Lastri merupakan seorang gadis desa miskin, yang baru saja lulus dari sekolah SMA.
Sebulan yang lalu Lastri mendapatkan tawaran bekerja dari tetangganya untuk bekerja menjadi Asisten Rumah Tangga di Jakarta.
Lastri langsung menerima tawaran bekerja itu, tanpa berfikir panjang. Mau melanjutkan untuk kuliah pun, Lastri tidak akan mampu. karena ke dua orangtuanya telah lama meninggal dunia.
Selama ini Lastri tinggal bersama Tante Retno, adik perempuan ibunya. Kebetulan Lastri merupakan anak yang cerdas dan juga pintar. Hingga Lastri mendapatkan beasiswa hingga Lulus SMA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AULIA KHAIRIN NISA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
POV LASTRI
" Assalamu ' alaikum ," panggil suara itu dari luar.
" Siapa ya Tante, yang berkunjung malam - malam seperti sekarang ini ?," tanya Lastri dengan sangat penasaran.
" Suaranya sepertinya sangat familiar sekali buat Tante sayang. Sebentar ya anak manis, Tante mau intip dulu siapa yang datang ke rumah malam - malam Sayang ," jawab Tante Retno lembut.
" Iya Tante ," ujar Lastri pelan.
Saat Tante Retno sedang berusaha mengintip dari balik gorden. Wajah Tante Retno berubah, seketika menjadi pucat pasi dan tubuhnya langsung menegang seketika. Tante Retno berusaha untuk memundurkan badannya dan menuju ke arah Lastri yang sedang berada di ruang televisi itu sedang menunggu jawaban dari rasa penasarannya.
" Siapa Tante yang datang ?," tanya Lastri penasaran.
" Lastri kamu bisa gak keluar rumah ini dari belakang. Dan bersembunyi dulu di kebun belakang rumah Budhe Santoso terlebih dahulu. Disana kan ada gubuk kecil yang biasanya buat istirahat ," jawab Tante Retno dengan suara terbata - bata.
" Memangnya kenapa Tante ?," tanya Lastri keheranan.
" Bahaya Lastri kalau kamu sampai ketahuan mereka. Nanti Tante jelaskan. Kamu bawa ponsel kamu. Nanti setelah tamunya pulang. Kamu Tante kabari. Dan jangan lupa bawa senter ya sayang. Biar gak gelap kamunya ," titah Tante Retno dengan wajah yang pucat.
" Baiklah Tante, Lastri akan keluar menuju ke kebun Budhe Santoso lewat pintu belakang rumah. Tante jaga diri baik - baik ya di rumah. Kalau ada apa - apa segera teriak minta tolong ," jawab Lastri khawatir.
Aku langsung keluar rumah dari pintu belakang dengan membawa jaket tipis, senter dan juga ponsel yang Aku genggam terus. Lalu menuju ke kebun belakang rumah Budhe Santoso dulu untuk bersembunyi. Entah siapa yang datang, kelihatannya Tante Retno begitu sangat khawatir akan keselamatan Aku.
" Baiklah, sekarangnya saatnya Aku membalas budi sedikit sama Tante Retno. Dia selama ini susah payah membesarkan Aku. Gak ada salahnya Aku menuruti keinginannya. Walaupun Aku sendiri masih ingin bertanya sama Tante Retno siapa yang barusan berkunjung tengah malam seperti malam ini ," gumam Lastri pada dirinya sendiri.
Saat Aku sedang bersembunyi di kebun belakang Budhe Santi. Ponsel Aku tiba - tiba saja ada panggilan masuk, buru - buru Aku rijek karena nomornya belum ada di daftar simpan pertemanan Aku. Tak lama pesan pun muncul di dalam ponsel Aku.
" Lastri kamu dimana. Ini nomor Mama Sonia. Mama sudah ada di depan rumah Tante Retno, tapi ini lagi ada Rini adiknya Mas Hendra berkunjung ke rumah. Kamu bisa ke depan rumah gak nak, Mama ini lagi sama para petugas dari kepolisian. Mama mau menjebloskan Rini ke penjara. Karena ternyata dalang di balik kecelakaan Papa dan juga Mama adalah Rini, suaminya dan juga nenek kamu nak. Kalau kamu gak percaya sama Mama. Ini ada foto mama di depan rumah Tante Retno. Kamu kalau bisa lewat pintu belakang rumah ya nak. Kita jebloskan bareng - bareng Rini ke penjara sekarang nak. Kita beri perhitungan mereka yang telah mendzolimi keluarga kita sayang ," pesan dari nomor yang tak di kenalnya itu. Beberapa kali Dia baca berulang - ulang. Di sertai beberapa foto yang memperlihatkan Mama kandungnya sedang berada di depan rumah bersama beberapa orang polisi itu.
Buru - buru Lastri menyimpan ponsel miliknya itu ke dalam saku bajunya itu, sambil Lastri pelan - pelan menuju ke depan rumah melalui samping rumah Budhe Santoso itu dengan cara mengendap - ngendap seperti maling itu.
Sesampainya di depan rumah, Lastri lalu berhamburan memeluk erat sang Mama. Lastri rindu berat sama Mamanya, rasanya seperti mimpi. Yang dia tahu selama ini Mama dan juga Papanya sudah meninggal dunia akibat kecelakaan mobil.
" mama ," gumam Lastri lirih yang tak kuasa menahan tangisannya itu. Begitu pun Sonia, yang memendam kerinduannya itu terhadap putri kesayangannya itu.
" Ini benaran Mama Sonia, Mamanya Lastri kan. Mama masih hidup kah. Lastri rindu sekali sama Mama. Papa mana Mah. Kok gak ikut. Apa papah sudah meninggal mah, akibat kecelakaan itu ?," tanya Lastri yang gak percaya sama sekali mencerca pertanyaan kepada Mama Sonia itu. Bahwa orang yang di hadapannya itu adalah orang hang telah melahirkannya
" Ini Mama sayang, mama masih hidup, Papa kamu juga masih hidup sayang. Cuma malam ini belum bisa datang kemari, bisnis Papa Jhon sedikit ada masalah jadi Papa Hendra harus menanganinya langsung sendiri sayang. Nanti kalau urusan Papa Hendra sudah selesai semua, Papa Hendra akan langsung menemui kamu nak ," jawab Mama Sonia lembut.
Lalu Mama Sonia menceritakan semua tentang peristiwa waktu kecelakaan malam itu terjadi pada mereka, saat ada mobil yang menabrak mereka hingga mobil yang mereka tumpangi langsung terjun bebas ke sungai. Dan mereka terbawa arus hingga akhirnya Papa Jhon tidak sengaja menemukan Mama dan juga Papa terluka sangat parah sekali. Dan langsung di rujuk ke rumah sakit di Ibu Kota, karena alat - alat medis di desa yang tidak memadai. Setelah di rawat di rumah sakit, ternyata papa dan juga mama mengalami amnesia selama 3 bulan pasca mereka siuman dari koma. Setelah itu, mereka di rawat sama Papa Jhon. Setelah Mama dan juga Papa sadar kembali, akhirnya kami memutuskan menyelidiki kasus kecelakaan malam itu sayang, dengan di bantu orang - orang kepercayaan dari Papa Jhon. Setelah di selidiki ternyata dalang dari kecelakaan itu adalah tak lain dan tak bukan adalah adik kandung Papa Hendra, adik ipar Papa Hendra dan juga Ibu Tiri dari Papa Hendra. Mereka yang merencanakan semua rencana pembunuhan itu. Mereka kira kamu juga ikut serta dalam mobil itu, ternyata kamu saat malam itu, tidak kami ajak pergi sayang. Dan setelah acara kematian itu, tragisnya kamu di usir sama mereka dan di rawat sama adik kandung Mama Sonia yaitu Retno.
Mama Papa kamu dan Papa Jhon menyusun rencana balas dendam kepada para penjahat itu, kami membuat usaha yang Papa kamu rintis bangkrut tapi itu sudah kongkalikong antara Papa dan juga orang - orang kepercayaan Papa. Sebelum itu, Mama sudah menyusupkan orang kepercayaan dari Papa Jhon untuk berpura - pura menjadi pembantu di rumah Rini, saat mereka lengah. Siti orang kepercayan Papa Jhon itu menukar sertifikat rumah, bpkb mobil motor, sertifikat perusahaan dan juga perhiasan - perhiasan Mama yang ada di dalam brangkas itu untuk di tukarkan dengan sertifikat palsu dan juga emas imitasi. Untungnya di rumah Rini, tidak ada CCTV jadi perbuatan orang kepercayaan Papa Jhon tidak di ketahui sama sekali oleh Rini, Ronald dan juga Nenek kamu itu sayang.
