NovelToon NovelToon
Terjebak Obsesi Dua Cogan

Terjebak Obsesi Dua Cogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa / Gangster
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Leticia Arawinda

Seorang model cantik menjadi incaran 2 pria tampan yang terobsesi ingin memilikinya namun cara mencintai kedua pria tersebut membuat Azzura gadis cantik itu tidak nyaman dalam kehidupannya. Siapakah yang akan di pilih oleh Azzura?
🌸🌸🌸
Nantikan kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leticia Arawinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Di sisi lain Zian sangat menyayangkan keputusan Azzura yang lebih memilih Aidan daripada dirinya padahal selama ini Zian sudah berusaha merubah sikapnya yang terlalu posesif dengan mejadi lebih baik.

Namun semua itu sia-sia karena Azzura tidak pernah lagi melihat ke arahnya. Amarah dan rasa benci lebih mendominasi daripada rasa cinta yang tersisa dari hati Azzura untuk Zian.

Kini Zian hanya bisa menerima dengan perasaan yang dongkol hingga tak bisa mengendalikan emosinya.

"Sial*n, kenapa Zura nggak bisa bersabar dan menerima perubahan ku? apa aku benar-benar pria yang buruk di matanya.. hah!"

Bahkan di tempat kerjanya pun Zian tak bisa fokus dalam bekerja hingga banyak dokumen yang menumpuk di mejanya.

Tok.. Tok..

"Pak Zian, ini saya Alan" ucap assisten Zian di depan ruangannya.

"Ya, silahkan masuk" jawabnya dengan ketus.

Raut wajah Zian kini tampak menyeramkan, dia mengerutkan keningnya hingga kedua sudut alisnya lebatnya hampir tersambung.

Alan sudah terbiasa melihat ekspresi Zian yang selalu tampak tidak baik namun kali ini jauh lebih buruk dari sebelumnya.

"Permisi Pak Zian, ada yang perlu di tandatangani" ucap Alan dengan sopan.

"Cepat berikan" jawab Zian dengan tegas.

"Sudah kan? apa ada lagi yang lain?" tanya Zian ingin cepat selesai.

"Ada meeting jam 2 siang Pak" jawab Alan sambil menerima dokumen yang sudah di tandatangani oleh Zian.

"Haah!! apa tidak bisa di wakilkan kamu saja Alan? pikiranku sedang kalut" ucapnya merasa kesal.

Alan menimbang dengan serius untuk memutuskan bisa membantu Zian atau tidak karena meeting ini sangat penting.

"Mohon maaf Pak, sepertinya tidak bisa karena katanya Pak Direktur juga hadir" jawab Alan merasa gugup.

"Haah.. yasudah,tolong siapkan saja materinya dan jangan cari saya kalau tidak penting" kata Zian sambil menyentuh kepalanya.

"Baik Pak, saya permisi"

Pintu kaca itu pun tertutup dengan rapat setelah Alan keluar dari ruangan Zian yang kini terlihat suram.

"Sebenarnya kenapa lagi Pak Zian? padahal kemarin-kemarin suasana hatinya sedang bagus tapi kenapa sekarang kembali lagi seperti dulu" benak Alan.

Dengan perasaan yang tak tenang membawa Alan ke pikiran yang kacau karena jika suasana hati Zian sedang tidak bagus, otomatis Alan yang akan menanggung banyak hal dari sikap pembangkang yang akan di lakukan kembali oleh Zian.

Hari itu benar-benar menjadi hari yang berat bagi Alan untuk mempersiapkan segala yang di perlukan oleh Zian. Dia hanya berharap meeting hari itu berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun meskipun Zian enggan menghadirinya.

"Si ber*ngs*k itu pasti sudah buat Zura terperangkap dalam rayuannya, jelas-jelas orang itu bukan orang baik. Bukannya ada rumor kalau dia itu seorang gangster? apa Zura nggak tahu kalau pria itu berbahaya? huh!"

Zian terus memikirkan Azzura tanpa henti di balik kesibukannya dan masih belum menerima kenyataan bahwa Azzura sudah sulit untuk diraihnya.

Dalam benaknya kini timbul lagi niat untuk memonopoli Azzura seperti dulu agar Azzura menjadi miliknya seutuhnya tanpa bisa di miliki oleh pria lain.

Namun dia terus berusaha menyangkal niatnya itu demi menjaga perasaan Azzura yang pernah terluka karena perbuatannya yang dulu memaksa Azzura untuk tinggal bersamanya, lebih tepatnya mengurung Azzura.

"Awas saja kalau dia macam-macam, aku nggak akan membiarkan seujung kukunya tersentuh tangannya. Haah!! nggak mungkin tapi setidaknya aku harus menjaga Azzura agar dia nggak memberikan hal berharga yang sudah ia jaga sampai sekarang" gumam Zian terus memikirkan Azzura.

Selama berpacaran dengan Azzura memang Zian selalu menjaga kehormatan Azzura meskipun dia sangat ingin menyentuhnya begitupun dengan Azzura.

Hanya sebatas berpelukan dan juga ciuman saja sejauh mereka berpacaran.

Sementara itu Azzura sedang sibuknya di hadapkan dengan banyaknya pekerjaan yang menantinya.

"Pak Tio hari ini antar aku ke butiknya sintya ya" pinta Azzura ke supirnya.

"Siap Zura"

Seperti biasanya tentu saja Tio sangat senang dengan profesinya yang bisa menjaga Azzura dari dekat karena selalu menganggap Azzura seperti adiknya sendiri.

Hari itu Azzura pergi ke tempat Sintya untuk mulai melakukan pemotretan untuk foto produk terbaru di butik tersebut.

Namun saat Azzura keluar dari rumah dan hendak ke mobilnya tiba-tiba Aidan datang ke rumahnya.

"Azzura" panggil Aidan dari kejauhan sambil melambaikan tangan.

Azzura sangat terkejut namun merasa senang bisa melihat kekasihnya yang selalu perhatian dengannya.

"Aidan? ada apa ya,kenapa dia kesini?" benak Azzura.

"Pak Tio, tunggu sebentar ya" ucap Azzura tidak jadi melangkah masuk ke dalam mobil.

Dia menghampiri Aidan dengan cepat lalu dengan cepat Aidan berlari ke arahnya.

Grep!

Aidan memeluk Azzura dengan erat seolah telah lama tidak berjumpa padahal baru kemarin mereka bertemu.

"Azzura sayang, kamu mau kemana?" tanya Aidan sangat senang.

"Eum.. Aidan, ada yang lihat kita loh" jawab Azzura merasa malu.

Dengan cepat Aidan melepaskan pelukannya setelah melihat Tio menatap tajam ke arah mereka.

"Apa-apaan pemandangan itu? kenapa juga Azzura tertawa dengan, apa mereka benar-benar selingkuh? haah.. aku di buat pusing melihat tingkah Zura yang kini sulit di mengerti. Kasihan sekali Zian" ucapnya sambil mengelus dada.

Tio menjadi hilang rasa hormatnya terhadap Aidan karena mengira Aidan dan Azzura berselingkuh dari Zian yang menjadi pacar Azzura.

"Aku kangen kamu sayang, maaf aku nggak sopan dengan asal memelukmu" ucap Aidan merasa bersalah.

"Haha.. bukan begitu Aidan, aku cuma nggak mau kamu malu di lihat orang lain" jawab Azzura.

"Mana mungkin aku malu sayang.. aku justru mau menunjukkan kalau Azzura sekarang milikku dan itu sangat membuatku bangga"

"Benarkah? sekarang Aidan panggil aku sayang, ya? apa aku juga boleh panggil Aidan dengan kata sayang?" pinta Azzura.

"Tentu saja sayangku, apapun yang kamu mau silahkan lakukan sepuasnya"

"Oke sayang"

Wajah Aidan memerah mendengar kata sayang yang Azzura katakan.

"Coba ulangi" pinta Aidan yang tersipu malu sambil menutupi bibirnya.

"Sayang" panggil Azzura dengan suara yang lembut.

"Aku bahagia sayang, kamu belum jawab pertanyaan ku" kata Aidan tersenyum manis.

"Oh, aku mau ke butiknya Sintya. Ada pemotretan hari ini" jawab Azzura membalas senyum cerah.

Setiap tingkah Azzura yang di tampilkan itu selalu membuat Aidan terpesona meskipun hanya dengan senyum di wajahnya.

"Sayang, kenapa kamu imut banget" gumam Aidan.

"Aku nggak dengar sayang, coba ulangi" pinta Azzura menggodanya.

"Pacarku imut banget" kata Aidan tak bisa menahan pesona Azzura yang menggemaskan.

Aidan tak sadar mencubit pipi Azzura saking gemasnya.

"Sayang maaf, sakit nggak?" ucapnya merasa cemas.

"Nggak sih, haha" Azzura membalas mencubit pipi Aidan hingga membuat wajah Aidan semakin memerah.

1
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!