NovelToon NovelToon
My Perfect Stranger

My Perfect Stranger

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Perasaan / Duda / Romansa Modern / Cinta setelah menikah / Tinggal bersama / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Pengantin Pengganti
Popularitas:6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nisaaayu

Berniat ingin menyelamatkan seorang pria dari pengkhianatan pernikahan justru membuatnya terlibat dan malah menjadi pengantin wanita pengganti. Friska Hallin Amanda, seorang gadis yang terpaksa berurusan dengan sang mempelai pria yang ternyata seorang CEO terkenal.

Dia tidak menyangka bahwa perbuatannya yang merusak pernikahan CEO tersebut justru mengantarkannya kepada pernikahan yang tak pernah Ia bayangkan. Friska terpaksa menggantikan mempelai wanita untuk menyelamatkan nama baik sang CEO.

"Saya tidak mau menikah dengan bapak!"

"Kamu harus mau! nama baik saya akan dipertaruhkan saat ini. Atau saya akan menghancurkan hidupmu beserta keluargamu!" begitulah ancaman Ardigo yang membuat pernikahan palsu itu akhirnya terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisaaayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu CEO

Hari ini seperti biasa, keadaan Fabiyan's Corp sangat sibuk dengan karyawan yang bekerja di ruangan dan meja masing-masing. Ada juga yang terlihat berlalu lalang membawa map berisi berkas penting perusahaan untuk diantarkan ke para atasan dan petinggi perusahaan.

Para anak magang juga tak luput dari kesibukan masing-masing. Mereka berusaha mengimbangi kemampuan kerja para karyawan dan staff Fabiyan's Corp. Terdapat enam divisi utama di kantor ini, yaitu divisi pemasaran, divisi produksi, divisi HRD, divisi keuangan, divisi pembelanjaan, dan divisi umum. Mereka bekerja sesuai dengan tugas yang di berikan oleh divisi manapun yang membutuhkan pertolongan. Namun ada juga pegawai yang menyuruh anak magang untuk hal hal lain seperti membuatkan kopi dan teh, seperti anak magang pada umumnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 11.30 yang menandakan waktu istirahat jam makan siang akan segera tiba. Friska berjalan menuju toilet untuk menuntaskan panggilan alamnya. Saat kembali dari toilet, dia berjalan menyusuri lorong yang terhubung langsung dengan ruang kerjanya. Saat berpapasan dengan seorang pria tinggi dengan paras tampan, dia sedikit terkejut ketika pria tersebut menunduk hormat kepadanya. Sang pria pun awalnya tersentak ketika melihat Friska di kantor ini, namun kemudian dia menunduk hormat seperti yang biasa dilakukannya kepada pemilik kantor ini.

Friska pun membalas tak kalah hormat dengan ikut membungkukkan tubuhnya

"Wahh sopan dan ramah sekali para karyawan disini. Padahal sepertinya dia orang penting" ujar Friska tidak habis pikir dan hampir saja bertepuk tangan saking takjubnya. Dia semakin jatuh cinta dengan Fabiyan's Corp

Friska bahkan masih memperhatikan kepergian lelaki tampan itu hingga ia pun ikut membalikkan tubuhnya. Tak lama kemudian panggilan seorang office boy menyadarkan Friska dan membuatnya kembali membalikkan tubuh untuk menatap seseorang yang baru saja memanggilnya

"Mbak!"

"Eh iya" balas Friska terperanjat

"Mbak anak magang disini?" tanya lelaki itu. Friska sedikit mengernyit melihat ekspresinya

"Iya Mas. Ada yang bisa saya bantu?"

"Aduh begini Mbak, saya sedang ditugaskan untuk mengantarkan kopi ini ke ruangan CEO. Tapi saya sudah tidak tahan ingin ke toilet, perut saya sangat mulas. Bisakah mbak menolong saya untuk mengantarkannya kesana? saya minta tolong mbak. Saya takut kena marah kalau kelamaan mengantarnya, untuk memanggil teman yang lain pun akan memakan waktu" melas pria tersebut. Mengetahui Friska adalah anak magang disini membuatnya sedikit lega untuk meminta tolong kepada gadis itu

Melihat itu pun Friska menjadi tidak tega untuk menolak meskipun dia sedikit takut untuk memasuki ruangan tersebut. Itu artinya dia akan bertemu langsung dengan orang nomor satu di kantor ini. Tak ingin berlama lama menyiksa sang office boy, Friska pun langsung menyetujuinya dan nampan berisi kopi itu pun sudah berpindah ke tangannya

"Ruangannya dimana, Mas?"

"Mbak naik lift itu sampai ke lantai 20, nanti mbak bisa tanya karyawan disana"

"Baiklah"

"Terimakasih banyak mbak" pria itu pun sangat bersyukur bertemu dengan Friska saat ini. Lalu dengan cepat berlari menuju toilet untuk menuntaskan hajatnya.

Friska pun berjalan menuju lift khusus karyawan seperti yang diarahkan oleh pria tadi dan menekan angka 20

Sementara itu pria yang tadi ditemui Friska melanjutkan langkahnya menuju ruangan yang biasa didatanginya. Setelah mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk, dia pun memasuki ruangan tersebut sambil menyerahkan sebuah map kepada seorang pria yang duduk di kursi kebesarannya

"Ini laporan produksi bulan ini pak" ujar Andre

"Terimakasih. Bagaimana dengan kopi saya tadi? mengapa belum diantar juga?"

"Saya sudah memesannya pak, sepertinya sedang diantar kesini" balas Andre. Pria itu pun hanya berdehem mendengar jawaban sang asisten

"Pak saya melihat nyonya muda disini" ucap Andre seketika teringat dengan Friska. Jangan tanya mengapa hanya dia yang mengenal Friska, karena saat upacara pernikahan Ardigo dia adalah salah satu orang yang menyaksikan keributan tersebut. Andre bahkan mengingat dengan jelas wajah serta aksi heroik Friska waktu itu.

Sementara para karyawan yang lain tidak mengenal Friska karena mereka hanya menghadiri resepsi pernikahan sang CEO dimana Friska disulap habis habisan menjadi sosok sempurna bak dewi. Bukan berarti Friska yang tanpa make up terlihat jelek, hanya saja dia terlihat seperti orang yang berbeda dan lebih natural

"Mana? saya tidak lihat. Saya hanya melihat kamu disini" balas Ardigo santai sambil matanya membaca laporan yang baru saja diberikan Andre

Anda tidak perlu menjadi pelawak, Pak. Cukup menjadi CEO yang baik untuk kami. Batin Andre yang tidak mungkin diucapkannya

"Maksud saya nyonya muda ada di kantor ini pak. Tadi saya berpapasan dengannya di lorong dekat lift" Andre menjelaskan maksudnya

"Dia memang magang disini" ujar Ardigo lagi masih terlihat tidak peduli

Suami macam apa yang tidak menyambut istrinya sendiri, Pak? kembali Andre bermonolog dalam hatinya

"Apa saya harus memindahkan ruangan nyonya muda, Pak?"

"Tidak perlu. Dia hanya magang disini, jadi biarkan saja dia bersama anak magang yang lain" ucap Ardigo yang langsung diangguki oleh Andre.

Tak lama kemudian suara ketuka pintu mengalihkan perhatian kedua pria dewasa di ruangan itu

"Buka pintunya, Ndre" titah Ardigo

Andre pun berjalan menuju pintu lalu membukanya. Dan betapa terkejutnya dia ketika mendapati seseorang yang baru saja mereka bicarakan sedang berdiri di depan pintu dengan membawa... NAMPAN BERISI KOPI??

Andre terbelalak melihat sang nyonya yang bertugas seperti OB disini. Dia berencana akan memarahi seluruh OB atau siapapun yang sudah menyuruh Friska untuk mengantarkan kopi. Sementara gadis tersebut hanya menunduk tidak berani mengangkat kepalanya, sehingga dia tidak melihat siapa orang yang berdiri di hadapannya saat ini.

Tangan yang sedikit gemetar menandakan bahwa jantung gadis itu sedang tidak baik baik saja. Demi apapun Friska sangat takut saat ini

"Si-silahkan masuk nyonya" ujar Andre mendadak gugup

Friska yang mendengar suara bass itu pun seketika mengangkat kepalanya dan terkejut mendapati lelaki tampan yang tadi memberi hormat padanya.

Apakah semua wanita di kantor ini dipanggil dengan sebutan nyonya? dan apakah dia CEO nya? Batin Friska bertanya tanya, dia segera tersenyum kikuk namun sedikit lega karena ternyata sosok CEO itu tidak seburuk ekspektasinya. Setidaknya dia sudah pernah saling bertegur sapa dengan sama sama menunduk dan memberikan hormat.

"Maaf Tuan, ini kopi anda" ujar Friska sesopan mungkin

"Ah anu itu bukan untuk saya nyonya. Silahkan masuk dulu" putus Andre akhirnya

Sementara Ardigo terlihat penasaran siapa yang sedang berbicara dengan Andre saat ini. Tubuh tegap Andre menutupi tubuh seseorang tersebut

Tak lama kemudian Andre memutar tubuhnya diikuti dengan seorang wanita di sampingnya. Tentu saja dia sangat mengenali sosok wanita dengan kemeja creme tersebut. Saat tatapan mata mereka bertemu, gadis itu pun sangat terkejut bahkan melebarkan matanya. Nampan yang sedang dipegangnya pun hampir terjatuh jika saja Andre tidak menahannya.

"Hati-hati nyonya" peringat Andre

"M-mas Ardigo?" Friska meyakinkan penglihatannya tidak salah. Sementara itu Digo hanya terdiam sambil memasang wajah datarnya

"Mas bekerja disini juga? Mana CEO nya? aku dimintai tolong untuk mengantarkan kopi ini" ujar Friska polos

Gubrak!!

Ardigo hanya menganga mendengar pertanyaan Friska. Ternyata gadis itu hanya terkejut melihatnya, bukan terkejut karena menyadari bahwa ini adalah perusahaannya.

Gadis ini benar benar menguji emosiku! batin Ardigo tidak habis pikir

"That's me. I'm the Boss" ujar Ardigo dengan percaya diri

Sementara itu Andre hanya bingung melihat pasangan suami istri ini

Sepertinya aku melupakan alasan mereka menikah. Ujar Andre mencoba memahami situasi ini

"APA??" Friska benar benar terkejut kali ini. Namun sebelum itu Andre sudah lebih dulu mengambil kopi tersebut dari tangannya takut kopi itu benar benar jatuh dan mengenai tubuh sang nyonya. Bagaimanapun Friska tetap nyonya nya bukan?

"J-jadi ini perusahaanmu? kamu CEO nya? kamu pemilik Fabiyan's Corp?" tanya Friska hampir saja jantungan

Inilah waktu yang ditunggu tunggu oleh Ardigo, melihat Friska terkejut dengan fakta tentang dirinya dan juga tentang kehebatannya. Karena dia masih saja merasa kesal ketika mengingat Friska memamerkan temannya yang hanya pemilik kafe, bahkan Vano sang anak pun ikutan mengagumi pria tersebut. Dia merasa tidak terima, harga dirinya terluka. Lalu dia hanya mengangguk pelan sebagai jawaban agar terlihat semakin berwibawa dan cool

"Ya, saya adalah CEO Fabiyan's Corp. Tempatmu magang saat ini!" ujar Ardigo memperjelas. Sementara itu Friska hanya termenung dengan pikiran yang tidak menentu.

Astaga kenapa aku lupa kalau dia memang seorang CEO dan punya sebuah perusahaan? Tapi aku tidak menyangka jika perusahaannya sebesar Fabiyan's Corp ini. Friska terus saja mencoba untuk menerima kebenaran ini

1
Nika Hidayah
Luar biasa
Khansa Rafani
ibu yg bijak
Khansa Rafani
itu namanya cinta karena nyaman dan terbiasa bersama..
Gusnimar Sjam
Luar biasa
Nafi Hirzi
Lumayan
Gusnimar Sjam
cakep.... naluri nya
Gusnimar Sjam
semakin cute CEO kita/Facepalm/
Rusmini Rusmini
ceritanya mengalir.../Rose//Rose/
Gusnimar Sjam
Luar biasa...
sejauh ini jalan ceritanya bisa membuat betah
dan setiap rangkaian kalimat bisa menjadi nyata dan terasa sangat menyentuh.
sangat menyenangkan bisa mencerna barisan dari kalimat - kalimatnya
visual yg diberi pun jadi menambah keseruan dlm membaca
teruslah semangat mencari ide yg membuat hidup certa mu /Angry/
Debby Feybe Mekutika
bagus alur ceritanya
phie
Luar biasa
Dian Rahmawati
wah Reyhan baik
Dian Rahmawati
friska kembali lg
Dian Rahmawati
sahabat yg baik
Dian Rahmawati
wah digo
Dian Rahmawati
modus
Dian Rahmawati
nyamuk nya besar
Dian Rahmawati
semoga digo usut pelaku nya
Dian Rahmawati
wah friska terluka
Dian Rahmawati
ardigo udh mulai cium2 kening noh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!