NovelToon NovelToon
Istri Paviliun

Istri Paviliun

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dendam Kesumat / Pihak Ketiga
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rifat Nabilah

Raisa harus merasakan kehilangan kedua orang tuanya setelah kecelakaan yang dialaminya, dia ditemukan dalam keadaan luka-luka oleh seseorang yang dia anggap sang penolong.

Untuk membalas budi sang penolong itu, dia merelakan dirinya dijadikan istri agar mewujudkan kemauan ayah dari sang penolongnya mendapatkan keturunan laki-laki.

Pernikahan itu berlangsung begitu cepat, Raisa mendapatkan ruangan tersendiri untuk menjalankan kehidupannya sehari-hari selama menjadi seorang istri. Sedangkan dia berpikir menjadi istri satu-satunya yang tidak lain ratu dalam kehidupan suaminya, ternyata tidak. Ternyata, Raisa tidak mendapatkan itu dari suaminya, bahkan dia dikurung layaknya tahanan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifat Nabilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18. Kecemasan Erik

Erik kaget dengan sentuhan Raisa yang menurutnya tidak biasa, ternyata sorotan mata wanitanya menyadarkan dirinya harus siap menerima segala risiko yang ada.

"Eh, iya. Apa ramen sudah jadi?"

Raisa menarik tangan Erik agar bangun dari duduknya dan segera memakan ramen yang sangat nikmat di makan saat panas.

Ekspresi wajah Erik masih sama ketika sudah ada di depan mangkuk yang berisi ramen dengan isian yang lengkap.

"Erik," panggil pelan Raisa.

Sudah jelas kalau Erik tidak konsentrasi melihat makanannya. Raisa menahan diri untuk bisa menghadapi Erik.

"Erik, kamu lakukan semau kamu, aku mau makan duluan, selamat makan," kata Raisa seolah mengabaikan Erik yang pandangannya sedang kemana-mana.

Erik masih dalam lamunan yang panjang mengenai ayahnya yang pernah memukulnya sampai dirinya hampir mengalami patah tulang permanen. Suara kesakitan masih menggema di telinga Erik dengan beberapa kali teriakan.

"Jangan ayah! Ampuni aku! Jangan pukuli lagi, aku akan melakukan apa yang ayah mau."

Ucapannya sendiri masih terngiang-ngiang di dalam isi kepalanya, Erik tidak mengerti kenapa ayah angkatnya selalu bersikeras bersikap kasar padanya.

Setelah Raisa hampir menghabiskan ramen miliknya, dia melihat kalau ramen Erik tidak disentuh sama sekali.

"Ya, ampun. Kamu tidak mau ya? Kalau begitu buat aku," ucapnya menarik mangkuk ramen milik Erik.

Erik masih mematung di tempat walaupun Raisa juga sudah memakan jatah ramen miliknya, lelaki itu masih terkurung dalam pikiran masa lalu yang gelap.

"Aku tidak tau apa yang dia pikirkan, tapi aku rasa dia memiliki trauma berat seperti aku saat disiksa olehnya, mungkin jauh lebih berat," katanya dalam hati masih mengamati gerak-gerik suaminya yang dari tadi melamun.

"Aku ada ide!"

Raisa segera menjatuhkan gelasnya agar mengagetkan Erik melamun panjang seperti itu, dia sengaja membanting.

Crang!

"Apaan itu?"

benar saja Erik merespon apa yang dipecahkan oleh Raisa, sudah hampir satu jam Erik seperti itu membuat jengah Raisa.

"Gelas aku jatuh, tadi sengaja aku pecahkan karena kamu melamun," jawabnya jujur.

Erik melihat ke wajah Raisa yang kesal pada dirinya, memahami kalau Raisa merasa tidak dihargai kehadirannya.

"Maaf, aku sedang memikirkan sesuatu," kata Erik kembali ingin melamun dan membayangkan sesuatu yang sama di masa lalunya.

"Erik sadarlah!"

Raisa menegurnya lagi agar Erik sadar dan berhenti melamun di saat bersamanya, seharusnya Erik bisa cerita pada istrinya kalau memberatkan isi kepalanya sendiri.

"Aku harus ke kantor polisi bertemu dengan ayah," ucap Erik seketika membuat Raisa ingin mendampingi suaminya.

"Aku ikut denganmu."

Raisa tidak mungkin membiarkan orang yang sedang banyak pikiran harus mengendarai mobil sendiri.

"Kalau begitu kita pergi sekarang, aku tidak mau terlambat bicara sama ayah."

Erik menarik tangan Raisa, untuk pertama kalinya Raisa menghirup udara bebas yang tidak pernah lagi dia rasakan.

"Kenapa?"

Langkah Raisa terhenti dan menghentikan Erik juga di depan mobil milik suaminya.

"Tidak apa-apa," jawab Raisa menyembunyikan perasaan bahagianya bisa keluar dari paviliun itu.

"Kalau begitu masuklah," kata Erik agar cepat ke kantor polisi.

"Tunggu dulu," wanita itu menghentikan suaminya.

"Ada apa?" tanya Erik terheran karena dari tadi Raisa mengulur waktu.

"Biarkan aku yang mengendarai mobil, kamu sedang banyak pikiran tidak baik jika membawa mobil, aku juga akan celaka di dalamnya."

Erik tahu kalau Raisa memikirkan keselamatan mereka berdua, dia segera memberikan kunci mobil pada Raisa dan sekarang berganti posisi duduknya.

"Kamu bisa?" tanya Erik dengan tatapan kurang percaya istrinya bisa mengendarai mobil.

"Serahkan ini sama aku, kasih aku kepercayaan agar menjadi istri kamu yang paling kuat dan pemberani, untuk mengendarai mobil itu sangat mudah, aku selalu menang balap liar," jawabnya.

"Astaga, ternyata kamu tidak pendiam yang aku pikirkan, ada sisi di mana kamu menjadi wanita kuat."

Raisa tancap gas sangat kencang sampai Erik tegang ketakutan dengan cara berkendara istrinya ini, tidak bisa dikalahkan olehnya yang selama ini seperti menguasai jalan.

Tidak lama setelah ketegangan berlangsung di dalam mobil, mereka sampai di depan kantor polisi, Erik dan Raisa turun dari mobil untuk bertemu dengan Haruni dan Elisa.

"Kamu mau bertemu dengan ayah?" tanya Erik pada Raisa.

"Iya, walaupun bagaimana dia adalah ayah mertuaku yang harus aku hormati, dan jangan lupa kamu juga harus bertemu dengan Elisa."

Padahal Erik tidak mau melihat wanita tukang selingkuh itu lagi, tapi demi Raisa dia akan melakukannya, dia rasa yang diucapkan Raisa ada benarnya karena Elisa masih berstatus istrinya yang sah.

"Anak durhaka datang juga, untuk apa kamu datang menemui aku?"

Haruni tidak suka melihat anaknya datang apalagi sudah berani menunjukkan Raisa di muka umum seperti ini.

"Ayah, kenapa ayah melakukan penghianatan sama Elisa? Apa ayah mencintai istriku?"

"Benar, ayah sangat mencintai istrimu, kamu sudah tau sekarang, dia wanita yang kamu sia-sia kan, padahal parasnya sangat cantik," ucapnya terus memuji Elisa.

"Sudahlah ayah, lupakan Elisa, dia bukan wanita yang baik untuk ayah, aku akan keluarkan ayah dengan syarat tidak boleh berhubungan lagi dengan Elisa dan mau membuka lembaran baru seperti aku dan Raisa," kata Erik membuat kesepakatan pada ayahnya.

Haruni dengan tenang melihat wajah anaknya, dia sendiri tidak mengerti kenapa harinya harus diatur oleh anak yang sudah diasuh olehnya dari kecil.

"Itu urusan aku, bukan urusan kamu, dia mau jahat atau tidak bukan masalah untuk aku, dia akan menjadi istriku, maka aku mau kamu ceraikan dia buat aku bisa menikah dengannya," pintanya dengan paksa.

"Baik, aku akan berikan Elisa untuk ayah, tapi jangan ganggu hubungan aku dengan Raisa ataupun ayah menganggu kehidupan aku, maka aku bisa memenjarakan ayah kembali."

Haruni berdiri dari tempatnya untuk kembali ke selnya, dia tidak mau mendengarkan lagi ucapan anaknya yang tidak bisa diandalkan itu.

Raisa melihat sel wanita sendiri sekarang untuk melihat Elisa yang baru saja dikurung.

"Elisa," panggilnya.

"Siapa kamu?" tanya Elisa terheran ada yang menemuinya tidak dikenalnya.

"Perkenalkan nama aku Raisa, istri siri dari suamimu," jawab Raisa memperkenalkan diri.

Elisa berdecak, dia memiringkan wajahnya untuk memandang wajah Raisa yang ada di depannya.

"Oh, jadi ini wajah pelakor yang sudah merusak hubungan aku sama Erik? Datang juga rupanya kamu! Tidak tau malu berani datang menghadap ke aku! Pasti kamu mau uangkan!"

"Jangan sembarangan kamu," balas Raisa tidak terima.

"Lalu, mau apa kamu datang menemui aku?"

Elisa geram melihat pakaian mahal yang dikenakan Raisa satu desainer dengan dirinya.

"Aku diminta Erik untuk mengunjungi kamu," jawabnya.

Raisa duduk santai di depan wanita yang sedang emosi melihatnya, tangan Elisa terangkat ke atas ingin menampar wajah Raisa yang kini sudah mulai mulus kembali.

"Jangan macam-macam Elisa!" seru Erik sudah menangkap tangan Elisa dari belakang.

1
Ema Kharisma
Ceritanya menarik, jadi penasaran kelanjutannya..
Rifat Nabilah: terimakasih kasih kak sudah mampir, iya ditunggu kelanjutannya yah
total 1 replies
Deka Satu
nice karya
Rifat Nabilah: terimakasih kak
total 1 replies
Deka Satu
erik kamu jahat, i hate you bgt
Rifat Nabilah: iya kak sama benci juga sama erik, terlalu jahat, terimakasih sudah mampir ya kak
total 1 replies
Violeta Itzae Gonzalez O.
Mengguncang perasaan
Rifat Nabilah: awww makasih kak, baca terus yah biar terguncang terus
total 1 replies
Xu xu
Terimakasih telah membuatku terbawa suasana, lanjutkan karyamu thor! ❤️
Violeta Itzae Gonzalez O.
Aku terbuai oleh alur ceritanya yang sangat baik, hebat thor!
Rifat Nabilah: terimakasih kak telah terbuai, jangan lupa baca terus kelanjutannya 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!