, ketika mereka sedang duduk bersama di teras rumah, menikmati teh hangat, Arga memandang Aira dengan tatapan yang lebih fokus daripada biasanya. "Aira, aku merasa ada sesuatu yang hilang dari ingatanku," katanya dengan suara pelan dan ragu.

Aira terdiam sejenak, tidak tahu harus bagaimana merespon. Dia merasakan beban berat di hatinya, tetapi dia tahu bahwa dia harus tetap kuat. "Apa pun itu, Arga, kita akan menghadapinya bersama," jawab Aira dengan suara lembut.

Arga mengangguk pelan, matanya tampak penuh dengan rasa syukur. "Terima kasih, Aira. Aku beruntung memiliki kamu dalam hidupku."

Meskipun masih banyak misteri yang menyelimuti masa lalu mereka, Aira berusaha untuk fokus pada masa depan. Dia yakin bahwa mereka bisa melewati semua ini bersama, dengan cinta dan kesabaran sebagai pemandu. Setiap hari adalah sebuah perjuangan, tetapi juga sebuah kesempatan untuk memperbaiki keadaan dan meraih kebahagiaan yang sejati.

Hari demi hari, bulan demi bulan, Aira dan Arga terus berjuang bersama. Meskipun masa lalu mereka penuh dengan kesalahan dan penyesalan, mereka memilih untuk menatap masa depan dengan harapan dan cinta yang baru. Dalam hati Aira, dia berjanji untuk terus mendukung Arga dan memberikan yang terbaik untuk keluarga mereka, apa pun yang terjadi.

1
Rha
susah di tebak ini alur ceritanya, keren pokoknya
Fitry Aryani
Tmlambah menarik ceritanya
Umi Anis
sangat bagus cerutanya.sedih tidakk berteke
Umi Anis
.
Rahayu Putri pratiwi
hai kak aku mampir nih..

saling sport ya🙏
Citra
saya suka baca ceritanya, sangat menarik
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
Fitry Aryani
Kayak kisah nyata/Facepalm/
Fitry Aryani
Keren alurnya, baru baca bab 1
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
Citra
kapan update bab baru pagi, ngk sabar nunggunya
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
Citra
begadang demi selesaikan babnya saya baca
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
Citra
Semangat mulisnya, aku suka baca novelnya
Citra
Tambah seru jalan ceritanya
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 2 replies
Evi
sedih njirtt/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
Evi
Sumpah, jalan ceritanya bagus sekali.
Muhammad Supri Prasetyo
ini kisah yang menarik...sebuah perjalanan...seseorang
Dedhy Karlang: Makasih da mampir membaca karyaku
total 1 replies
Muhammad Supri Prasetyo
kisah nya sangat menyentuh
Muhammad Supri Prasetyo
kisah nya sungguh mengharu kan
Evi
sampai di bab ini ajq dulu, sudah ngantuk soalnya
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
Evi
100 buat penulisnya
Evi
Wahhhh, baru baca separoh tapi menarik. layak mendapatkan pujian
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!