NovelToon NovelToon
Cinta Sabrina

Cinta Sabrina

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Yatim Piatu / Teen Angst / Mengubah Takdir / trauma masa lalu / Slice of Life
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: cacasakura

"kamu pembunuh"
"kamu pembawa keburukan bagi kehidupanku"
"seharusnya kamu tidak pernah lahir"

Sabrina harus menanggung semua perkataan dan perlakuan buruk dari ayah kandungnyan yang sangat membencinya. Hingga akhirnya Sabrina di buang oleh ayah kandungnya sendiri.

Semua kesedihan Sabrina berakhir saat Bibi adik dari ibunya mengajaknya tinggal bersama keluarga besar ibu Sabrina di kota Solo.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cacasakura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep. 30

Samar-samar Dapat di dengarnya tangisan sedih Anjani, dia juga mendengar Eliana berusaha menenangkan dan menghiburnya. Ingin sekali dia menemui Anjani dan memint maaf, namun dia harus segera bergegas ke bandara untuk menjemput keluarga besar Adiwijaya.

Maafkan aku Anjani, seharusnya aku bisa menahannya tapi karena pengaruh obat laknaut itu kamu harus menderita seperti ini Bima melangkahkan kakinya, bergegas menuruni anak tangga menuju garasi mobil.

Dia segera masuk ke dalam mobil miliknya dan menyalakan mesin menuju Bandara.

***

Pesawat jet telah mendarat dengan mulus di landasan pacu. Dengan bantuan beberapa petugas yang membantu mereka membawakan barang-barang, sebelum menuruni pesawat Sabrina dan keluarganya mengucapkan terima kasih kepada Pilot dan krunya telah mengantarkan mereka dengan selamat sampai di Jakarta.

Sesai instruksi dari Raka, pramugari mengantar mereka menuju ruang tunggu yang sudah di persiapkaan untuk mereka. Saat ini Mereka duduk di ruang tunggu, Sabrina duduk di samping Adiwijaya kembali mempelajari File kesehatan Candra. Adiwijaya membelai lembut kepala Sabrina yang tertutup hijab syar'i, dia lalu meminta Wiyasa untuk menghubungi Cakra.

“Wiyasa, coba kamu hubungi Cakra. katakan padanya untuk menjemput kita di bandara” Adiwijaya menaruh tongkat kayu miliknya di samping, mengambil minuman hangat yaang di sediakan pihak bandara.

“baiklah pak” wiyasa mengambil ponselnya dan mencari kontak Cakra.

Di saat bersamaan, Raka dan Bima sudah sampai di Bandara. Mereka langsung menuju ruang tunggu untuk menemui keluarga Adiwijaya, dengan bantuan petugas bandara.

“assalamualaikum” sapa Raka dengan ramah pada keluarga Adiwijaya.

“waalaikum salam” mereka semua menatap dan serempak menjawab salam dari Raka.

Sabrina duduk di samping Adiwijaya ikut menatap ke arah dua pria yang menyapa mereka. Raka menatap satu persatu keluarga Adiwijaya hingga matanya terhenti pada Sabrina yang juga tengah menatapnya.

Deg... deg... deg...

Jantung Raka berdegup keras saat menatap Sabrina yang juga menatapnya. Untuk pertama kalinya dia merasakan degupan yang berbeda di hatinya. Mulutnya kelu tak dapat berbicara membuat Bima kebingungan.

Sabrina dan keluarga menatap bingung ke arah pria yang menyapa mereka, terdiam dan berdiri mematung sambil memegang dadanya.

Bima ikut menatap Raka berdiri termenung seperti terhipnotis, menatap ke satu Arah.

“kak... kak” panggil Bima pada Raka masih menatap Sabrina yang terlihat kebingungan. Adiwijaya pun berinisiatif menanyai kedua pria yang menyapa mereka.

“mohon maaf, anak-anak ini siapa dan ada keperluan apa dengan kami?” tanya Adiwijaya, memberikan gelas miliknya pada Sabrina yang membantu meletakkan gelasnya ke atas meja.

“kami...kami...” Raka kehilangan kata-katanya. Semua orang yang ada di ruang tunggu menatap Raka dengan tatapan bingung dan aneh. Bima un akhirnya turun tangan dan memperkenalkan diri mereka pada Keluarga Adiwijaya.

“maaf kek, saya Bima dan ini kakak saya Raka. Kami berdua putra dari dokter Adrian Wiguna, kami kemari di suruh papi untuk mengantar kakek dan keluarga ke rumah om Cakra. Sedangkan Dokter Sabrina akan di antar langsung oleh karke rumah sakit” jelas Bima mewakili Raka yang masih termenung.

Adiwijaya tersenyum ramah pada Raka dan Bima,

"kalian panggil saja saya Eyang kakong, ini istri saya kalian bisa memanggil beliau eyang uti. lalu yang ini Putri dan menantu saya sekaligus ibu dan bapaknya Sabrina, Andhini dan Wiyasa kalian bisa memanggil mereka pak de dan buk de ato om dan tante. lalu yang ini cucu saya Dokter Sabrina" Adiwijaya memperkenalkan satu persatu keluarganya.

Bima menepuk pelan tangan Raka, membuatnya tersadar, mereka berdua mulai menyalami Adiwijaya dan keluarga.

"sabrina" Sabrina menyalami Bima sambil menyebut namanya.

"Bima" Bima mengulurkan tangannya untk berjabat tangan dengan Sabrina yang menyambutnya dengan baik. setelah itu Sabrina memperkenalkan dirinya pada Raka sambil mengulurkan tangannya,

"sabrina" Sabrina memperkenalkan dirinya pada Raka. Dia lalu menyalami Sabrina dengan cukup lama,

"maaf... tuan Raka. tangan saya..." sabrina bingung dengan sikap Raka.

"tuan Raka" sekali lagi Sabrina memanggilnya dan membuat tersadr seketika. jantungnya berdetak keras dan cepat, perasaan yang pertama kali dia rasakan.

Astagfirullah, Raka ada apa denganmu. bisa -bisanya kamu memegangi tangannya dengan cukup lama. apa yang akan di pikirkan oleh keluarganya nanti? guman Raka dalam hati. Bima kembali menghampiri Raka dan berbisik padanya,

“kak...Kamu kenapa?” tanya Bima penasaran tingkat dewa. Raka menjawab pertanyaa Bima dengan menggelengkan kepalanya,

“ baiklah sebaiknya kita berangkat sekarang Dokter, ” Raka menarik nafasnya untuk menenangkan degupan jantung yang masih berdetak dengan cepatnya.

"maaf nak Raka, saya juga ikut bersama Sabrina ke rumah sakit apakah boleh?" tanya Wiyasa berdiri di samping Sabrina.

"tentu saja boleh om" Raka mempersilahkan Wiyasa untuk ikut bersamanya dan Sabrina ke rumah sakit.

“baiklah, kamu hati-hati ya nduk” kata Adiwijaya pada Sabrina.

"iya eyang, sabrina pamit eyang kakong, ibu dan eyang uti" Sabrina menyalami Adiwijaya, Ningsih dan Andhini.

mereka melangkahkan kaki keluar dari ruang tunggu menuju parkiran mobil di bandara. Sabrina berjalan di samping kanan Wiyasa sambil memegang lengannya.

Subhanallah ya Allah, ciptaan-Mu sungguh sangat indah. Hingga aku tidak mampu memalingkan pandangan ini guman Raka dalam hati. mereka sudah berdiri di samping mobil Raka, mata Raka kembali menatap lama Sabrina.

“nak Raka” panggil Wiyasa yang berdiri tepat di depan Raka membuatnya terkejut.

“Astagfirullah” spontan Raka langsung beristigfar. Diam-diam Sabrina tersenyum melihat tingkah Raka yang terkejut, senyuman itu sempat tertangkap oleh mata Raka.

“ apa kita tidak jadi ke rumah sakitnya?” Tanya Wiyasa,

Raka menggelengkan kepalanya, segera memimpin jalan menuju mobilnya yang terparkir. Sabrina memilih duduk bangku penumpang di belakang Wiyasa yang duduk di samping kursi kemudi, Raka lalu masuk ke dalam mobil dan menghidupkan mesin mobilnya segera menuju rumah sakit.

Sepanjang perjalanan berkali-kali Raka mencuri-curi pandang ke arah Sabrina yang menyenderkan kepalanya ke pintu mobil dengan menutup matanya.

apa ini juga yang di rasakan Bima pada Anjani, sungguh aku tidak bisa berpaling dan berhenti menatapnya kembali Raka berguman dalam hati.

“nak Raka, jika boleh saya bertanya. Kenapa dokter Adrian meminta kami semua untuk datang ke Jakarta, apakah nak Raka tahu sesuatu?” tanya Wiyasa. Raka menatap ke arah Wiyasa lalu kembali fokus menatap jalanan.

“maaf sebelumnya om sebaiknya, kita membicarakan hal ini saat semua sudah tenang om. Saya tidak bisa membicarakannya sekarang karena ini sangat sensitif” Raka meminta Wiyasa untuk bersabar hingga waktu yang tepat.

"Baiklah kalau begitu, saya menghargai keputusan nak Raka" Wiyasa tersenyum ramah pada Raka. dia lalu kembali menatap pemandangan kota metropolitan yang masih agak ramai walaupun hari sudah menunjukkan pukul tiga dini hari.

***

Mobil Raka memasuki pelataran rumah sakit, mereka segera turun dari mobil dan melangkah menuju ruang ICU.

“tuan Raka, bagaimana kondisi tuan Candra saat ini” tanya Sabrina yang tidak sempat bertanya pada Raka sebelumnya. Dia sengaja tidur sejenak agar tidak kelelahan saat bekerja nanti.

“saat sebelum saya menjemput anda , kondisi opa sudah stabil. Jantung transplantasinya juga baru saja datang” jelas Raka pada Sabrina, mereka bertiga masuk ke dalam lift.

Raka menekan tombol lift menuju lantai di tempat Candra di rawat. Sebentar sebentar dia memegangi dadanya dimana jantungnya berdetak kencang, tatkala dirinya tanpa sengaja menatap pantulan Sabrina di pintu lift yang memantulkan bayangan seperti kaca.

*************

secepatnya author akan up lagi tiap hari, mohon bersabar menunggu kelanjutannya...🤗🤗🤗🤗

tetap terus dukung Author😊😊😊

dengan cara like, vote dan tipnya.....ya.... plisss🙏🏻🙏🏻🙏🏻

jangan lupa juga kasih rate dan commetnya yang positif agar Author semakin semangat💪🏻💪🏻💪🏻 buat nulisnya...✍️✍️✍️

( Π_Π )

makasih..... tetap semangat 🤗🤗🤗🤗

❤️❤️❤️❤️❤️ all...

1
Reny Dwiseptianingsih
jodohnya raka ini kayaknya
Liaa
gak jelas ceritanya
Liaa
gak jelas ceritanya
Linda Dua
dari awal aku sukanya sabrina sma nic,lebih cocok buar sabrina jadi penyembuh luka buat nic.Semangat thor suka bnget sama ceritanya
Mas Jono
maaf,,,tidak seperti yang saya harapkan,,,, cinta suci Sabrina tidak berlabuh pada Raka,,,dan itu membuat saya kecewa,,,dan sampai bab ini,,,saya memutuskan untuk tidak melanjutkan membaca sungguh akhir yang membuat saya kecewa,,,maaf
Reny Dwiseptianingsih
penasaran jadinya??siapa ya yg bakalan bersanding ma sabrina??secara ada 2 orang cowok yg suka
Reny Dwiseptianingsih
lanjut kak
nury
Kecewa
nury
Buruk
Mas Jono
sumpah,,,aku menangis membaca cerita ini,,,karena anak perempuan ku yang baru berusia 3 tahun juga bernama SABRINA,,,mudah mudahan,,,setelah bersama keluarga mendiang ibu nya,,,Sabrina senantiasa merasakan kebahagiaan,,,😭😭😭😭😭😭
Popy Nurasih
Luar biasa
Popy Nurasih
lucu gemesin
A4F6
terhura bjir
A4F6
pengen nangis baca ny
Haji Nani Hamka
😭🥲😭🥲
www.ok
hai
Tie Setia
baru kali ini baca novel dari bab 1 sampe tamat cm 30 mnit.
dri prtama episode dah muter kyk gangsing,langsung baca episode 100,aneh..
episode trakhir,tmbah aneh😂😂😂
Tie Setia
baru kali ini baca novel,aneh begini😂😂
untung bacanya lewat².dah muter dri prtama,bnyak kejanggalan,jdi d loncatin bacanya,lieur
Sarita
entar araf nikah sama Eliana .lengkap sudah keluarganya
Sarita
emang cerita ini bikin bingung .dari awal tidak di jelaskan kalo Nicolas masih hidup
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!