NovelToon NovelToon
Kesucian Untuk Tuan Adnan

Kesucian Untuk Tuan Adnan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Kisah cinta seorang wanita malam dan seorang Aparatur negara, Kisah cinta yang di awali dengan ketegangan berbuah manis karna seorang Aparatur negara berhasil menyelamatkan kehormatan sang wanita malam meskipun itu tidak berjalan dengan mudah. Banyak masalah yang mereka lalui.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21. Pergi.

Izza menjelaskan pada Ibunya bahwa itu bukan kesalahan Adnan dan Izza pun menceritakan perihal obat yang di suntikan Om Haris padanya.

Yesi benar-benar murka pada Haris.

Di saat itupun baik Yesi ataupun Izza sudah bisa menerima dengan lapang dada perihal apa yang sudah terjadi pada Izza, Mereka lalui kehidupan seperti biasanya.

Namun kini Izza lebih sering diam di rumah memainkan ponselnya.

Dan di tempat lain kini Haris sedang menyentuh pipinya karna baru saja tamparan keras mendarat di pipinya.

Haris meludah di depan Yesi tak terima akan hal yang di lakukan Yesi padanya. Yesi tak kalah murka saat itu, Yesi meluapkan rasa marahnya pada Haris.

"Apa yang kamu bilang ? Adnan sudah berhasil menidurinya ? Sudah ku duga. " ucap Haris dengan senyuman nakalnya.

Haris seketika merencanakan hal yang lebih buruk lagi pada Adnan. Pukulan yang ia terima dari Adnan tak mampu ia lupakan begitu saja. Adnan harus membayar atas pukulan yang dia lakukan pada Ayah tirinya itu.

Berita itupun sampai ke telinga Ibu Hasna, Ibu dari Adnan. Sehingga Ibu Hasna pun memutuskan untuk mendatangi kediaman Izza sesuai alamat yang di berikan oleh Haris.

Saat Ibu Hasna sampai di depan pintu rumah Izza, Ibu Hasna langsung menatap Izza yang kebetulan saat itu Izza lah yang membukakan pintu rumahnya.

"Saya mau bertemu dengan Izza. " cetus Ibu Hasna tanpa basa-basi.

Izza menatap wanita yang baru saja datang ke rumahnya dengan tatapan heran.

"Saya sendiri Bu, Saya Izza." Jawab Izza dengan tenang.

"Oh baguslah. " jawab Ibu Hasna menatap sinis ke arah Izza.

"Silahkan masuk Bu, " pinta Izza karna tidak pantas berbicara di depan pintu.

Ibu Hasna pun masuk. Mereka duduk berhadapan, Izza kaget saat tahu bahwa Ibu itu adalah Ibu kandung dari laki-laki yang sedang menjalin hubungan dengannya.

Tanpa Izza sangka Ibu Adnan meminta Izza untuk menjauhi Adnan dengan alasan ia tidak ingin memiliki seorang menantu yang latar belakangnya adalah wanita malam.

Izza terdiam, sejak awal dia sudah mempunyai keyakinan bahwa ia tidak akan meminta pertanggung jawaban dari Adnan sekalipun dia hamil.

Terlebih saat Ibu Hasna tahu bahwa Ibu Izza adakah Yesi. Tanpa Izza tahu Ibu Hasna pernah memergoki Om Haris sedang bercumbu mesra dengan Ibunya.

Keadaan semakin memburuk, tat kala teriakan Ibu Hasna menggelegar di rumah Izza.

"Dasar keluarga Kotor kalian ! Tidak cukup kamu bermain dengan suami saya Hah ? Sekarang kamu suruh anak kamu untuk bermain dengan anak saya. " caci maki terus terlontar dari mulut Ibu Hasna.

Yesi terima jika ia di Katai seburuk apa pun itu karna memang itu adanya, tapi jika Yesi mendengar Izza di Katai tidak baik Yesi tidak akan tinggal diam.

"Jaga mulut anda ! Anda itu sedang bertamu di sini, punya sopan santun sedikit bisa kan ? " tutur Yesi dengan mata membulat sempurna.

Izza kali ini benar-benar harus menjauh dari Adnan, " Karna Izza beranggapan bahwa apa yang di katakan Ibu Adnan benar. Dengan adanya Izza di samping Adnan itu akan merusak reputasi Adnan sebagai seorang Abdi negara yang di banggakan oleh negara. Apalagi Adnan selalu di jadikan panutan oleh orang yang mengenalinya. "

"Stop Tan, baik lah. Jika itu bisa membuat Tante tenang saya akan menjauhi Adnan. Tapi tolong jangan sesekali Tante memperlakukan Ibu saya seperti ini lagi. " tutur Izza tidak yakin dengan keputusannya.

Saat itu pun Ibu Hasna pergi dari rumah itu.

Izza tidak yakin bahwa ia bisa hidup bahagia tanpa ada Adnan di sampingnya. Ibu Hasna merasa Izza tidak main-main dengan keputusannya itu.

"Za ... Apa yang kamu katakan ? Bukan kah ... ! " ucap Yesi menatap lekat mata anaknya.

Izza menundukkan kepalanya seraya membiarkan air matanya jatuh begitu saja. Yesi menggerakan lembut tubuh Izza. "Nak ... Jangan lakukan ini demi Ibu, Ibu tidak mau kamu berkorban demi Ibu. "

"Tidak Bu, ini bukan hanya soal Ibu atau Aku Bu ! Tapi tentang reputasi Adnan, apa jadinya jika para atasan atau para bawahan Adnan tahu jika Adnan berhubungan dengan wanita malam seperti ku Bu ? " jelas Izza dengan air mata terus mengalir tanpa henti keluar dari matanya.

"Tapi Zaa .... Adnan belum tentu setuju dengan ini, bicarakan lah dulu dengan Adnan Za. " Yesi yakin bahwa Adnan mempunyai jalan keluar untuk ini. " jika kamu tidak mau menemui Adnan, biarkan ibu yang menemuinya. "

Izza tidak mengijinkan Ibunya menemui Adnan. " Jangan Bu, itu akan lebih memperburuk hubungan Adnan dan juga Ibunya. "

Yesi baru menyadari bahwa kali ini keputusannya menjadi wanita malam berdampak buruk bagi kebahagiaan Anak semata wayangnya.

Setelah hari itu, Izza memutuskan untuk pergi ke luar kota sampai batas waktu yang tidak di tentukan.

Setelah beberapa hari Izza pergi. Adnan pun selesai dari tugasnya. Adnan langsung mendatangi kediaman Izza, karna sudah beberapa hari tidak bisa ia hubungi.

Terkejut lah Adnan saat mendapati kediaman Izza begitu sepi, rupanya Izza membawa serta Ibunya pergi dari rumah itu.

Adnan masih berpikir jika Izza kini sedang pergi bersama Ibunya, namun lama-lama Adnan pun semakin bertanya-tanya tentang keberadaan Izza yang sudah beberapa pekan tidak ada di rumahnya.

Adnan setiap kali pulang dari tugasnya selalu menyempatkan diri untuk mendatangi rumah Izza. Sampai Adnan pun merasa lelah dan tersiksa.

"Za dimana kamu ? Sudah satu bulan ini kamu menghilang ? Tidak ada kabar sama sekali. Kemana aku harus pergi menemui kamu Za ? " lirih Adnan berkaca pinggang di depan gerbang besi rumah Izza. Sesekali Adnan mengusap kasar wajahnya.

Saat berada di rumah, Ibu Hasna selalu mendapati Adnan terdiam seorang diri. Bahkan kini Adnan lebih sering mengunci dirinya di dalam kamar. Adnan keluar kamar saat hendak pergi bertugas saja dan setelah pulang dari tugasnya pun Adnan langsung masuk ke dalam kamar tanpa mau mencicipi sedikitpun masakan Ibunya itu.

"Bang ... Ayo keluar, Ibu mau bicara. " Pinta Ibu Hasna mengetuk pintu kamar Adnan.

Adnan yang saat itu terus mencari informasi tentang Izza lewat sosial media enggan menuruti kemauan Ibunya.

"Nanti saja Bu, Adnan sedang tidak ingin di ganggu. " jawab Adnan di dalam kamar.

Ibu Hasna pun mengalah, ia pergi dari depan kamar Adnan.

Sementara di tempat lain Izza sedang sibuk dengan laptop di hadapannya.

"Za ? Makan dulu Nak. " Ucap Yesi pada Izza.

Yesi kini tidak lagi melayani laki-laki lain seperti saat Yesi berada di Ibu kota. Bahkan para pelanggannya pun sering mempertanyakan keberadaannya.

Izza merasa dirinya tidak ada selera makan beberapa hari belakangan ini. " Tidak Bu, Izza tidak mau makan. "

Yesi pun menghampiri Izza menyentuh kening Izza. " Kamu sakit ? " tanya Yesi.

Izza hanya menggerakan bahunya saja. " Entah lah Bu, Izza tidak ada selera makan. Izza selalu ingin muntah saat memakan sesuatu. "

Yesi masih beranggapan bahwa itu efek dari kelelahan saja, karna selama di luar kota Izza dengan giat terus memasarkan barang-barang nya di sosial media.

Izza sampai tidak sadar bahwa sudah dua bulan ia tidak datang bulan.

1
Lucy Lien Herniwati Quin
cerita yg menarik ....lanjut tor
Yulida Nurhainy
lagiiiii
Yulida Nurhainy
/Angry//Angry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!