NovelToon NovelToon
Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran

Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran

Status: tamat
Genre:Tamat / cintamanis / CEO / Cinta Seiring Waktu / Naik Kelas / Pembaca Pikiran
Popularitas:172.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rositi

Berkat bantuan sang ayah yang bekerja sebagai sopir di keluarga kaya, Daisy diterima bekerja di perusahaan milik bos ayahnya. Namun, Daisy yang bar-bar, ceroboh, bahkan berisik, dituntut menjadi pendiam. Sebab Athan selaku anak dari bos ayahnya yang menjadi CEO di perusahaan Daisy bernaung, anti berisik.

Selain sangat pendiam sekaligus misterius, sejak kecil Athan merupakan seorang indigo. Namun karena kejadian memilukan di masa lalu, Athan yang awalnya bisa melihat sekaligus mendengar kejadian tak kasatmata, jadi kehilangan semua itu. Hanya saja, pertemuannya dengan Daisy membuatnya mendengar setiap isi pikiran bahkan suara hati Daisy yang sangat berisik.

Athan nyaris memecat Daisy yang sudah beberapa kali membuat masalah. Namun kenyataan ayah Daisy yang meninggal karena menyelamatkan Athan, membuat Athan merasa bahwa Daisy merupakan tanggung jawabnya. Fatalnya, meninggalnya ayah Daisy juga membuat rencana pernikahan Daisy dengan tunangannya batal.

“Menikahlah denganku! Aku bersumpah akan selalu membahagiakanmu!” ucap Athan sungguh-sungguh.

“Ketika orang kaya terlebih itu bosmu mendadak mengajakmu menikah. Padahal kamu enggak punya kelebihan selain bikin susah, satu-satunya alasan paling masuk akal kenapa itu sampai terjadi. Karena memang kamu akan dia jadikan tumbal pesugihan! Kabur saja Daisy, si bos Athan memang agak laen!” batin Daisy yang tentu saja, lagi-lagi bisa Athan dengar. Andai Daisy tahu, pasti ia tidak akan terus-menerus membahas sikap misterius Athan, di dalam hatinya apalagi pikirannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Puber

“Dijemput lagi?”

“Dia bahkan terkesan sengaja datang lebih awal. Karena sepertinya, dia sudah antisipasi aku jaga jarak!”

“Ya ampun jantung, ... tolong jangan kabur. Iya, emang. Agak laen. Di luar nurul bahkan BMKG. Masa iya, yang setampan dia, hidupnya tertata, ibarat cerita dia itu tuan muda, kok mau sama aku yang ... ck, ... cecunguk tak diharapkan!” batin Daisy sengaja melipir ketika Athan menghampirinya. Namun, dengan sigap Athan langsung lari mengejar kemudian menangkap lengan tangan kiri Daisy.

“B—bos, aku bakalan sampai tepat waktu, tanpa harus dijemput. Berasa buronan begini,” ucap Daisy menatap memohon Athan.

Hari ini Athan agak berbeda. Daisy merasakannya. “Oh iya ... Bos nyisir rambutnya mirip anggota Dewan. Itu pelumasnya kebanyakan. Memangnya sejak kapan dia pakai pelumas rambut?” pikir Daisy diam-diam mengawasi gaya rambut Athan dan baginya terlalu rapi.

“Ehm ... memangnya gaya rambut terbaruku yang sampai pakai pelumas rapi, kurang cocok, yah, buat aku? Terus tadi, ngapain Ren bilang aku jadi tambah keren kalau pakai pelumas rambut sisir rapi ke belakang semua?” pikir Athan jadi ketar-ketir sendiri.

“Eh bentar ... selain parfum yang khas, ... aku juga menghirup aroma lain dan ... kayak kenal! Masa iya, per—men?” pikir Daisy sambil agak mengendus-endus ke Athan. Namun tetap, Daisy masih sengaja menjaga jarak.

Pembahasan permen yang Daisy lakukan, langsung membuat Athan sibuk senyum sendiri. “Semalam aku beneran enggak bisa tidur. Jadi, ... aku sengaja ke Alfa 24 jam buat beli beberapa permen mint. Sebenarnya dini hari tadi, aku sempat ke sini. Namun aku enggak tega buat bangunin kamu.”

Cerita dari Athan yang terdengar sangat jujur, membuat Daisy syok parah. Untung Athan masih menahan kuat lengan tangan kiri Daisy. Namun khusus ekspresi Daisy, kalian tak perlu mengetahuinya lantaran penampilan Daisy kali ini benar-benar jauh dari cantik bahkan layak.

“Masih tentang permen dan ... dan, ciuman?!” batin Daisy syok dan mendadak bengek. Tangan kanannya yang tidak ditahan Athan, berangsur menahan dadanya di tengah kenyataannya yang memilih menunduk.

“Jujur, harus aku akui, aku telat merasakan puber. Terlalu banyak hal yang membuatku tak ada waktu untuk merasakannya,” lanjut Athan benar-benar jujur.

“Terus ini maksudnya, aku harus menemani masa pubernya yang telat? Atau, ... aku jadi alasannya merasakan puber—ah masa iya?” pikir Daisy merasa konyol pada cara pikirnya sendiri.

“Bangun lebih awal buat kencan sebelum bekerja, bisa menjadi rutinitas kita agar kita tetap selalu puber!” ucap Athan.

“Ini apa lagi? Bos serius?” lirih Daisy menatap ngeri Athan.

Tanggapan Daisy yang terus meragukannya membuat Athan bingung. “S—sebenarnya serius versi kamu, aku harus bagaimana? Ciuman, pelukan, atau lebih? Sementara kamu tetap belum siap buat kita menikah dalam waktu dekat!” ucap Athan tegas sekaligus serius.

“Aku rasa, ini terlalu cepat. Kamu terlalu masya Allah buat aku, sementara aku terlalu masalah dalam segala hal!” batin Daisy terlalu bingung dengan perubahan tiba-tiba dalam hidupnya. Pertama mengenai kepergian ayahnya. Kemudian Dimas yang akhirnya membuka topengnya. Dan yang paling sulit diterima akal sehat, tentu Athan yang sampai melakukan segala cara agar Daisy yakin bahwa pemuda itu mencintainya.

“Harusnya wanita seperti Daisy, suka yang manis-manis. Dia pasti suka pria yang perhatian sekaligus bertanggung jawab. Termasuk ke ibu dan adiknya, pasti Daisy berharap aku juga perhatian ke ibu dan adiknya,” batin Athan sambil membingkai wajah Daisy menggunakan kedua tangannya. Selain itu, ia juga mengabsen wajah Daisy dengan bibir maupun punggung hidungnya.

“Ya ampun ...,” batin Daisy merasa dadanya nyaris meledak. Di sana seolah banyak bunga yang bermekaran secara serempak dan benar-benar penuh warna.

Jadi, niat Athan hanya berkencan berdua dengan Daisy, mendadak berubah. Karena Athan juga sengaja mengajak ibu dan adik Daisy. Sarapan bersama dipilih Athan menjadi acara kebersamaan mereka.

Sepanjang kebersamaan, Athan selalu duduk di sebelah Daisy. Ketika Daisy jadi pendiam, Athan justru jadi agak lebih aktif dalam berbicara. Selain itu, Athan juga akan menjadi pendengar baik untuk setiap cerita dari ibu dan adik Daisy.

“Berasa sudah resmi gara-gara Bos sedang puber,” batin Daisy sambil melambaikan tangan kanannya ke ibu dan adiknya. Beres sarapan di salah satu rumah makan terdekat, mereka memang langsung mengantar ibu dan adik Daisy ke TK.

Namun pulangnya, ibu Syifa dan Daniel yang sengaja jalan kaki, disuguhi oleh pemandangan kurang mengenakan. Sebab Dimas yang membawa ibu Lilis, ada di depan gerbang rumah ibu Syifa.

“Terakhir, rumah orang tua Daisy belum dipagar gerbang gini ya, Mas. Nah sekarang, jadi kelihatan bagus!” ucap ibu Lilis terkesima pada keadaan rumah ibu Syifa.

Ibu Lilis menjadi orang pertama yang melihat kepulangan ibu Syifa dan Daniel. Keduanya melangkah bergandengan, dan ibu Syifa yang menggendong tas Daniel.

“Kayak kenal,” ucap ibu Syifa belum begitu mengenali Dimas maupun ibu Lilis. Sebab pandangannya memang agak terganggu jika harus melihat dari kejauhan, apalagi sampai dalam suasana panas-panas seperti sekarang.

“Itu kan si tukang siomay yang merangkap jadi tukang bangunan sekaligus pohon pisang, Bu. Si manusia yang jantung, tapi enggak punya hati!” ucap Daniel langsung sinis.

Detik itu juga ibu Syifa mengernyit. Ia menatap Dimas maupun ibu Lilis dengan saksama, silih berganti. Kemudian, ia mengalihkan tatapannya itu kepada Daniel. Lain ketika Daniel berhadapan dengan Athan dan membuat bocah itu antusias sekaligus hangat.

“Bu ...!” seru Dimas langsung menyikapi ibu Syifa dengan sangat hangat.

Berbeda dari biasanya, kali ini Dimas sampai berinisiatif sungkem kepada ibu Syifa.

Selain ibu Syifa yang langsung mundur dan tak bersedia membiarkan tangan kanannya disalami bahkan sekadar disentuh Dimas. Daniel juga menatap sinis Dimas dan ibu Lilis, silih berganti.

“Tanda-tandanya bakalan agak sulit nih. Masa dingin begini tanggapan mereka,” batin ibu Lilis diam-diam melirik sinis ibu maupun adik Daisy.

“Ngapain kalian ke sini? Bukankah semuanya sudah selesai?” ucap ibu Syifa galak.

Mendengar itu, Dimas dan sang ibu kompak sibuk menggeleng, sebelum keduanya juga kompak menatap satu sama lain. “Beres bagaimana, Bu?”

“Kalian amnesia, atau memang sudah gillaaaa?!” balas ibu Syifa kali ini sampai teriak. Ia berangsur menyingsing lengan panjangnya hingga siku.

Balasan ibu Syifa barusan langsung Dimas dan ibu Lilis, kaget bukan main.

“Maksud Ibu, yang aku dan orang tuaku meminta ke Daisy agar Ibu menikah lagi? Itu hanya prank bagian dari kejutan sebelum pernikahan kami, Bu!” jelas Dimas sejelas-jelasnya dan sampai detik ini masih berusaha sangat santun. Malahan saking santunnya sikapnya selama ini, Dimas mengakui bahwa dirinya belum pernah sesantun sekarang.

“Buuug!” Bogem tangan kanan ibu Syifa mendarat di pipi kiri Dimas. Ibu Syifa melakukannya sekuat tenaga. Sementara bogem Daniel juga menyusul menin.ju adik sekaligus senjata pamungkas Dimas yang ada di pangkal perut.

Ibu Lilis langsung syok bahkan jantungan atas balasan brutal dari ibu dan anak di hadapannya yang begitu kompak. Dimas langsung terkapar setelah sempat sempoyongan dan sekadar bersuara saja tidak bisa.

“Jangan bermimpi menjadi sampa.h di kehidupan putriku lagi. Sudah bagus kalian masih bisa bernapas dengan tenang setelah kekejian yang kalian lakukan kepada Daisy!” tegas ibu Syifa yang meski wajahnya imut layaknya Daisy, tapi tetap perkasa.

1
Hilmiya Kasinji
ada cerita sebelum cerita ini kah?
Hilmiya Kasinji
mas Athan bagai pangeran berkuda putih buat Daisy 😅
Hilmiya Kasinji
hadewww....orang tua dimas Iki , wajah anak pas2an , Yo gak kaya pisan kok kyk e sombong tenan yo
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Daisy sebelum kayak sekarang kan emang mau dijadikan tumbal sama Dimas sekeluarga Mbak 😂. Novel : Tumbal Pengantin Perawan Kebaya Merah
total 1 replies
Hilmiya Kasinji
Dimas oh Dimas
Hilmiya Kasinji
astaghfirullah ... gak habis pikir dengan pikirannya si Daisy...jadi tumbah pesugihan jare 😅🤭
Hilmiya Kasinji
bang Athan sweet banget...mending Daisy nya sama Athan ya , walaupun nanti Athan bakalan ngenes
Hilmiya Kasinji
sepertinya Dimas buka. calon suami yg ngayom ke istri
Hilmiya Kasinji
ya Allah kak, baru awal aku udah mewek gak karuan
Hilmiya Kasinji
kasian pak maryo....dedikasinya tinggi banget ya
Hilmiya Kasinji
kak rositi memang pintar , disetiap karyanya mesti terselip pengetahuan ato kata2 bijak
Imaz Ajjah
Luar biasa
pipit
luar biasa
Ades Astiti
novel kakak selalu bagus walo yg ini banyak bawang
Yandri Tefi
dimas takut peletnya luntur ya ka othor 😁😁😁🤣
Yandri Tefi
good job mas athan 😘😘
yonahaku
lanjut baca walaupun sudah tamat semangat
FiaNasa
🤣🤣🤣🤣🤣🤣ih si Daniel nih 🤣🤣🤣🤣
FiaNasa
si Daniel ganggu aja 🤣🤣
FiaNasa
so sweat...Athan ternyata orangnya romantis walaupun. sedingin es dikutub Utara 🤣🤣🤣🤣
FiaNasa
Dimas ini memang g ada otak kali ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!