NovelToon NovelToon
XAVIERA TRANSMIGRATION

XAVIERA TRANSMIGRATION

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Mafia / CEO / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:54.5k
Nilai: 5
Nama Author: Eisa Luthfi

Tentang Brina yang terbangun di tubuh yang sangat asing baginya. Ini sangat mustahil, tetapi nyatanya ini adalah sebuah takdir yang tidak dapat dirubahnya.

Juga jangan lupakan tentang seorang ketua mafia yang akan berubah menjadi kucing nakal di hadapannya!

....

"Xaviera.... Xavier" pria itu mengerutkan keningnya sekilas, mengapa ia baru sadar jika nama mereka itu kembar, ya ampun Reymond tidak dapat berkata-kata lagi!

"Iya Dad?"

"Hm?"

Dengan helaan napas sekali lagi, ia meyakinkan kalimat yang akan ia ucapkan kepada mereka.

"Sepertinya kalian harus segera di nikahkan!"

....



#Karya baru no.11 (6 Mei 2024)
#Karya baru no.12 (4-5 Mei 2024)
#Karya baru no.13 (3 Mei 2024)
#Karya baru no.14 (2 Mei

DI USAHAKAN UPDATE SETIAP HARI!

~XAVIERA TRANSMIGRATION~⏳️
No Plagiat❌
Ig Author @eisa.luthfi20 & @fiyaa.scribble

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eisa Luthfi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17

Hati-hati typo!

...~XAVIERA TRANSMIGRATION~...

"Kemarilah!"

Viera melirik kesekeliling, lalu jarinya menunjuk dirinya sendiri "Saya?"

Seseorang di dalam mobil itu berdecak tidak sabar "Iya cepatlah!"

Viera lalu berjalan kearah mobil itu "Ada apa Tuan Xavier?"

Xavier terpaku pada gadis yang berdiri di samping mobilnya itu. Rambut yang sudah acak-acakan, seragam tidak terlalu rapih. Padahal biasanya Viera sangat rajin, tetapi kenapa penampilan seperti ini tambah menarik dimata pria itu?

Viera menjentikan jarinnya di depan wajah Xavier "Ada apa Tuan cepatlah, saya buru-buru mau pulang" gadis itu bersedekap.

"Naiklah!" ucap Xavier tersadar setelah diam-diam mengagumi Viera.

"Saya lagi nunggu Daddy!"

"Hanya ada saya, cepatlah masuk atau harus dipaksa?"

Viera berdecih, tapi tak urung ia mengikuti perintah Xavier dulu. Kali ini ia terlalu cape kalau berdebat. Setelah itu Xavier melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Mau kemana?"

Xavier melirik ke arah Viera, kemudian fokus mengemudi lagi. "Maunya kemana?"

Dalam hati kecil Viera menggerutu. Dia kan sedang bertanya, kenapa malah dijawab juga dengan pertanyaan?

Sepanjang jalan dua manusia berbeda gender itu hanya diam dengan pemikiran mereka masing-masing, tidak ada yang berniat ingin memulai obrolan.

Dalam hati Viera merasa gelisah "Datanglah dimimpiku malam ini Viera, aku akan membantumu" batinnya. Sampai tidak sadar jika mobil itu sudah berhenti di suatu tempat.

Melirik ke samping, nampaknya Viera hanya diam saja. Dengan cepat Xavier keluar dari mobil lalu membuka pintu samping tempat Viera. Disaat itu juga Viera tersentak kaget karena pintu mobil itu di buka tiba-tiba oleh pria itu.

"Mau sampai kapan di mobil hm?"

Viera menggercap lalu matanya melirik sekeliling "Ini dimana?" tanyanya kemudian.

Xavier tidak menjawab, tapi ia menarik tangan Viera lembut agar gadis itu tidak membetontak. "Temani aku!"

Aku?

Sepertinya Viera tidak sadar dengan kata itu, ia lalu menghentakan tangannya. "Aku ingin pulang Tuan Xavier!"

Xavier otomatis menghadap kearahnya "Kenapa? Kau tidak suka bersamaku?"

Skak.

Sekarang Viera merasa aneh, pertanyaan macam apa itu? Ia mengerutkan dahinya bingung. "Ada apa dengan anda Tuan?" ia mencoba untuk tenang, kali ini sepertinya ia sedang sensitif hingga enggan bertele-tele. "Anda seorang mafia, bagaimana mungkin saya suka berdekatan dengan anda? Nyawa saya mungkin bisa hilang kapanpun!"

Dengan bersedekap dada, Viera mencoba memberanikan diri menatap pria yang lebih tinggi darinya itu tajam.

Sedangkan pria itu menggertakan giginya dengan kedua tangan yang mengepal. Kenapa kenyataan ini membuat hatinya mencelos? Apakah seorang mafia tidak boleh berdekatan dengan seseorang yang telah menarik perhatiannya?

Ditambah jika kehadirannya membuat nyawa gadis itu terancam?

Xavier menghela napasnya kasar, ia menyugar rambutnya dengan sedikit menariknya. Ia harus pandai memperlihatkan emosi, karena yang ia hadapi adalah seorang gadis. Ia tidak ingin salah tindakan ataupun salah kata. Baginya menyakiti wanita itu adalah hal yang paling hina, karena ia teringat Mommynya.

"Bolehkan kau beri aku kesempatan untuk menjelaskan sesuatu?" tanyanya hati-hati.

"Tidak hari ini, saya sedang pusing. Mungkin dilain kesempatan, saya ingin pulang sekarang" tolak Viera mentah-mentah, sungguh gadis itu hari ini merasa berantakan. Bahkan pikiran dia saja tidak tenang sejak pagi tadi.

Pria itu menghela napasnya kasar "Baiklah, aku antar" tanpa kata Viera mengikuti Xavier untuk memasuki mobil.

Xavier rupanya benar-benar harus lebih banyak bersabar, ternyata menaklukan musuh lebih mudah daripada menaklukan seorang gadis.

Di perjalanan Xavier sering melirik ke arah gadis itu, Viera hanya diam dengan melihat ke arah kaca dengan pandangan kosong.

"Apa yang terjadi denganmu Viera?"

...⏳...

Sesampainya di mansionnya, Viera melangkahkan kakinya lesu menuju kamarnya. Bahkan Anite yang memanggilnya dari ruang makan ia hiraukan. Tujuannya hanya satu, ia ingin menyendiri!

Ia mengunci pintu kamarnya rapat, lalu badannya meluruh ke lantai.

"Viera, kenapa semua ini menjadi rumit?" ia menghela napasnya kasar. "Gue pikir ini adalah hukuman Tuhan saja, tetapi ternyata lo ingin gue bantu lo? Tapi bantu apa Viera?" ia mengacak-acakan rambutnya.

"Pasti ada sesuatu kan?" gumamnya lagi. "Ayo dateng lagi, gue bakal dengerin semuanya" Viera beranjak untuk membersihkan diri, sepertinya setelah mandi pikirannya akan jauh lebih tenang.

Beberapa menit kemudian ia sudah rapih dengan kaos rumahannya, perutnya terasa lapar. Mau tidak mau ia harus makan walau ia tidak berselera, karena ia teringat akan janjinya pada 'Mommy Viera' untuk menjaga tubuh yang ia tempati ini.

"Nona tidak apa?" pertanyaan itu muncul disaat Viera baru mendudukan dirinya di kursi makan.

Gadis itu mencoba tersenyum "Iya Kak, maaf tadi buru-buru pengen mandi jadi aku ngga makan dulu" terlihat Anite mengangguk memakluminya.

"Tidak apa Nona, kan lebih bagus seperti itu agar lebih segar. Ini makannya, harus di habiskan ya!"

Viera mengangguk semangat setelah menerima 1 porsi makanan dari Anite, ia memakannya perlahan.

Sepertinya efek mandi lalu makan membuat rasa kantuk menyerang. Setelah kembali lagi ke kamarnya, secara tidak sadar ia sudah terlelap dalam tidur siangnya.

...⏳...

Reymond mengerjakan pekerjaannya di kantor dengan gelisah, apakah keputusannya sudah benar? Apakah sepertinya ia harus jujur saja kepada putrinya?

Iya, mungkin jujur lebih baik daripada Viera mengetahui ini dari orang lain. Siapa lagi orang yang dapat putrinya andalkan selain dia?

Ia sudah bersyukur karena kembali melihat senyum di wajah putrinya , walaupun sesekali rasa rindu itu datang tanpa diminta. Rindu pada sosok Viera yang sesungguhnya, rindu pada kehangatan keluarga disaat wanita yang ia cintai masih di sisinya.

Karena ia selalu mementingkan pekerjaan, sehingga membuatnya begitu jauh dari putri kecilnya yang menggemaskan. Seiring berjalannya waktu putrinya bahkan engga hanya untuk basa-basi dengannya.

Apakah ia tidak akan dapat kesempatan untuk meminta maaf pada jiwa putrinya?

"Maafkan Daddy Viera, Daddy sangat menyesal" ia menangkupkan kedua telapak tangan di wajahnya, bahunya terisak pelan. Hanya ada dia di ruangan ini, biarlah ia menyesali perbuatannya.

Ia tidak akan membiarkan senyum dari wajah putrnya hilang lagi dan berganti dengan ekspresi datar itu.

Ketukan dari pintu membuatnya dengan cepat menghapus air mata yang luruh itu dengan sapu tangannya. Setelah meneguk air putihnya, ia lalu mempersilahkan seseorang diluar sana untuk masuk.

"Masuklah!"

"Maaf mengganggu Tuan" Jordan nampaknya menyadari dari raut wajah bossnya, sepertinya boss nya habis menangis.

"Katakan ada apa?"

"Tuan Marcel bilang, ia harus menyampaikan laporan dari Tuan Xavier. Bahwa tadi Nona Viera nampaknya tidak seperti biasanya" Jordan menjeda kalimatnya. "Sebaiknya anda pulang saja Tuan, temani putri anda. Biar saya yang melanjutkan pekerjaan ini."

Mendengar itu membuat Reymond buru-buru mengambil tas kerjanya "Baiklah saya pulang dulu, kerjakan saja di ruangan ini. Aku percayakan padamu Jordan!" ia menepuk pundak tangan kanannya itu lalu bergegas untuk pulang.

Reymond mengendarai mobilnya dengan gelisah, ia takut jika Viera sakit atau terkena masalah.

Sesampainya di mansion dengan cepat ia masuk ke dalam mansion, di ruang tamu terdapat Anite yang sedang bersih-bersih bersama dua orang pekerja lainnya.

"Anite, dimana putriku?" pertanyaan itu membuat Anite menghentikan aktifitasnya.

"Maaf Tuan, Nona sudah tertidur setelah makan tadi."

Langsung saja pria paruh baya itu menaiki anak tangga menuju kamar putrinya.

Ia mendorong pintu yang tidak terkunci itu perlahan , setelah itu ia mendudukan dirinya di pinggir ranjang.

"Tidak panas" gumamnya setelah meletakan punggung tangannya di dahi putinya. Ia mengelus surai putrinya sayang, tetapi pergerakannya malah membuat Viera terbangun.

"Daddy?"

.

.

.

Part ini udah panjang belum?

TERIMAKSIH BANYAK DUKUNGANNYA YAA♡♡

1
Sribundanya Gifran
lanjut
Rohimah
ceweknya ceroboh, g suka
jdi malass baca
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor💪💪💪💪
Kim Suho
cool
Moh Rifti
next
Sribundanya Gifran
lanjut thor💪💪💪💪
Sribundanya Gifran
kereeeeennnnnn
Moh Rifti
up
Moh Rifti
/Kiss//Kiss//Kiss/
xixi
crazy up up up
Moh Rifti
/Determined//Determined/
Sribundanya Gifran
lanjut
Nurani
kurang ka up LG y
Moh Rifti
up
Moh Rifti
/Determined//Determined//Kiss//Kiss//Kiss/
Moh Rifti
/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Lina Sofi
kaya misi selesai balik k raga asli kasian xavier
Moh Rifti
/Determined//Determined/
Moh Rifti
next
Moh Rifti
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!