NovelToon NovelToon
Istri Yang Tak Diinginkan

Istri Yang Tak Diinginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:47.4k
Nilai: 5
Nama Author: Anindita Ningtias

Saling mengenal satu sama lain sejak dibangku sekolah namun Leon sangat membenci Elvira karena alasan yang sampai saat ini tidak dimengerti oleh Elvira.

Dan kebencian Leon terhadap Elvira semakin bertambah ketika keduanya dijodohkan oleh kedua orang tua mereka.

Leon menganggap Elvira sebagai wanita licik. Elvira merusak hidupnya. Sedangkan Elvira menganggap Leon sebagai cinta pertamanya yang kini menjadi pangerannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anindita Ningtias, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Sesuai dengan janjinya tadi malam, pagi ini Elvira membuatkan nasi goreng seafood super special untuk Leon karena hari ini isiannya lebih lengkap daripada sebelumnya yang pernah ia buatkan untuk Leon.

"Kau tidak makan?" tanya Leon saat melihat Elvira masih sibuk di dapur sembari mengotak-atik ponselnya.

"Tunggu sebentar, aku lagi mencatat bahan yang tidak aku punya" ucap Elvira tanpa menoleh ke arah Leon.

Leon dengan patuh menunggu Elvira selesai dengan kegiatannya dan benar saja saat Elvira selesai ia langsung menuju kearah meja makan dan duduk diseberang Leon.

"Kenapa tidak memakannya, kau tidak suka ini?" tanya Elvira sedikit manyun.

"Kau memintaku menunggumu" ucap Leon kini membuat Elvira sedikit kaget.

"Aku? Kapan aku memintamu menungguku? Lalu sejak kapan kau mendengarkan kata-kataku?" ucap Elvira spontan karena kaget.

Ucapan Elvira sontak membuat Leon tersadar, ia berdehem menghilangkan kecanggungan ini dan langsung menyendok nasi goreng ke piringnya sendiri sedangkan Elvira menutup mulutnya saat sadar apa yang baru saja ia katakan pada Leon.

"Pelan-pelan saja" ucap Leon saat melihat Elvira tersedak dan segera menuangkan air ke gelas.

"Terima kasih" ucap Elvira setelah meminum air yang diberikan oleh Leon.

Karena memikirkan ucapannya pada Leon tadi membuatnya tersedak, suasana kembali hening hingga akhirnya Leon membuka suara.

"Terima kasih sarapannya, ini enak" ucap Leon memunculkan senyuman manis di wajah Elvira.

"Benarkah? Siang ini aku mau masak udang saus mentega, ini pertama kalinya untukku kemarin aku diajarin sama bibi" ucap Elvira penuh semangat, ia sangat excited bercerita setelah mendapat pujian dari Leon.

"Kau mau mencobanya?" tanya Elvira lagi.

"Siang ini aku tidak bisa pulang dan mungkin aku akan pulang larut" ucap Leon membuat Elvira kecewa, itu terlihat jelas diwajahnya karena Elvira terang-terangan membuat wajah sedih.

"Oh yasudah, tidak apa" ucap Elvira lemah.

"Kau mau pergi berbelanja kan? Apa kau bisa mengantarku ke kantor?" ucap Leon

"Mobilmu- oh.." ucap Elvira yang kemudian mengingat jika tadi malam Leon mengatakan mobilnya sedang diservis.

"Ayoo, aku ambil tas dulu. Apa kau bisa menaruh ini di wastafel? Aku akan mencucinya nanti" ucap Elvira menunjuk piring kotor bekas mereka makan.

"Tentu" ucap Leon.

Elvira langsung beranjak dari duduknya menuju kamar untuk mengambil tas dan kunci mobilnya, Leon sudah menunggunya di teras begitu ia melihat Elvira ia menadahkan tangan.

"Biar aku yang mengemudi" ucap Leon dan dengan senang hati Elvira memberikan kuncinya.

Tanpa banyak cerita lagi mobil yang dikendarai mereka melaju di jalanan menuju kantor tempat Leon bekerja mungkin karena jalanan ini sudah biasa Leon lalui perjalanan mereka pun tidak memakan waktu lama, rasanya baru saja mereka beranjak dari rumah kini mereka sudah tiba didepan perusahaan.

"Terima kasih" ucap Leon

"Iya tidak masalah" ucap Elvira tersenyum.

Leon keluar dari mobil dan Elvira pindah ke kursi pengemudi tanpa keluar dari mobil dan betapa kagetnya ia saat Leon kembali membuka pintu mobil.

"Kenapa kenapa? Ada yang tertinggal?" tanya Elvira kaget segera membetulkan duduknya.

"Nanti siang kirimkan saja makanannya, aku akan memakannya di kantor" ucap Leon membuat Elvira terdiam lalu perlahan terbentuk senyum yang indah di wajahnya.

"Baiklah, aku akan mengirimkannya nanti" ucap Elvira kembali bersemangat.

"Terima kasih" ucapnya lagi.

"Tidak masalah, justru aku yang berterima kasih karena diantarkan makan siang" ucap Leon

"Yasudah, hati-hati" ucap Leon lagi lalu menutup pintu mobil.

Elvira mengendarai mobil pergi meninggalkan perusahaan Leon dan Leon pun berjalan memasuki perusahaannya.

Sepanjang jalan Elvira bersenandung mengikuti irama musik yang ia putar di mobilnya, saat di lampu merah perhatiannya tertuju pada mobil didepannya.

Mobil yang tidak asing baginya saat lampu sudah hijau mobil kembali jalan Elvira kaget saat melihat plat mobil yang didepannya itu, bukan tidak asing lagi tapi itu benar mobil Leon.

"Apa Leon servis mobil didaerah sini? Apa mereka sedang tes drive?" ucap Elvira berfikir positif.

Mobil Leon berada di jalur yang sama dengannya dan tetap berada didepannya karena ia pun tidak berniat untuk memotong jalan mobil tersebut, seketika Elvira mengernyitkan keningnya saat melihat mobil Leon parkir didepan sebuah coffee shop.

"Mereka bahkan membawa mobil klien mereka ke coffee shop?" ucap Elvira heran.

Elvira tidak ambil pusing tentang itu dan nanti dirumah ia akan mengatakannya saja pada Leon biar Leon tidak menservis mobilnya disitu lagi, mereka menggunakan mobil klien mereka untuk urusan pribadi itu sudah termasuk tindakan yang tidak benar.

Elvira singgah ke supermarket untuk membeli kebutuhan dapur yang tidak ada dirumah, ia juga menyetok kembali snack-snack di ruang keluarga.

Saat sedang asyik memilih belanjaan ia dikagetkan oleh seseorang yang tiba-tiba menepuk pundaknya.

"Elvira bukan?" ucap orang itu membuat Elvira menoleh kearahnya.

"Iya?" ucap Elvira kebingungan karena ia tidak mengenal orang didepannya.

"Kau sangat berubah" ucap orang itu dan Elvira tertawa canggung.

"Ahaha.. Tapi maaf, siapa ya? Aku tidak terlalu bisa mengingat orang" ucap Elvira ragu takut menyinggung perasaan pria itu.

"Ah sorry.. kau mungkin tidak mengenalku karena kita tidak pernah bicara satu sama lain" ucap pria itu.

"Aku Victor" ucap pria itu dan benar saja meskipun sudah memperkenalkan diri Elvira tidak bisa mengingat temannya yang bernama Victor.

"Maaf" ucap Elvira merasa bersalah karena tidak bisa mengingatnya.

"Tidak-tidak, tak masalah karena kita memang tidak pernah berkenalan" ucap Victor

"Aku teman Leon, aku sering melihatmu saat sekolah" ucap Victor lagi membuat Elvira menatapnya.

"Ah teman Leon, maafkan aku karena tidak bisa mengenalmu bahkan kita satu sekolah" ucap Elvira makin merasa bersalah.

"Wah kau ahlinya membuat orang merasa jadi tak enakan" ucap Victor tertawa

"Kau sendiri?" tanya Victor lagi dan Elvira hanya menganggukkan kepalanya.

"Leon bekerja?" tanya Victor lagi dan Elvira kembali menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Kau tidak bekerja?" tanya Victor lagi

"Tidak" ucap Elvira akhirnya bersuara.

"Umm.. Itu bagus, kau tidak perlu bekerja selama suamimu Leon. Kau cukup duduk manis saja dirumah" ucap Victor mengundang tawa.

"Kau bisa masak?" tanya Victor terus mengajak Elvira berbicara.

"Bisa kalau melihat tutorial" ucap Elvira tersenyum malu

"Tidak masalah selama masakanmu tidak gosong" ucap Victor kembali mengundang tawa.

"Lain kali undang aku untuk makan masakanmu, boleh?" pinta Victor membuat Elvira bingung.

"Um.. aku mau coba masakan baru yang diajarkan bibi, kau mau mencobanya?" tanya Elvira dan tentu saja langsung disetujui oleh Victor.

Victor menemani Elvira berbelanja dan Victor juga membeli kebutuhan dirumahnya ya walaupun lebih banyak membeli bir daripada makanan.

"Kau peminum handal" ucap Elvira membuat Victor tertawa.

"Aku tidak sehebat Leon" ucap Victor membuat Elvira menatapnya.

"Leon juga minum?" tanya Elvira

"Tentu saja, pria itu tidak bisa hidup tanpa bir" ucap Victor.

"Ah benarkah, aku tidak pernah melihatnya minum dirumah" ucap Elvira.

"Tentu karena dia minum di barku" ucap Victor

"Ah kau punya bar?" tanya Elvira dan Victor menganggukkan kepalanya.

Mereka bercerita tentang satu sama lain, lebih tepatnya Victor yang bercerita karena Elvira hanya mendengarkan saja dan sesekali berbicara saat Victor bertanya sesuatu.

Mereka menyelesaikan pembayaran, belanja hari ini disponsori oleh Victor pria itu memaksa untuk membayarkan belanjaannya. Awalnya Elvira menolak tapi karena Victor terus memaksa ia pun membiarkannya saja, toh Victor tidak punya niat jahat pikirnya.

1
Holipah
elvira Kamu udah punya suami nnti Leo marah klw kamu kasih no k orang lain
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
yesss tegaskan mindamu ELVIRA,,jangan terus mengejar cinta yang bukan punyamu,,cintamu cuma bertepuk sebelah saja.tidak untuk LEON.
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
ya iyalah,,dari awal juga sudah tahu LEON tidak menyukainya,,lagi-lagi tebar mukanya,,mahu apa kalau cinta itu bukan untuk ELVIRA,,nanti kamu sendiri yang susah..
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
C.I.N.T.A..cinta itu nikmat tapi awas🤣🤣🤣🤣
Indah Darma Indah
lanjut
mochipeachy
maaf ya guys kalo kalian ngerasa makin kesini ceritanya gak nyambung😣
Teh Euis Tea
rasain si ruby
Holipah
biar Elvira dekat sama cowok lain Thor dri pada nikah sama lelaki yang mnyimpang 😅
jaran goyang
𝑎𝑛𝑒ℎ...𝑏𝑟𝑟𝑡 𝑑𝑦 𝑔𝑘 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙
jaran goyang
𝑚𝑎𝑚𝑝𝑢𝑠
Teh Euis Tea
berterus tersng aj elvira bahwa kamu dan leon suami istri ngapain jg hrs main rahasia
Holipah
enak banget d kantor orang semena2 sama orang lain d biarin aja sih mkn nya ngelunjak berasa bos
Indah Darma Indah
lanjut
Indah Darma Indah
lanjut.leon kasih pelajaran tu si Rubi biar tahu rasa
jaran goyang
𝑚𝑜𝑔𝑎 𝑧 𝑘𝑎𝑢 𝑑𝑖 𝑝𝑐𝑎𝑡 𝑗𝑎𝑙𝑛𝑔...𝑚𝑘 𝑛𝑦...𝑢𝑑 𝑡𝑎𝑢 𝑡𝑟𝑎𝑢𝑚𝑎 𝑠𝑚 𝑑𝑖 𝑏𝑢𝑙𝑖...𝑔𝑦 𝑠𝑜𝑘 𝑔𝑘 𝑚𝑎𝑢 𝑘𝑠ℎ 𝑡𝑎𝑢 𝑝𝑟𝑛𝑘ℎ𝑛 𝑚𝑢...𝑚𝑎𝑚𝑝𝑢𝑠 𝑙ℎ 𝑘𝑎𝑢.... 𝑟𝑠 𝑘𝑛 𝑠𝑛𝑑𝑟
jaran goyang
𝑛𝑛𝑡 𝑘𝑎𝑢 𝑦𝑔 𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑛𝑦𝑒𝑡....𝑢𝑑 𝑏𝑔𝑠 ℎ𝑑𝑝 𝑘𝑎𝑢
Holipah
ko goblok semua g langsung lapor k si leon
jaran goyang
𝑚𝑎𝑚𝑝𝑢𝑠 𝑙ℎ 𝑘𝑎𝑢...
jaran goyang
𝑚𝑎𝑚𝑝𝑢𝑠 𝑘𝑎𝑢 𝑘𝑛...𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑛𝑦 𝑗𝑢𝑗𝑢𝑟 𝑘𝑎𝑢.... 𝑡𝑎𝑘 𝑠𝑚𝑑ℎ 𝑦𝑔 𝑘𝑎𝑢 𝑏𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑘𝑛....
Ulul Ismi
betul Elvira lbh baik percya sama Leon hihihi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!