Deandra Cantika gadis belia terpaksa merelakan masa mudanya menikah dengan pria yang usianya terpaut jauh dengannya demi membayar hutang kedua orangtuanya.Namun sang pria telah memiliki calon sendiri untuk dijadikannya sebagai istri.
Bagaimanakah Deandra yang biasa dipanggil Dea itu menjalani pernikahannya?. Akankah mereka saling jatuh cinta atau malah berakhir perceraian.
Yuk simak ceritanya dinovel terbaruku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Interview...
"Gak tau sayang",jawab Kalen berjalan mendekati pintu.
Ceklek
"Bayu...",gumam Kalen manatap teman seprofesinya itu.
"Lagi apa Lo?",tanya Bayu menatap Kevin intens.
"Kepo.Ada apa?",tanya Kalen.
"Tugas lah...apa lagi",ujar Bayu.
"Iya...",jawab Kalen datar.
"Ayo...!.Ya elah malah bengong",ujar Bayu.
"Tunggu sebentar gue mau--
"Luna...?"
"Sayang sia-
"Ck...j***** masih aja dipacari",batin Bayu yang kesal dengan Kalen karena belum juga tau siapa sebenarnya Aluna.
"Lun...aku kerja dulu kamu balik gih keruangan kamu",ujar Kalen.
"Ya deh...aku pamit ya",ujar Aluna berlalu pergi meninggalkan sang kekasih.
"Pacar gue itu main lirik aja Lo", kesal Kalen.
"Gue gak minat juga sama piala bergilir kayak dia",jawab Bayu keceplosan.
"Maksud Lo apa bilang cewek gue piala bergilir,ha?",berang Kalen.
"Percuma Lo lulusan S2 jika masih saja mau dibodohi sama cewek.Lo punya orang kepercayaan bukan buat nyelidikin tuh orang",kesal Bayu.
"Bersih...cewek gue gak terbukti apa apa dibelakang gue, puas Lo?",ketus Kalen.
"Terserah Lo gue sebagai teman udah ngingetin Lo",ujar Bayu.
"Hmmmm"
Sementara itu diwaktu yang sama Dea tengah merenungi nasibnya terbesit dalam pikirannya untuk kabur tapi apa daya ia tak ingin memperumit keadaan.Biarlah ia berkorban demi ayahnya.Meski ia tau pernikahan ini pasti akan saling menyakiti karena calon suaminya mencintai wanita lain.
Drt drt drt...
Aris is calling...
"*Ya Ris...",jawab Dea.
"Dee...kamu bisa ke sini sekarang gak?,lamaran kamu diterima",ujar Aris di seberang.
"Benarkah?.Baiklah Ris aku ke sana sekarang",jawab Dea tersenyum lebar.
"Ya sudah aku tunggu ya,kamu tau rumah sakitnya kan?",tanya Aris.
"Tau kok Ris.Makasih ya...",ucap Dea.
"Iya Dee....kayak sama siapa aja kamu",jawab Aris.
"Ya sudah aku tutup dulu ya",ujar Dea
Tut*...
Dea tersenyum senang akhirnya nanti setelah menikah ia tak perluasan merepotkan suaminya.Paling tidak ia memiliki penghasilan sendiri untuk membeli kebutuhan pribadinya.
"Aku harus siap siap sekarang dan minta izin keluar sebentar",gumam Dea mencari pakaian yang layak ia pakai dilemari.
Setelah selesai Dea melangkah keluar kamar mencari keberadaan salah satu orang rumah untuk izin keluar.
"Dea...kemana Nak?",tanya Marisa yang baru saja datang dari luar.
"Aku izin keluar sebentar mau beli sesuatu Tante, bolehkan?",bohong Dea karena tak mungkin ia akan mengatakan hal yang sebenarnya yang ada ia tak diizinkan.
"Mau Tante temani?",tawar Marisa.
"Gak usah Tante,Tante pasti capek baru saja dari luar", jawab Dea.
"Kalau gitu pakai mobil Tante aja Dea biar disupiri sekalian",ujar Marisa.
"Maaf sekali lagi Tante aku udah pesan taksi online",jawab Dea.
"Kamu gak berencana kabur kan?", tuduh Marisa menatap Dea penuh selidik.
"Gak kok Tante... menjelang magrib insyaallah aku udah nyampe rumah lagi",ujar Dea.
"Baiklah...Tante percaya...kamu hati hati ya",jawab Marisa.
"Ya Tante...aku pergi sebentar ya",ujar Dea mencium punggung tangan Marisa takzim.
Dea melangkah terbaru buru menuju taksi online yang sudah menunggunya diluar gerbang.
Tak lama taksi yang ditumpangi Dea sampai di pelataran rumah sakit.Gadis itu sudah ditunggu Aris dilobi rumah sakit.Dea turun dari mobil langsung menghampiri Aris yang melambaikan tangan padanya.
"Maaf aku lama",ujar Dea.
"Gak kok...",jawab Aris melirik jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya.
"Kamu udah makan siang?",tanya Aris perhatian.
"Udah Ris...", jawab Dea tersenyum manis.
"Ayo...kita sudah ditunggu",ujar pria yang berprofesi dokter umum itu.
Sebenarnya usia mereka berbeda 5 tahun namun Aris memintanya untuk memanggilnya dengan sebutan nama saja.Dia telah menganggap Dea layaknya adiknya sendiri.
Mereka akhirnya sampai di depan ruangan HRD.Aris mengetuk pintu dan masuk setelah terdengar sahutan dari dalam.
"Ayo Dee...masuk!",ujar Aris diangguki oleh Dea.
Dea masuk keruangan serba putih itu dengan langkah pelan lalu melempar senyum pada seorang wanita yang menatapnya.
"Ini adik kamu itu Ris?",tanya wanita itu menunjuk Dea dengan ibu jarinya.
"Iya Sya...tolongin ya",ujar Aris.
"Silahkan duduk Deandra Cantika",ujar wanita itu membaca civie Dea.
"Iya Kak...terima kasih",jawab Dea menarik kursi tepat didepan meja wanita itu lalu duduk.
"Dee...aku tinggal ya,good luck",ujar Aris mengusap bahu Dea pelan.
"Ya Ris...",jawab Dea.
"Aku lanjut tugas dulu Sya",ujar Aris pada rekannya itu.
"Ya Ris...",jawab gadis yang bernama Syasa itu.
Setelah melewati rangkaian pertanyaan akhirnya sesi interview berakhir.
"Oh ya kami akan mengumumkan hasilnya setelah tiga hari kerja,mohon ponselnya tetap aktif ya",ujar Syasa.
"Makasih Kak",jawab Dea sopan.
"Ya..."
Dea melangkah keluar dari ruangan HRD guna kembali ke keduanya Atmaja.Gadis itu melirik jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya yang menunjukkan 15:39 pegang.Itu tandanya waktu sholat ashar sudah masuk.
"Maaf Dok...mau tanya mushalla nya dimana ya?",tanya Dea pada seorang pria yang memegangi snelinya.
"Kamu lurus saja lalu belok kiri",jawab pria itu menatap Dea dengan kagum.
"Terimakasih Dok", balas Dea berjalan meninggalkan pria itu yang menatapnya tak berkedip.
"Siapa?",tanya rekannya.
"Sumpah itu cewek cantik banget",ujar Dokter itu menunjuk Dea yang telah melangkah jauh.
"Ck...mau jadi pedofil Lo",ujar rekannya berdecak kesal saat melihat gadis yang ditunjukkan Dokter itu masih terlihat seperti ABG.
"Apa sih Lo Kalen... cewek yang satu ini beda,cantiknya itu alami",jawab Dokter itu tersenyum tipis.
"Bagi gue Aluna gak ada duanya,Bay",jawab Kalen.
"Ck....ingat dua hari lagi Lo nikah jadi mendingan Lo putusin tubuh pacar Lo dan terima gadis yang dipilihkan oleh Kakek Lo",ucap Bayu.
"Sayang..."
...****************...
ihhh lucu